"Mama pikir ketakutan Patrik itu lama-lama tidak beralasan. Sebaiknya kamu memang segera pergi untuk bersosialisasi, Edna. Tidak baik kan jika kamu hanya diam saja di rumah. Mama tidak ingin anak mama tumbuh menjadi orang yang hanya di rumah tanpa mengeksplor dunia luar." Saat makan pagi berdua saja bersama Claudia tiba-tiba Ana harus mendengar ucapan semacam ini. Pasti ada yang tidak beres kan? Tidak mungkin tiba-tiba Claudia bicara seperti ini jika tidak ada sesuatu yang janggal. "Ma, tapi kata mas Patrik si Jagad itu bisa melakukan apa saja karena tidak terima dengan perceraian kami. Kalaupun bukan Jagad yang bertindak bisa saja keluarga Lazuardi lah yang akan mengambil tindakan. Aku gak mau sampai kenapa-kenapa. Aku gak mau sampai harus mengalami sesuatu yang buruk lagi. "Edna, kamu gak boleh terus terpaku pada masa lalu. Lagipula keluarga Hariman ini tidak selemah yang kamu bayangkan. Kamu tidak usah ketakutan seperti itu. Patrik itu merasa sangat khawatir karena dia kan sudah
"Emangnya aku mau dibuang kemana, mas?" Kalimat Patrik seakan menyiratkan kalau tak lama lagi Ana akan disingkirkan dari keluarga Hariman. "Ya kamu gak akan kemana-mana. Bisa saja suatu saat kamu menikah dan otomatis nama belakang kamu akan berganti kan. Kamu gak akan terus membawa nama keluarga Hariman." Patrik hari ini sangat berbeda dengan Patrik yang biasanya hingga membuat Ana merasa heran dengan perilaku orang-orang ini. Kenapa mereka semua bersikap dingin seperti ini? Apakah Ana melakukan kesalahan? Tapi seingat Ana dirinya tidak melakukan apapun yang bisa dikategorikan sebagai kesalahan. "Mas, itu kan masih lama. Lagian aku masih mau lama-lama dengan keluarga kita." Ana mencoba bicara dengan nada yang jenaka tapi yang dilihatnya adalah Patrik yang tetap bergeming. Sebenarnya ada apa ini? "Edna, ayo kita bicara ke dalam. Nanti saja kamu keluarnya." Patrik langsung berjalan lebih dulu ke dalam rumah. Ana menebak ini adalah pembicaraan yang serius karena sampai harus bicara di
"Terus aku harus gimana, mas?" Ana tahu kalau Leo adalah orang yang licik. Namun Ana tak mengira bahwa dirinya akan terjebak dengan semudah ini dalam permainan Leo. Patrik hanya diam saja hingga akhirnya Ana kembali bicara. "Mas, tapi itu semua baru dugaan saja kan? Siapa tahu Leo tidak akan bertindak sejauh itu kan? Leo tetap akan jadi kepala keluarga juga kan? Harusnya dia sudah puas dengan hal itu kan?" Ana hanya sedang menenangkan dirinya sendiri karena rasa takut yang mulai merayap ke seluruh tubuhnya. Patrik yang biasanya terlihat bisa diandalkan pun kini terlihat tidak bisa berbuat apa-apa dan melampiaskan rasa takutnya pada Ana. Ana takut sekali dengan semua ini. "Kamu benar-benar ceroboh kalau begitu. Kamu tidak mengenal Leo dengan baik. Leo tidak akan pernah puas dengan apapun sekalipun dia sudah mendapatkan apa yang dia mau. Bahkan seandainya Leo adalah anak tunggal dia bisa saja membunuh orang tuanya demi mempercepat posisi kepala keluarga ada di tangannya. Leo itu juga
