Share

Chapter 39

Keesokan harinya, aku datang ke Istana Putih untuk menemui Layla. Aku telah membulatkan tekadku untuk tidak akan pergi sebelum dia menjawab pertanyaanku.

Aku duduk di tangga teras bangunan yang sangat besar ini. Sudah hampir 1 jam aku duduk diam di sini sambil melihat taman di depanku.

Aku menghembuskan napas panjang karena bosan dan juga kesal. "Mau sampai kapan dia akan terus menghindariku begini?"

Taman istana yang indah dan megah tampak membosankan bagiku setelah terlalu sering melihatnya, terlebih lagi karena aku telah menatapnya selama 1 jam penuh tanpa mengalihkan pandanganku ke tempat lain.

"Kuharap dia mau berbicara denganku sebelum malam tiba. Aku tidak mau menghabiskan malamku dengan duduk seperti gelandangan di tempat ini," harapku lalu menghembuskan napas panjang lagi.

Aku berdiri dari permukaan keramik putih yang kududuki lalu melakukan gerakan peregangan yang diikuti oleh bunyi punggungku yang bergemeretak. Rasanya lega sekali m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status