Share

Perintah Pertama

Penulis: PlutoPen
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 19:00:40

Yoshiro kembali ke apartemen mewah yang disewa oleh Ivona untuk dirinya. Benar-benar luas. Dan perabotan yang ada di dalamnya memiliki nilai yang sangat fantastis.

Yoshiro berjalan menuju ke arah sofa. Atau lebih tepatnya ke meja yang ada di depan sofa. Menatap sebuah koper berwarna hitam diletakkan di sana entah oleh siapa.

Yoshiro penasaran dengan hal itu. Membuatnya membuka koper itu. Di bagian atas, ada beberapa kertas. Lalu pada bagian bawahnya ada jubah berwarna hitam dan sebuah topeng wajah serigala berwarna merah yang menutup bagian kening sampai bagian bawah hidung saja.

Telepon Yoshiro berdering. Nomor tidak dikenal. Membuat Yoshiro memiliki firasat bahwa koper hitam itu memiliki kaitannya dengan orang yang menelponnya sekarang. Membuatnya menjawab sambungan telepon itu tanpa pikir panjang.

"Sembunyikan koper itu di lokasi yang tidak bisa ditemukan oleh orang lain. Aku tidak mau tau, semua berkas dan jubah yang ada di dalam sana harus pergi dari ruanganmu sebelum matahari te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Seorang Pengkhianat

    Brain terkejut tidak lama setelah salah satu pelayannya membukakan pintu mobil untuknya. Ia sudah berada di sekolah sekarang. Biasanya pengawal yang bertugas mengawalnya adalah pengawal-pengawal tingkat dua.Namun kali ini tidak. Aewon berada di sampingnya saat Brain menginjakkan kakinya di parkiran sekolah.Berdiri di sana menggunakan jas hitam dan payung hitam yang diarahkan untuk menutupi bagian kepala Brain dari sinar matahari pagi."Apakah ada situasi darurat?" tanya Brain kebingungan dengan kehadiran Aewon."Tidak ada situasi darurat. Saya datang untuk memastikan keamanan Anda. Khusus untuk hari ini, saya yang akan mengawal Anda. Setelah hari ini, pengawal lain yang akan berada di sisi Anda," jelas Aewon.Itu bukanlah hal yang wajar. Aewon adalah pemimpin kelompok pengawal Keluarga Mcknight. Aewon tidak seharusnya berada di sisi Brian selama memang tidak ada kondisi berbahaya yang mengancam nyawa Brian.Brain mencoba untuk tidak terlalu memikirkan itu. Ia berjalan masuk ke gedun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Tikus dan Anjing

    Yoshiro pergi ke sebuah rumah besar yang letaknya jauh dari pusat kota. Benar apa yang dituliskan pada kertas informasi yang diberikan. Rumah itu dijaga sangat ketat. Memberikan isyarat bahwa orang yang ia cari memang sedang berada di sekitar itu. Ia masih berada di dalam mobil. Tentu saja bukan mobilnya. Bukan ia juga yang mengendarai mobil itu. Melainkan Yuri. Asisten kepercayaan Ivona. Yuri ada karena Yoshiro tidak pandai dalam hal mencuri data. Maka dari itu, Ivona mengirim Yuri supaya bisa menyadap dan mengambil seluruh data yang berkaitan dengan kasus Tae Rim. "Kita tidak bisa membuang banyak waktu di sini. Aku akan menunggumu sampai kamu selesai di dalam. Setelah itu baru aku yang menjalankan tugasku," ujar Yuri. "Atau memang kamu ingin menyerah dan meminta bantuan ku untuk menyelesaikan itu semua?" tanya Yuri melirik ke arah Yoshiro. "Aku ingin seperti itu. Tapi, ya, meminta bantuan pada seorang wanita, itu akan merusak harga diriku. Jadi, aku akan menghadapinya sendi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Mereka Terbakar

