Home / Rumah Tangga / Bersuami Anak "Mama" / Bab 138. Karena Obat Tidur

Share

Bab 138. Karena Obat Tidur

Author: Anika Mufidah
last update Last Updated: 2022-07-02 07:05:50

"Dre, boleh nggak kalau aku ke sekolah senin besok? Aku ingin berkunjung aja. Mereka juga sudah meluangkan waktu berdoa untukku," tanya Mosa.

"Iya, boleh. Tapi bagaimana, ya? Aku tidak bisa mengantarkan kamu," sahut Andre bingung.

"Kan ada Luki. Kan di sekolah juga banyak orang. Aku juga bisa pulang sendiri kok," balas Mosa.

Mengingat begitu banyak ancaman yang bisa saja mengganggu keluarganya rasanya Andre berat kalau membiarkan Mosa keluar sendiri. Apalagi dalang dari kecelakaan mereka juga belum ditemukan. Andre takut kalau masih mengawasi keluarganya dan bisa saja mencelakai keluarganya lagi.

"Mungkin lain kali, ya? Nanti kalau di kantor agak senggang, aku akan antar kamu, tetapi tidak senin besok. Nggak apa-apa, kan?"

Raut wajah Mosa berubah kecewa. "Ya sudah, nggak apa-apa," sahutnya.

"Aku nggak tega saja kalau melepas kamu sendirian. Aku harap kamu mengerti itu, ya?" Andre mencoba memberikan pengertian.

"Iya, ya sudah kita pulang, yuk! Jagung bakarnya sudah habis nih. Oh ya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 139. Andre Dilarikan Ke Rumah Sakit 

    "Iya, masih, Bu.""Sepertinya perasaanku tidak enak. Pak Luki, tolong antar saya masuk ke dalam!" pinta Mosa."Baik, Bu."Memasuki rumah mewah tersebut, Luki membuka pintu. Mosa berada di belakang Luki.Mosa sangat terkejut pemandangan yang sangat tidak bisa dibiarkan, Mawar sedang menjilati tubuh suaminya. "Mawar!" teriak Mosa.Mawar yang sama sekali tidak menyadari kedatangan Mosa dan juga yang lain juga terkejut. Dirinya sama sekali tidak mengenakan sehelai pakaian pun. Begitu juga dengan Andre.Namun Andre terpejam matanya, tidak bergerak meskipun Mawar ada di atas tubuh Andre.Dengan segera Mosa melangkah ke arah Mawar dan Andre dan langsung mendorong tubuh Mawar dengan kuat hingga Mawar terjatuh. "Aduh, sakit," keluh Mawar. Lalu dia segera meraih pakaian yang sempat dilepaskannya. Mosa juga menutupi tubuh suaminya dengan pakaiannya.''Sakit kamu bilang? Wanita jalang kamu memang, Mawar! Wanita pelacur kamu! Wanita gila kamu!" Berkali-kali Mosa mengatai Mawar.Mawar juga seles

    Last Updated : 2022-07-02
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 140. Menandatangani Kuretase

    "Kita sekarang di rumah sakit. Aku yang membawa kamu ke sini. Kamu tadi minum apa yang diberikan Mawar? Sudah aku katakan, jangan minum apapun yang diberikan Mawar. Dia itu bukan perempuan baik-baik. Kamu masih saja ngeyel. Ini kan akibatnya. Kamu diberikan obat tidur sama dia," cerocos Mosa."Dia kasih aku obat tidur?" tanya Andre."Iya. Sudah lebih dari lima jam kamu tidur. Karena kamu tidak mengindahkan kata-kataku. Jangan makan atau minum apapun yang Mawar berikan. Ini kan akibatnya, dia sekarang membiarkan dia menikmati tubuhmu. Mungkin saja kamu tidur tadi tapi dia dengan sangat leluasa menggerayangi tubuhmu tepat di hadapanku. Aku sangat jijik melihat mu," sahut Mosa. "Benarkah itu, Mosa?" "Dari tadi kamu nggak percaya? Aku sudah katakan dan semuanya itu benar. Dari tadi aku sama sekali tidak menyentuhmu, sebelum kamu mandi untuk membersihkan dirimu. Aku benar-benar merasa jijik dekat sama kamu," jelas Mosa yang tiada henti berbicara.Andre yang masih pusing menghela napas. M

    Last Updated : 2022-07-02
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 141. Menjelaskan Pada Mosa

