Share

Pertarungan Menarik

Author: PlutoPen
last update Last Updated: 2025-01-05 18:01:53

Yuki dan Ven terkejut. Benar, Yoshiro datang. Namun tidak sendirian. Laki-laki itu datang bersama dengan Keenan berserta seluruh anggota White Owl.

White Owl tidak mungkin bergerak karena laki-laki muda itu. Menandakan bahwa ada orang di balik kedatangan mereka. Seseorang yang memiliki kekayaan sampai bisa menggerakkan seluruh anggota White Owl yang ada.

"Tetaplah berada di sini," ujar Yuki pada Ven.

Yuki loncat dari balkon. Melihat Yuki yang berjalan menuju ke arah Keenan pun, membuat seluruh pasukan Yamazaki berkumpul dan berjalan di belakang Yuki.

Di situlah kedua kelompok besar saling berhadapan satu sama lain. White Owl yang sedang berada di puncak rantai kejahatan. Dan kelompok Yamazaki yang digadang-gadang akan bisa melengserkan White Owl dari puncak kejayaannya.

"Kenapa kamu bergerak? Siapa yang mengirimmu?" tanya Yuki menatap Keenan.

"Aturan pertama. Merahasiakan orang yang memesan jasa apa pun kondisinya," balas Keenan.

"Jarang sekali melihat kalian berkumpul secara penuh se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Iblis Neraka Terdalam

    Keadaan seketika berubah 180°. Yoshiro yang tadinya hanya bisa bertahan dan menerima pukulan Ven, kini berhasil menyerang dan mengimbangi pergerakan Ven.Pergerakan Yoshiro sangat lincah. Dengan pukulan yang kekuatannya tak pernah bisa dibendung oleh pertahanan Ven. Bahkan Ven yang tadinya memegang kendali, kini hanya bisa bertahan sembari membiarkan Yoshiro berdansa dengan ritme cepat dan kekuatan yang mematikan.Keenan yang awalnya tadi menatap kagum kemampuan Yoshiro pun harus melirik ke arah kirinya saat ia merasakan ada sosok asing yang tiba-tiba saja muncul di sana. Dan benar. Ada seorang laki-laki menggunakan jas setelan hitam. Membawa payung yang terbuka walau tidak turun hujan.Aewon So. Tangan kanan sekaligus orang kepercayaan perdana menteri, Martin Mcknight. Seorang mantan prajurit khusus yang tak pernah terkalahkan sekalipun saat sedang dalam Medan perang."Sepertinya akhir-akhir ini dunia bawah mulai bermunculan anak iblis," ujar Aewon menyalakan rokok yang sudah dihampi

    Last Updated : 2025-01-05
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Percaya Akan Kedatanganku

    Serena membuka matanya. Ia cukup kebingungan saat melihat ada di sebuah gang kecil yang benar-benar sepi dengan orang lewat. Hanya ada dirinya di antara dinding. Dan di hadapannya ada sebuah lampu penerang jalan serta sebuah tong sampah besar.Serena memegang kepalanya. Terasa sakit. Dan saat itulah Serena bisa mengingat apa yang sebelumnya terjadi. Ada yang menabrak mobilnya dan memisahkannya dengan ayahnya.Serena mulai panik. Menatap ke arah belakang karena di depannya benar-benar tidak ada orang. Mencoba meminta pertolongan jika memang ada orang di belakang sana.Namun belum benar-benar tubuh dan kepala Serena menghadap ke arah belakang, kepalanya lebih dulu ditahan dan diarahkan kembali ke arah depan."Tenang saja. Kita akan pergi dari sini sebentar lagi. Aku butuh sedikit waktu istirahat," ujar seorang laki-laki dari arah belakangnya.Kening Serena mengkerut saat mendengar saat mendengar suara itu. Serena mengenal suara itu. Suara Yoshiro. Namun ia tidak bisa melihat ke arah bel

    Last Updated : 2025-01-05
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Jangan Khawatir

