Chapter: 26Aksa membanting laporan yang ada di tangannya. Seorang karyawan laki-laki yang berdiri di hadapannya hanya bisa menunduk takut.Sudah dua minggu lamanya mencari, namun keberadaan juga bukti soal siapa yang menyebarkan rumor skandal Aksa belum juga ditemukan.Akun yang menjadi sumber utama tersebarnya berita hanyalah akun palsu yang digunakan oleh seseorang. Aksa mendesah frustasi, ia menatap galak ke arah karyawan tersebut dan berkata.“Laporan begini saja kau tidak becus mengurusnya?! Apa saja yang kamu pelajari selama ini?!” Dilemparnya laporan tersebut ke arah seorang karyawan yang hanya bisa meminta maaf. “Ada apa ini?” Arya masuk ke dalam ruangan.Melihat beberapa kertas berserakan, sepertinya Arya paham. Ia kemudian meminta sang karyawan untuk kembali ke ruangannya sementara ia akan berbicara dengan Aksa.Sepeninggalannya sang karyawan, Arya memilih mengambil tempat duduk di depa Aksa. Melihat dengan seksama bagaimana kacaunya pria itu sekarang.Penampilannya berantakan denga
Terakhir Diperbarui: 2024-06-20
Chapter: 25Pagi datang menjelang. Aksa membuka mata dengan perlahan, menyipitkan matanya saat cahaya menyilaukan berlomba masuk melalui celah gorden. Dihembuskannya napas dengan pelan. Ia mengerjap beberapa kali, berusaha untuk mengumpulkan nyawanya sendiri. Pria itu kemudian terduduk dengan menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Coba menggeliat, namun kemudian sadar akan sesuatu. Tubuh bagian atasnya polos. Ia tidak memakai baju. Iya, Aksa memang memiliki kebiasaan untuk melepas pakaian atasnya saat tidur. Hanya saja dirinya tidak pernah melepas seluruh pakaiannya saat tertidur. Dan hal itulah yang saat ini terjadi. Lebih buruk dari itu, ia baru saja menyadari dimana dirinya terbangun dari tidur. Ruangan itu adalah kamarnya, bukan kamar tamu. Yang mana kamar pribadinya saat ini tengah menjadi kamar tidur yang ditempati Aleena. Omong-omong soal gadis itu. Di mana dia sekarang?? “Aishhh, sial! Apa yang sudah ku lakukan?” gerutu Aksa sembari mengacak rambutnya sendiri. Ia ha
Terakhir Diperbarui: 2024-06-17
Chapter: 24Ponsel milik Aleena sudah berdering sejak tadi. Gadis yang sejak tadi sibuk dengan laptop di hadapannya mendesah kesal. Ia bukannya tidak mendengar ponsel miliknya terus saja berbunyi sejak tadi. Hanya saja pop up pesan yang muncul sebelum panggilan membuatnya merasa ragu untuk mengangkat telepon tersebut.Panggilan tersebut berasal dari sang Ibu. Sudah jelas alasan wanita baya itu meneleponnya karena berita yang baru saja tersebar.Sang Ibu pasti ingin mengkonfirmasi soal kebenaran rumor tersebut. Dan Aleena terlalu malas untuk mengatakannya.Lagipun, ia merasa heran. Darimana dan siapa yang sudah menyebarkan rumor tersebut. Seingatnya ia tidak pernah mengatakan soal kecurigaannya terhadap Aksa pada siapapun.Dan lagi, jika dilihat dari gelagat orang-orang terdekat Aksa sepertinya tidak ada yang menyadari soal kelainan pria itu. Jadi siapa yang tahu dan menyebarkan semuanya?Setelah panggilan ke lima berakhir, sebuah notifikasi pop up pesan kembali muncul.-Sore ini datanglah ke rum
Terakhir Diperbarui: 2024-06-16
Chapter: 23Sebuah kamar dengan campuran warna emas dan merah itu tampak mewah. Ranjang berukuran king dengan sprei berwarna merah itu tampak memiliki sebuah gundukan di tengah.Selimut tebal menggulung tubuh mungil seorang wanita dengan gaun tidur berwarna hitam. Rambutnya yang hitam legam dengan sedikit bergelombang tampak cocok berpadu dengan kulitnya yang seputih susu.Dirinya menggeliat, membuka mata perlahan dan tersenyum cerah. Didudukannya diri dengan bersandar pada kepala ranjang, diambilnya sebuah ponsel pintar yang ada di nakas dan jari-jari lentiknya mulai beraksi, berselancar di atas layar benda pipih tersebut.Sudut bibirnya terangkat, merasa puas dengan apa yang baru saja dirinya lihat.Sebuah headline yang terpampang jelas sebagai berita utama pada protal berita terkini. Topic paling hot yang dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam menjadi trending nomor satu dalam mesin pencarian online.Skandal yang menjerat cucu salah satu pengusaha ternama sekaligus pewaris tunggal sebuah
