Home / Romansa / Broken Flower / 28. Violated the agreement

Share

28. Violated the agreement

Author: Ikabelatrix
last update Last Updated: 2023-04-13 08:12:49
Wanita bergaun pengantin itu duduk seorang diri sambil memandang birunya langit di balik jendela. Dia mendesah dan pikirannya mencoba menerawang jauh ke masa depan. Apa yang akan terjadi setelah dia menikah nanti? Pertanyaan itu terus berputar dalam benaknya.

Lantas suara ketukan di pintu terdengar. Seorang wanita cantik muncul dari balik pintu dan memandang Grassiela dengan pandangan yang sulit diartikan. Alexa melangkah masuk dengan anggun. Gaun berwarna latte dengan potongan mermaid yang dia kenakan sangat cocok di tubuh rampingnya. Sementara rambut merahnya yang indah ditata dengan model half up and half down yang tampak natural.

Tanpa dia sadari Grassiela tersenyum samar. Kini dia mulai mengerti kenapa sepupunya Zack memilih wanita itu sebagai pendaping hidupnya.

"Bagaimana perasaanmu?"

Pertanyaan Alexa membuat Grassiela berkedip. Dia beranjak dari duduknya hingga berhadapan dengan wanita itu. "Luar biasa," jawabnya.

"Kau sangat cantik," puji Alexa mengagumi penapilan wanita muda
Ikabelatrix

Maaf menunggu lama. Akhirnya chapter ini selesai. Terima kasih karena sudah membaca sampai di sini ~

| Like
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ikabelatrix
makasih :)
goodnovel comment avatar
Nitiaa1212
semangat thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Broken Flower   29. Man who keeps his word

    Grassiela memandang bayangan dirinya di cermin. Malam itu dia sudah segar setelah lama berkubang dalam bak mandi untuk membersihkan tubuh dan melepas lelahnya. Setelah mengenakan pakaian tidur dan mengeringkan rambutnya di depan cermin, dia terdiam mengamati bayangannya sendiri. Ada sesuatu yang diam-diam Grassiela pikirkan. Hingga perlahan dia mengangkat tangan kanan lalu menyentuh bibir bawahnya. Sesaat bayangan James melintas dalam ingatan, kemudian Grassiela mengerjap bersama jantung yang berdebar lebih kencang. Dia terkesiap. Ciuman di altar siang tadi kembali membayangi hingga sukses mencuri ketenangannya. Bagaimanapun Grassiela harus mengakui bahwa itu adalah ciuman pertamanya. Tentu tak mudah bagi wanita muda itu mengumpulkan keberanian untuk mencium suaminya lebih dulu. Lantas kenapa dia melakukannya?Sial! Bukankah Grassiela sendiri yang menentukan syarat agar tak ada kontak fisik di antara mereka?Grassiela memejam kedua matanya sambil menghela napas dalam. Lalu suatu perta

    Last Updated : 2023-05-03
  • Broken Flower   30. Nothing can keep you away from me

    Pagi ini Grassiela terbangun dengan kabar yang mengejutkan. Dia mendengar bahwa pagi-pagi sekali suaminya sudah pergi ke Moscow untuk urusan pekerjaan.Itu di luar rencana. Artinya nanti Grassiela akan menyusul James untuk terbang ke Rusia bersama anggota keluarga Draxler yang lain.Pertanyaannya, apakah hal itu membuat Grassiela kecewa?Sedikitnya mungkin benar. Mengingat apa yang terjadi semalam di antara mereka membuat Grassiela merasa tak enak hati. Meski dia sendiri sebenarnya tak cukup yakin dengan perasaannya sendiri."Kalian pasti melwati malam yang panas," komentar Annastasia berhasil membuat Grassiela mengerjap dan menoleh padanya. "Itu luar biasa, bukan? Sampai suamimu begitu bersemangat untuk melanjutkan pekerjaannya," lanjut Annastasia menatap penasaran.Grassiela tak tahu bagaimana harus menanggapi tatapan sepupunya yang tampak antusias. Tetapi perkataan Annastasia jelas membuatnya merasa tak nyaman. Saat ini orang-orang tengah menikmati cerahnya pagi di area halaman ya

