Share

Pertempuran panas.

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Warning : Di bab ini sedikit panas dan hot. Jadi bijaklah dalam membaca karena cerita ini khusus 18 tahun ke atas. Terima kasih atas pengertian kakak kakak semua.

..................

Setelah dua jam sibuk dengan pikirannya sendiri ! Akhirnya Zeira bangkit dari tempatnya dan ke luar dari kamar. Kaki mungilnya melangkah dengan ragu-ragu menuju kamar Anjas.

Zeira hanya mondar mandir di depan kamar Anjas hingga sepuluh menit berlalu, dan akhirnya Zeira memberanikan diri untuk mengangkat tangan dan mengetuk pintu.

Tok....tok...tok....

Tok....tok....tok.... Zeira kembali mengetuk pintu karena sudah 5 menit tidak ada jawaban.

Saat wanita cantik itu mengangkat tangan untuk mengetuknya lagi ! Tiba-tiba pintu terbuka yang membuat Zeira terkejut, apalagi tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Anjas.

"Azka sudah tidur, bukankah dia sudah menemui kamu ?" Anjas berpikir kalau Zeira datang ke sana untuk melihat putranya.

Zeira gugup, ia ragu-ragu untuk mengatakan apa yang ada di dalam hatinya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Migi Ayu Lestari
zeira ..zeira ad bny cara halal u membayar biaya rmh sakit ibumu tdk hrs menjual diri bgtu. malah Anjas makin merendahkan mu... kn bisa pinjam sm pak Gunawan hadeehhh bodoh bgt ce
goodnovel comment avatar
Rahmat Wahyono
ceritanya tetlalu lebay,,jd wanita kok ya gt ya gak ad prinsip,,,n terlalu di buat murahan n rendah...
goodnovel comment avatar
Saleha Usman
nasib yang sial ,,,,zeira,,, oh ,,zeira
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Perdebatan Zeira dengan Riana.

    "mama, papah" suara tangisan Azka dari lantai dua membuat Zeira bangkit dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Anjas bergegas mengutip pakainya yang berceceran di atas lantai lalu mengenakannya dan turun ke lantai dua untuk menemui putranya."Iya sayang" sahut Anjas yang sedang melangkah menuruni anak tangga. Ia meraih Azka dari tangan Riana lalu menggendongnya."Anak papah sudah bangun ya ?" Ucap Anjas sambil menggendong Azka melangkah menuju kamar.Sementara itu Zeira yang baru selesai mandi langsung menuruni anak tangga. Wanita cantik itu tiba-tiba gugup saat melihat Riana menatapnya dari bawah sana sambil tersenyum seribu arti. "Apa kamu sedang mengejar target sehingga tidak mendengar putramu menagis ?" Tanya Riana saat Zeira akan melewatinya."Maaf nyonya, aku lihat Azka dulu" hanya itu yang ke luar dari mulut Zeira."Sungguh hina dirimu sebagai wanita pemuas nafsu, dan betapa malangnya anak yang lahir dari rahimmu tanpa status ya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Mencoba memperkosa Zeira.

    "aku tidak apa-apa" jawab Zeira."Ayo, kita bicara di atas" ajak Armel dengan nada yang lembut.Zeira dan Armel melangkah menaiki anak tangga menuju ruang tamu yang ada di lantai dua. Di sana mereka duduk sambil berbincang-bincang dan menikmati secangkir kopi buatan pelayan."Kamu kenapa ?" Tanya Armel, karena Zeira dari tadi melirik ke arah kamar Anjas."Oh tidak apa-apa, aku hanya tidak mendengar suara Azka sejak tadi" jawab Zeira sambil tersenyum paksa."Ow... Azka dan kak Anjas sedang ke luar, kalau tidak salah ! Mereka jalan-jalan ke taman safari" jawab Armel.Memang benar, saat Zeira meninggalkan kediaman Wijaya pukul 1 siang, Azka dan Anjas juga meninggalkan kediaman Wijaya. Saat itu Armel sedang duduk di kursi santai yang ada di teras dan mendengarkan Azka mengatakan taman safari."Oh...pantas saja suara Azka tidak terdengar" ucap Zeira."Oh iya Zeira, aku bisa minta tolong gak ?" Tanya Armel."Minta tolong apa ?""Itu, kemeja aku kancingnya ada yang lepas. Kamu bisa gak bantu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Acara tidak terduga.

