Share

Resiko 2

Dan pagi itu, ketika dia hendak menuju meja makan Angga melihat anak bungsu serta istrinya telah lebih dulu berada di sana. Juan hanya mengaduk-aduk piring, sedangkan Andini memakan nasi goreng dengan tatapan kosong. Keduanya terdiam. Tidak ada obrolan satu sama lain.

“Kenapa ini?” tanya Angga sambil menarik kursi di ujung meja untuk dia duduki. “Apakah kalian sedang sakit gini?” lanjutnya mencoba memecah keheningan.

Juan mendengkus. “Candaan Papa garing banget.”

“Jadi, kenapa kalian semua diam?” Angga kembali bertanya, lalu membalik piring makan di depannya sebelum diisi dengan nasi goreng tanpa kecap buatan Andini. “Ini sangat tidak biasa, bukan?”

“Perempuan itu menyebalkan!” ungkap Juan. “Dia bahkan belum genap sehari tinggal di sini tapi sudah berani melarangku datang ke kamar Kak Juna. Awas saja, aku akan membuat peringatan untuknya.”

“Juan!” Andini memeloti putra kecilnya. “Jangan buat masalah! Kita harusnya senang karena Tami mau bekerja di rumah ini. Memangnya kamu tidak mau ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status