Share

Mengenang Sendiri

"Deal! Pas gajian biar aku yang traktir kalian dulu, setelahnya kamu, Dri!" usul adrian yang mendapat anggukan Cahaya dan Andri.

"Ok, siapa takut," jawab Andri yakin.

"Nggak ganggu jatah lahiran Alya kan?!" tanya Adrian yang mengingat tentunya Andri sekarang ini sedang mengumpulkan uang, untuk biaya persalinan istrinya.

"Nggak, tenang aja. Orang aku cuma mau traktir kalian seribu won doang perorangnya." Andri menjawab tanpa tahu malu, yang langsung disambut tawa juga tepukan di tangannya oleh cahaya.

"Dasar pelit!"

"Iya, calon bapak nggak boleh pelit, biar rezekinya banyak."

Mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang terus mengawasi. Lelaki itu terus menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Walaupun sudah empat tahun berlalu, tapi dia masih dengan jelas mengingat wajah itu. Wajah yang sudah membuat anaknya tak bisa berpaling walau dia sudah menjodohkannya dengan wanita lain. Wajah yang sering dilihatnya sekarang ini, dalam photo di meja kerja anak semata wayangnya.

Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status