    "Maafkan saya, Bu. Kalau bukan karena saya mungkin ini tidak akan terjadi,'' sesal Andre lalu menangis tersedu di hadapan Mina."Ya Tuhan. Cobaan terus ada di kehidupan kalian. Belum juga tadi Mawar, sekarang Mosa kehilangan janinnya. Apa dia sudah tahu hal ini?" tanya Mina."Belum, Bu. Sejak tadi dia Belum sadarkan diri. Sampai sekarang, mungkin dia sedang diberi obat bius," jawab Andre terisak."Kamu yang sabar, ya! Mungkin ini cobaan untuk kalian. Semoga setelah ini Mosa bisa segera pulih dan meminta kembali pada Tuhan agar segera diberikan pengganti,'' tutur Mina.Sesungguhnya Mina juga sedih dan hatinya tidak karuan. Mendengar putrinya baru saja kehilangan janinnya. Anak yang sudah ditunggu kehadirannya di dunia, tetapi justru sudah memilih untuk meninggalkan dunia terlebih dahulu.Perih yang dirasakan oleh Mina. Karena tahu nantinya Mosa juga pasti akan sangat terpukul. Cobaan bertubi-tubi menyerang anak dan menantunya. Saat ini masih menunggu dokter untuk selesai proses kureta

    Last Updated : 2022-07-02
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 142. Penuh Penyesalan 

    Mina mengusap tangan Mosa yang tidak percaya dengan keadaan yang sedang menimpanya. Sedangkan Andre masih di samping Mosa tanpa mengatakan sepatah kata pun."Semua benar terjadi, Mosa. Kamu sudah di kuret. Dan sudah tidak ada janin di dalam perutmu. Itu terjadi karena kamu terlalu stres. Dan kamu juga belum makan. Sehingga janinmu jadi lemah. Dan akhirnya gugur," jelas Mosa menoleh ke arah Andre di ada di sampingnya. "Ini semua gara-gara kamu, Dre. Coba saja kamu dengarkan perkataan ku untuk tidak minum pemberian Mawar. Pasti ini tidak akan terjadi. Dan aku masih bersama anakku. Ini semua gara-gara kamu. Aaaaahhhh." Mosa berteriak.Sampai seorang perawat datang menghampiri mereka. "Ada apa, Bu?" "Sabar, Mosa! Ini semua sudah kehendak yang kuasa. Kamu tahu kan hidup dan mati itu sudah ada yang mengatur. Jadi kamu tidak boleh seperti itu. Apalagi menyalahkan suami mu. Dia juga sangat kehilangan. Sama seperti kamu,'' Mina memberikan nasihat."Tapi, Bu. Kalau saja Andre tidak minum pe

    Last Updated : 2022-07-03
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 143. Roni Sadar 

    Satu bulan kemudian.Roni sudah mulai sadar sejak kemarin. Tetapi kondisinya masih cukup lemah, karena luka di dalam yang masih cukup parah. Meskipun begitu Roni dalam penjagaan polisi. Karno dan Sarni pun juga masih menunggu di sana. Cukup lelah sudah mereka menunggu Roni. Kekhawatiran mereka juga karena sebentar lagi jika Roni sudah boleh pulang tidak bisa pulang ke rumah melainkan ke kantor polisi lagi.Dokter pun sudah menyampaikan jika Roni sudah bisa diajak berkomunikasi. Meskipun masih sepatah atau dua patah kata. Namun dokter juga menekankan agar tidak terlalu menekan Roni untuk menjawab pertanyaan yang sekiranya bisa membuat drop Roni.Sehingga polisi pun juga menunggu waktu yang tepat untuk mencerca banyak pertanyaan kepada Roni.Saat itu Karno diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Roni dengan tanpa polisi. Karno dan Roni berbicara empat mata.Roni nampak kurus dan terlihat lemah. Beberapa alat masih terpasang di tubuh Roni itu.''Ron, syukurlah kamu sudah sadar. Bagaim

    Last Updated : 2022-07-03
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 144. Roni Menghilang

    Roni terdiam sejenak. "Memang ada yang menyuruh saya. Tetapi saya takut mengatakannya. Karena hanya saya yang tahu. Saya keluarga saya akan menjadi korban selanjutnya. Karena dia terlalu kejam dan memiliki ide yang sangat tidak masuk akal," jawabnya."Katakan saja, Pak! Kami akan melindungi keluarga Pak Roni. Setiap pengakuan pasti akan dilindungi. Kalau Pak Roni merahasiakan bagaimana dia akan bebas di luar sana? Pasti akan banyak korban lagi. Katakan saja! Nanti pihak kami akan memproses," sahut polisi.Roni masih merasa ragu dengan jawaban polisi. Waktu itu saja Hendra dengan mudah membebaskan dirinya. Lalu dengan bebas juga membuat kesimpulan jika Roni tidak bersalah. Apakah nanti Hendra benar bisa ditangkap oleh polisi? Bagaimana kalau tidak? Pasti keluarganya yang akan menjadi korban."Saya masih belum bisa mengatakan, Pak. Saya takut keluarga saya yang jadi korban kalau saya sampai mengatakan,'' ucap Roni."Pihak kami akan menjamin keselamatan keluarga Pak Roni. Jadi tolong jaw

    Last Updated : 2022-07-03
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 145. Ceramah Ustad

