Share

265. Gadis yang Tomboy

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kak Kevan, tolong aku!"

Suara Ciara tercekat di tenggorokan. Dia sudah lelah menangis. Dia mencoba tetap bernapas di tengah kepulan asap yang semakin tebal.

Tangan kiri Ciara memegang railing balkon. Sedangkan tangan kanannya terus melambai. Suara sirene mobil pemadam kebakaran sudah terdengar. Setidaknya ada sedikit harapan untuk selamat dari tragedi kebakaran ini.

Api dari dalam kamar Ciara berangsur membesar dan membakar hampir setengah balkon. Api itu berasal dari lantai satu. Ciara mulai sesak napas.

"Kak Kevan, aku takut. Aku mau liat Papi dan Mami selamat. Nggak apa-apa kalo aku mati, tapi mereka jangan."

Jantung Ciara mulai melemah. Dia berkeringat dan kepalanya mulai terasa berdenyut.

Di saat bersamaan, cairan merah keluar dari hidung Ciara. Dia segera menyeka dengan punggung tangannya.

"Hmm?"

Ciara melihat darah segar mulai mengalir dari hidungnya. Dia berusaha menenangkan diri.

Ciara mengambil obat jantung dari saku jaket, lalu membukanya. Kedua tangan Ciara berkeringa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    266. Berita Duka

    Kota Baubau, pukul 10:30 pagi.Kevan sudah tiba di rumah sakit Mitra Internasional Baubau sekitar 45 menit lalu. Dia berjalan ke ruang rawat inap Ciara bersama Angga dan Raymond. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, kondisi Ciara dinyatakan membaik. Dia sudah menempati ruang VIP rumah sakit.Semua itu berkat pertolongan Raymond dan anak buahnya. Sebab, tidak ada seorang pun yang berani mengambil keputusan untuk keluarga Darwin."Jadi, kamu nemuin Cia lagi pingsan?"Kevan memegangi tangan Ciara yang terluka. Perasaannya sangat sedih. "Seandainya aku ikut Cia pulang ke Baubau, mungkin aja nggak akan kayak gini."Kevan menyesal. Ya, dia menyesali keputusannya yang ternyata membahayakan keluarga Darwin. Raymond berbicara, "Itu kan asumsi kamu doang, Van. Tapi, belum tentu terjadi. Lagian, siapa yang bakalan tau kalo ada musibah?"Raymond berdiri di sisi kanan Kevan. Angga di sisi kirinya.Raymond menjelaskan. "Sebelum Angga telpon, aku dan anak buah udah di TKP, Van. Begitu aku den

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    267. Kevan Benar-benar Payah

    Seorang gadis muda baru saja kehilangan sosok ayahnya. Dia mengira, hatinya kuat dan mampu mengatasi perasaannya. Namun ternyata, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Gadis itu adalah Ciara Darwin. Anak satu-satunya keluarga Darwin yang malang. Dengan kondisi luka di sekujur tubuh, Ciara bahkan tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Dunia Ciara hancur seketika. Ciara duduk di kursi roda yang membawanya ke area pemakaman Sun Burst Hills. Air matanya telah mengering. Hatinya berkecamuk. Dia meremas jaketnya guna menguatkan hati dan pikiran. "Non Cia, kamu harus kuat!" Bima berseru menyemangati Nona-nya. "Aku yakin, Nona Cia kuat. Tuan Rudi pasti nggak mau wafat sia-sia kalo lihat kamu nangis terus." Ciara mendongakkan kepala menatap Bima yang berjongkok di depannya. Dia membenci Bima seketika. Acara pemakaman Rudi telah selesai. Kerabat, rekan, relasi dan para sahabat sudah pulang terlebih dahulu. "Tau apa kamu tentang perasaanku, Bim? Kamu tuh nggak ngerasain jadi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    268. Sweet Despair

    Keesokan pagi di Hunian Exclusive Green Lake, Baubau.Kevan terbangun dengan bertelanjang dada. Dia mencoba mengenali di mana dirinya sekarang. Jendela sudah terbuka lebar agar kamar Ciara memiliki sirkulasi udara yang baik. Meskipun waktu menunjukkan pukul 09:00 pagi, udara di kota Baubau saat ini dingin karena hujan baru saja reda.Kevan terduduk di atas ranjang dengan kepala yang berdenyut. Dia memijit pelipisnya perlahan."Ini ... kamar Cia? Kok aku bisa di kamar Cia? Tapi, Cia ke mana?"Kevan mendengar sayup-sayup suara dari luar jendela. Dia pun menoleh ke kanan dan mendapati Angga dan Ziyad sedang duduk di kursi rotan. Tidak ingin terbelenggu rasa penasarannya yang semakin memuncak, Kevan turun dari ranjang tanpa alas kaki. Dia berjalan, lalu membuka pintu samping kamar Ciara. Kevan berdiri di ambang pintu. Dia melihat Ziyad dan Angga sedang memperhatikan layar handphone milik Ziyad dengan raut wajah yang serius.Angga menyadari kehadiran Kevan. "Kamu udah bangun, Van?" Kev