    Last Updated : 2023-05-20
  • Broken Flower   31. Welcome to my palace

    Moscow, Rusia.09.11 PM.Selain ucapan belasungkawa yang Grassiela dapatkan dari ayah mertuanya, tak ada lagi pembicaraan berarti di sepanjang perjalanan. Hanya ada suasana hening di dalam mobil limousine berwarna hitam yang membawa empat penumpang itu. Fyodor Draxler terdiam dan larut dalam pikiran mengenai putranya sendiri. Paula tampak sibuk dengan ponsel yang ia genggam. Sementara Violeta dan Grassiela sesekali saling memandang. Tak berani banyak berbicara karena Fyodor ada di antara mereka.Mobil mewah itu terus melaju menembus malam di pinggiran selatan Moscow. Hingga mereka memasuki jalan raya Rublevo-Uspensky, kawasan Rublevka tepatnya. Sebuah distrik mewah yang dirancang agar penduduk setempat dapat memprioritaskan privasi dan tidak terganggu dengan kebisingan lalu-lintas dari denyut nadi kehidupan Moscow yang padat. Di sini, para penghuni memiliki kenyamanan eksklusif yang dilengkapi bermacam insfrastruktur untuk memenuhi kebutuhan serta gaya hidup me

    Last Updated : 2023-05-26
  • Broken Flower   32. Just a trap

    Dengan masih memakai bathrobe putih, wanita muda itu melangkah memasuki walk in closet yang berada di kamar pribadinya. Ruangan mewah miliknya ini adalah surga bagi para pecinta fashion. Ketika pintu terbuka, cahaya yang hangat memancar dari langit-langit yang dihiasi dengan lampu gantung kristal kecil yang indah, menciptakan kilauan yang memenuhi ruangan dengan cahaya. Di tengah-tengah ruangan, terdapat tempat duduk yang elegan dengan permukaan beludru berwarna merah muda.Dinding-dinding walk-in closet ini dilapisi dengan laci-laci kayu yang indah serta pegangan emas yang mengkilap. Di dalam laci-laci tersebut, terdapat berbagai jenis rak dan tempat penyimpanan yang disusun dengan rapi. Gaun-gaun elegan menggantung di hanger-hanger memamerkan keindahan dan keanggunan mereka yang eksklusif. Sepatu-sepatu desainer ternama ditempatkan di rak-rak dengan disusun rapi sesuai urutan warna dengan gaya yang beragam.Walk-in closet ini juga memiliki lemari otomat

    Last Updated : 2023-06-02
  • Broken Flower   33. Reason she's hated

    Grassiela tidak mempunyai pilihan selain menemani Irina Dzanayev untuk menghadiri pesta minum teh di kediaman kolega Irina. Ini mungkin lebih baik, dari pada terpenjara di mansion itu sendirian. Di sisi lain, ada rasa bersalah yang Grassiela rasakan karena dirinya pernah mencoba lari saat berada di bawah pengawasan Irina. Hal tersebut mungkin menyulitkan bibi dari suaminya itu, dan Grassiela mencoba untuk berdamai dengannya.Keduanya keluar dari wilayah Rublevka dengan sopir pribadi dan penjagaan yang cukup ketat. Setelah perjalanan, akhirnya mereka tiba di kediaman mewah keluarga Curtois, salah satu keluarga terpandang dan berpengaruh di kota Moscow. Kediaman itu terletak di sebuah lahan yang luas, dengan taman bunga yang indah dan pemandangan yang menakjubkan. Pesta minum teh diadakan di area taman dengan tenda yang besar, di mana para tamu bisa menikmati udara segar sambil menikmati pemandangan alam.Begitu sampai, Grassiela dan Irina disambut dengan h

    Last Updated : 2023-07-04
  • Broken Flower   34. Tragic loss

    Vila mewah yang terletak di pinggiran kota itu sudah diawasi cukup lama. James yang memantau lewat teropong di sebuah gedung kosong yang letaknya tidak jauh dari vila, menugaskan Alexsei memimpin pasukannya untuk menyerang.Maka ketika malam tiba, suara letusan senjata pecah di udara, memecah kesunyian langit yang gelap. Membuat orang-orang di dalam vila berwaspada sesaat sebelum peluru-peluru menghujani bangunan berwarna putih tersebut. Lewat lensa teropongnya, James memerhatikan bagaimana sebuah dentuman keras meledak lalu orang-orangnya menembus dinding dan memecah kaca-kaca jendela. Pepohonan di sekitar vila bergoyang, dahan-dahannya tumbang akibat ledakan dan serangan balas dendam yang berlangsung.Akhirnya perang sengit antara dua geng mafia yang saling adu tembak terjadi. Suasana yang tadinya tenang dan damai berubah menjadi medan pertempuran yang mematikan.Sementara Alexsei bergerak seorang diri memburu Afro Maccini untuk membawanya langsung

