Di tengah jalan, Aileen bingung. Ia tidak membawa uang sepeser pun, tiba tiba pandangan Aileen tertuju pada poster yang terbang ke arahnya. Tak disangka itu adalah lowongan pekerjaan menjadi seorang pelayan di sebuah cafe.
Aileen mencari cafe yang membuka lowongan pekerjaan itu. Sampailah Aileen di depan cafe yang di cari. Karena sang pemilik cafe butuh satu orang pekerja lagi, Aileen langsung di terima. Aileen melayani pembeli dengan sangat baik.
Aileen sudah bisa bersikap ramah kepada semua orang, bagaimanapun Aileen adalah seorang adik dari pengusaha terkenal.
Setiap kali ada perjamuan atau pesta antar pebisnis, Aileen selalu diajak oleh kakaknya. Aileen diajarkan untuk tersenyum dan menyapa orang dengan benar.
Hari pertama bekerja memang lumayan melelahkan bagi Aileen tapi dia tetap semangat.
“Kalian bekerja disini akan kami bayar dua puluh ribu untuk uang makan setiap harinya dan lima puluh ribu untuk upah kalian bekerja.” Ucap pemilik cafe.“baik” jawab seluruh pelayan.“dua puluh lima ribu untuk makan, nanti aku mau tidur dimana?” batin Aileen yang bingung.Sepulang dari bekerja, Aileen mencari kontrakan yang murah, namun semua pemilik kontrakan ataupun kost kost an harus membayar uang sewa dulu yang minimal sebesar lima ratus ribu.
Saat Aileen berjalan untuk mencari kontrakan yang lain, sebuah vas jauh dan hampir mengenai kepala Aileen.
Aileen menghela nafasnya. Bertemulah dia dengan seorang nenek tua. Nenek tua itu melihat Aileen yang sedang duduk di kursi taman sambil memegangi kepalanya.
“nak, kenapa kamu duduk disini?” tanya nenek tua itu.“saya sedang mencari tempat tinggal, tapi uangnya tidak cukup.”“kamu ini masih muda kalo misal ada yang mencelakainkamu gimana? Ayo ikut nenek, di rumah ada satu kamar kosong, bisa buat menginap selama beberapa malam.” Ajak nenek itu.
Lalu Aileen tanpa ragu mengikuti nenek nenek tersebut. Memang benar di dalam rjamahnya ada satu kamar kosong. Walaupun rumah nenek itu sangat sederhana, tapi lumayan untuk menginap.
Pertama tama Aileen memhersihkan tempat tidurnya. Lalu ia membuatkan makanan untuknya dan juga nenek Rima.
Sebelumnya Aileen sudah menanyakan nama dari nenek tua itu dan jawabannya adalah “Rima”.
Keesokan harinya saat Aileen ingin berangkat bekerja, ia mendapatkan hal buruk lagi. Aileen bertemu dengan sekelompok penjahat. Mereka mengancam akan membujuh Aileen kalo tidak memberikan sejumlah uang.
Aileen hanya tersenyum.
“teman teman ayo tangkap dia” teriak salah seorang lelaki.“huh, gak mungkin ya, anak sebandel kaya aku gak bisa berantem” ucap Aileen.Lalu ia menaikan lengan bajunya dan bersiap untuk bertarung. Dalam sekejap semua penjahat ia bereskan. Lalu Aileen menelpon polisi. Tapi dua orang berhasil lolos.
“Aku Aileen Ashanty, tak akan pernah takut dengan apapun” Aileen langsung berlari ke arah cafe.“fiuhh, untung gak telat” ucap Aileen dengan nafas terengah engah.“Aileen, kamu kenapa? Asmanya kambuh?” Tanya Delly(teman baru Aileen) dengan nada meledek.“aku gak punya asma” jawab Aileen. Seorang pengunjung datang, Delly mendorong Aileen untuk melayaninya terlebih dahulu.Dengan ramah Aileen menanyakan ingin pesan apa kepada pembeli itu. Setelah Aileen melihat wajahnya ternyata itu adalah Steven.