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    269. Perhatian Jhonny

    Ciara masih belum pulih. Fisik dan psikisnya terluka. Bagaimana pun juga, kehilangan salah satu orang tua adalah mimpi buruk bagi semua anak. Bima mendorong kursi roda Ciara menuju ke kamar orang tuanya. Sedangkan Felicia dan Jasmine duduk di ruang tengah bersama Ismail dan Ruslan.Erisa dan Lily masih dirawat di rumah sakit karena luka bakar yang diderita mereka cukup serius. Awalnya Kevan berjanji akan mencarikan pengganti Erisa dan Lily. Namun dengan penuh keyakinan, Ciara memberitahu Kevan bahwa dia tidak masalah jika tidak memiliki dokter dan perawat pribadi. Sesampainya di kamar orang tuanya, Ciara berusaha berdiri dengan susah payah dari kursi roda dengan bantuan Bima. "Aku mau duduk di sudut, Bim," kata Ciara dengan suara yang serak."Iya, Non." Bima memapah Ciara ke kursi kayu di sudut ruang tidur. Mereka berjalan perlahan.Setelah duduk, Ciara tidak berkata apa-apa. Dia hanya melihat-lihat pemandangan di luar kamar dengan tatapan kosong.Suasana canggung membuat Bima tida

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    270. Putus Baik-baik

    Saat mendengar suara pintu terbuka, Ciara segera mengakhiri panggilan telepon. Dia menoleh dan melihat Felicia masuk."Cia, kamu masih marah sama Kevan?" tanya Felicia penuh perhatian. Dia sama sekali tidak mencurigai aktivitas anaknya. "Nggak tau, Mi," jawab Ciara penuh dengan kekecewaan."Sekarang Kevan udah pergi sama orang tuanya. Kevan mau ngurusin pabriknya di kota Tango."Ciara bertambah kecewa karena Kevan tidak mau menemuinya sebelum pergi. Namun, dia tidak menunjukkan sikapnya di depan Felicia.***"Saya turut berdukacita, Tuan," ujar Omar. "Udah lama banget nggak ketemu Anda, kenapa pas ketemu gini malah bawa kabar duka?"Sebagai seseorang yang dekat dengan Kevan, sudah pasti Omar memberikan perhatiannya. Perasaan duka yang menyelimuti keluarga Darwin, tentu saja dirasakan Kevan juga. Kevan sudah sampai di pabrik K.C Tobacco bersama Ziyad dan Angga. Sekarang, dia sedang duduk di kantornya menghisap rokok sambil minum bir kaleng yang murah. "Namanya juga musibah. Siapa ya

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    271. Menara K.C Tobacco

    "Aku nggak pernah bosen sama Cia. Aku nggak punya cewek, selain dia. Karena hatiku udah tertutup buat cewek lain." Kevan mengatakan semua itu sambil emosi. Dia akan emosi setiap kali seseorang mengungkit semua hal tentang Ciara. Kevan menatap Gauche. "Kamu tau kan, Bang? Aku itu setia sama satu cewek aja," ujar Kevan menggebu-gebu. "Gimana kita bisa percaya atuh, Kang Kevan. Kalo sikap kamu ke Neng Cia teh nggak karuan gitu," celetuk Inura. "Jadi, kamu kenapa sebenernya, Van?" tanya Gauche. "Bener nggak, kata Pak Ziyad kalo kamu itu kecewa sama diri sendiri? Bener kayak gitu?" Kevan terdiam. Dia memikirkan kebodohannya karena mengambil keputusan yang salah. "Van, aku bilangin ya ...." Gauche menarik kursi agar lebih dekat dengan Kevan. "Berhenti salahin diri sendiri! Cepetan damai sama keadaan! Cia nunggu kamu." Kedua mata Kevan berkaca-kaca. Dia membayangkan Ciara sedang tersenyum padanya. "Cia butuh kamu, Van. Hibur dia! Kalo perlu ajak dia jalan-jalan." Gauche m

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    272. Ada Harga yang Harus Dibayar

    Kevan berdiri di bawah jendela yang terbuka. Dia menikmati senja di kota kelahirannya sambil menghisap rokok. Kepulan asap rokok tipis mengelilingi wajah tampan Kevan. Melihat Kevan yang begitu tenang, Ziyad tidak berani mengganggu. Dia hanya bisa berdiri dan menunggu perintahnya. Suasana ruang kantor Kevan mulai redup. Ziyad mengambil inisiatif untuk menyalakan lampu."Kamu ke luar dulu!"Awalnya, Ziyad kebingungan. Karena selama bekerja dengan Kevan, tuannya itu tidak pernah menyuruh dia untuk pergi. Tetapi, Ziyad tidak membantah. Mungkin saja, Kevan memang butuh waktu sendirian untuk mengurusi hal-hal pribadinya.Ziyad membungkuk. "Ya, Tuan."Kevan mendengar langkah kaki Ziyad yang berat. Pintu tertutup rapat. Kevan segera menekan ikon telepon berwarna hijau, lalu menempelkan handphone di daun telinga.Baru saja Kevan membuka mulutnya ingin menyapa si penelepon, tetapi dia kalah cepat."Kevan Hanindra!" panggil suara pria serak di ujung telepon. "Kamu mau nganterin undangan perni

