Share

82 - Paket

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-04-17 21:03:43
Di rumah, Raya makan siang seorang diri tadi Andro mengirimkan pesan dan mengatakan kalau dirinya tidak bisa pulang untuk makan siang di luar. Jelas itu membuat perasaan Raya yang sedang sensitif kembali menangis, dia sesenggukan di atas tempat tidurnya sampai akhirnya tertidur sendiri

Raya sadar dirinya terlalu akan hal kecil seperti ini. Dia terlalu sensitif akhir-akhir ini, tapi Oma juga mengatakan semua itu normal.

Sambil makan siang, Raya membaca buku bisnis milik andro. Pengetahuan bahasa ingris Raya semakin hari semakin meningkat. Raya merasa jika kemauan belajar yang datang dari diri sendiri lebih efektif daripada belajar bersama tutor atas kehendak orang lain.

Tak terasa satu buku selesai ia baca sembari makan. Namun masih banyak buku lain yang belum ia baca.”

Raya membuka ponselnya dan melihat video pelajaran bahasa Inggris sampai video yang ia tintin berhenti karena Oma menelepon dari kamarnya. Raya segera mengangkatnya. “Oma!”

“Astaga!” Oma ikut berteriak. “Kenapa mata
Qeqe Sunarya

Jangan lupa vote dan komen kakak. Pengen banget deg crazy up... bentar ya, siapin diri dulu.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   83 - Berbadan Dua

    “Selamat datang,” ucap Raya menyambut kedatangan suaminya, seperti biasa dia menunggu suaminya untuk makan malam. “Hai, Sayang,” ucap Andro mendekat dan memberikan ciuman di bibir Raya. Terlihat Andro yang sedikit ragu, terlihat bingung untuk mengatakan sesuatu ketika melihat meja makan yang masih rapi dan penuh dengan makanan, membuat Raya kebingungan. “Ada apa?” “Sayang, aku rasa kau tidak membaca pesanku.” “Pesanmu?” Raya bergegas mengambil ponselnya yang sedang diisi daya. Melihat dua pesan yang Andro kirimkan. Matanya menatap lama pesan singkat yang menjelaskan bahwa akan dia akan makan malam bersama investor. “Kamu sudah makan?” “Aku tidak keberatan kalau harus makan lagi, asal bersamamu.” “Tapi kamu pasti sudah kenyang tadi,” ucap Raya sambil melihat foto yang dikirimkan Andro di pesan singkatnya. Meja Andro penuh dengan hidangan laut, sialnya saat ini menu makanan di rumah juga kerang dan cumi goreng. “Tidak apa-apa, Sayang, aku bisa memakannya tanpa nasi.” “Tidak usah

    Last Updated : 2023-04-18
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   84 - Hari itu tiba I

    Ini adalah hari yang situnggu-tunggu oleh Raya, dia akan memberi kejutan untuk suaminya bersama Oma. Saat bersiap di rumah, Raya menelepon Oma yang masih dikamarnya. “Oma, kita berangkat bersama?” “Sayang, maafkan Oma, barusan Oma diare, kau duluan tidak apa-apa?” “Astaga, lekas sembuh Oma. Aku tidak apa-apa. Nanti Raya akan segera pulang bersama cucu Oma.” “Oke, Oma tunggu kalian. Jangan lupa ambil kue di toko Cherry, Oma memesannya atas nama Nyonya Andromeda.” Raya melihat hadiah di dalam kotak kecil sudah ada di dalam tas miliknya. Berarti sekarang tugasnya hanya tinggal mengambil kue. Hans sudah siap d bawah seperti biasa. “Selamat siang, Nona.” “Selamat siang, Sekretaris Hans.” Raya masuk ke dalam mobil. “Kita ke toko kue lebih dulu, ya Hans.” “Baik, Nona.” Di perjalanan, Raya ingat bagaimana pagi dan malam tadi Andro menyinggung soal ulangtahun, dan dirinya sengaja pura-pura lupa untuk hal itu. Raya ingin semuanya menjadi kejutan. Saat masuk ke dalam toko kue, hans me