“oh jadi disini tempat cari uang bagimu, pasti capek ya, kalo kamu memohon padaku akan ku pertimbangkan kamu untuk menjadi kekasihku” Ucap Steven yang meremehkan Aileen. “maaf tuan, anda mau memesan apa?” Aileen tidak menghiraukan ajakan dari Steven dan membuat Steven menjadi marah. Lalu dia mencengkram pipi Aileen dengan kencang.Karena kesakitan, Aileen berinisiatif mencakar tangan Steven.
“dasar wanita murahan, awas aja ya, david aku ingin menemui manager di cafe ini” teriak Steven, lalu dia keluar dari cafe tersebut.Semua orang memandangi pipi Aileen yang merah. Dengan cepat Delly menghampiri Aileen dan membawanya ke kamar mandi.
“Aileen, tadi itu Steven kan, kok kamu bisa kenal sama orang kaya dia?” tanya Delly.“ceritanya panjang, sekarang yang kutakutkan hanya tentang pekerjaan” jawab Aileen. Dia membasuh mukanya dan pergi melayani pembeli lagi.Sorenya, Aileen di panggil oleh manager cafe tersebut. Sesuai dugaan, Aileen di pecat dan.di keluarkan dari cafe. Walaupun pekerjaan nya bagus, tapi pemecatan itu diperintahkan oleh Steven jadi mau, gak mau , pemilik cafe memecat Aileen.
Dengan berat hati Aileen menyetujuinya. Tapi sang pemilik cafe memberi sejumlah uang untuk Aileen. Ia mendapat uang 300 ribu.
Aileen kembali ke rumah nenek Rima sambil membawakan sebuah makanan untuknya. Nenek Rima melihat tingkah laku Aileen yang aneh.
Aileen memberikan makanan itu dan pergi ke kamar. Didalam kamar Aileen menangis sejadi jadinya.
“kakak, ayah, ibu, aku kangen, aku gak mau tinggal disini, tolonglah aku” rintih Aileen. Ia memojokkan diri sendiri di sudut kamar. Badannya terasa capek dan pegal pegal. Lalu Aileen memandangi gelang yang masih terus di pandanginya. “kumohon lepaskan aku” gumam Aileen sambil memukul gelangnya. Akhirnya selama satu malam Aileen menangil tanpa ada suara dan itu menyakitkan baginya.Keesokan harinya Aileen keluar kamar dsngan mata bengkak dan tubuh demam. Ia berniat untuk membeli obat tapi setelah berada di depan pintu, ia malah pingsan.
Nenek Rima yang melihatnya merasa panik. Nenek Rima langsung menelpon Steven. Ternyata nenek Rima adalah neneknya Steven yang diperintahkan untuk menguji seberapa baik wanita yang di pilih oleh Steven.
Sejauh ini sudah banyak wanita yang di uji tapi tidak ada yang bersikap baik padanya. Kali ini dia sangat takjub dengan keramahan Aileen.
Steven yang katanya membenci Aileen malah langsung menunggangi mobil nya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Sampailah Steven di rumah sewaannya. Ia melihat Aileen yang berbaring lemah tersungkur di lantai. Dengan cepat Steven menggendong Aileen dan membawanya ke rumah sakit.
Aileen dirawat di rumah sakit sampai beberapa hari. Setelah sekian lama dirawat akhirnya Aileen keluar dari belenggu penjara baginya. Setelah Aileen keluar, ia langsung menemui nenek Rima.
Ya bagi Aileen nenek Rima adalah orang tuanya.
“nenek” panggil Aileen sambil berlari dan memeluk nenek Rima. “ayo pulang, nenek sudah buatkan makanan untukmu” ajak nenek Rima. Mereka berdua berjalan berdampingan menyusuri jalanan untuk kembali ke rumah. Steven memantau mereka berdua dari belakang menggunakan mobil.“Wanita ini terlihat menarik, aku harus mendapatkannya” gumam Steven. Sesampainya di rumah, benar dong nenek Rima telah memasak beberapa makanan yang lezat.Aileen sangat berterimakasih kepada nenek Rima. Dialah pendukung di zaman saat ini.
Keesokan harinya, Aileen mulai mencari pekerjaan lagi, tapi sialnya dia malah bertemu dengan Steven. Dengan penuh kharisma dan di temani beberapa bodyguardnya.