Ana pikir dirinya akan benar-benar sendiri di rumah ini tapi nyatanya sekarang ada Patrik yang menemani dirinya. Sebenarnya situasi tidak menyenangkan macam apa yang menimpa dirinya saat ini ya? "Kenapa kamu diam saja? Bukannya katamu tadi mau keluar?" Patrik sedang menikmati teh panas yang dia buat sendiri. Asisten rumah tangga yang ada sudah disuruh keluar oleh Patrik sehingga tersisa hanya dirinya dan Ana. "Aku gak jadi keluar. Aku mau di rumah saja." Padahal ini rumah keluarga Hariman tapi Ana benar-benar takut jika meninggalkan Patrik sendirian di rumah ini. Rasanya seakan Patrik bisa melakukan sesuatu yang besar, sesuatu yang tidak akan terbayangkan oleh Ana. "Kamu itu sudah seharusnya terjun di pergaulan kelas atas bukan. Terlalu nyaman di rumah juga tidak baik. Setidaknya selain membawa nama keluarga Hariman kamu juga harus tahu diri untuk membawa identitas kamu sendiri." Sama seperti tadi nada bicara Patrik masih saja tidak enak untuk didengar di telinga Ana. Ana yakin seb
Ana sama sekali tidak menjawab ucapan sarkas dari Clathria. Ana tidak ingin mencari tahu juga bagaimana Clathria bisa ada di rumah Patrik. Sekarang yang Ana ingin ketahui adalah apakah benar keluarga Hariman sudah tahu bahwa dirinya adalah Edna yang palsu? Oleh karena itu sikap mereka jadi kurang menyenangkan bagi Ana. "Aku harus gimana ini." Ana terduduk lesu di halte bus karena bingung dengan solusi yang harus dia temukan dalam menghadapi masalah ini. "Apa aku tanya ke Patrik aja ya?" Ana mempertimbangkan ide itu tapi dengan cepat dia menepis pertimbangan itu. "Gak, itu bukan solusi yang tepat." Ana benar-benar merasa frustasi. Mungkin sekarang di mata orang lain dia terlihat seperti orang gila karena raut wajahnya yang tidak baik dan juga Ana sedang bicara sendiri. Saat Ana sedang duduk dia melihat ada bis yang datang dan dia memutuskan untuk naik bus ini. Mungkin saja di perjalanan Ana akan mendapatkan suatu ilham atau apapun itu dari semua permasalahan ini. Sumpah, bagaimana m
Ana hanya bisa terdiam setelah mendengar kalimat terakhir dari Harjokusumo. Bentuk kasih sayang katanya? Apakah kasih sayang yang dimaksud adalah dengan membuang Ana? Semudah ini? Kenapa tiba-tiba keluarga Hariman memperlakukan Ana dengan seenak hati semacam ini? Seakan-akan Ana bukanlah anggota keluarga ini. Seakan-akan Ana tidak lagi dianggap sebagai Edna oleh mereka. Apakah memang identitas Ana ketahuan secepat ini? Tapi dari siapa? Apakah dari Clathria? Lalu mengapa Clathria bisa ada di rumah Patrik? Hanya saja kalau identitasnya memang ketahuan kenapa sikap Marchelia masih sama seperti sebelumnya? Marchelia masih menganggap Ana sebagai Edna. "Mas, kenapa Clathria ada di rumah kamu? Kenapa orang yang mencelakai aku ada di rumah kamu? Marchelia tahu soal itu? Kamu bawa perempuan lain ke rumah yang kamu tempati sama istri kamu?" Ana menganggap bahwa Claudia dan Harjokusumo belum mengetahui soal ini sehingga Ana mengharapkan raut wajah mereka yang terkejut. Namun yang didapati Ana j
Ana kesulitan untuk memahami ucapan Edric. Pacarnya berubah? Apa perubahan itu terlalu drastis hingga tidak bisa diterima oleh Edric? Ana ingin menanyakan hal tersebut namun takut kalau dianggap terlalu ikut campur. Oleh karena itu lebih baik sekarang Ana diam saja. Tapi suasananya akan sangat canggung kalau tiba-tiba saja Ana diam. Jadi apa yang harus Ana katakan? "Perubahan itu memang terkadang sulit untuk diterima. Mau itu perubahan ke arah yang baik atau buruk tapi kalau perubahannya terlalu drastis ya tetap akan kewalahan bukan. Kamu sendiri mau ikut dengan konsep pernikahan yang diminta sama orang tua atau punya konsep sendiri?" Ana tahu menanyakan hal ini mungkin saja terlalu dini. Tapi Ana tidak bisa berlama-lama untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti. "Aku sih sebenarnya malas banget ya kalau disuruh mikir konsep pernikahan. Tapi kalau kamu mau ikut terlibat aku juga mau kok. Kita udah sepakat untuk gak musuhan dan terlibat untuk memikirkan konsep pernikahan menurutku gak
