Share

280. Penyesalan

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Bruk!

Seseorang mendorong Amsol. Dia tersungkur tepat di kaki Felicia.

Seorang pria berteriak dari belakang Amsol. "Udah tau salah, masih nggak mau berlutut?!"

Amsol dan semua orang mengarahkan pandangan kepada pria berpakaian serba hitam yang baru saja tiba. Pria itu tidak datang sendirian, tetapi bersama dua orang kepercayaannya dan beberapa anggota kepolisian setempat.

Pria itu adalah Kevan, Angga dan Ziyad.

"Kevan!"

Felicia berseru memanggil Kevan. Sedangkan Ciara hanya diam memandang tunangannya. Felicia dan Ciara lega dengan kedatangan Kevan. Setidaknya, mereka tidak perlu cemas berlebihan karena tidak mengenali lokasi dan situasi pertambangan dengan baik

Kevan sedikit mengangguk kepada Felicia. Kedua matanya tampak seolah sedang berbicara.

'Aku kangen kamu, Cia. Kamu pasti masih marah sama aku!'

Tentu saja Kevan hanya mengatakannya di dalam hati. Bukan tidak berani, tetapi dia hanya ingin mengatakannya di saat yang tepat.

"Polisi?! Kenapa ada polisi?!"

"Iya, kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    281. Pemilik Darwin Group Selanjutnya

    Kevan baru akan menjawab pertanyaan Angga, tetapi sebuah suara pria berteriak dari arah belakangnya. "Nona Ciara, apa kamu yakin bisa ngelawan Pak Amsol? Kamu tau, siapa Pak Amsol di sini?" Semua mata memandangi si pria, terkecuali Ciara. Gadis cantik itu memang tidak mengenal Amsol. Karena dia sama sekali tidak pernah ikut campur urusan perusahaan. Namun sekarang, Ciara satu-satunya pewaris di keluarga Darwin, kan? Maka, dia harus peduli dengan Darwin Group. Amsol tersenyum dalam diam. 'Itu pasti Wono. Aku tau, dia pasti dateng dan ngancem Nona Ciara supaya nggak macem-macem sama aku.' Pria itu Wono Prayogi. Dia merupakan seorang warga pendatang baru di kota Perak. Namun, Wono sudah bekerja selama 6 tahun di Darwin Group. Menjadi kaki tangan Amsol bukanlah pilihan bagus untuk Wono. Dia terpaksa menyetujuinya karena Amsol mengancam akan memutuskan kontrak secara sepihak. Ciara menghela napas panjang. Kemudian, berbalik dan menatap si pria. Saat melihat wajah si pria, Ciara

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    282. Tutup Mulut Kamu, Idiot!

    Pagi menjelang siang di kota Perak.Perasaan haru dan penasaran bercampur aduk menjadi satu. Kevan tidak pernah menyangka akan membabat habis orang-orang Miguel dalam satu hari ini. Semua ini tidak lepas dari campur tangan keluarga Warlord. Namun, tentu saja tidak gratis. Ada harga yang harus dibayar. Begitulah ucapan Derren Warlord yang menancap di memori Kevan Hanindra."Pak Wono, ada lagi yang mau kamu omongin, nggak?!" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Aku dan keluarga Darwin udah muak banget liat kamu dan Pak Amsol yang sok berkuasa di Darwin Group."Wajah Wono masam. Dia tahu, dirinya sudah melakukan kesalahan. Namun, apakah niat baiknya tidak akan dihargai oleh Kevan, atau bahkan Ciara?Ada keraguan dari sorot mata kelamnya. Dengan sisa keberanian yang dimilikinya, Wono berkata, "Tentang rencana Pak Miguel ...."Wono menelan ludah saat Amsol menatapnya garang. Dia kembali ragu. Amsol menggertakkan gigi. Dia merutuki sikap Wono di dalam hati. 'Sialan! Jangan sampai Wono be

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    283. Bucin Tolol

    Perusahaan Darwin Group berdiri sejak Ciara belum lahir. Perusahaan yang dirintis oleh Rudi Darwin ini memiliki kebijakan yang tidak burukーsetidaknya itulah pendapat para karyawan. Sebagai seorang pewaris tunggal, Ciara akan berusaha memahami semua yang ada di lapangan. Atas bantuan Kevan dan Agung, Ciara tidak merasa kesulitan sama sekali. "Pastinya ada, Nona," jawab Agung. "Perusahaan Darwin Group menggandeng PT GIA Insurance. Jadi, keselamatan dan kesehatan para pekerja terjamin."Ciara cukup senang mendengarnya. Dia mulai merasakan kepalanya berdenyut. Kemudian, dia menatap Kevan."Kamu udah capek? Ayo balik ke vila dan istirahat!"***Hari berikutnya, Kevan dan keluarga Darwin sudah kembali ke kota Baubau. Kevan tidak pergi bekerja. Dia juga tidak pergi ke rumah Ciara. Sekarang jam 10:00 pagi. Kevan duduk di ruang tamu apartemen Dreamland miliknya. "Ini draft surat wasiatnya, Tuan Muda. Silakan dilihat! Kalo masih ada yang kurang, saya akan langsung perbaiki."Itu adalah sua