Aileen bermaksud untuk melewati Steven. Tapi 2 orang bodyguardnya menahan Aileen dan memasukkannya kedalam mobil. Aileen dibawa ke kastil lagi.
“tidak, aku harus kabur, aku gak mau melihat para wanita itu” batin Aileen saat turun dari mobil. Perlahan Aileen mencoba mundur, para bodyguard Steven sedang lengah. Dengan cepat Aileen menghempaskan kedua tangan penjaga yang sedang memegangnya. Body guard yang lain berjaga di depan Aileen.Tapi dengan kecerdikan yang dimiliki oleh Aileen akhirnya dia berhasil lolos dari penculikan tersebut.“huh menangkap seorang wanita aja gak bisa, payah” Aileen meremehkan Steven dan para anak buahnya.Aileen sesekali menoleh kebelakang. Dari kejauhan iya melihat hanya beberapa mobil yang sedang mengejarnya. Tentu saja kecepatan lari Aileen kalah dari kecepatan mobil itu.Aileen memutuskan untuk mengumpat di balik semak semak. Sesaat setelahnya mobil milik Steven berhenti di sekitar tempat Aileen mengumpat.“Cepat cari wanita itu, tadi aku melihatnya berlari kearah sini!!” teriak Steve. Jantung Aileen berdebar
“Rumah bagus begini kok gak ada bahan buat di masak?” gumam Aileen. Dia menghampiri Fredy dan mengajaknya ke supermarket, tentunya setelah dia selesai.“Waktu sudah habis, sini kertasnya” perintah Aileen.“Ayo sekarang kita pergi berbelanja”ajak Aileen.“buat apa? Aku mau dirumah aja main game” jawab Fredy.“hehehe, jangan harap kamu bisa main game. Udah ayo ikut aja, jangan diem dirumah terus, sesekali pergi keluar” Oceh Aileen.Fredy menurutinya karna dia sudah muak dengan ocehan Aileen.“Ayo naik mobil, biar aku yang mengemudi” ucap Fredy.“eeeh, anak kecil belum boleh bawa mobil, mending kita pakai motor aja”“lah panas, emang kamu bisa naik motor?” tanya Fredy.“bisa, pakai aja helm, kamu gak akan kepanasan” jawab Aileen.“lah t
Aileen meminta untuk tidur di ruangan terpisah. Tapi Steven menyangkal nya, dia menyuruh Aileen untuk membuka kontrak halaman 45. Tertulis di situ, bahwa Aileen harus menuruti semua perintah Steven. Mau gak mau Aileen menurutinya.Saat malam tiba...Seperti dalam drama atau pun novel, Aileen membatasi jarak antara dia dengan Steven menggunakan bantal."Emang aku semenakutkan apa sih, sampai kamu harus menghindar begitu?!" tanya Steven dengan nada agak kesal."Kamu itu bagai parasit dalam hidupku," jawab Aileen. Mendengar kata Parasit. Kemarahan Steven hampir meledak lagi.Lalu dia bangkit dan langsung mencubit pipi Aileen. Tentu saja Aileen merasa sakit."Kamu apa apaan sih?!" sentak Aileen."Makanya jangan bilang aku sebagai parasit." Mereka berdua akhirnya tertidur tidak saling berhadapan. Saat di malam hari.Steven terbangun dan menengok ke arah Aileen. Dia mencoba membalikkan badan Ai
“Ahhh sakit” rintih Aileen. Semua wanita yang menyaksikannya menutup mata masih masing, mereka tidak ingin melihat wajah Aileen yang sedang menderita. Steven pergi menggendong Celsi dan membawanya ke kamar. Tangan Aileen penuh dengan luka memar. Ia menangis yang sudah dari tadi tak tertahankan. Saat seorang wanita menuju Aileen untuk menolongnya, tiba tiba Steven berteriak “jangan ada yang membantunya, kalo tidak kalian akan tahu akibatnya” langkah kaki wanita tersebut berhenti, mereka kembali ke kamar masing masing sambil terus melihat Aileen.Lalu Aileen mengusap air matanya dan mendorong pintu. Semua penjaga melihat tampilan Aileen yang berantakan serta tangannya yang memar. Mereka hanya memandanginya, beberapa orang mendekati Aileen.“Nona, anda mau kemana? Apakah sudah diperbolehkan oleh tuan?” tanya seorang penjaga.“Kalian semua minggir dari jalanku!!!” jawab Aileen yang terus mengeluarkan aura k