    Yuri mengetik keyboard dengan cepat. Memindahkan data-data penting dari komputer yang ada di dalam kediaman Tae Rim ke dalam flashdisk miliknya.Yuri tidak menyangka akan secepat ini Yoshiro akan berhasil menyingkirkan semua penjaga yang ada di dalam rumah Tae Rim. Ia baru saja ingin menjauhkan mobilnya dari rumah target ke arah minimarket untuk mencari makanan dan minuman, namun tidak lama setelah ia menyalakan mobilnya, ia mendapatkan panggilan masuk dari Yoshiro menandakan bahwa keadaan rumah sudah bersih. Penjaga sudah dihabiskan. Dan Tae Rim berserta keluarganya sudah disekap."Bagaimana dengan ini?" tanya Yoshiro mengumpulkan seluruh ponsel milik keluarga Tae Rim ke dalam satu kantong plastik bening."Simpan saja. Kita butuh data yang ada di dalam sana untuk mencari lebih banyak bukti tentang kejahatan mereka," balas Yuri masih fokus pada layar komputer di depannya."Rekaman CCTV bagaimana?" "Sudah kuhapus seluruh rekaman yang ada. Dari hari ini sampai minggu lalu. Aku juga sud

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dunia Berbeda

    Serena memandang secara saksama siaran berita yang muncul di ponsel miliknya. Kejadian kebakaran yang menewaskan total ada tujuh orang. Yang di mana empat dari tiga orang itu adalah keluarga Tae Rim. Sedangkan sisanya adalah penjaga atau pengawal.Sedangkan Tae Rim sendiri ditemukan dalam kondisi penuh luka di jalan penyeberangan orang dengan kondisi tanpa busana. Tae Rim yang sedari awal menjadi buronan pun langsung diamankan oleh pihak kepolisian. Serta keluarganya yang menjadi korban dari kebakaran itu pun sedang dikuburkan oleh kerabat terdekat dari Tae Rim.Serena menatap ke seorang laki-laki membungkuk di sampingnya. Juga menatap dan memperhatikan berita yang sedang ia lihat."Di mana kamu kemarin malam?" tanya Serena mencurigai laki-laki itu."Kenapa aku harus memberitahumu? Bukankah katamu pekerjaanku hanya sampai pulang sekolah? Bukankah itu artinya aku bebas melakukan apa pun setelah pulang sekolah dan tidak harus melaporkannya padamu?" tanya Yoshiro masih dalam keadaan mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Tugas Tambahan

    Ivona melirik ke arah laki-laki yang berdiri di sisi kanannya. Yoshiro berada di kantornya. Menggantikan posisi Yuri yang sedang fokus menjalankan tugas untuk memberatkan hukuman yang akan diberikan oleh hakim mahkamah pada Tae Rim. Ivona memang tidak melihat secara langsung wajah Yoshiro. Namun ia menyadari bahwa beberapa kali Yoshiro memandang ke arah dinding kaca. Menandakan bahwa Yoshiro tidak nyaman berada di sana dan ingin cepat-cepat keluar.Tugas Yoshiro hari ini tidak berat. Hanya berada di sisi Ivona. Dan hanya bergerak jika Ivona meminta bantuan. Selebihnya ia hanya perlu berdiri di sisi Ivona."Bagaimana tanggapanmu dengan Aewon?" tanya Ivona memecah keheningan yang ada di ruangan itu. Yoshiro diam sejenak. Nama yang terasa tidak asing. Sampai di titik di mana Yoshiro mengingat kejadian di mana ia menyerang seorang laki-laki menggunakan jas dan membawa payung saat sedang menunggu lift sekolah."Ah, dia. Saya pernah bertemu dan beradu pukul dengannya sekali," ujar Yoshiro

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Keraguan

    Yoshiro kembali mengatur nafasnya. Benar-benar pertarungan yang sengit. Yoshiro harus melawan para mafia untuk bisa mengincar kepala pemilik club malam tempat beradanya sekarang. Benar kata Ivona, tugas kali ini lebih berat dari tugas sebelumnya. Karena tugas kali ini, tidak bisa ditentukan seberapa kuat dan berapa jumlah musuh. Yoshiro berdiri tegak dengan keadaan masih menggunakan jubah dan topeng saat mendengar ada suara langkah kaki dari arah pintu masuk. Dan, ya, tidak lama muncul seorang laki-laki. Menggunakan jas hitam. Dengan rokok diapit bibir berwarna terang milik laki-laki itu. Tidak lupa dengan payung hitam yang selalu dibawa ke mana pun laki-laki itu berada. Aewon So. "Sepertinya ada yang menarik di sini," ujar Aewon menatap ke segala tubuh mafia yang terkapar pingsan di segala penjuru ruangan club. Yoshiro tidak bisa langsung angkat bicara saat itu. Karena Yoshiro dan Aewon sudah pernah bertemu. Jika Yoshiro mengeluarkan suara, maka Aewon pasti menyadari indenti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Teman Perempuan