    Last Updated : 2023-07-11
  • Broken Flower   35. In the Shadow of Unbelieve

    "Aku ingin pulang. Bisakah Mom mengirim seseorang untuk menjemputku?"Pesan teks yang dia kirimkan pada ibunya masih belum juga mendapat jawaban. Grassiela tidak tahu kenapa sabungan telepon mereka semalam mendadak terputus. Setelahnya Grassiela tidak bisa melakukan panggilan lagi. Tidak pada siapa pun. Grassiela berpikir bahwa ponselnya mungkin bermasalah. Maka dia hanya bisa menghela napas panjang. Menarik sebuah sofa untuk duduk di depan jendela sepanjang malam menanti datangnya fajar.Sampai akhirnya suara ketukan pertama di pintu kamarnya terdengar. Grassiela mengabaikan pelayan yang memanggilnya untuk sarapan hingga makanan diantarkan ke kamarnya tanpa disentuh sedikitpun. Tak ada yang tahu bahwa Grassiela sedang berkabung. Dia masih bergeming di tempatnya. Memeluk tubuhnya dengan kesedihan yang mendalam. Tak mudah baginya mengatasi semua tekanan ini sendirian. Kabar mengenai kematian seseorang membuatnya terpukul dan membangkitkan syock yang menyeretnya pada trauma akan kehila

    Last Updated : 2023-07-18
  • Broken Flower   36. Rumors and intrigue

    Suasana senja yang hampir tenggelam menyelimuti kota Newcastle termasuk kediaman tempat Alfonso dan Helena Stamford tinggal. Di ruangan kerjanya, pria tua itu sibuk memeriksa pekerjaannya tanpa bisa berkonsentrasi dengan benar. Pikiran Alfonso yang kalut tercermin dengan jelas di raut wajahnya yang muram. Mendadak suara ketukan di pintu memecah pikirannya lalu secara spontan Alfonso mengangkat kepala begitu sang istri masuk tanpa permisi.Helena tak bisa menunggu sampai suaminya memberi ijin untuk memasuki ruang kerja itu. Rasa cemas yang tak bisa disangkal mendesaknya untuk mencari suaminya dan berbicara empat mata. Kini keduanya saling memandang. Menerka pemikiran rumit satu sama lain lewat tatapan yang sulit diartikan."Aku mendengarnya," ucap Helena lebih dulu. Dia berjalan melintasi ruangan untuk mendekat ke meja kerja suaminya. "Aku mendengar semuanya."Alfonso yang duduk di singgasananya bergeming. Dia hanya memandang istrinya dan men

    Last Updated : 2023-08-12

Latest chapter

  • Broken Flower   93. Burning jealousy

    Langkah Grassiela bergema di lantai marmer saat ia memasuki gedung teater yang megah. Gaun malamnya yang elegan berkilau di bawah cahaya lampu gantung, namun bukan itu yang menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Bisikan-bisikan terdengar di udara, memenuhi ruangan dengan rumor yang selama ini beredar tentangnya—tentang pernikahannya dengan seorang mafia Rusia, tentang kutukan yang melekat padanya, tentang dosa-dosa yang bahkan tak pernah ia lakukan. Grassiela tetap berjalan dengan kepala tegak. Ia tidak peduli. Di salah satu sudut, seorang wanita paruh baya dengan gaun hijau gelap menatapnya dengan senyum sinis. Irina Dzanayev, bibi dari James. "Kau cukup berani muncul di sini," sindir Irina, suaranya tajam. "Setelah semua yang terjadi, aku pikir kau akan lebih suka bersembunyi dalam bayang-bayang keponakanku." Grassiela menatapnya sejenak sebelum memberi jawaban tenang. "Aku tidak punya alasan untuk bersembunyi, Tatya. Apalagi

  • Broken Flower   92. Speculation

    Grassiela berdiri di depan cermin, memastikan gaunnya jatuh dengan sempurna. Gaun indah berwarna hitam itu membalut tubuhnya dengan anggun, memancarkan pesona klasik yang sesuai untuk malam di teater. Rambut caramelnya telah disanggul rapi, menyisakan beberapa helai yang membingkai wajahnya dengan indah. Setelah merasa puas dengan penampilannya, ia duduk di depan meja rias. Di atas meja, ada sebuah kotak beludru hitam. Grassiela menatapnya sejenak, sebelum akhirnya tangannya yang ramping mengangkatnya dengan hati-hati. Ia membuka kotak itu perlahan, dan di dalamnya, berkilauan seuntai kalung berlian. Berlian hadiah dari James. Seharusnya, James yang akan memakaikan kalung ini untuknya. Seharusnya, dia ada di sini, berdiri di belakangnya, menyentuh kulitnya dengan jemarinya yang kasar namun hangat, lalu membisikkan sesuatu di telinganya sebelum mereka pergi ke teater bersama. Seharusnya. Tapi James masih belum pulang. Hati Gr

