Michel tersenyum gemas melihat Diana yang tidak sadar karena mabuk."Talia, pergi pamit dengan Om Doni. Kita akan pulang." Pinta Michel pada Talia."Oke, daddy." Talia berlari mencari Doni yang sedang berada di dapur dan berpamitan."Om, Talia sama mommy mau ikut daddy pulang. Daaaa," ujar Talia bersemangat."Oh ya? Baiklah, hati-hati ya, Cantik." Doni mengantarkan Talia kembali ke ruang utama."Don, Diana setuju untuk kami bawa pulang." Michel melapor setelah berhasil menggendong Diana yang masih asik tertidur."Baiklah, kalian boleh pergi." Doni berjalan ke arah pintu dan membukakan Michel pintu."Hati-hati ya, Sayang!" Doni melambaikan tangannya ke arah Talia dan dibalas oleh Talia yang menoleh ke arah Doni sebentar lalu ikut berjalan di samping Michel dengan memegang baju Michel agar tidak hilang atau nyasar.Sesampainya di depan mobil, Michel berusaha untuk membuka pintu mobilnya seorang diri sambil menahan tubuh Diana agar tidak terjatuh.Michel menaruh Diana di kursi samping ke
"Nyonya kenapa harus repot-repot jemput saya?" Ayu masuk ke dalam mobil dan tersenyum canggung pada Diana."Saya mau ajak kamu makan siang bersama adik saya. Saya akan kenalkan kamu dengan adik saya. Kamu jangan salah paham, saya cuman mau kalian saling kenal. Lagi pula kamu harus segera move on dari Rayhan itu," jelas Diana langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju sebuah restauran."Adik Nyonya? Nyonya punya adik?" Ayu terlihat tampak terkejut mendengar ternyata Diana memiliki adik."Ya, namanya Doni. Saya harap kalian bisa akrab," ujar Diana tetap fokus menyetir."Ohh," jawab Ayu mengangguk."Kak Ayu punya pacar?" Talia tiba-tiba bertanya pada Ayu sedang Ayu terdiam membeku."Kenapa kamu tanya begitu, Talia?" Diana bertanya pada Talia."Mommy, di sekolah Talia juga punya pacar. Namanya Kevin, dia ganteng dan baik loh mommy. Dia sering kasih Talia makanan," ujar Talia dengan polosnya hingga membuat Diana dan Ayu seketika tertawa terbahak-bahak."Oh ya? Bagaimana kal
Sesampainya di rumah, Diana langsung memosting foto-foto mereka tadi ke sosial medianya berharap banyak orang akan menyukai foto tersebut."Ayu, apa nama instagram kamu? Saya mau tag kamu juga," ujar Diana memanggil Ayu dengan wajah penuh semangat."Bentar, Nyonya. Saya tidak ingat, ini." Ayu menunjukkan ponselnya pada Diana."Oke, selesai." Ternyata Diana bukan hanya menandai akun instagram Ayu saja namun juga Doni.Setelah Diana selesai memosting foto-foto tersebut, ponsel Ayu dan Doni juga ikut berbunyi karena sebuah nontifikasi tertanda.Di sisi lain, Rayhan melihat foto-foto instagram Ayu dan melihat postingan Diana tersebut yang telah menandai Ayu. Rasanya Rayhan sangat penasaran dengan nama akun instagram Doni dan Rayhan memilih untuk membuka akun tersebut."Pantas saja, pria ini seorang CEO. Cocok untuk Ayu." Pikir Rayhan menertawakan dirinya sendiri.Darah Rayhan memanas melihat foto Ayu tersenyum di dalam gambar tersebut. Rayhan merasa cemburu, tapi Ayu bukan lagi kekasihnya
Sepulang sekolah, seperti biasa Ayu sopir menjemput dan menunggu di depan area parkir sekolahnya. Ayu tidak menyangka jika hari ini Doni lah yang Diana perintahkan untuk menjemputnya.Doni turun dari mobilnya masih dengan memakai setelan jas formal dan berjalan ke arah Ayu. Seketika itu juga semua tatapan berfokus pada Ayu termasuk Rayhan dan Ririn yang hendak mengambil mobil Rayhan."Ayo, Yu. Aku antar, sekalian kita makan siang ya." Doni tersenyum ke arah Ayu dan mempersilakan Ayu masuk ke dalam mobil dengan sangat romantis dan membuat semua orang iri."Pantas saja, ternyata si perempuan murahan itu uda main sama om-om berjas." Celoteh Ririn yang kemudian membuat Rayhan marah."Apa bedanya kamu dengan dia? Jaga bicara kamu atau aku akan menyumpal mulut kamu dengan tisu. Hari ini kita batal makan siangnya, aku kesal dengan kamu." Rayhan masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Ririn dengan rasa kesal dan malunya karena semua orang yang melihatnya mulai menertawakannya."Ini semua