Terakhir Diperbarui: 2024-06-15
Chapter: 22Saat itu pukul sebelas. Aleena menggeliat, mengerjap pelan sebelum bangkit dari tidurnya.Setelah insiden yang terjadi antara dirinya dan Aksa, pria itu pergi begitu saja setelah berkata maaf. Pun Aleena, ia masih saja menggulung diri dalam selimut sampai kemudian tertidur tanpa sadar.Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri. Hujan masih belum juga berhenti, meski intensitasnya sudah tidak sederas sebelumnya.Hawa dingin menyeruak, membuat bulu kuduk si gadis seketika meremang. Tiba-tiba saja terdengar suara perut miliknya sendiri. Ia baru ingat jika dirinya belum makan apapun semenjak siang hari, terakhir ia hanya makan siang bersama Oma Anya dan sang Ibu mertua.Dengan langkah pelan Aleena turun dari ranjang. Membuka pintu kamar dan melonggokan kepala, menoleh ke kanan dan kiri, memastikan keadaan aman di luar.Ia masih belum mau bertemu dengan Aksa. Sikap pria itu yang mendadak berubah drastis dan kejadian sebelumnya, Aleena hanya khawatir akan terjadi hal yang sama.Sepi, tidak ada s
Terakhir Diperbarui: 2024-06-13
Chapter: 21Aksa dengan segera menyodorkan segelas air pada Aleena yang kemudian ia minum hingga setengah. Wanita itu sempat melirik ke arah Aksa dengan ekspresi aneh, seperti memintanya untuk mengambil alih suasana.“Kami belum kepikiran sampai ke sana, Oma. Lagipula urusan anak kami pasrahkan saja pada Tuhan. Biar berjalan sesuai apa adanya,” jawab Aksa sekenanya.“Tapi jika dilihat dari reaksi Aleena tadi, sepertinya dia nggak mau buru-buru punya anak, ya?”Aleena menghela napas lirih. Ia mengunyah makanan di mulutnya dengan amat sangat lambat, cukup merasa kesal juga dengan perkataan yang baru saja terlontar dari mulut Oma Anya.Setelah menelan makanan dengan setengah tertahan, Aleena menghembuskan napas. Coba memberanikan diri untuk menatap wanita baya yang duduk tepat di hadapannya itu.“Maaf jika aku lancang, Oma. Tapi seperti apa yang sudah dikatakan Aksa tadi. Untuk urusan momongan kita tidak mau terlalu memaksa, kami hanya akan mengikuti kehendak Tuhan saja,” jawabnya berusaha terdenga
Terakhir Diperbarui: 2024-06-13
Chapter: epilogPukul tiga dini hari saat Wisnu dikejutkan dengan suara rintihan pelan yang berasal dari sebelahnya. Pria itu menoleh dengan mata yang masih setengah terpejam."Kamu kenapa?" tanya pria itu dengan suara serak. "Perutku tiba-tiba saja terasa sakit," keluh Aruna sembari memegangi perut buncitnya.Omong-omong kandungan wanita itu saat ini sudah menginjak bulan ke sembilan. Dan menurut perkiraan Dokter, wanita itu akan melahirkan dua minggu dari sekarang.Pelan-pelan Wisnu coba bantu menenangkan, tangan besarnya ia gunakan untuk mengelus perlahan perut sang istri berharap dengan itu rasa sakit yang diderita bisa mereda."Perutku mulas," ucap Aruja tiba-tiba."Ayo, aku bantu ke kamar mandi."Saat Wisnu hendak membantu Aruna untuk bangun dari tidurnya, wanita itu terkejut saat mendapati kasur yang ditempatinya sebelumnya basah."Kamu mengompol?" tanya Wisnu."Air ketubannya pecah."Keduanya sempat terdiam sesaat, sebelum kemudian kepanikan melanda mereka. Wisnu dengan siap siaga memapah Ar