    Kazue mendorong kursi roda Serena memasuki ruangan rawat inap. Mereka sedang berada di Rumah Sakit Central untuk memeriksakan kondisi tubuh Honpil, Serena, dan Yoshiro.Honpil dan Serena tidak mendapatkan luka serius. Hanya sebuah luka-luka kecil. Yang mendapatkan luka serius adalah Yoshiro. Membuat Yoshiro belum sadar sampai detik ini dan harus dirawat sementara di rumah sakit itu.Namun saat ini bukanlah Yoshiro yang sedang ingin Serena kunjungi. Melainkan seorang perempuan paruh baya yang sedang dirawat di ruangan Celius nomor 1.Sheila dan Serena sama-sama saling menatap penuh kebingungan. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu. Sheila mengira bahwa Serena salah masuk ruangan. Sedangkan Serena bingung harus berkata apa."Maaf, tapi sepertinya kamu salah ruangan," ujar Sheila tersenyum lebar ke arah Serena."Tidak. Saya memang ingin menemui Anda," balas Serena sesaat setelah Kazue memberhentikan kursi rodanya tepat di samping kasur Sheila."Pergilah. Aku akan menghubungimu setel

    Last Updated : 2025-01-07
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Perempuan Licik

    Yoshiro mulai bisa membuka matanya. Tubuhnya terasa sakit. Ia tidak bisa bangun. Hanya kepalanya saja yang bisa ia gerakan.Saat ia menggerakkan kepalanya ke arah kanan. Ia melihat ada seorang perempuan sangat cantik duduk di sofa ruangan dengan kemeja berwarna putih. Dan blazer yang ia sandarkan pada tangan sofa. Perempuan itu sedang menatap ke arahnya.Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri untuk apa seorang perempuan yang menduduki posisi sebagai pemimpin Partai Unity itu berada di sana. Ivona Olivia."Apakah kamu tidak panik? Aku sedang menculikmu sekarang," tanya Ivona menyilangkan kakinya."Menculik saya?" tanya Yoshiro lalu melihat ke arah segala arah ruangan. Memastikan di manakah ia berada sekarang.Terlihat seperti ruangan inap rumah sakit. Namun tempatnya terasa sangat berbeda. Ada banyak sekali barang atau benda yang tidak ada di ruangan ibunya dirawat. Kasur penunggu, beberapa sofa bed, kulkas, dan masih ada banyak sekali fasilitas yang hanya bisa ditemukan di ruangan VVI

    Last Updated : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Membuat Kesepakatan Kecil

    Yoshiro menunggu di depan gerbang. Menunggu Serena yang baru saja turun dari mobil dan sedang dibantu duduk di kursi roda oleh supir pribadinya.Tidak lama setelah mobil itu melenggang pergi, Yoshiro baru berjalan mendekat ke arah Serena. Mendorong kursi roda perempuan itu memasuki area sekolah."Siapa yang membawamu?" tanya Serena tidak lama setelah Yoshiro memegang kursi rodanya."Aku tidak paham dengan apa yang kamu tanyakan," balas Yoshiro dengan santai."Kamu tidak berada di rumah sakit. Menurut dokter, kamu dipindahkan ke rumah sakit. Siapa yang memindahkanmu?""Entahlah. Lagipula kenapa kamu penasaran terkait hal itu? Bukankah itu tidak ada hubungannya denganmu?""Aku rasa kamu benar."Yoshiro masih belum ingin menceritakan tentang Ivona kepada Serena. Karena untuk saat ini prioritasnya tertuju pada Serena. Setelah tugasnya selesai, baru ia akan memikirkan tentang tawaran yang diajukan oleh Ivona."Apakah tidak masalah kamu masuk sekolah hari ini? Bukankah seharusnya kamu memin

    Last Updated : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Ice Cream

    Sesuai apa yang dikatakan oleh Yoshiro tadi, Yoshiro membawa Serena ke sebuah danau. Yang di sekitarnya terdapat rerumputan hijau.Namun tidak sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Yoshiro tadi. Serena tidak berlatih berjalan. Serena hanya diam. Menatap ke arah danau. Serena diam seribu bahasa. Mengisyaratkan bahwa Serena marah atas apa yang dilakukan oleh Yoshiro tadi. Menyerahkan kursi rodanya pada Brain.Yoshiro pun mengerti akan hal itu. Yoshiro duduk di rerumputan. Di samping kursi roda Serena. Membuka kotak persegi panjang berisikan ice cream yang baru saja ia beli tadi. Ia membeli dua. Dan satunya ia serahkan pada Serena."Makanlah sebelum mencair," ujar Yoshiro setelah berhasil membuka kotak ice cream miliknya sendiri.Serena hanya diam. Menatap ke arah danau. Tanpa memperdulikan kotak ice cream yang ada di pangkuannya."Bukankah kamu masih mencintainya? Lalu di mana salahku?" tanya Yoshiro menggunakan sendok kecil untuk mengeruk ice cream yang ada di kotak itu."Apakah aku