Ana sudah sampai di kamarnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Ana tidak mengira bahwa hal semacam ini terjadi juga pada dirinya. Padahal Clathria bilang dia tidak masalah jika Ana menipu semua orang kecuali ibu kandungnya Edna. Apakah masalahnya memang ada disitu? Ana telah menipu ibu kandungnya Edna karena sampai sekarang dia belum mengetahui kenyataan apapun. Pantas saja sekarang perlakuan keluarga Hariman benar-benar berbeda. Dari percakapan mereka nanti Ana jadi tahu kalau mereka akan merahasiakan identitas Ana untuk menjaga nama baik keluarga ini. Namun walaupun begitu bukankah sebaiknya Ana tetap berpura-pura tidak tahu kenyataan yang ada? Ana tidak ingin dirinya benar-benar ditendang dari keluarga ini. Ana tidak masalah diperlakukan tidak baik oleh keluarga Hariman namun dirinya tetap tercatat sebagai anggota keluarga ini. Kalau begitu Ana harus segera menikah dengan Edric bukan? Pernikahan dengan Edric adalah hal yang harus Ana lakukan saat ini. Setidaknya Ana harus bersyuk
Karena sekarang ini posisi Ana adalah sebagai Edna makanya dia harus berhati-hati dalam berbicara untuk menggali informasi soal Edric. "Kalau dari keterangan kamu tadi kamu mengenal Edric? Teman sepermainan seperti apa yang kamu maksud? Soalnya seperti yang kita tahu sendiri bahwa lingkungan tempat kalian tinggal itu berbeda jadi agak aneh kalau Edric bisa menjadi teman sepermainan kalian." Ana berharap Leona bisa langsung peka untuk menjelaskan siapa Edric itu sebenarnya. "Lingkungan tempat kami tinggal memang berbeda, bu. Tapi seingat saya pak Vincentius itu sering sekali ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja entah di luar kota maupun di luar negeri. Ada banyak pelayan yang melayani pak Vincentius di rumah tapi pak Vincentius paling dekat dengan pengasuhnya yang namanya bu Siti. Nah bu Siti itu punya anak namanya Elma dan mereka tinggal di lingkungan tempat saya tinggal. Rumah kami gak terlalu jauh sih, bu. Nah pak Vincentius itu sering diajak bu Siti ke rumahnya karena kalau g
Darah Ana seakan berhenti terpacu. Bertemu dengan Jagad? Apa yang memangnya dilakukan oleh Edric sampai harus bertemu dengan Jagad? Tidak, apa sebenarnya isi pembicaraan mereka? Pasti isinya membicarakan soal Ana kan? Apa memang benar begitu? "Oh, Jagad? Aku pikir kalian gak terlalu kenal sampai bisa ketemu kayak gitu. Ternyata aku salah ngira ya." Ana tertawa tipis karena tahu bahwa jawaban sebenarnya dari pertanyaannya baru akan dijawab oleh Edric. Ana hanya merasa terlalu gugup saja hingga mengatakan hal yang tidak penting. "Aku memang gak terlalu kenal dengan Jagad sih. Tapi mau bagaimanapun juga Jagad itu adalah bagian dari relasi yang aku punya. Jagad itu bisa dibilang cukup independen dari keluarga Lazuardi sebenarnya. Namun akhir-akhir ini tampaknya dia memutuskan untuk bergabung lagi dengan keluarga Lazuardi. Ya aku gak tahu sih apa alasannya karena gak ada urusannya dengan aku juga ya. Nah, Ana kamu cukup tahu disini atau mau tahu lebih banyak?" Edric menoleh sebentar ke a