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    273. Menguji Keberuntungan

    "Aku pikir, Pak Derren tulus."Kevan masih berdiri di bawah jendela. Dia sudah selesai bernegosiasi dengan Derren Warlord. Perbincangan di telepon selama 30 menit yang alot membuatnya jengah.Kevan membuka tutup botol air mineral. Lalu, menenggaknya. "Meskipun latar belakang Pak Derren seorang mantan panglima perang di zamannya, tapi harus aku akui ... otak bisnisnya tetep mendominasi."Kevan bukan hanya mengiyakan keinginan Derren, tetapi 90% dia ingin tahu sampai di mana kehebatan sang mantan panglima perang.Kevan menghubungi Ziyad. "Siapin satu kantor di lantai 13 Menara K.C Tobaccobuat Pak Derren! Dia mau buka cabang bisnisnya di ibukota."Tanpa banyak tanya, Ziyad menjawab, "Baik, Tuan."Kevan mengakhiri panggilan telepon. Dia membakar rokok. Langit pun mulai gelap. Malam terasa datang lebih cepat menyelimuti hati Kevan yang rapuh. Kevan beberapa kali mengembuskan asap rokok. Tidak sampai 10 menit, seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya."Tuan?" Ziyad muncul dengan membawa t

Bab terbaru

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    364. Punya Banyak Uang

    Pukul 9:00 malam waktu kota Baubau. Kevan dan Ciara sudah kembali ke rumah 1 jam yang lalu. Ciara tampak kelelahan. Mereka duduk di ruang tamu.Kevan duduk di sofa single menghadap ke pintu utama. Sedangkan Ciara dan Felicia duduk di sofa panjang bersama Arkan. Omar dan Angga berdiri di belakang Kevan. "Cia, kamu hebat. Kamu kuat menghadapi orang-orang. Aku salut sama keberanian kamu." Arkan tidak berhenti membanggakan Ciara. Namun, Kevan berwajah masam saat mendengarnya. Pintu pun terbuka. Quden berdiri di ambang pintu. Dia menatap Kevan. "Tuan, ada jajaran eksekutif di luar mau ketemu Anda dan Nona Ciara." Quden memberitahu. Sorot matanya tajam penuh dengan ancaman."Suruh masuk aja!" perintah Kevan. Kevan menatap Ciara dan Felicia. Lalu, mengangguk kepada Quden."Baik," sahut Quden. Tidak lama, dia menghilang di balik pintu. "Mama sama Cia inget kan rencana kita? Sekarang udah waktunya eksekusi."Kevan melihat Felicia tersenyum dengan paksa. Dia juga melihat sorot mata Felic

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    363. Mediasi

    Rapat mendadak dengan jajaran eksekutif sudah selesai. Sekarang, Ciara sedang rapat bersama tim public relation dan tim kuasa hukum perusahaan di ruangan yang sama. Kevan tidak beranjak dari kursinya. Dia dengan setia menunggu Ciara menyelesaikan rapat. Di samping Kevan, Arkan duduk dengan tenang. Dia ingin melihat kepiawaian Ciara memimpin rapat.Di ruang rapat, Ciara berbicara. “Kita harus mengambil langkah-langkah yang sudah aku rencanakan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan Darwin Group tetap menjadi perusahaan yang dihormati,” katanya, antusias. Semua orang mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah tantangan besar, tapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa mengatasi dampak negatif dan membangun kembali reputasi perusahaan."Siapa ketua tim public relation di sini?" tanya Ciara. Seorang wanita berambut pirang sebahu mengangkat tangan. "Saya, Nona. Nama saya Susan Arardjo.""Oke, Susan. Pertama-tama, aku mau hari ini kamu buat agenda transparansi dan komunikasi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    362. Strategi Ciara

    Hari berikutnya, Ciara dan Kevan kembali ke pulau Pearl. Pagi ini, Ciara akan mengadakan rapat darurat dengan para eksekutif perusahaan Darwin Group. Kevan dan Ciara kembali bersama Arkan yang sekarang sedang rapat bersama pengacara yang dia bawa dan tim pengacara perusahaan di ruangan berbeda. Di ruang rapat Darwin Group, Ciara berbicara kepada tim manajemen. “Kita harus bekerja keras untuk memulihkan reputasi perusahaan. Aku tau, ini nggak akan mudah. Tapi dengan kerja sama dan dedikasi, aku yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” katanya dengan penuh semangat.Tim manajemen mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah saat yang sulit. Tapi, mereka bertekad untuk membawa Darwin Group kembali ke jalur yang benar. Mereka akan memastikan perusahaan ini tetap menjadi simbol integritas dan kepercayaan.Ciara menatap sekretarisnya. "Sarah, bagiin sekarang!""Baik, Nona." Sarah berdiri. Dia membagikan satu lembar kertas kepada tim manajemen. Kevan dan para jajaran direksi hanya te

DMCA.com Protection Status