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    284. Kita Sudah Putus

    Sore hari yang hangat di kota Baubau. Pergantian tahun hanya tinggal menghitung hari. Hingga kini, Kevan tidak membicarakan pernikahan sama sekali dengan Ciara. Ciara sedikit resah. "Sebenernya Kak Kevan jadi nikahin aku nggak, sih?" tanyanya dengan kecewa. Ciara sedang bermalas-malasan di depan kolam renang pribadi di samping kamarnya. Dia berbaring di kursi rotan panjang. Dia merasa kesepian tinggal di rumah mewah kawasan Hunian Exclusive Green Lake. Sesekali dia menghela napas berat. "Kamu kenapa sih, Kak? Kamu udah bosen sama aku? Kenapa nggak bilang aja? Aku juga tau diri kok. Aku bukan Ciara yang kaya raya lagi. Tanpa kamu, aku mungkin cuma butiran debu di bumi." Hari ini adalah hari Jum'at yang kelabu. Felicia pergi bekerja di perusahaan Darwin Group menggantikan posisi suaminya. Dia harus membiasakan diri berperan sebagai seorang ibu tunggal. "Rumah besar ini sepi banget," keluh Ciara. "Mami pulang kerja masih lama. Mami pulang, akunya udah tidur." Ciara memai

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    285. Jejak Rudi

    Ciara tidak bodoh. Dia tahu Miguel sedang memprovokasi perasaannya terhadap Kevan. 'Aku memang kecewa sama Kak Kevan. Aku coba ngerti. Dia bukan cuma ngurusin aku dan keluargaku aja. Tapi, dia juga ngurusin perusahaannya dan perusahaan keluarga Hanindra.'Ciara menumpahkan pikirannya di dalam hati. Dia masih terhubung dengan Miguel di saluran telepon. Sebenarnya, Ciara bisa aja memutuskan sambungan telepon. Namun dia masih ingin tahu, apa yang akan dikatakan Miguel selanjutnya."Cia, aku tau. Perasaan kamu ke Kevan cuma kagum aja, bukan cinta. Bedain kagum dan cinta. Kamu itu deket sama Kevan dari kita tunangan sampai-sampai aku cemburu sama kedekatan kalian."Ciara mengingatnya. Miguel pernah mengancam akan memecat Kevan saat mereka menikah nanti. Saat itu, Ciara ketakutan setengah mati. Karena hanya bersama Kevan, dia bisa merasakan kebebasan dan mengetahui dunia luar. Ciara berkata di dalam hatinya lagi. 'Ah, astaga! Aku inget, waktu itu Kak Kevan pernah ngasih gambaran kehidupa

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    286. Apa Ini Jebakan?

    Kevan: Aku kasih waktu 1 jam untuk selesaikan masalah ini. Kalo nggak ada pergerakan juga, aku akan ambil tindakan. Kevan mengirim satu pesan peringatan kepada Robert. Dia tidak peduli dengan jabatan lawan bicaranya. Kevan tidak beranjak dari bawah jendela. Dia mengantongi handphone, lalu membakar rokok. Kepulan asap rokok tidak menghalangi pandangan Kevan. Malam ini, dia merasakan lelah. Dia juga merasa hampa. Dia bukan tidak memikirkan Ciara dan perasaan tunangannya. Namun, dia hanya tidak ingin konsentrasinya terpecah. Ziyad masih belum berbicara apapun. Dia terlalu segan memulai percakapan dengan Kevan. Karena dia tahu, suasana hati Kevan sedang buruk. "Ziyad, kamu udah periksa berkasnya?" Sebelum Robert menghubunginya, Kevan sudah menerima beberapa dokumen terkait hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara insiden kebakaran yang menimpa keluarga Darwin. Semua dokumen itu bukan berasal dari Robert ataupun pihak Raymond. Namun, berasal dari Adnan Mahdi. Tanpa diduga-duga, A

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    287. Akhir Hidup Kevan Hanindra

    Kevan berjalan menuju rumah Ciara dengan kedua tangan di dalam saku jaket. Kedua matanya melirik ke segala sisi mencoba menemukan hal-hal janggal. Dia berjalan dengan santai. Dia juga meningkatkan kewaspadaan. Kevan memakai headset bluetooth di telinga kanan. Dia sedang berbicara dengan Adnan. "Van, saya standby di rumah gedong putih kanan kamu," kata Adnan di saluran telepon. "Nggak usah nengok ke sini, Van! Jangan sampai musuh kamu curiga!"Kevan tidak menoleh ke sisi kanannya seperti peringatan Adnan. Dia memiliki pemikiran yang sama seperti Adnan."Aku tau," jawab Kevan datar. "Saya di loteng, Van. Tenang aja! Kamu ada di bawah perlindungan saya."Kevan tidak membalas. Dia hanya berdeham.Sesampainya di depan gerbang, Kevan mendengar ribut-ribut dari dalam rumah. Namun, dia tidak berniat masuk ke rumah itu."Tuan Kevan!" Kevan menoleh ke arah pos penjaga. Terlihat dua penjaga pos sedang berdiri dengan raut wajah cemas.Kevan bertanya, "Di mana para polisi?" "Mereka semua di d

