Share

Perang Dingin

Dulu aku mengira, saat sahabat sekaligus saudaranya menikah aku akan berada di samping Dewa tapi nyatanya kini berbeda karena Ibu melarang ku pergi bersama Dewa. Mungkin Ibu masih trauma karena dulu aku sempat mati rasa dan dikecewakan karena Dewa.

Ah, inilah hal yang sulit aku dapatkan dari Ibu yaitu ... restu.

Aku duduk diam di sebelah Dimas yang sedang menyetir. Sesekali matanya menatapku namun seperti biasa aku pura-pura melihat ke arah lain.

Canggung.

Sejujurnya aku sudah menolak agar dia tidak datang menjemputku, namun dukungan ibu membuat penolakanku sia-sia terlebih setelah tahu kami datang ke acara yang sama, yaitu pernikahan Rena, adiknya Dewa.

Selama di dalam mobil kami hanya diam, aku seakan tak berniat membicarakan apapun dengan Dimas. Mungkin kali ini aku terlalu malas untuk bersikap sok manis atau mungkin aku takut jika Dewa melihat kami maka akan salah paham, entahlah yang jelas sedari tadi perasaanku tak tenang sama sekali.

Tapi terlepas dari itu semua, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status