Share

161 - Seharusnya Diam Saja

"Aunty sangat baik," ucap Gala yang duduk di kursi belakang bersama Mentari memuji istri Prabu.

Raya dan Andro yang duduk di bangku mobil depan itu hanya mendengarkan percakapan kedua anaknya sambil asyik memakan cokelat.

"Dia cantik dan baik, sepelti Thali."

Gala tertawa. "Thali baik jika berbagi cokelat ini."

"Aaaaa kembalikan!" teriak Mentari saat coklatnya direbut.

Apalagi Gala mengangkat tinggi tangannya. "No! no!

"Dala!"

"Kau bilang kau baik."

"Aku baik jika Dala meminta baik juga."

Dan saat mendengar suara getir anaknya yang menahan tangis, baru Raya bereaksi, "Gala...."

"Oke, Mommy," ucapnya mengembalikan makanan milik adiknya.

Andro tersenyum melihatnya dari kaca spion. "Tidak ada kedamaian dalam satu hari pun."

"Kau akan kesepian jika mereka tidak ada."

"Kau melihatnya tadi, Sayang?"

"Apa?" tanya Raya sembari menyuapi suaminya kue kering.

"Tatapan Prabu pada istrinya."

Raya mengangguk, dia mengingat pertemuannya mereka di hotel tadi. Prabu terlihat sangat mencintai istrinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status