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    288. Mati Sia-sia

    "Kevan!"Bima berteriak. Dia hendak pergi menolong Kevan dan menyelamatkan Ciara. Namun, seorang polisi menahannya. Bima tidak bisa memalingkan wajahnya dari Kevan dan Ciara. 'Semua ini salahku! Aku yang buat Kevan dan Cia berada di situasi berbahaya kayak gini.'Semua orang lari berhamburan menyelamatkan diri. Angga dan Ziyad tetap bersama Felicia sesuai perintah Kevan di mobil tadi. Ruslan dan Ismail berlindung di pos penjaga bersama kedua satpam. Sedangkan Kevan hanya berdua dengan Ciara.Seorang polisi menyeret Bima agar tidak tertembak. Namun, kedua kaki Bima seolah berat meninggalkan Kevan dan Ciara."Ayo ikut saya berlindung! Kamu nggak boleh mati. Kamu itu kunci masalah ini," kata polisi itu tegas.'Iya, aku juga nggak mau mati sia-sia. Aku mau nebus dosa ke Kevan dan Cia. Tapi, seseorang incar nyawaku dan Kevan. Aku tau siapa otak masalah ini!' seru Bima di dalam hati dengan kesal.Malam ini, pukul 11:59 waktu kota Baubau. Seorang Tuan Muda pertama keluarga Hanindra tertemba

Bab terbaru

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    364. Punya Banyak Uang

    Pukul 9:00 malam waktu kota Baubau. Kevan dan Ciara sudah kembali ke rumah 1 jam yang lalu. Ciara tampak kelelahan. Mereka duduk di ruang tamu.Kevan duduk di sofa single menghadap ke pintu utama. Sedangkan Ciara dan Felicia duduk di sofa panjang bersama Arkan. Omar dan Angga berdiri di belakang Kevan. "Cia, kamu hebat. Kamu kuat menghadapi orang-orang. Aku salut sama keberanian kamu." Arkan tidak berhenti membanggakan Ciara. Namun, Kevan berwajah masam saat mendengarnya. Pintu pun terbuka. Quden berdiri di ambang pintu. Dia menatap Kevan. "Tuan, ada jajaran eksekutif di luar mau ketemu Anda dan Nona Ciara." Quden memberitahu. Sorot matanya tajam penuh dengan ancaman."Suruh masuk aja!" perintah Kevan. Kevan menatap Ciara dan Felicia. Lalu, mengangguk kepada Quden."Baik," sahut Quden. Tidak lama, dia menghilang di balik pintu. "Mama sama Cia inget kan rencana kita? Sekarang udah waktunya eksekusi."Kevan melihat Felicia tersenyum dengan paksa. Dia juga melihat sorot mata Felic

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    363. Mediasi

    Rapat mendadak dengan jajaran eksekutif sudah selesai. Sekarang, Ciara sedang rapat bersama tim public relation dan tim kuasa hukum perusahaan di ruangan yang sama. Kevan tidak beranjak dari kursinya. Dia dengan setia menunggu Ciara menyelesaikan rapat. Di samping Kevan, Arkan duduk dengan tenang. Dia ingin melihat kepiawaian Ciara memimpin rapat.Di ruang rapat, Ciara berbicara. “Kita harus mengambil langkah-langkah yang sudah aku rencanakan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan Darwin Group tetap menjadi perusahaan yang dihormati,” katanya, antusias. Semua orang mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah tantangan besar, tapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa mengatasi dampak negatif dan membangun kembali reputasi perusahaan."Siapa ketua tim public relation di sini?" tanya Ciara. Seorang wanita berambut pirang sebahu mengangkat tangan. "Saya, Nona. Nama saya Susan Arardjo.""Oke, Susan. Pertama-tama, aku mau hari ini kamu buat agenda transparansi dan komunikasi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    362. Strategi Ciara

    Hari berikutnya, Ciara dan Kevan kembali ke pulau Pearl. Pagi ini, Ciara akan mengadakan rapat darurat dengan para eksekutif perusahaan Darwin Group. Kevan dan Ciara kembali bersama Arkan yang sekarang sedang rapat bersama pengacara yang dia bawa dan tim pengacara perusahaan di ruangan berbeda. Di ruang rapat Darwin Group, Ciara berbicara kepada tim manajemen. “Kita harus bekerja keras untuk memulihkan reputasi perusahaan. Aku tau, ini nggak akan mudah. Tapi dengan kerja sama dan dedikasi, aku yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” katanya dengan penuh semangat.Tim manajemen mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah saat yang sulit. Tapi, mereka bertekad untuk membawa Darwin Group kembali ke jalur yang benar. Mereka akan memastikan perusahaan ini tetap menjadi simbol integritas dan kepercayaan.Ciara menatap sekretarisnya. "Sarah, bagiin sekarang!""Baik, Nona." Sarah berdiri. Dia membagikan satu lembar kertas kepada tim manajemen. Kevan dan para jajaran direksi hanya te

DMCA.com Protection Status