    Last Updated : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Perintah Pertama

    Yoshiro kembali ke apartemen mewah yang disewa oleh Ivona untuk dirinya. Benar-benar luas. Dan perabotan yang ada di dalamnya memiliki nilai yang sangat fantastis.Yoshiro berjalan menuju ke arah sofa. Atau lebih tepatnya ke meja yang ada di depan sofa. Menatap sebuah koper berwarna hitam diletakkan di sana entah oleh siapa.Yoshiro penasaran dengan hal itu. Membuatnya membuka koper itu. Di bagian atas, ada beberapa kertas. Lalu pada bagian bawahnya ada jubah berwarna hitam dan sebuah topeng wajah serigala berwarna merah yang menutup bagian kening sampai bagian bawah hidung saja.Telepon Yoshiro berdering. Nomor tidak dikenal. Membuat Yoshiro memiliki firasat bahwa koper hitam itu memiliki kaitannya dengan orang yang menelponnya sekarang. Membuatnya menjawab sambungan telepon itu tanpa pikir panjang."Sembunyikan koper itu di lokasi yang tidak bisa ditemukan oleh orang lain. Aku tidak mau tau, semua berkas dan jubah yang ada di dalam sana harus pergi dari ruanganmu sebelum matahari te

    Last Updated : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Seorang Pengkhianat

    Brain terkejut tidak lama setelah salah satu pelayannya membukakan pintu mobil untuknya. Ia sudah berada di sekolah sekarang. Biasanya pengawal yang bertugas mengawalnya adalah pengawal-pengawal tingkat dua.Namun kali ini tidak. Aewon berada di sampingnya saat Brain menginjakkan kakinya di parkiran sekolah.Berdiri di sana menggunakan jas hitam dan payung hitam yang diarahkan untuk menutupi bagian kepala Brain dari sinar matahari pagi."Apakah ada situasi darurat?" tanya Brain kebingungan dengan kehadiran Aewon."Tidak ada situasi darurat. Saya datang untuk memastikan keamanan Anda. Khusus untuk hari ini, saya yang akan mengawal Anda. Setelah hari ini, pengawal lain yang akan berada di sisi Anda," jelas Aewon.Itu bukanlah hal yang wajar. Aewon adalah pemimpin kelompok pengawal Keluarga Mcknight. Aewon tidak seharusnya berada di sisi Brian selama memang tidak ada kondisi berbahaya yang mengancam nyawa Brian.Brain mencoba untuk tidak terlalu memikirkan itu. Ia berjalan masuk ke gedun

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Melindungi Adik

    Yoshiro terpental setelah mendapatkan tendangan keras dari Aewon. Benar kata Keenan. Secara kekuatan Yoshiro masih jauh di bawah Aewon. Belum saatnya Yoshiro bertarung satu lawan satu melawan iblis itu. Namun inilah yang ditunggu-tunggu oleh Yoshiro selama ini. Yoshiro tidak akan mundur.Ada dua hal yang merepotkan dari diri Yoshiro adalah kemampuannya meniru kemampuan beladiri orang lain dan kecepatan gerakannya. Aewon tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikit saja dari tubuh laki-laki itu. Karena dalam sedetik saja laki-laki itu bisa menghilang dan muncul di titik buta Aewon. Akan sangat berbahaya jika itu terjadi.Aewon sendiri pun juga menerima beberapa pukulan dari Yoshiro. Walau sedikit, namun pukulan itu memberikan memar pada tubuh Aewon. Membuktikan bahwa latihan Yoshiro dengan Keenan membuahkan hasil. Tubuh Yoshiro lebih kuat daripada sebelumnya. Walau belum mencapai titik sempurna, tubuh Yoshiro sekarang bisa untuk menopang kemampuannya dalam jangka wak

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Pertarungan Sesuka Hati

    Kazuha dan Keenan bertarung bersama. Kazuha seorang petinggi kepolisian. Dan Keenan seorang pemimpin dari kelompok pembunuh bayaran. Tidak seharusnya mereka bekerja sama. Namun kali ini adalah kasus yang berbeda. Kazuha ingin membalaskan kematian atasannya. Dan Keenan ingin menjalankan tugas dengan imbalan uang sangat banyak. Jika dilihat dari kemampuan Keenan jauh di atas Kazuha. Walau laki-laki itu lebih tua dari Kazuha, laki-laki itu masih bisa bergerak cepat dan memukul dengan sangat keras. Satu pukulan ke dada lawannya saja sudah bisa membuat lawannya jatuh sesak nafas. "Apakah tidak masalah kamu tidak ikut bersamanya ke atas?" tanya Kazuha setelah menendang kepala musuhnya. "Kenapa juga aku harus ikut ke atas dan melawan monster-monster yang ada di sana? Itu bukan tugasku. Lagipula anak kecil itu sudah mengatakan bahwa dia akan melawan ketiga orang itu seorang diri," jawab Keenan menghapuskan darah yang menempel pada jasnya.

