Share

Bab 32. Tersayang

"Ibu, masak sayur lompong Bu," pinta Ayu pada malam itu.

"Apa! Mau nyari batang lompong di mana malam-malam begini," ujar ibu.

Lompong adalah batang dari umbi talas.

Ayu terdiam, "Tapi rasanya ingin sekali Bu, dulu ibu sering buat kan?"

"Itu dulu, Ayu , masa kecil kamu. Ah jangan yang aneh-aneh, ibu nggak bisa nemuin lompong itu."

Kemudian Pras keluar dari kamarnya dan ikutan nimbrung.

"Besok aku carikan, sayang. Tapi nggak malam ini. Lihat sudah jam 11 malam, nggak mungkin ke pasar, lagian pasarnya tutup."

Ayu sedikit cemberut dan langsung masuk kamar. Ibunya memandangnya sedih.

"Tak apa Bu, biarlah besok aku cari lompong tersebut, sekarang ibu istirahatlah."

Ibu pun menurut perintah menantunya tersebut. Kebahagian saat ini karena pengorbanan dari Pras juga.

Pagi menjelang, kesibukan di rumah Desi sungguh meriah, Tegar sudah berlarian mengejar kelinci di halaman. Pak bandar hanya tersenyum saja, semua taman sudah bersih hanya rumput luas terhampar jadi tak membahayakan Tegar yang ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status