Share

Bukan Siang Pertama

Cahaya memejamkan mata, meresap semua sentuhan Raja yang semakin membuatnya panas dingin, melayang. Bahkan saat Raja terus menurunkan kepalanya pada dadanya yang masih memakai baju, sengatan listrik seakan mengaliri tubuhnya. Darahnya berdesir. Panas. Namun penuh damba.

"Ahh!" desahan itu keluar juga dari bibir Cahaya. Ternyata senikmat ini. Dan Cahaya tidak peduli dengan apapun lagi.

Raja tersenyum mendengar desahan yang keluar dari bibir istrinya, benarkah momen indah penyatuan cinta mereka akan terjadi sekarang? Tidak. Raja sudah menyiapkan kejutan untuk istrinya itu di hotel yang sudah dia pesan, jadi tidak ada salahnya kalau dia menahan diri sesaat lagi bukan?

"Sepertinya kita harus menahan diri dulu, Sayang," bisik Raja di telinga Cahaya, menghembuskan napasnya membuat Cahaya merinding.

"Ke-kenapa?" Cahaya sedikit kecewa dengan pernyataan Raja, namun sedetik kemudian merutuki pertanyaan yang dia tanyakan.

"Rupanya istriku sudah tidak sabar, ya?" goda Raja yang sudah berhasi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status