    Riana kembali ke meja makan, tetapi bukan untuk makan malam melainkan untuk protes kepada Anjas. Tetapi sebelum wanita paruh baya itu membuka mulut ! Anjas sudah terlebih dahulu berbicara."Jika kamu tidak terima dengan perlakuanku terhadap putramu ! Silahkan pergi dari rumah ini" ucap pria tampan itu tanpa melihat Riana.Hehehe, Riana terkekeh palsu. "Bukan begitu sayang, ibu tahu kamu memiliki alasan untuk memukul adikmu. Kamu tidak mungkin marah jika adikmu tidak melakukan kesalahan" ucapnya.Anjas memutar kepala untuk melihat Riana, setelah itu ia bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan meja makan."Antar makanan ke kamar Zeira" ucap Anjas sebelum pergi."Baik tuan" sahut pelayan dengan hormat."Wanita jalang itu bukan hanya menghancurkan harapanku, tetapi ia juga mencelakakan putraku. Aku harus membuat perhitungan dengannya" ucap Riana dalam hati."Sini biar aku yang antar" Riana meraih nampan berisi makanan dari tangan pelayan, lalu membawanya ke kamar Zeira.Tok....tok....

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Malam pengantin, tapi bukan malam pertama

    Zeira masih bingung dan tidak mengerti saat penghulu berjabat tangan dengan Anjas. Wanita cantik keturunan Sunda itu hanya diam seperti orang bodoh."Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara/ananda Anjas Pratama Wijaya bin Gunawan Wijaya dengan anak saya yang bernama Zeira Kalista dengan mas kawinnya berupa uang 35 juta rupiah , tunai”"Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kalista binti Darto Maryono dengan mas kawinnya yang tersebut, tunai”"Bagaimana para saksi ?""Sah, sah, sah, sah"Zeira tidak bisa berkata-kata, hanya butiran bening yang bercucuran dari kedua bola mata indahnya. Bahkan ia tidak menyadari kalau Riana dari tadi memanggilnya untuk memasang cincin pernikahan ke jari manis Anjas. Wanita cantik itu bagaikan bermimpi di siang bolong."Silahkan dipasang cincinnya nyonya" ucap pelayan Indri yang membuat Zeira tersadar."Hm....i....i...iya" Zeira gugup. Tangannya gemetar saat akan menyentuh kotak perhiasan."Ya Tuhan, apakah ini mimpi atau nyata ?" Tanya dalam hat

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Menikah bukan untuk memuaskan nafsu.

    Mata Zeira yang tadinya terpejam tiba-tiba terbuka sempurna saat mendengar Anjas berbisik di telinganya, "aku menikahi kamu bukan untuk memuaskan nafsumu, tetapi aku menikahi kamu karena permintaan putraku Azka"Zeira mematung, kata-kata itu sangatlah menyakitkan seperti kris menancap di dada hingga menembus jantung, yang membuat Zeira lemah dan tak berdaya. Bahkan Anjas sudah 10 menit pergi ke luar dari kamar, tetapi wanita cantik itu masih tetap berbaring di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun.Suara gemuruh dari luar menyadarkan Zeira dari lamunannya, ia bangkit dari tempat tidur melangkah menuju lemari dan meraih piyama untuk ia pakai malam ini."Ya Tuhan, aku ikhlas menerima semua cobaan yang engkau berikan padaku. Tetapi aku mohon kepadamu, berilah aku kekuatan untuk menjalaninya" ucap Zeira dengan nada lembut dan nyaris tidak terdengar.Ia mengusap air mata dari kedua pipi, lalu bergegas meninggalkan kamarnya dan masuk ke kamar Anjas. Sebenarnya Zeira kembali ke kamarnya hanya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Perasaan tak terima.