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dia Alasan Untuk Melawan

    Aewon dan Galil berkumpul di lantai tiga saat mendengar ada banyak sekali ledakan di sekitar rumah. Serangan mendadak terjadi. Mereka diserang oleh pasukan dengan jumlah cukup banyak. Lebih banyak dari para pengawal yang dimiliki oleh Keluarga Mcknight.Mereka berdua kini bertugas untuk melindungi Martin dan Keenan yang juga berada di lantai tiga. Berjaga-jaga jika seandainya ada penyusup yang masuk ke dalam dan mengincar nyawa Martin.Mengulur waktu sebisa mungkin sampai pihak keamanan negara datang membantu dan mengamankan mereka."Ada seseorang di luar sana yang menyalakan api di dalam tubuh anak itu," ujar Martin menatap ke arah luar kaca. "Jika memang sejak awal Anda tau bahwa anak kecil itu berbahaya, seharusnya Anda menyingkirkannya saja sejak awal," tegur Aewon malas berhadapan dengan anak kecil itu lagi."Apakah itu mungkin? Mau dilihat dari manapun juga, anak kecil itu dikelilingi oleh orang-orang yang berbahaya. Dari caranya b

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Makanan Tengah Malam

    Ivona mulai tersadar dari tidurnya saat merasa tidak nyaman. Ia sadar bahwa ia tertidur sebelum makan malam. Sehingga perutnya kosong dan membuatnya terbangun di tengah mimpi indahnya. Saat matanya terbuka pandangannya tertuju ke arah wajah Yoshiro. Laki-laki itu masih bangun. Tidur di atas kasur dengan kondisi tubuh miring ke arahnya. Ivona merasa bahwa laki-laki itu sudah menatapnya semenjak ia tertidur. Yoshiro melingkarkan tangannya pada tubuh Ivona. Mengelus bagian punggung perempuan itu dengan lembut. Lalu menutup matanya tanpa mengucapkan sepatah katapun. "Aku mau makan," rengek Ivona. "Bukankah kamu mengatakan ingin mengembalikan berat badanmu ke berat ideal? Badanmu akan semakin melebar jika kamu makan tengah malam," tanya Yoshiro menepuk punggung Ivona perlahan. "Aku mau makan." "Iya, iya. Aku sudah masak tadi. Hanya perlu menghangatkannya saja. Kamu mau makan sekarang atau nanti?"

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Hanya Boleh Satu

    Ivona kembali ke rumah lama Yoshiro. Ia sudah mendapatkan semuanya kembali. Perusahaan, kartu rekening, dan rumah. Namun tetap saja ia merasa bahwa berada di sisi Yoshiro lebih nyaman dibandingkan harus tinggal di rumah bersama penjaga dan asisten rumah tangganya.Ia berjalan menuju dapur. Karena ia sangat yakin pada saat seperti sekarang, Yoshiro sedang berada di dapur. Sedang memasak makanan untuk makan malam. Dan benar. Laki-laki itu sedang berada di dapur. Dengan kompor menyala. Merebus air. Lalu ada beberapa potongan ikan serta sayuran di atas meja dapur."Aku pikir kamu akan mengajakku makan malam di luar," ujar Ivona berjalan menuju kulkas."Aku pikir kamu tidak akan datang," balas Yoshiro melirik ke arah Ivona."Jika aku tidak datang, di mana aku akan tidur?""Bukankah kamu sudah mendapatkan rumahmu kembali?""Ya. Aku mendapatkannya. Tapi aku tidak bisa tidur jika tidak ada yang memelukku."Ivona mengambil susu b