    Yoshiro menghela nafas sebelum masuk ke ruang rawat inap milik ibunya. Setelah mengumpulkan banyak sekali keberanian, ia akhirnya membuka pintu ruangan dan masuk ke dalam sana.Tatapan pertamanya tentu saja tertuju pada Sheila. Yang sedang duduk sembari tersenyum menatap ke arah dirinya. "Bagaimana sekolahmu?" tanya Sheila."Tidak ada yang istimewa. Semua berjalan semestinya," balas Yoshiro menaruh sebungkus plastik di atas nakas."Apa itu?""Bubur, buah, dan air mineral.""Sepertinya kamu memiliki banyak uang akhir-akhir ini. Dari mana kamu mendapatkannya?""Aku bekerja paruh waktu. Sudah sepantasnya aku memiliki uang. Akan terasa aneh jika aku bekerja namun tidak memiliki uang."Sheila sudah mencurigai Yoshiro sejak lama. Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya perawatannya sangatlah mahal. Apalagi Sheila sudah bertahan di rumah sakit itu sangat lama. Sehingga jika dihitung-hitung, uang yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan rumah sakit sangatlah banyak. Tidak mungkin seorang mur

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Apa Yang Akan Terjadi

    Ivona berada di kantor. Namun tidak duduk di meja kerjanya. Ia duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya. Sedangkan Yoshiro berdiri di sisi pintu. Untuk memastikan tidak ada seorang pun bisa masuk."Kenapa baru saja datang? Kamu telat tiga puluh menit. Yuri pasti akan memarahimu setelah ini. Gara-gara kamu, dia harus mengulur waktu untuk bertemu client yang sangat penting," balas Ivona menatap ke arah Yoshiro."Maaf. Hujan sangat deras. Saya hanya memiliki sepeda kayuh. Hembusan angin yang sangat kuat beberapa kali memaksa saya untuk mendorong sepeda saya. Itu yang membuat saya telat," jelas Yoshiro."Kalau begitu, kenapa bajumu tidak basah? Bukankah kamu naik sepeda ke sini?""Saya selalu menyimpan plastik berisikan pakaian ganti di tas sekolah saya. Saya memasukkan tas saya ke dalam plastik sehingga tas dan pakaian yang saya kenakan sekarang tidak basah. Saya tadi sempat ke kamar mandi perusahaan untuk berganti dan mengeringkan tubuh.""

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01

Bab terbaru

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Melindungi Adik

    Yoshiro terpental setelah mendapatkan tendangan keras dari Aewon. Benar kata Keenan. Secara kekuatan Yoshiro masih jauh di bawah Aewon. Belum saatnya Yoshiro bertarung satu lawan satu melawan iblis itu. Namun inilah yang ditunggu-tunggu oleh Yoshiro selama ini. Yoshiro tidak akan mundur.Ada dua hal yang merepotkan dari diri Yoshiro adalah kemampuannya meniru kemampuan beladiri orang lain dan kecepatan gerakannya. Aewon tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikit saja dari tubuh laki-laki itu. Karena dalam sedetik saja laki-laki itu bisa menghilang dan muncul di titik buta Aewon. Akan sangat berbahaya jika itu terjadi.Aewon sendiri pun juga menerima beberapa pukulan dari Yoshiro. Walau sedikit, namun pukulan itu memberikan memar pada tubuh Aewon. Membuktikan bahwa latihan Yoshiro dengan Keenan membuahkan hasil. Tubuh Yoshiro lebih kuat daripada sebelumnya. Walau belum mencapai titik sempurna, tubuh Yoshiro sekarang bisa untuk menopang kemampuannya dalam jangka wak

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Pertarungan Sesuka Hati

    Kazuha dan Keenan bertarung bersama. Kazuha seorang petinggi kepolisian. Dan Keenan seorang pemimpin dari kelompok pembunuh bayaran. Tidak seharusnya mereka bekerja sama. Namun kali ini adalah kasus yang berbeda. Kazuha ingin membalaskan kematian atasannya. Dan Keenan ingin menjalankan tugas dengan imbalan uang sangat banyak. Jika dilihat dari kemampuan Keenan jauh di atas Kazuha. Walau laki-laki itu lebih tua dari Kazuha, laki-laki itu masih bisa bergerak cepat dan memukul dengan sangat keras. Satu pukulan ke dada lawannya saja sudah bisa membuat lawannya jatuh sesak nafas. "Apakah tidak masalah kamu tidak ikut bersamanya ke atas?" tanya Kazuha setelah menendang kepala musuhnya. "Kenapa juga aku harus ikut ke atas dan melawan monster-monster yang ada di sana? Itu bukan tugasku. Lagipula anak kecil itu sudah mengatakan bahwa dia akan melawan ketiga orang itu seorang diri," jawab Keenan menghapuskan darah yang menempel pada jasnya.