  • Broken Flower   91. Plan

    Grassiela duduk di ruang kerjanya, jemarinya mengetuk-ngetuk amplop undangan berwarna krem yang baru saja ia buka. Di dalamnya, tertulis undangan untuk menghadiri sebuah pertunjukan amal di Teater Stainslavsky yang dikirimkan oleh Valerina. "Rupanya dia belum menyerah," gumam Grassiela sebelum menghela napas pelan. Tepat saat dia hendak meletakkan undangan itu di meja, pintu terbuka, dan Runova masuk dengan nampan berisi segelas jus jeruk segar. "Selamat pagi, Nyonya," kata Runova sambil meletakkan gelas di depan Grassiela. Grassiela tersenyum dan mengambil gelasnya. "Terima kasih, Mrs. Runova. Bisa kau bawakan juga untuk James dan yang lainnya? Mereka sedang bermain golf di halaman, bukan?" Runova membungkuk sedikit sebagai tanda hormat. "Tentu, Nyonya. Akan segera saya siapkan." Setelah Runova pergi, Grassiela bangkit dari kursinya dan berjalan ke halaman belakang. Ia bisa melihat James dan orang-orangnya sedang

  • Broken Flower   90. Dilemma of a Mrs. Draxler

    Ruang makan dipenuhi aroma kopi hitam yang baru saja dituangkan ke cangkir-cangkir porselen. Piring-piring berisi roti panggang, telur orak-arik, dan daging asap tersaji rapi di atas meja panjang dari kayu ek yang kokoh. James duduk di kursi ujung meja, mengenakan kemeja hitam dengan lengan yang sedikit tergulung, memperlihatkan lengan berototnya yang kuat. Di sekelilingnya, para pria kepercayaannya telah duduk: Fausto, Benicio, Sergei, dan Alexsei. Sementara Grassiela duduk di sisi kanan James, mencoba menikmati sarapannya, meski pikirannya mulai terganggu oleh pembicaraan para pria itu. Percakapan mereka dengan cepat bergeser dari topik ringan menjadi diskusi bisnis yang serius. "Ada laporan terbaru dari pelabuhan di Odessa," kata Sergei sambil menuangkan susu ke dalam kopinya. "Pengiriman dari Kolombia mengalami keterlambatan, dan menurut informan kita, kartel Mendez sedang bermain di belakang kita." James mengaduk kopinya tanpa banyak ekspresi. "Aku sudah menduga mereka akan

  • Broken Flower   89. Grassiela's rules

    Malam telah larut ketika James pulang dari pekerjaannya. Mansion yang sunyi, hanya ada suara detak jam di dinding terdengar ke setiap sudut. Dengan langkah panjang, pria itu menuju kamarnya, berharap menemukan sang istri menunggunya di sana. Namun, saat pintu kamar dibuka, ruangan itu kosong. Tidak ada Grassiela di sana. Mata James menajam. Rahangnya mengeras. Seharusnya istrinya sudah tidur di kamar ini, di ranjang ini, bukan di tempat lain. Dengan bergegas, dia berjalan keluar dan menuju ke kamar Grassiela. Tanpa mengetuk, James membuka pintu dan benar saja, dia mendapati istrinya tertidur pulas di atas ranjang. Napas James sedikit berat. Dia melangkah mendekat, menaiki tempat tidur dengan masih memakai sepatu pantofelnya, lalu berdiri tegak di hadapan Grassiela yang masih terlelap. Matanya menyapu wajah wanita itu—damai, tidak sadar akan keberadaannya. Seolah merasakan sesuatu, Grassiela menggeliat pelan. Matanya berkedip beberapa kali sebelum terbuka sepenuhnya. Pandanganny