David juga merasa baru kali ini Steven bersikap kejam pada seorang wanita. Dimulailah penyambukan tubuh Aileen. Beberapa wanita melihatnya termasuk Husni. Dia terlihat sangat mengasihani Aileen. David yang berada di samping Steven juga tak menyangka, biasaNya Steven hanya memberikan hukuman kecil tapi untuk wanita inj sangat berbeda.“ughhh, Kakak sakit, hiks hiks” Batin Aileen yang menahan rasa sakit di tubuhnya. Beberapa menit kemudian akhirnya hukuman Aileen sudah selesai, terdapat 50 lebih luka di tubuh Aileen. Aileen sudah tak berdaya, saat semua orang pergi ia berdiri sendiri dan pergi kekamarnya. Kepala pusing dan mata kunang kunang, Aileen harus menahan itu semua. Ia lalu tidur di kasurnya sendiri. Posisi Aileen tengkurap dengan wajah menghada ke bantal.Ia menangis sejadi jadinya tanpa bersuara. Dada Aileen tampak sesak, pipinya juga sakit.“Kakak, tolong aku, tolooongg aku KAKAK!!!”Aileen pun tertidur
"Pelanggan yang terhormat, saya punya satu penawaran yang bagus" ucap seorang pedagang. "Apakah itu?" Kemudian pedagang tersebut memberikan sebuah gelang berbentuk manik manik dengan gambar kepala singa di tengahnya. "Memangnya apa yang spesial dari gelang ini?" Tanya lelaki itu lagi. "Ini hanya ada satu di dunia" jawab pedagang tersebut. "Huh, gelang jelek kaya gini hanya ada satu? Tapi biarlah, siapa tahu adik saya suka" Lelaki tersebut membeli gelangnya dan membawanya untuk adik tersayang. Ya, lelaki tersebut adalah Arfin seorang direktur di perusahaan ternama serta adik yang sedang dibicarakannya adalah Aileen. Aileen merupakan seorang gadis berusia 20 tahun yang cantik dan juga ceroboh. Hari ini adalah hari ulang tahun Aileen. Aileen lahir tanggal 29 Februari. "Kakak" panggil Aileen."Adikku sayang, kakak punya hadiah untukmu" Arfin memberikan kotak yang berisi gelang tersebut. Aileen langsung membuk
"Cepat bawa wanita gak tau diri ini, ikat tangannya dan bawa ke ruangan bawah tanah, jangan kasih makan ataupun minum" Amarah Steven sudah tidak terkendali. David hanya bisa melaksanakan perintah Steven.Aileen sudah berada di ruang bawah tanah, sebuah ruangan yang kotor, lembab dan banyak tikus. Ia hanya bisa merenungi nasib sambil menangis. Tetapi hati Aileen selalu berkata semangat. Ia menghapus air matanya, Aileen berputar putar mencari alas untuk tidur."Untung lantainya sudah dikeramik" gumam Aileen. Lalu Aileen duduk di pojok dekat lemari. "Dasar lelaki gak tau diri!!" Bentak Aileen.Tiba tiba pandangannya tertuju pada gelang pemberian sang kakak. Mungkin kalo Aileen melepas gelangnya, dia akan kembali ke zamannya. Aileen terus mencoba melepaskan gelang tersebut, tapi bukannya lepas malah terikat lebih kencang."Huh, gelang apaan sih ini!!" Gerutu Aileen.Lalu Aileen mencoba mengingat kejadian saat berada di rumah aslinya,tetapi Aileen han
