Share

Patah Hati 1

Meskipun kini menganggur tetapi kebutuhan hidup tidak bisa diundur, itulah kenapa selama seminggu terakhir Tami tak henti-hentinya mencari lowongan pekerjaan untuk dia isi. Karena semakin lama dia menganggur, kian banyak juga hutang yang nantinya harus dia bayarkan. Pun dia juga tidak enak hati sebab terus-terusan merepotkan Diah. Sahabatnya yang satu itu sudah terlalu banyak membantu, bahkan sejak bertahun-tahun lalu.

Tami masih ingat betul setelah sang ibu meninggal, di saat dia terlunta-lunta di jalanan, Diah lah orang pertama yang mengajarinya bertahan. “Hidup di Jakarta ini keras. Sebagai orang dewasa, kita harus bisa melawan dunia. Di sini kita makan atau dimakan.”

“Tapi, gue masih anak-anak.”

“Nggak peduli berapapun umur lo, tanpa orang dewasa yang bisa melindungi artinya lo bukan lagi anak-anak. Terlebih, ada Ghania yang harus lo hidupi.”

Usia Diah tiga tahun lebih tua dari Tami. Namun, fisiknya sama sekali tidak mirip anak remaja. Riasan di wajahnya membuatnya kala itu tampak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status