Share

Kebahagiaan Semu

Emma bangun pagi-pagi sekali, dengan kebahagiaan yang luar biasa. Dia turun dari ranjang dengan sangat hati-hati, sebab Benny masih memperdengarkan dengkurannya yang berirama di tumpukan bantal. Tanda lelaki itu masih terbalut di alam mimpi.

Wanita paruh baya itu merapikan rambutnya lalu berjalan turun ke dapur.

“Mbak, hari ini saya yang akan masak untuk sarapan,” katanya dengan suara yang amat ceria.

Sang ART yang baru saja selesai menanak nasi sampai terbengong-bengong. Baru sekali ini Nyonya rumah akan memasak sendiri. Sejak dua tahun dia mengabdi di sini, belum pernah sekali pun majikannya terlihat memasak.

“Heh, kok malah ngelamun!” bentak Emma. “Udah pergi cepat, kamu kerjakan yang lain. Bantu-bantu beberes atau gimana! Saya masak, bukan berarti kamu bisa santai.”

“I-iya, Nyonya.” Si mbak spontan melangkah cepat meninggalkan dapur.

Emma menepuk jidatnya sendiri. Kebahagiaan yang baru saja membuncah, harus dirusak oleh kelakuan ART yang kurang peka itu. Emma pun menghela napas pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status