"Ma, buat apa Jagad diundang? Acara ini bisa-bisa hancur kalau ada Jagad." Ana panik sekali. Ana yakin ini adalah taktik keluarga Hariman agar Jagad bisa membongkar kebohongan dirinya saat pernikahan nanti. Tidak bisakah mereka tidak berbuat sekejam ini pada Ana? Ini terlalu kejam bukan? Atau memang karma seperti ini pantas untuk Ana dapatkan? "Memang kenapa kalau mengundang Jagad? Jagad juga belum tentu akan datang kok. Keluarga Lazuardi itu tidak pernah mau menghadiri acara seperti ini kecuali mereka memang sedang bosan saja. Kamu gak usah khawatir seperti itu. Urus saja pernak pernik pernikahan kamu dengan Edric." Claudia menjawab dengan santai seolah tidak peduli dengan rasa cemas yang dialami oleh Ana. "Tapi, ma. Jagad itu sudah berkali-kali berbuat jahat kepada aku. Jagad itu adalah orang yang ingin menghancurkan kebahagiaan aku. Kenapa mama malah tega membawa orang yang seperti itu ke dalam pernikahan ini sih? Aku sudah mau menurut dengan menikahi Edric lho." Sebenarnya Ana i
Ana benar-benar seperti orang gila saat ini. Ana sibuk menebak-nebak apa yang dilakukan oleh Edric tadi tapi dia tidak menemukan jawaban apapun. Bagaimana bisa menemukan jawaban kalau Ana saja tidak menanyakan apapun pada Edric. Ana tentu ingin bertanya tapi dia menganggap hal itu adalah hal yang terlalu menganggu orang lain dengan rasa penasarannya. "Edna, kenapa kamu menginap di rumah Patrik?" Saat Ana sedang merebahkan dirinya tiba-tiba saja Claudia masuk ke dalam kamar ini. Lho kapan Claudia datang? Ya tapi wajar Ana tidak tahu kalau Claudia datang karena rumah ini saja kan ukurannya besar sekali. "Aku menginap disini ya karena ingin saja, ma." Duh jangan bilang Claudia juga ingin mengusir Ana dari rumah Patrik. Sekarang ini kan apapun yang dilakukan oleh Ana pasti akan terlihat salah di mata Claudia. Kalau sudah seperti ini sih Ana juga bingung harus melakukan apa supaya tidak terlihat sekalian oleh Claudia. "Kamu itu punya rumah, Edna. Jangan ganggu kakakmu di rumah ini. Kaka
"Aku pikir kamu gak akan mau datang kesini. Aku gak mengira kamu benar-benar membawa Edna ke pemakaman itu." Wajah Jagad terlihat berusaha keras untuk memprovokasi Edric. Tapi yang terlihat adalah wajah Edric yang tetap tenang hingga membuat Jagad merasa kalut diam-diam. Manusia di depannya ini benar-benar sulit ditebak dan pasti dia adalah orang yang berbahaya. Bagaimana Jagad bisa menyusun rencana selanjutnya kalau begini? "Aku mau datang kalau memang aku ingin. Kebetulan aku memamg ingin berziarah ke makam dan bagus juga kalau mengajak Edna. Ya supaya Edna tahu soal bagaimana sih kehidupanku sebelumnya gitu. Kebetulan kamu bilang ada keperluan dengan Edna ya sudah aku bawa sekalian. Yang gak aku sangka ternyata disana kamu cuma bicara omong kosong ya. Aku gak tahu kalau ternyata mulut kamu itu bisa bicara sembarangan bahkan di pemakaman. Aku pikir hal yang kamu ingin bicarakan dengan Edna adalah hal yang sangat penting karena memang kamu gak akan dapat kesempatan lagi untuk bicara
"Mas, tadi aku ketemu Jagad." Ana tidak tahu apakah Patrik bisa membantu dirinya atau tidak tapi yang jelas Ana ingin menceritakan hal ini kepada Jagad. Paling tidak Patrik mau mendengarkan ceritanya bukanPatrik yang sedang memasak telur langsung menoleh ke arah Ana dengan secepat kilat. "Apa? Ketemu dimana emangnya kamu?" Wajah Patrik terlihat kalut. Entah mengapa Ana sedikit bersyukur melihat wajah Patrik yang kalut karena itu artinya dia mengkhawatirkan Ana bukan. "Ketemu di pemakaman umum gitu. Edric ngajak aku ziarah ke makam temannya. Ya Edric gak jelasin dengan detail siapa temannya itu dan kenapa dia bisa meninggal sih. Nah disitu aku lihat Jagad karena dia yang menyapa aku duluan. Aku gak tahu apa yang Jagad lakuin di tempat pemakaman biasa begitu. Maksudnya tempat pemakaman itu terlalu sederhana untuk keluarga Lazuardi." Ana ingin menggali informasi dari Patrik karena siapa tahu Patrik mengerti apa yang Jagad lakukan disana. Semenjak bercerai dari Jagad tentu saja segala i