Karena terlalu lama belajar, tanpa sadar Rayhan mulai tertidur. Lagi dan lagi, bayangan dan juga adegan panas antara dirinya dan Ayu berputar jelas di mimpi Rayhan. Namun kali ini lebih ekstrim karena Rayhan mulai bermain kasar.Dalam mimpinya, Rayhan bersetubuh dengan Ayu yang tangan dan kakinya Rayhan ikat. Ayu terlihat menangis namun itu tidak mengurangi rasa ingin memilikinya.Ayu menendang Rayhan yang berada di atasnya dan itu berhasil membuat Rayhan terjatuh.Bruukkk!Suara Rayhan terjatuh dan saat bangun, Rayhan kembali menyadari jika ia bermimpi."Aku ini kenapa sih? Kenapa bukan Ririn yang muncul. Apa aku harus ajak Ririn melakukan itu, siapa tau...."Keesokan harinya. Hari ini Rayhan terlihat bersikap sangat manis pada Ririn."Rin, nanti pulang sekolah kita belajar bareng yuk di rumahku?" Ajak Rayhan mengikuti rencana awalnya."Yuk," jawab Ririn senang tanpa banyak tanya.Rayhan dan Ririn tidak sabar untuk segera pulang sekolah. Hari ini Rayhan belum melihat Ayu karena Ayu s
"Sayang, kenapa berhenti?" Rayhan sedikit mengangkat kepalanya dan melihat ekspresi Ririn."Ah, tidak. Aku lanjutkan sampai kamu puas. Selain hari ini, kapanpun kamu butuh aku, aku akan siap." Ririn melanjutkan gerakannya sampai Ririn lelah dan terkulai lemas di atas Rayhan.2 jam kemudian. Rayhan dan Ririn terbangun bersama-sama dan merasakan kulit mereka saling bersentuhan.Setelah sadar, Rayhan langsung memakai kembali pakaiannya dan Ririn juga sama. Ririn dan Rayhan sesekali saling pandang seperti mereka ingin bicara namun tidak berani."Ririn, kamu harus jujur. Aku bukan yang pertama kan? Aku bisa merasakannya," ujar Rayhan berterus terang dan membuat Ririn menunduk malu."Maaf, maksudku bukan seperti itu. Kamu sangat hebat tadi, jadi aku tau kalau kamu sudah lebih berpengalaman," ralat Rayhan membujuk Ririn."Dan kamu? Kamu dan Ayu, pernah melakukan ini?" Tanya Ririn gantian yang langsung membuat Rayhan terkejut hingga tak bisa berkata-kata."Ah, tidak." Rayhan memalingkan wajah
"Jangan marah, ini hanya hadiah pembuka dan hadiah yang sebenarnya ada di sini," ujar Michel memberikan Diana sebuah kotak lain yang ukurannya lebih kecil.Diana mengambil kotak tersebut dengan sangat hati-hati dan membukanya perlahan seraya menebak-nebak hadiah apa yang terdapat dalam kotak tersebut.Mata Diana berbinar seketika saat melihat isi kotak hadiah dari Michel tersebut. Senyum manis terukir di wajah cantik Diana."Wah, ini makanan yang uda lama banget tidak aku makan karena tidak ada yang menjual. Bagaimana kamu tau soal makanan ini?" Ternyata isi kotak tersebut adalah berbagai makanana ringan jaman dahulu yang sekarang ini sangat langka untuk didapat."Tentu aku tau, kamu selalu melihat makanan ini di ponsel milikmu. Jadi aku menyuruh pelayan dan koki untuk membuatnya. Tapi aku tidak tau kenapa kamu tidak minta pada koki untuk buatkan saja jika kamu ingin," ujar Michel sedikit bingung namun senang melihat reaksi Diana."Ini ha
Diana sungguh bodoh karena memasukkan jarinya ke dalam area sensitifnya dan membuat tubuhnya kembali merespon dan bagian bawahnya mengeluarkan cairan.Diana melotot menyadari hal itu dan memutuskan untuk berlari ke kamar mandi."Kau ini sudah punya anak tapi kenapa masih bodoh, Diana?" Diana memukul kepalanya dengan tangannya sendiri. Diana langsung membuka keran shower dan berdiri dibawah pancuran air hangat.Diana hampir dapat menghilangkan keinginannya lagi itu, tapi sialnya Michel yang baru saja bangun itu langsung menghampiri Diana yang berada di kamar mandi dan memeluknya.Adegan seperti pengantin baru ini sangat aneh dirasakan oleh Diana. Diana yang terkejut hanya bisa terdiam kaku dan melotot."Kita mandi bersama," pinta Michel yang malah menggosokkan senjatanya ke kulit bokong Diana yang saat itu membuat Diana menegang.Tangan Michel mengusap antara perut bawah Diana dan juga dada Diana."Michel, lepaskan. Aku mandi pakai shower, kamu pakai buthup ya." Diana mencoba menyadark