    Last Updated : 2023-04-19
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   85 - Kesalahan Fatal

    Raya menyimpan di meja sekretaris Andro dan mulai memasang lilin di sana. Setelahnya dia membawanya menuju pintu ruangan Andro. Sayangnya, pintu itu tidak tertutup rapat, membuat Raya mendengar suara tawa Prabu di dalam sana. “Woho! Ha ha ha ha! Kau menang Kakak. Selamat, ini sudah lebih dari enam bulan. Kau hebat, kata-katamu terbukti. Istrimu masih bertahan di sisimu.” Raya menegang disana. “Ini artinya aku menang taruhan denganmu lagi?” “Ya, Kak. Kau selalu menang, aku bahkan gagal menikah tahun ini. Selamat, kau mendapatkan kapal pesiarku.” “Kapalnya sudah aku ambil.” “Aku tahu, itu milikmu.” Seketika itu pula Raya merasa pusing, mula dan sesak. Penglihatannya tidak bisa fokus. Menelan semua kepahitan yang ada. Kenyataan bahwa Andro pernikahan mereka hanyalah taruhan Andro demi mendapatkan kapal pesiar. Raya merasa bingung, marah dan ingin berteriak. Jadi selama ini, ini alasan Andro setuju menikahinya menggantikan Yarina. Perasaan itu dia telan semua sendirian, sampai akh

    Last Updated : 2023-04-20
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   86 - Benci Kamu

    Perlahan, pemilik bulu mata lentik itu membuaka matanya. Dia merasa silau dengan sinar matahari, sampai tangan Raya otomatis menyentuh perutnya yang datar. Saat itulah Andro yang senantiasa siaga di samping Raya tersenyum. “Sayang, kau sudah sadar?” “Bayiku?” “Mereka baik-baik saja,” ucap Andro mencium tangan Raya yang masih dia genggam. Sadar akan apa yang terjadi, Raya menarik tangannya dari Andro dan mendudukkan dirinya seketika. Wajah Raya memperlihatkan jelas ketakutannya. “Sayang, tenanglah. Ada apa?” “Pergi! Pergi kamu laki-laki jahat!” “Sayang, tenang!” “Aa! Jangan sentuh aku!” Raya histeris saat Andro hendak menyentuhnya, air matanya jatuh mengingat apa yang telah diperbuat laki-laki itu. “Sayang…” “Berhenti memanggilku seperti itu, kamu jahat!” Teriak Raya dengan air mata yang terus mengalir. Tatapan matanya memperlihatkan rasa sakit yang amat mendalam. “Raya…” “Keluar!” “Dengarkan penjelasanku dulu.” “Keluar!” “Aku mohon.” Tangan Andro terus ditepis, Raya eng

    Last Updated : 2023-04-21
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   87 - Ide Andro

    “Raya benci Andro, Oma.” “Oma tahu Sayang, Oma tahu. Oma tidak akan membelanya, sekarang yang kau perlukan hanyalah sembuh lebih dulu, pulihkan tenaga supaya bayi mu sehat. Ingat, kau sedang mengandung.” Raya diam tidak memberikan banyak respon, yang mana membuat Oma memilih untuk memberi ruang padanya. Oma duduk di sofa yang ada di kamar itu, menatap Raya yang tak bergerak seperti mayat hidup. Raya berjalan ke kamar mandi di tuntun oleh Jeta. ketika Raya masuk dan Jeta menunggu di luar, Oma memnaggil Jeta. “Jeta, apa dia mengatakan sesuatu padamu?” “Hanya beberapa kalimat tentang bagaimana dirinya membenci tuan muda, Nyonya.” Oma menarik napas dalam. “Apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin keduanya berpisah, tapi aku mengerti perasaan Ria. Dai pasti sakit hati.” “Saran saya, Nyonya Besar. Anda bantu pertemukan mereka sebentar saja. Beri pengertian pada Nona Muda agar mendengarkan penjelasan dari Tuan Muda.” Oma berdecak. “Aku saja enggan mendengar penjelasan bodohnya, apal