David juga merasa baru kali ini Steven bersikap kejam pada seorang wanita. Dimulailah penyambukan tubuh Aileen. Beberapa wanita melihatnya termasuk Husni. Dia terlihat sangat mengasihani Aileen. David yang berada di samping Steven juga tak menyangka, biasaNya Steven hanya memberikan hukuman kecil tapi untuk wanita inj sangat berbeda.“ughhh, Kakak sakit, hiks hiks” Batin Aileen yang menahan rasa sakit di tubuhnya. Beberapa menit kemudian akhirnya hukuman Aileen sudah selesai, terdapat 50 lebih luka di tubuh Aileen. Aileen sudah tak berdaya, saat semua orang pergi ia berdiri sendiri dan pergi kekamarnya. Kepala pusing dan mata kunang kunang, Aileen harus menahan itu semua. Ia lalu tidur di kasurnya sendiri. Posisi Aileen tengkurap dengan wajah menghada ke bantal.Ia menangis sejadi jadinya tanpa bersuara. Dada Aileen tampak sesak, pipinya juga sakit.“Kakak, tolong aku, tolooongg aku KAKAK!!!”Aileen pun tertidur
“Ahhh sakit” rintih Aileen. Semua wanita yang menyaksikannya menutup mata masih masing, mereka tidak ingin melihat wajah Aileen yang sedang menderita. Steven pergi menggendong Celsi dan membawanya ke kamar. Tangan Aileen penuh dengan luka memar. Ia menangis yang sudah dari tadi tak tertahankan. Saat seorang wanita menuju Aileen untuk menolongnya, tiba tiba Steven berteriak “jangan ada yang membantunya, kalo tidak kalian akan tahu akibatnya” langkah kaki wanita tersebut berhenti, mereka kembali ke kamar masing masing sambil terus melihat Aileen.Lalu Aileen mengusap air matanya dan mendorong pintu. Semua penjaga melihat tampilan Aileen yang berantakan serta tangannya yang memar. Mereka hanya memandanginya, beberapa orang mendekati Aileen.“Nona, anda mau kemana? Apakah sudah diperbolehkan oleh tuan?” tanya seorang penjaga.“Kalian semua minggir dari jalanku!!!” jawab Aileen yang terus mengeluarkan aura k
Aileen meminta untuk tidur di ruangan terpisah. Tapi Steven menyangkal nya, dia menyuruh Aileen untuk membuka kontrak halaman 45. Tertulis di situ, bahwa Aileen harus menuruti semua perintah Steven. Mau gak mau Aileen menurutinya.Saat malam tiba...Seperti dalam drama atau pun novel, Aileen membatasi jarak antara dia dengan Steven menggunakan bantal."Emang aku semenakutkan apa sih, sampai kamu harus menghindar begitu?!" tanya Steven dengan nada agak kesal."Kamu itu bagai parasit dalam hidupku," jawab Aileen. Mendengar kata Parasit. Kemarahan Steven hampir meledak lagi.Lalu dia bangkit dan langsung mencubit pipi Aileen. Tentu saja Aileen merasa sakit."Kamu apa apaan sih?!" sentak Aileen."Makanya jangan bilang aku sebagai parasit." Mereka berdua akhirnya tertidur tidak saling berhadapan. Saat di malam hari.Steven terbangun dan menengok ke arah Aileen. Dia mencoba membalikkan badan Ai
“Rumah bagus begini kok gak ada bahan buat di masak?” gumam Aileen. Dia menghampiri Fredy dan mengajaknya ke supermarket, tentunya setelah dia selesai.“Waktu sudah habis, sini kertasnya” perintah Aileen.“Ayo sekarang kita pergi berbelanja”ajak Aileen.“buat apa? Aku mau dirumah aja main game” jawab Fredy.“hehehe, jangan harap kamu bisa main game. Udah ayo ikut aja, jangan diem dirumah terus, sesekali pergi keluar” Oceh Aileen.Fredy menurutinya karna dia sudah muak dengan ocehan Aileen.“Ayo naik mobil, biar aku yang mengemudi” ucap Fredy.“eeeh, anak kecil belum boleh bawa mobil, mending kita pakai motor aja”“lah panas, emang kamu bisa naik motor?” tanya Fredy.“bisa, pakai aja helm, kamu gak akan kepanasan” jawab Aileen.“lah t