Terakhir Diperbarui: 2023-07-29
Chapter: 107Dua tahu sudah semuanya berlalu. Seperti harapan yang terkabul, kehidupan Aruna dan keluarganya begitu baik semenjak hari itu.Anak-anak yang tumbuh sehat dan menggemaskan, perkembangan perusahaan yang kembali naik setelah terungkapnya rekaman percakapan rencana kriminal Celine yang tanpa sengaja bocor.Membuat para investor yang sebelumnya mencabut saham mereka dari perusahaan kembali bergabung bahkan menanam saham lebih besar dari sebelumnya.Juga soal pernikahan Aruna dan Wisnu. Keduanya memutuskan untuk membuat pesta resepsi sekaligus untuk mengumumkan pernikahan mereka pada khayalak ramai.Hal itu guna membersihkan nama Aruna dan meluruskan kesalahpahaman yang ada. Tentunya dengan menutup beberapa fakta jika sebenarnya Diandra yang meminta wanita itu untuk menjadi ibu pengganti.Seperti saat ini, Aruna yang tengah mengawasi David juga Nadine yang tengah bermain di halaman belakang tersentak saat sebuah pelukan mengejutkannya dari arah belakang.Itu adalah Wisnu. Pria itu baru saja
Terakhir Diperbarui: 2023-07-28
Chapter: 106Wisnu yang merasa tidak tahan melihat adegan itu memilih keluar lebih dulu, membiarkan dua wanita itu saling menumpahkan perasaannya masing-masing."Tolong jaga Nadine, saat ini dirinya tidak memiliki siapapun lagi," kata mbak Riri setelah pelukan keduanya terlepas.Aruna mengangguk, wanita itu akan melakukan tugasnya dengan tulus karena jauh sebelum ia memikirkan permintaannya untuk mengadopsi Nadine, memang wanita itu sudah menyayangi Nadine selayaknya ia menyayangi David, anaknya sendiri."Pasti mbak, pasti. Aku juga sudah menganggap Nadine selayaknya anakku sendiri jauh sebelum ini.""Ya, aku percaya pada kalian. Maaf atas segala perbuatanku," kata wanita itu menunduk."Sudah, mbak. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, yang harus dilakukan hanya berubah menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Dan lagi, aku yakin bahwasanya Mbak Riri sebenarnya adalah orang yang baik."Belum sempat Mbak Riri menjawab perkataan Aruna, seorang sipir masuk dan berkata jika waktu merek
Terakhir Diperbarui: 2023-07-28
Chapter: 105Wanita itu menatap ke arah Wisnu dengan sengit."Apa yang mbak lakukan? Kenapa mbak tega pada David?!" tanya Wisnu marah.Wanita itu tersenyum, Mbak Riri atau yang bernama asli Arini itu terkekeh kemudian tertawa terbahak-bahak. Ia menunjuk Wisnu dengan ibu jarinya."Karena orang sepertimu pantas mendapatkannya!" Amarah terpancar begitu jelas di wajah Mbak Riri, wanita itu seolah menyimpan dendam yang teramat besar kepada Wisnu."Apa kamu ingat dengan seorang gadis yang juga pelayan di rumah Celine? Gadis polos yang dengan bodohnya membantumu keluar dari rumah itu hanya karena beranggapan kamu adalah seorang lelaki baik-baik. APA KAMU MENGINGATNYA!!"Wisnu tersentak, ingatannya kembali terputar saat ia menjadi korban tawanan Celine saat itu.Tentu saja ia ingat, seorang gadis yang begitu baik mau membebaskannya meski taruhannya ia sendiri yang akan menjadi korban tabiat buruk Celine.Dan disaat itu ia teringat dengan janjinya pada gadis itu. Bahwa ia akan melindungi keluarganya dari
Terakhir Diperbarui: 2023-07-27