    Last Updated : 2023-04-22
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   88 - Boleh Pulang

    Sore ini, Raya mendengar jika dirinya sudah boleh pulang. Namun Raya tidak ingin kembali ke kediaman Prakarsa. Ia berniat untuk kabur ketika tidak ada siapapun di kamarnya. Raya sangat sensitif akhir-akhir ini karena kehamilannya, selain itu, ada kejadian yang semakin mendorongnya ingin pergi menjauh. Raya tidak berpikir panjang, akal dan logikanya seolah lenyap oleh amarah sesaat. Dia lupa akan bayinya, dia melupakan nasib kedua anaknya kelak jika tanpa suaminya. Untuk saar ini, yang Raya inginkan hanya menjauh dari Andro. “Nona Muda, Anda mau kemana?” Tanya Jeta melihat Raya memasukkan beberapa kue ke dalam tas. “Nona Muda?” “Diam, Jeta, aku akan pergi dari sini. “Tidak. Hentikan Nona anda hanya akan memperburuk keadaan.” “Lepaskan aku!” “Nona Muda…” Jeta melepaskan tangannya. “Pikirkan anak-anak Anda, apa yang akan terjadi pada mereka kelak? Apa mereka akan hidup tanpa sosok Papanya? Apa anda tega melihat mereka terlantar. Harta memang bukan segalanya, Nona. Tapi setidaknya h

    Last Updated : 2023-04-23
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   89 - Memintamu

    "Ria, kau membuang ponselmu?" Raya mengangguk, karena kesal dengan foto layarnya yang menampilkan keseksian Andro, Raya membuangnya begitu saja ponselnya keluar dari jendela mobil. "Bagaimana ini, Jeta? Sudah malam, kau bisa keluar membeli ponsel?" "Tidak apa, Oma. Raya bisa membelinya sendiri." "Sebenarnya, Nona Muda..." Jeta menggantungkan ucapannya. "Ada apa, Jeta?" Tanya Raya. "Katakan," ucap Oma menggertak. Jeta mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. "Ini adalah ponsel bekasku, setidaknya ini berfungsi dengan baik dan ju--" "Tidak apa, Jeta. Aku menyukainya, lagipula dengan begini pria itu tidak bisa melacak keberadaan ku. Terima kasih." Oma menatap miris ponsel jadul bermerk nama buah yang hanya memili satu slot sim itu. "Ria sayang..." "Oma tidak apa, aku mohon." Raya tahu apa yang ada dalam benak Oma. "Baiklah," ucap Oma menarik napas panjang. Setelah Jeta selesai berbenah, mereka akhirnya berpamitan. "Sayang..." "Oma, tidak apa. Di sini ada televisi," ucap Raya

    Last Updated : 2023-04-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   90 - Frustasi

    Andro tertidur di lantai dengan alkohol berserakan, puntung rokok masih tergeletak di berbagai sisi. Semua ini diluar kebiasaannya. Andro terbangun oleh suara dering ponsel. Tanpa melihat siapa yang menghubunginya, Andro segera mengangkatnya. "Hallo?" "Kak, ini aku Prabu." Dada Andro seketika berdetak kencang, dia benar benar tidak belum ingin berhubungan dengan adiknya ini dulu. "Berhenti menghubungiku." Andro enggan membahas hal lain, apalagi kini dirinya masih mengalami sisa sisa kemabukan. "Tunggu, Kak," ucap Prabu saat Andro hendak menutup telepon. "Aku harus mengatakannya sendiri pada is--" Andro memutuskan panggilan, dia menelentangkan tubuhnya merasa pening. Saat telpon kembali menyala, dan Andro tahu itu dari Prabu, Andro melempar ponselnya sampai mati. Dia berteriak kesal sebelum akhirnya berdiri. Andro merasa pusing, dia bergegas ke kamar mandi dengan langkah gontai. Menatap pantulan dirinya di cermin, wajahnya sungguh kacau. Tidak terlihat segar lagi, benar-bena

    Last Updated : 2023-04-24

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status