Edric terlihat kebingungan sementara Jagad dan Ana masih sibuk bertatapan."Ngapain kamu disini?" Ana bertanya dengan nada yang dia usahakan terdengar biasa saja namun sepertinya tidak bisa karena Ana sendiri merasakan bahwa suaranya terdengar agak judes. "Loh ini kan pemakaman umum. Siapapun bisa datang kesini kan tentunya. Selamat ya atas calon pernikahan kamu. Ini calon suami kamu kan?" Vincentius Edric Sastrawidjaja." Jagad menjabat tangan Edric dengan erat dan dibalas Edric dengan sama eratnya. "Edna, kamu mau ngobrol dulu sama Jagad? Kalau iya, aku akan pergi. Tapi kalau kamu gak mau ngobrol sepertinya yang lebih baik pergi ya Jagad kan." Edric memandang Edna dengan tatapan yang khawatir. Dengan rumor-rumor yang pernah Edric dengar ternyata memang terbukti kalau pernikahan Edna dengan Jagad tidaklah bahagia. Kalau begitu bukankah sudah menjadi tugas Edric agar Edna tetap baik-baik saja. Jagad menyeringai ketika mendengar ucapan Edric. "Wah, ternyata calon suami kamu ini orang
Tadi mungkin Ana memang tidak bisa berpikir dengan jernih namun sekarang dia sudah tahu apa kesalahan yang dimaksud oleh Patrik. Patrik ternyata juga sudah tahu bahwa dirinya adalah Edna yang palsu. Keluarga Hariman memilih tidak memberitahu Ana agar Ana merasa kebingungan dan menderita dengan perubahan yang tiba-tiba. Baiklah, Ana terima semua perlakuan itu karena memang dirinya bersalah. Andai saja Ana tidak bersikap bijak maka sudah tentu dirinya akan ditendang keluar dari rumah ini. Yang paling parah adalah bisa jadi dirinya akan benar-benar dipenjara. Tidak, Ana tidak ingin itu terjadi. Itu sebabnya untuk mencegah kemarahan dan kebencian yang keluarga Hariman pendam bisa meledak mulai sekarang Ana tinggal di apartemen lain. Keluarga Hariman masih mau membiayai dirinya namun beda cerita setelah menikah nanti. Dengan mengganti nama belakang Edna menjadi Sastrawidjaja secara resmi maka keluarga Hariman benar-benar tidak mau bertanggung jawab terhadap Ana dari segi apapun termasuk ma
Ana sudah sampai di kamarnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Ana tidak mengira bahwa hal semacam ini terjadi juga pada dirinya. Padahal Clathria bilang dia tidak masalah jika Ana menipu semua orang kecuali ibu kandungnya Edna. Apakah masalahnya memang ada disitu? Ana telah menipu ibu kandungnya Edna karena sampai sekarang dia belum mengetahui kenyataan apapun. Pantas saja sekarang perlakuan keluarga Hariman benar-benar berbeda. Dari percakapan mereka nanti Ana jadi tahu kalau mereka akan merahasiakan identitas Ana untuk menjaga nama baik keluarga ini. Namun walaupun begitu bukankah sebaiknya Ana tetap berpura-pura tidak tahu kenyataan yang ada? Ana tidak ingin dirinya benar-benar ditendang dari keluarga ini. Ana tidak masalah diperlakukan tidak baik oleh keluarga Hariman namun dirinya tetap tercatat sebagai anggota keluarga ini. Kalau begitu Ana harus segera menikah dengan Edric bukan? Pernikahan dengan Edric adalah hal yang harus Ana lakukan saat ini. Setidaknya Ana harus bersyuk