Chapter: 104Tidak ada yang dilakukan Wisnu, ia hanya duduk diam dengan pandangan kosong ke arah depan.Kepalanya tidak bisa berpikir, ia tidak tahu apa ya g sebenarnya ada dalam hatinya sekarang. Semuanya terlalu bercampur aduk hingga ia sendiri tidak tahu apa yang jadi tujuannya saat ini.Ia tentu tidak ingin berpisah dari Aruna, mau bagaimanapun sejujurnya dirinya begitu mencintai wanita itu.Namun di sisi lain dirinya hanya takut, ia takut jika di masa depan Celine juga akan kembali melakukan hal gila lainnya, bahkan lebih.Memang, keadaan wanita itu juga tidak lebih baik daripada David. Ia mengalami pendarahan juga patah tulang yang cukup serius, namun rasa takut itu tentu masih ada dalam perasaan Wisnu saat ini.Ia hanya tidak ingin baik Aruna ataupun David akan menjadi korban lagi, sudah cukup untuk sekarang."Melamunkan apa?"Pria itu tersentak. Seorang pria paruh baya duduk di sebelahnya di depan ruang tunggu kamar VIP. Omong-omong beberapa jam yang lalu David sudah bisa dipindahkan ke r
Terakhir Diperbarui: 2023-07-27
Chapter: 103"DAVID!!"Teriakan itu tidak terelakan, air mata turun begitu saja dari pelupuk mata si wanita. Ia meraung, melihat bagaimana buah hatinya harus menjadi korban dari perasaan egois seseorang.Wisnu yang juga ada di sana tampak tidak jauh berbeda. Pria itu sama terkejutnya, tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Celine.Wanita itu benar-benar nekat.Melihat bagaimana histerisnya Aruna, Wisnu segera menahan wanita itu saat ia ingin mengikuti jejak Celine terjun ke bawah sana.Wisnu memeluk Aruna yang meraung keras, keduanya menangis hebat perasaan mereka hancur berkeping-keping.Tangisan Aruna belum juga reda, justru terdengar kian keras dan menyayat hati saat wanita itu melihat bagaimana tubuh mungil buah hatinya yang bersimbah darah tergeletak di atas brankar."David, sayang."Rasanya Aruna tidak mampu lagi untuk berdiri di atas kakinya, hingga tidak lama kemudian wanita itu ambruk tidak sadarkan diri.Wisnu yang juga masih menangis bersusah payah untuk membopong tubuh istrinya, mes
Terakhir Diperbarui: 2023-07-26
Chapter: 08Pagutan itu terlepas tidak lama kemudian. Napas Jena tersengal, dadanya naik turun dengan wajah semerah hidung rusa di malam Natal.Sementara Wildan tersenyum.puas, tangan besarnya terulur, menggapai bibir Jena yang terlihat agak bengkak akibat ulahnya. Menyeka sudut bibir gadis itu yang basah akibat permainannya beberapa saat lalu.“Jena, tolong dengarkan aku kali ini. Aku serius saat menikahimu, dan tidak pernah sekalipun terbesit dalam kepalaku untuk menceraikanmu, tidak akan pernah.”Belum sempat Jena merespon, dengan sekali hentak tubuh mungil gadis itu sudah masuk ke dalam rengkuhan hangat Wildan yang sesekali juga menciumi pucuk kepalanya.“Tolong ingat ini, tanamkan dalam ingatanmu. Aku, Wildan Wisnu Aditama tidak akan pernah menceraikanmu sampai kapanpun untuk alasan apapun. Dan apa yang ku katakan adalah mutlak,” bisiknya.Jena menahan napas, ia tidak bisa mengatakan apapun atau beraksi bagaimana. Otaknya serasa tidak bisa berpikir, semua yang ia siapkan untuk mendebat Wilda
Terakhir Diperbarui: 2025-01-06
Chapter: 07Gadis yang dipanggil dengan nama Nesa itu tersenyum ke arah Wildan.“Hai, Wildan,” Sapanya lembut.Tidak ada reaksi dari si pria, ia justru mengeratkan genggamannya pada tangan Jena yang hanya bisa diam kebingungan.“Astaga, Nesa, sayangku. Kau datang tepat waktu,” hambur Tante Lestari memeluk Nesa.Wanita itu sempat melirik sekilas ke arah Jena sebelum menuntun Nesa untuk duduk diantara dirinya dan sang Nenek.“Kau datang tepat waktu, sayang. Kami mengundangmu ke mari untuk membahas perjodohanmu dengan Wildan,” ucap Tante Lestari lagi.Wildan melotot, ia menatap geram ke arah sang tante yang sepertinya tidak memedulikan hal itu. Sebelah tangannya yang bebas mengepal hingga buku-buku jarinya memutih.“Tante, bukankah baru saja ku kenalkan Jena sebagai istriku. Lalu apa maksudnya dengan perjodohan? Apa tante sudah tidak waras?” ucap Wildan tanpa segan.Tante Lestari terlihat geram, baru saja wanita itu hendak menyahut, suara Nesa lebih dulu terdengar.“Istri? Kau sudah menikah, Wildan?
