Share

32

Ruangan putih dengan bau obat-obatan itu jadi hal pertama yang Diandra rasakan setelah membuka mata.

Wanita yang masih terbaring di ranjang rumah sakit itu meleguh, sedikit bergerak meski tubuhnya terasa sakit di sana-sini.

Ia terduduk perlahan, hendak mengambil air minum yang ada di nakas meski agak kesulitan.

"Biar saya bantu."

Seorang perawat datang membantu, ia memberikan Diandra minum yang kemudian wanita itu minum sedikit.

Perawat wanita dengan hijab yang menutup kepala, juga sebuah catatan yang ia bawa-bawa tersenyum ramah.

Ia bertanya soal beberapa hal pada Diandra dengan intonasi nada ceria.

"Kondisi Ibu Diandra sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, tapi meski begitu Ibu Diandra harus tetap rutin menjalani pengobatan dan kemoterapi agar lekas sembuh," ucapnya sambil tersenyum.

Diandra tersenyum getir, sembuh. Apa ia bisa?

Dirinya memang bukan ahli dalam bidang kesehatan, tapi ia tahu penyakit apa yang tengah menggerogoti tubuhnya saat ini.

Kanker darah, atau leukimia.

Kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
km cemburu suami km perhatian ma perempuan lain la Aruna kn istri siri nya..km yg bawa di dlm rmh tanggamu buat kasih anak..kalo gak di perhatikan n komunikasi trs bikin anaknya gimn.bayi tabung atau secara langsung..kalo lngsung kan harus saling menyentuh tp gak di bolehin..mng ni perempuan egois.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status