  • Broken Flower   88. Real diamonds and fake sayings

    Kabut tipis masih menyelimuti taman luas di belakang mansion. Matahari pagi mulai mengintip di antara pepohonan, memberikan kehangatan samar yang terasa ironis di tengah suasana mencekam. Di tengah taman, tiga pria berlutut di atas tanah lembap. Wajah mereka pucat, napas tersengal, dan tangan gemetar. Di atas kepala mereka masing-masing bertengger sebuah apel merah yang tampak kontras dengan ekspresi ketakutan di wajah mereka. James berdiri beberapa meter jauhnya, memegang senapan laras panjang dengan sikap santai namun mematikan. Matanya tajam, penuh konsentrasi, sementara senyum tipis menghiasi wajahnya. Di sampingnya, Alexsei, Benicio, dan Fausto duduk di kursi taman sambil menyeruput kopi dan menikmati croissant, seolah tontonan pagi itu adalah hiburan biasa. “Siapa yang mau taruhan? Apakah aku bisa mengenai apel itu atau tidak?” tanya James dengan nada bercanda.Fausto tertawa kecil. “Aku bertaruh kau bahkan tidak akan meleset satu kali pun

  • Broken Flower   87. Confession

    Apakah sebuah pernikahan yang didasari oleh kepentingan akan berjalan sebagaimana hubungan pernikahan pada umumnya? Apakah cinta akan tumbuh di antara dua insan dengan ikatan semacam ini?Mungkin ya, mungkin juga tidak. Grassiela tidak bisa memastikannya. Helena dan Alfonso, kedua orangtuanya juga menjalani pernikahan tanpa cinta. Entah perjanjian macam apa yang mendasari perjodohan itu, namun pada akhirnya pernikahan mereka tetap berjalan sampai puluhan tahun hingga menghadirkan seorang anak yang tumbuh tanpa cinta. Ya, begitulah kira-kira. Dan Grassiela akan memastikan bahwa pernikahannya tidak akan sama seperti pernikahan kedua orangtuanya.Ketika sampai di depan pintu kamar James, dia berhenti sejenak. Memandang gagang pintu itu, seolah menimbang-nimbang keputusannya. Lalu akhirnya dia memutuskan membuka pintu dan melangkah masuk. Kamar itu gelap, hanya diterangi sedikit cahaya dari lampu taman yang menyusup melalui tirai. Udara di dal

  • Broken Flower   86. Burning rose

    Dua minggu yang lalu. Keramaian pesta malam itu terasa megah namun penuh dengan ketegangan bagi Grassiela dan James. Musik klasik mengalun lembut, gelas-gelas anggur beradu dalam percakapan santai para tamu. Grassiela, dalam balutan gaun hitam elegan yang mencerminkan keanggunannya, menyusup tanpa menarik perhatian, mengiringi Valentina keluar dari ruang utama. Dia menyentuh lengan Valentina dengan lembut, menenangkan wanita itu dari kecemasannya. "Percayalah padaku, kita akan keluar dari sini dengan selamat," bisiknya sambil tetap melangkah dengan percaya diri. Mereka menyusuri lorong panjang yang redup, menjauh dari keramaian pesta. Grassiela mengarahkan Valentina ke sebuah ruangan terpencil, dimana terdapat jalan rahasia yang akan membawa mereka keluar dari vila tanpa terlihat.Ketika mereka hampir mencapai ruangan itu, langkah keduanya terhenti. Seorang pria muncul dari belokan, mengenakan jas biru tua yang rapi. Dia berhenti sejenak, matanya terbelalak seolah tak percaya pad

  • Broken Flower   85. Silent steps

    Ruang rapat itu diterangi cahaya matahari yang masuk melalui jendela-jendela berbingkai kayu ek, memantulkan kilau pada meja panjang yang mengisi ruangan. Jam menunjukkan pukul dua siang. James duduk di ujung meja dengan tubuh tegap, mengenakan setelan jas abu-abu tua yang sempurna. Di depannya tergeletak dokumen dan grafik yang menunjukkan data perdagangan dan rute penyelundupan. Alexsei, Benicio, Fausto, dan Sergei masing-masing mendengarkan dengan serius. James memulai pembicaraan, suaranya rendah namun sarat dengan ketegasan. “Kita sudah berhasil mendominasi jalur di Eropa utara. Tapi untuk memperbesar keuntungan, kita harus melangkah ke titik yang lebih strategis. Pasar di sana sangat menguntungkan, terutama di negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris. Kita butuh rencana yang tak hanya licik, tapi juga sulit dilacak." James menunjuk layar presentasi di belakangnya, yang menunjukkan peta jalur perdagangan narkoba. “Gunakan Balkan sebagai pintu masuk utama. Barang ak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status