Share

83. Kuda Penyamar

Tak lama kemudian kuda itu berubah menjadi hitam. Bimantara terkejut lalu segera turun dari kuda dengan tongkatnya. Bimantara mundur dari kuda itu dengan heran.

“Kau menipuku?” tanya Bimantara heran pada kuda itu.

Kuda itu mengangkat kedua kakinya lalu bersuara di hadapan Bimantara yang berdiri dengan tongkatnya. Tak lama kemudian tercium bau harum di hidungnya. Aroma bebungaan itu pernah dirasakannya. Bimantara menoleh ke arah air terjun. Di atas permukaan air mengambang seorang perempuan cantik yang dulu pernah menggodanya dan hendak menciumnya.

“Ratu Peri?” ucap Bimantara terbelalak. “Kenapa kau bawa aku ke sini?! Apa tujuanmu mengirimkan kuda untuk membawaku ke sini?” tanya Bimantara heran.

Ratu Peri itu tersenyum penuh kemenangan. Wajahnya yang cantik membuat Bimantara menunduk, dia tak mau terhipnotis lagi seperti dulu.

“Kau tak akan bisa lepas dariku wajah Bimanatra. Pedang Perak Cahaya Merah Itu tel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status