Beranda / Romansa / Bidadari Pembawa Luka / 19. Ranting yang Patah

Share

19. Ranting yang Patah

Aku adalah ranting yang rapuh, kelak akan patah, dan tidak akan ada yang bisa menyelamatkanku.

***

"Ada apa? Kok melamun?" tanya Alysa. Dia langsung duduk menemani Maha yang sedang duduk di balkon.

"Sedang menikmati udara pagi di balkon saja, Mbak," balas Maha tersenyum. Dia masih belum menahan keterkejutannya karena Zayn tidak ada di sisinya tadi saat dia terbangun.

"Semalam pasti kamu terkejut ya karena Mas Zayn tidak ada di sampingmu," ucap Alysa. "Maafkan Mbak ya, Maha. Mbak nggak menyuruh Mas Zayn ke kamar, dia hanya belum terbiasa dan selalu bilang takut Mbak terluka, padahal Mbak tidak cemburu sama sekali karena kamu memang wanita yang Mbak pilihkan untuknya."

"Tidak masalah, Mbak. Aku juga paham pasti masih terasa asing bagi Mas Zayn. Aku juga memakluminya, bagi Mas Zayn ini aku masih terasa sebagai orang lain, wanita yang tak pernah dia bayangkan bisa masuk ke kehidupan rumah tangganya. Justru aku masih merasa bersalah karena lanc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status