    Sementara di tempat lain, Anjas sedang duduk bersandar di kursi kerajaannya. Entah mengapa kata-kata Hendrawan berputar-putar di kepalanya seperti baling-baling pesawat. Hati kecilnya tidak terima jika Zeira disebut wanita murahan yang tidak jelas asal usulnya. "Ah, untuk apa aku memikirkan wanita itu. Dia tidak penting bagiku, yang penting itu adalah Azka putra kesayanganku" ucap Anjas untuk menepis pikirannya yang memikirkan Zeira sejak tadi.Berbeda dengan Zeira yang sedang sibuk membantu pelayan memindahkan barang-barangnya ke kamar Anjas. Sebenarnya barang Zeira tidak begitu banyak, hanya beberapa pasang sepatu, tas, pakaian serta peralatan kosmetik."Apa lemarinya tidak perlu dipindahkan paman ?" Tanya Zeira kepada Asep."Tidak perlu nyonya, lemari itu khusus untuk nyonya" jawab Asep sambil menunjuk ke arah lemari yang terletak di samping lemari Anjas. Memang dua hari yang lalu Asep sudah memesan dua lemari untuk Zeira. Satu untuk pakaian dan satu lagi untuk tas."Oh baiklah pa

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Perhatian dari pria bule

    Satu Minggu telah berlalu, Zeira menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia tetap bekerja sebagai OB dan menjadi istri saat di kediaman Wijaya. Setiap hari wanita cantik itu terlihat ceria dan tersenyum saat bertemu dengan orang-orang, namun di dalam sana hatinya sedang hancur berkeping-keping.Bagaimana tidak hancur ? Selama satu Minggu ini Maria tidak mau menerima telepon darinya, ditambah lagi Anjas yang sama sekali tidak memperlakukannya layaknya seorang istri. Mereka sudah satu Minggu menikah tetapi Anjas tidak pernah menyentuhnya.Seperti pagi ini, Zeira sedang sibuk menyiapkan keperluan Anjas. Memang hari ini adalah hari Minggu, tetapi pria tampan itu harus pergi menemui kliennya yang baru tiba dari luar kota."Apa kamu tidak mandi ?" Tanya Anjas sambil merapikan dasi."Iya pak, aku pasti mandi setelah bapak berangkat ke kantor" jawab Zeira dengan hormat. Wanita cantik itu sedang merapikan tempat tidur, sebab Azka baru saja bangun dan pergi ke kamarnya bersama baby sitter untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Menemukan Zeira di kamar hotel.

    Zeira menempelkan kunci yang berbentuk kartu yang ada di tangannya ke pintu. Ia masuk ke dalam kamar dan duduk di sisi ranjang. Tetapi matanya mengecil dan keningnya berkerut saat melihat ada satu bungkus rokok di atas meja.Zeira bangkit dari tempatnya, melangkah menuju meja, "ini rokok siapa ? Apa Sarah menginap dengan pria di kamar ini ?" Ucap Zeira bertanya kepada dirinya sendiri."Bukan Sarah, tapi aku Zeira" tiba-tiba terdengar suara dari pintu.Zeira memutar tubuh menghadap arah datangnya suara, "kamu" ucapnya setelah melihat yang berdiri di pintu itu adalah Bella dan Armel."Ya, ada apa ? Apa kamu terkejut ? Atau kamu takut ?" Sahut Bella dengan berbagai pertanyaan.Bella dan Armel melangkah menghampiri Zeira, "akhirnya kamu datang juga" bisik Bella sambil melewati Zeira."Maaf, aku harus pergi" Zeira berusaha melangkah tetapi tangan Armel tiba-tiba menarik tangannya."Tunggu dulu Zeira, kenapa buru-buru" ucap Armel.Zeira berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Armel, "t

Bab terbaru

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi wajahnya enggak kan?

    Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya."Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya."Aku rindu papah." Sahut Azka.Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang."Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata."Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan."Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata. Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.Azka melepaskan

DMCA.com Protection Status