Share

410. Gadis Penunggang Kuda

Kakek itu tampak selesai mencukur habis kumis dan jenggot Bimantara. Rambutnya yang panjang pun sudah dirapihkan oleh Sang Kakek.

“Ternyata kau sangat tampan,” puji Sang Kakek.

“Terima kasih,” ucap Bimantara.

Bimantara mengeluarkan koin emas dalam kantong celananya. Koin yang dia bawa dari Nusantara. Bimantara tidak tahu koin-koin emas yang dia bawa dari Nusantara apakah berguna di negeri asing itu.

“Apa ini?” tanya Kakek itu heran.

“Untuk Kakek,” jawab Bimantara.

Kakek itu meraih koin itu dengan lekat. Lambang naga di permukaan koin itu membuat dahinya mengernyit.

“Kau mendapatkan ini dari Nusantara?” tanya Kakek itu tak percaya.

Bimantara mengangguk. Seketika wajah Kakek itu berubah menjadi marah.

“Kau perampok?” ujar Kakek itu menuduhnya. Bagaimana pun dia heran bagaimana Bimantara bisa mendapatkan koin emas dari Nusantara itu jika bukan merampok. Lagi pula Kakek itu tidak tahu kalau Bimantara memang berasal dari Nusantara, bukan penduduk setempat.

“Tidak! Aku memang datang dari sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Youe
bayangan Dahayu masih ada
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status