Share

240. Suara dari Dasar Lembah

Bimantara mengatur napasnya sambil mengumpulkan tenaga dalamnya. Sementara Seruni berdiri menunggunya sambil mengawasi sekitar. Saat cahaya keluar dari kedua telapak tangan Bimantara, dia melihat pisau berkarat hendak melukai dadanya. Bimantara langsung mendorong pisau berkarat itu agar tidak melukai dadanya dengan tenaga dalamnya, tak lama kemudian pisau berkarat itu langsung terdorong jauh ke hadapannya kemudian menghilang. Bimantara memuntahkan isi perutnya.

Seruni panik. “Bima!” panggilnya khawatir.

Bimantara membuka matanya dengan lemas.

“Aku melihat pisau berkarat hendak menusuk dadaku,” ucap Bimantara.

Seruni terbelalak mendengarnya.

“Itu pasti ilmu hitam yang dikirim oleh pihak istana padamu,” ucap Seruni dengan yakinnya.

“Sepertinya kita harus istirahat dulu,” pinta Bimantara.

Seruni mengangguk.

***

Sementara itu, Pendekar Buruk Rupa yang tengah menancapkan pisau hitam ke lukisan Bimantara, tangannya terdorong menjauh dari lukisan hingga pisau di tangannya terhempas. Tama, Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status