Share

Janji Dewa

"Hahahahahaha ...."

Aku mendelik pada dua orang lelaki beda usia yang sedang duduk di depanku, sedari tadi kerjaan mereka hanya menggodaku lalu tertawa tak berhenti. Sungguh persekutuan yang tercela. Untunglah Rena yang aawalnya mau menemani tadi ijin pulang duluan sehingga dia tak ikut merundungku.

Selepas kejadian salah perhatian yang kelewat mengenaskan, Dewa langsung membawa aku dan Gio ke kafe yang berada dekat dengan rumah sakit untuk makan cemilan karena Gio lapar. Sekaligus Dewa kayaknya ingin menyelamatkan wajahku sebelum viral gara-gara nangis di depan mayat yang bukan target sebenarnya.

Astaga! Menyebalkan sekali diriku ini. Mau di mana muka ini aku pampang?

"Udah deh Pak, saya kaya gitu karena petugas itu juga yang salah kasih info!" rutukku membela diri. Saat Dewa terus mengungkit masalah wajahku yang lucu ketika menangis.

Tawa Dewa akhirnya berangsur berhenti begitupun Gio saat melihatku memajukan bibir. Aku sebenarnya heran, katanya mereka itu bukan papah dan anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status