Terakhir Diperbarui: 2025-01-03
Chapter: 06Pukul sepuluh malam setelah Wildan mengantarkan Jena ke dalam kamarnya. Pria itu menutup pintu dan tersenyum miring begitu mendapati Malik yang sudah berdiri tidak jauh darinya.Ia mendekati pria itu dengan dua tangan yang tersilang di depan dada.“Ada apa?” Tanyanya santai.“Ikut aku,” kata Malik berjalan pergi yang diikuti Wildan di belakangnya.Dua pria dewasa itu berdiri di luar rumah, Malik terlihat gelisah sementara Wildan terlihat biasa saja.“Apa maksudnya dengan memperkenalkan Jena kepada keluarga? Kau gila?!” Sentak Malik keras.Wildan hanya menyenderkan tubuhnya di pagar, ia sama sekali terlihat tidak terlalu peduli dengan ucapan Malik yang sedang memperingatkannya soal apa yang mungkin saja terjadi jika dirinya benar-benar mengenalkan Jena kepada keluarga.“Memangnya kenapa? Bukankah setelah menikah denganku, Jena juga menjadi bagian dari keluarga Aditama?” Tidak ada keraguan sedikitpun dari ucapan Wildan. Pria itu terdengar begitu percaya diri dengan setiap perkataan yan
Terakhir Diperbarui: 2024-12-20
Chapter: 05Suasana dalam mobil terasa begitu canggung. Sudah sekitar lima menit lalu hanya terdengar sayup-sayup suara deru kendaraan diantara tiga orang dewasa itu.Jena yang duduk di bangku belakang bersama Wildan hanya bisa terdiam dengan tangan yang menggenggam tongkat erat-erat. Wajahnya ia palingkan ke arah jalan meski dirinya tidak.bisa melihat bagaimana kondisi jalanan saat ini.“Malik, turunkan aku di depan sana. Kau bisa mengantar Jena pulang lebih dulu, aku akan mengurus sesuatu terlebih dulu,” kata Wildan yang sejak tadi sibuk berkutat dengan ponselnya.Malik yang bertugas mengemudi hanya mengangguk. Sesekali pria itu melirik ke arah Jena melalui spion tengah dengan wajah khawatir.Tidak lama kemudian mobil berhenti di depan sebuah toko dua puluh empat jam, Wildan turun dengan tergesa dan memberhentikan sebuah taksi kemudian.Mobil kembali melaju, masih tidak ada satupun diantara mereka yang berniat membuka obrolan lebih dulu. Malik menghela napas, ia tahu suasana hati Jena sedang bu
Terakhir Diperbarui: 2024-12-16
Chapter: 04Dua hari berlalu dengan normal. Keseharian Jena masih sering ditemani Malik, terkadang Wildan juga menghabiskan waktu bersama gadis itu di sela-sela kesibukannya.Namun entah mengapa, Jena merasa lebih nyaman saat bersama dengan Malik. Selain karena pria itu lebih bisa mengerti dirinya, sikap Malik juga tidak semesum Wildan yang suka tiba-tiba mencuri ciuman di bibirnya ataupun mengigit telinganya tanpa permisi.Pagi ini suasana terlalu damai daripada biasanya. Dengan bantuan tongkat yang diberikan Wildan, Jena melangkah keluar kamar dengan hati-hati.Sesekali gadis itu memanggil nama Malik, berharap pria itu ada di sekitarnya. Namun sayang, suasana pagi itu benar-benar hening, seperti tidak ada orang lain selain dirinya.“Kemana mereka?” gumam Jena lirih.“Mencariku?” bisikkan lirih dengan suara berat itu membuat Jena terperanjat.Hampir saja ia melayangkan tongkat yang dipegangnya ke sembarang arah, sebelum dengan gesit Wildan menahan tangannya.“Santai, cantik. Ini aku, calon suami
Terakhir Diperbarui: 2024-12-14
Chapter: 03Pagi menjelang layaknya roller coaster. Sinar matahari mulai mengintip dari celah gorden berwarna putih bersamaan dengan terbukanya pintu kayu itu.Wildan terdiam melihat Malik yang masih setia menemani Jena. Keduanya terlelap dengan Malik yang terduduk di samping ranjang dengan dua tangan yang terlilit di atas perut.Perhatian Wildan kembali teralih pada Jena. Pria itu mendekat, duduk di sisi ranjang yang lain dan memperhatikan gadisnya lekat-lekat.Tangan besarnya terangkat, menghapus jejak air mata di sudut mata gadis itu dengan ibu jadinya.“Eungh.”Terdengar leguhan tidak nyaman dari Jena. Gadis itu mulai membuka mata, sedikit menggeliat dan tanpa sadar hal itu membuat sedikit sudut bibir Wildan terangkat.“Malik?”Suara gadis itu serak. Ia meraba ke arah samping dan menggengam tangan Wildan yang Ia kira sebagai Malik.“Kau masih di sini? Terima kasih sudah menenangkan ku dan menemaniku semalam,” katanya lembut.Wildan tidak bereaksi apa-apa, Ia hanya menatap manik mata Jena yang
Terakhir Diperbarui: 2024-12-11