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dia Alasan Untuk Melawan

    Aewon dan Galil berkumpul di lantai tiga saat mendengar ada banyak sekali ledakan di sekitar rumah. Serangan mendadak terjadi. Mereka diserang oleh pasukan dengan jumlah cukup banyak. Lebih banyak dari para pengawal yang dimiliki oleh Keluarga Mcknight.Mereka berdua kini bertugas untuk melindungi Martin dan Keenan yang juga berada di lantai tiga. Berjaga-jaga jika seandainya ada penyusup yang masuk ke dalam dan mengincar nyawa Martin.Mengulur waktu sebisa mungkin sampai pihak keamanan negara datang membantu dan mengamankan mereka."Ada seseorang di luar sana yang menyalakan api di dalam tubuh anak itu," ujar Martin menatap ke arah luar kaca. "Jika memang sejak awal Anda tau bahwa anak kecil itu berbahaya, seharusnya Anda menyingkirkannya saja sejak awal," tegur Aewon malas berhadapan dengan anak kecil itu lagi."Apakah itu mungkin? Mau dilihat dari manapun juga, anak kecil itu dikelilingi oleh orang-orang yang berbahaya. Dari caranya b

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Makanan Tengah Malam

    Ivona mulai tersadar dari tidurnya saat merasa tidak nyaman. Ia sadar bahwa ia tertidur sebelum makan malam. Sehingga perutnya kosong dan membuatnya terbangun di tengah mimpi indahnya. Saat matanya terbuka pandangannya tertuju ke arah wajah Yoshiro. Laki-laki itu masih bangun. Tidur di atas kasur dengan kondisi tubuh miring ke arahnya. Ivona merasa bahwa laki-laki itu sudah menatapnya semenjak ia tertidur. Yoshiro melingkarkan tangannya pada tubuh Ivona. Mengelus bagian punggung perempuan itu dengan lembut. Lalu menutup matanya tanpa mengucapkan sepatah katapun. "Aku mau makan," rengek Ivona. "Bukankah kamu mengatakan ingin mengembalikan berat badanmu ke berat ideal? Badanmu akan semakin melebar jika kamu makan tengah malam," tanya Yoshiro menepuk punggung Ivona perlahan. "Aku mau makan." "Iya, iya. Aku sudah masak tadi. Hanya perlu menghangatkannya saja. Kamu mau makan sekarang atau nanti?"

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Hanya Boleh Satu

    Ivona kembali ke rumah lama Yoshiro. Ia sudah mendapatkan semuanya kembali. Perusahaan, kartu rekening, dan rumah. Namun tetap saja ia merasa bahwa berada di sisi Yoshiro lebih nyaman dibandingkan harus tinggal di rumah bersama penjaga dan asisten rumah tangganya.Ia berjalan menuju dapur. Karena ia sangat yakin pada saat seperti sekarang, Yoshiro sedang berada di dapur. Sedang memasak makanan untuk makan malam. Dan benar. Laki-laki itu sedang berada di dapur. Dengan kompor menyala. Merebus air. Lalu ada beberapa potongan ikan serta sayuran di atas meja dapur."Aku pikir kamu akan mengajakku makan malam di luar," ujar Ivona berjalan menuju kulkas."Aku pikir kamu tidak akan datang," balas Yoshiro melirik ke arah Ivona."Jika aku tidak datang, di mana aku akan tidur?""Bukankah kamu sudah mendapatkan rumahmu kembali?""Ya. Aku mendapatkannya. Tapi aku tidak bisa tidur jika tidak ada yang memelukku."Ivona mengambil susu b

