Share

Resiko 4

“Sarapannya sudah habis?”

Tanpa perlu Tami menjawab, Andini sudah tahu dari banyaknya makanan sisa makanan di dalam mangkuk. Namun, sebagaimana telah dikatakan pada kontrak awal, dia memutuskan untuk diam dan tidak berkomentar sama sekali. Hanya senyuman tipis di bibir saja yang digunakan sebagai tanda bahwasa ibu tiga anak itu tidak senang dengan situasi tersebut. Lalu, dia melihat Tami menuangkan air hangat ke dalam wadah besar yang biasa digunakan untuk menyeka tubuh Juna.

“Tunggu! Dia akan diseka?”

Tami mengangguk. “Benar, Nyonya.”

“Bahkan sebelum makan?”

“Dia akan makan saat lapar. Anda tenang saja,” jawab gadis berambut panjang tersebut sebelum meninggalkan dapur.

Sesampai di kamar Juna, Tami justru mendapati penolakan dari Juna. Seperti biasa pria itu enggan dibersihkan, sayangnya, lagi dan lagi Tami tidak banyak menjawab dan justru membawa kembali peralatan mandi tersebut ke luar.

“Kenapa?” tanya Juna. “Kenapa tidak membujukku?”

Tami melebarkan senyumannya. “Buat apa?”

“Lo diba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status