“tidak, aku harus kabur, aku gak mau melihat para wanita itu” batin Aileen saat turun dari mobil. Perlahan Aileen mencoba mundur, para bodyguard Steven sedang lengah. Dengan cepat Aileen menghempaskan kedua tangan penjaga yang sedang memegangnya. Body guard yang lain berjaga di depan Aileen.Tapi dengan kecerdikan yang dimiliki oleh Aileen akhirnya dia berhasil lolos dari penculikan tersebut.“huh menangkap seorang wanita aja gak bisa, payah” Aileen meremehkan Steven dan para anak buahnya.Aileen sesekali menoleh kebelakang. Dari kejauhan iya melihat hanya beberapa mobil yang sedang mengejarnya. Tentu saja kecepatan lari Aileen kalah dari kecepatan mobil itu.Aileen memutuskan untuk mengumpat di balik semak semak. Sesaat setelahnya mobil milik Steven berhenti di sekitar tempat Aileen mengumpat.“Cepat cari wanita itu, tadi aku melihatnya berlari kearah sini!!” teriak Steve. Jantung Aileen berdebar
Di tengah jalan, Aileen bingung. Ia tidak membawa uang sepeser pun, tiba tiba pandangan Aileen tertuju pada poster yang terbang ke arahnya. Tak disangka itu adalah lowongan pekerjaan menjadi seorang pelayan di sebuah cafe.Aileen mencari cafe yang membuka lowongan pekerjaan itu. Sampailah Aileen di depan cafe yang di cari. Karena sang pemilik cafe butuh satu orang pekerja lagi, Aileen langsung di terima. Aileen melayani pembeli dengan sangat baik.Aileen sudah bisa bersikap ramah kepada semua orang, bagaimanapun Aileen adalah seorang adik dari pengusaha terkenal.Setiap kali ada perjamuan atau pesta antar pebisnis, Aileen selalu diajak oleh kakaknya. Aileen diajarkan untuk tersenyum dan menyapa orang dengan benar.Hari pertama bekerja memang lumayan melelahkan bagi Aileen tapi dia tetap semangat.“Kalian bekerja disini akan kami bayar dua puluh ribu untuk uang makan setiap harinya dan lima puluh ribu untuk upah kalian bekerja.” Ucap pemilik ca
"Cepat bawa wanita gak tau diri ini, ikat tangannya dan bawa ke ruangan bawah tanah, jangan kasih makan ataupun minum" Amarah Steven sudah tidak terkendali. David hanya bisa melaksanakan perintah Steven.Aileen sudah berada di ruang bawah tanah, sebuah ruangan yang kotor, lembab dan banyak tikus. Ia hanya bisa merenungi nasib sambil menangis. Tetapi hati Aileen selalu berkata semangat. Ia menghapus air matanya, Aileen berputar putar mencari alas untuk tidur."Untung lantainya sudah dikeramik" gumam Aileen. Lalu Aileen duduk di pojok dekat lemari. "Dasar lelaki gak tau diri!!" Bentak Aileen.Tiba tiba pandangannya tertuju pada gelang pemberian sang kakak. Mungkin kalo Aileen melepas gelangnya, dia akan kembali ke zamannya. Aileen terus mencoba melepaskan gelang tersebut, tapi bukannya lepas malah terikat lebih kencang."Huh, gelang apaan sih ini!!" Gerutu Aileen.Lalu Aileen mencoba mengingat kejadian saat berada di rumah aslinya,tetapi Aileen han
"Pelanggan yang terhormat, saya punya satu penawaran yang bagus" ucap seorang pedagang. "Apakah itu?" Kemudian pedagang tersebut memberikan sebuah gelang berbentuk manik manik dengan gambar kepala singa di tengahnya. "Memangnya apa yang spesial dari gelang ini?" Tanya lelaki itu lagi. "Ini hanya ada satu di dunia" jawab pedagang tersebut. "Huh, gelang jelek kaya gini hanya ada satu? Tapi biarlah, siapa tahu adik saya suka" Lelaki tersebut membeli gelangnya dan membawanya untuk adik tersayang. Ya, lelaki tersebut adalah Arfin seorang direktur di perusahaan ternama serta adik yang sedang dibicarakannya adalah Aileen. Aileen merupakan seorang gadis berusia 20 tahun yang cantik dan juga ceroboh. Hari ini adalah hari ulang tahun Aileen. Aileen lahir tanggal 29 Februari. "Kakak" panggil Aileen."Adikku sayang, kakak punya hadiah untukmu" Arfin memberikan kotak yang berisi gelang tersebut. Aileen langsung membuk