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Rencana Gabungan

    Pertemuan diadakan di salah satu gedung kosong yang tak terpakai. Ada tiga kelompok yang berkumpul. Fei sebagai orang yang membentuk kelompok itu. Keenan sebagai pemimpin kelompok White Owl yang akan dibayar oleh Fei untuk melaksanakan tugas. Dan Yoshiro sebagai orang yang akan membantu.Fei membawa Sherly. Keenan membawa salah satu anak buahnya. Dan Yoshiro membawa Kazuha.Siapa sangka bahwa Yoshiro akan membawa dan bekerja sama seorang petinggi dari kepolisian untuk meruntuhkan kejayaan dari Martin Mcknight."Bukankah ini terlalu sedikit jika untuk mengalahkan mereka?" tanya Keenan menatap Fei."Kamu bisa mundur jika memang kamu pecundang," balas Yoshiro tersenyum kecil."Lucu sekali anak kecil ini," balas Keenan menatap sinis Yoshiro."Kenapa kamu membawa pihak kepolisian?" tanya Fei menatap Yoshiro."Ah, dia. Dia bukan polisi yang baik. Dia ini anjing peliharaannya Honpil. Seekor anjing tidak mungkin diam saja saat t

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Saling Mengenal Sebelumnya

    Yoshiro dan Serena duduk di sofa. Menatap ke layar televisi yang sedang menyiarkan sebuah drama. Dengan kondisi lampu ruang tengah mati dan Sheila sudah tertidur di kamarnya. Yoshiro berada di apartemen malam ini hanya untuk makan malam. Itupun karena diundang oleh Sheila. Jika tidak, Yoshiro sudah berada di rumah lama dan tidur. Ia tidak langsung pulang karena memang ingin meluangkan sedikit waktu untuk Serena. Dan tanpa ia mengatakan apapun, Serena pun berpikiran hal yang sama. Mengurangi sedikit waktu tidurnya untuk bisa berbicara dengan Yoshiro. "Bagaimana? Apakah kamu sudah terbiasa?" tanya Yoshiro memecah keheningan yang sudah lama ada. "Belum. Kenapa ada banyak sekali barang tidak terpakai di kamarmu? Bagaimana bisa aku tidur dengan tenang saat ada barang-barang itu?" tanya Serena balik. "Kamu bisa membuangnya jika memang kamu tidak memerlukannya." "Ke

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Berpikir Ulang

    Fei meninggalkan restoran karena memang jadwal kerjanya yang sangat padat. Ia pun sudah menerima penolakan dari Sheila. Sehingga tidak ada alasan lain untuknya tetap bertahan di sana.Sekarang hanya ada Ivona, Yoshiro, dan Sheila di sana. Yoshiro duduk di samping Ivona. Bertatap muka dengan Sheila."Aku ingin memastikan apa yang dikatakan kakaknya Ivona tadi. Apakah kalian benar-benar sedang berpacaran?" tanya Sheila menatap Yoshiro."Tidak," ujar Yoshiro.Dengan cepat Ivona menggerakkan tangannya. Memukul bagian belakang kepala Yoshiro dengan kencang. "Tolong izinkan saya menikahi putra Anda," ujar Ivona dengan badan tegap. "A-apa? Menikah?" tanya Ivona gugup karena terkejut."Kami sudah dekat semenjak Anda dirawat di rumah sakit. Ada banyak hal yang sudah kami lewati bersama. Dan setelah semua itu, saya mulai menaruh rasa padanya. Saya ingin memilikinya sepenuhnya," ujar Ivona."Tidak. Tunggu dulu. Kenapa ti

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dua Kondisi

    Fei, Ivona, Yoshiro, dan Sheila sudah berada di restoran yang sudah dipesan dan dikosongkan oleh Fei supaya tidak ada yang menganggu pertemuan mereka kali ini.Ivona duduk di samping Fei. Dan Yoshiro duduk di samping Sheila. Mereka saling berhadapan."Senang bisa bertemu dengan Anda. Saya berterima kasih karena Anda telah memenuhi undangan saya untuk datang ke mari. Terima kasih," ujar Fei memulai pertemuannya."Saya juga berterima kasih atas undangan yang Anda berikan," balas Sheila."Mungkin ini akan sedikit mendadak. Tetapi adik saya, Ivona akan berangkat ke Jepang untuk mendirikan dan mengembangkan perusahaan di sana. Dan saya ingin Yoshiro ikut bersama dengan Ivona. Sekolah akan kami tanggung. Dia akan bekerja paruh waktu langsung di bawah pengawasan Ivona. Jadi upahnya akan sama seperti yang sekarang," ujar Fei.Sheila melirik ke arah Yoshiro. Anak laki-lakinya itu sudah mengatakan kepadanya bahwa akan pergi ke Jepang dan bersekolah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status