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Rencana Gabungan

    Pertemuan diadakan di salah satu gedung kosong yang tak terpakai. Ada tiga kelompok yang berkumpul. Fei sebagai orang yang membentuk kelompok itu. Keenan sebagai pemimpin kelompok White Owl yang akan dibayar oleh Fei untuk melaksanakan tugas. Dan Yoshiro sebagai orang yang akan membantu.Fei membawa Sherly. Keenan membawa salah satu anak buahnya. Dan Yoshiro membawa Kazuha.Siapa sangka bahwa Yoshiro akan membawa dan bekerja sama seorang petinggi dari kepolisian untuk meruntuhkan kejayaan dari Martin Mcknight."Bukankah ini terlalu sedikit jika untuk mengalahkan mereka?" tanya Keenan menatap Fei."Kamu bisa mundur jika memang kamu pecundang," balas Yoshiro tersenyum kecil."Lucu sekali anak kecil ini," balas Keenan menatap sinis Yoshiro."Kenapa kamu membawa pihak kepolisian?" tanya Fei menatap Yoshiro."Ah, dia. Dia bukan polisi yang baik. Dia ini anjing peliharaannya Honpil. Seekor anjing tidak mungkin diam saja saat t

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Saling Mengenal Sebelumnya

    Yoshiro dan Serena duduk di sofa. Menatap ke layar televisi yang sedang menyiarkan sebuah drama. Dengan kondisi lampu ruang tengah mati dan Sheila sudah tertidur di kamarnya. Yoshiro berada di apartemen malam ini hanya untuk makan malam. Itupun karena diundang oleh Sheila. Jika tidak, Yoshiro sudah berada di rumah lama dan tidur. Ia tidak langsung pulang karena memang ingin meluangkan sedikit waktu untuk Serena. Dan tanpa ia mengatakan apapun, Serena pun berpikiran hal yang sama. Mengurangi sedikit waktu tidurnya untuk bisa berbicara dengan Yoshiro. "Bagaimana? Apakah kamu sudah terbiasa?" tanya Yoshiro memecah keheningan yang sudah lama ada. "Belum. Kenapa ada banyak sekali barang tidak terpakai di kamarmu? Bagaimana bisa aku tidur dengan tenang saat ada barang-barang itu?" tanya Serena balik. "Kamu bisa membuangnya jika memang kamu tidak memerlukannya." "Ke

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Berpikir Ulang

    Fei meninggalkan restoran karena memang jadwal kerjanya yang sangat padat. Ia pun sudah menerima penolakan dari Sheila. Sehingga tidak ada alasan lain untuknya tetap bertahan di sana.Sekarang hanya ada Ivona, Yoshiro, dan Sheila di sana. Yoshiro duduk di samping Ivona. Bertatap muka dengan Sheila."Aku ingin memastikan apa yang dikatakan kakaknya Ivona tadi. Apakah kalian benar-benar sedang berpacaran?" tanya Sheila menatap Yoshiro."Tidak," ujar Yoshiro.Dengan cepat Ivona menggerakkan tangannya. Memukul bagian belakang kepala Yoshiro dengan kencang. "Tolong izinkan saya menikahi putra Anda," ujar Ivona dengan badan tegap. "A-apa? Menikah?" tanya Ivona gugup karena terkejut."Kami sudah dekat semenjak Anda dirawat di rumah sakit. Ada banyak hal yang sudah kami lewati bersama. Dan setelah semua itu, saya mulai menaruh rasa padanya. Saya ingin memilikinya sepenuhnya," ujar Ivona."Tidak. Tunggu dulu. Kenapa ti

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dua Kondisi

    Fei, Ivona, Yoshiro, dan Sheila sudah berada di restoran yang sudah dipesan dan dikosongkan oleh Fei supaya tidak ada yang menganggu pertemuan mereka kali ini.Ivona duduk di samping Fei. Dan Yoshiro duduk di samping Sheila. Mereka saling berhadapan."Senang bisa bertemu dengan Anda. Saya berterima kasih karena Anda telah memenuhi undangan saya untuk datang ke mari. Terima kasih," ujar Fei memulai pertemuannya."Saya juga berterima kasih atas undangan yang Anda berikan," balas Sheila."Mungkin ini akan sedikit mendadak. Tetapi adik saya, Ivona akan berangkat ke Jepang untuk mendirikan dan mengembangkan perusahaan di sana. Dan saya ingin Yoshiro ikut bersama dengan Ivona. Sekolah akan kami tanggung. Dia akan bekerja paruh waktu langsung di bawah pengawasan Ivona. Jadi upahnya akan sama seperti yang sekarang," ujar Fei.Sheila melirik ke arah Yoshiro. Anak laki-lakinya itu sudah mengatakan kepadanya bahwa akan pergi ke Jepang dan bersekolah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status