    Luki sebelumnya sudah menyampaikan permasalahan Mosa kepada sang ustad. Sehingga ustad tersebut pun sudah menyiapkan pencerahan kepada Mosa.Ustad tersebut awalnya melihat secara sekilas mata Mosa. Dia melihat jika kesedihan mendalam yang dialami Mosa.Kemudian sang ustad mulai untuk mematikan ceramah. Bersamaan dengan itu juga ada Andre, Mina dan juga Bi Imah. "Bu Mosa. Apa yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan. Kita bisa hidup, kita juga bisa mati. Tetapi kapannya itu yang dirahasiakan oleh Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa pasrah atas takdir Tuhan tersebut. Mungkin saat ini anak yang sudah berpulang terlebih dahulu. Atau kita sendiri besoknya yang berpulang. Tidak baik rasanya kita terlalu bersedih. Bukankah Tuhan juga tidak menyukai sesuatu yang berlebihan? Seperti api, kalau sedikit bisa bermanfaat untuk memasak, tetapi kalau banyak dan besar bisa menghanguskan segalanya," tutur ustad.Mosa mulai memahami perkataan ustad. Seperti rumahnya yang terbakar waktu itu."Ada ju

    Last Updated : 2022-07-04
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 146. Makan Sate

    Setelah pesanan datang. Mosa mencium aroma sate yang masih mengepul. Perlahan Mosa mulai menikmati sate yang ada di hadapannya. "Bagaimana, enak?" tanya Andre."Enak banget," jawab Mosa.Andre membiarkan istrinya menikmati sate itu. Seharian tadi belum makan apapun. Baru kali ini setelah satu bulan Andre melihat istrinya begitu menikmati makanan dengan antusias. Andre seperti melihat Mosa yang lama kembali muncul. Andre tidak ingin bertanya apapun. Yang jelas melihat Mosa sudah kembali rasanya sudah bahagia. "Enak sekali makan di sini. Rasanya sudah sangat lama aku nggak makan di pinggir jalan begini," ucap Mosa setelah selesai makan satenya."Kalau kamu mau nanti satu minggu sekali kita bisa makan di sini atau menikmati udara malam begini," sahut Andre."Iya. Aku mau. Aku sudah mengikhlaskan anak kita. Rasanya mendengarkan ceramah Ustadz tadi begitu lebih parah dari aku. Tetapi dia bisa tegar dan jauh lebih baik. Aku ingin aku ikhlas dan mendoakan yang terbaik untuk anak kita. Sem

    Last Updated : 2022-07-04

Latest chapter

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 174. Cinta Sejati (TAMAT)

    Sarni dengan cepat mengambil pistol tersebut dan mengarahkan tepat ke arah Mosa.Dor Dor Dor.Sarni menembakkan pistol tersebut. Polisi segera mengamankan Sarni begitu juga dengan Karno.Tembakan tadi tidak melukai Mosa sama sekali. Karena Andre berhasil menghalangi peluru tersebut mengenai istrinya.Andre kemudian terjatuh dengan darah mengalir deras dari dadanya. Sampai darah itu pun muncrat jauh ke beberapa arah. Mosa langsung histeris. Begitu juga dengan polisi yang berada di sana langsung menolong Andre yang memerintahkan untuk langsung menghubungi rumah sakit. "Andre, Andre. Kamu yang kuat, ya? Kita akan segera ke rumah sakit," ucap Mosa sembari berurai air mata.Begitu juga dengan Andre yang terus mengeluarkan cairan bening dari ujung netranya. Baginya melindungi istrinya agar tidak terluka adalah kewajibannya. Meskipun entah sampai kapan dia harus bertahan. Setidaknya sampai saat ini dirinya akan bertahan untuk bisa mengusap air mata Mosa.Tidak lama kemudian ambulan pun data

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 173. Ngelantur

    "Tapi aku merasa kesepian ketika ayah harus bekerja dan aku di rumah hanya dengan pembantu. Rasanya aku ingin meluapkan semua dengan tidak menuruti keinginan Ayah untuk kuliah di jurusan yang ayah perintahkan. Aku juga sakit hati ketika ayah justru menyebutkan nama Hendra untuk menjadi ahli waris ayah. Mungkin terkesan berlebihan. Atau ayah bilang kalau semua itu tidak benar. Boleh, tetapi aku merasa tidak ikhlas. Lebih baik aku mendekam di penjara saja daripada harus hidup dengan orang yang tidak menyayangiku," terang Hendra.Semua juga tidak menyangka. Ternyata perbuatannya selama ini yang terkesan kejam dan juga tidak memiliki hati ternyata benih dari kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Mosa menelan saliva. Dia juga tidak menyangka jika yang ada di depannya saat ini adalah sebuah kenyataan. Meskipun Mosa tidak memiliki sosok ayah yang ada di sampingnya, tetapi Mosa tidak merasa kekurangan kasih sayang. Karena ibunya selalu ada di sampingnya. Bahkan hingga saat ini."Saya me

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 172. Ikut Suami

    "Sama. Aku juga selalu jatuh cinta sama kamu. Entah sampai kapan aku bernafas dan bahkan ketika aku sudah meninggal pun aku tetap mencintai kamu. Aku akan menunggu kamu di hari berikutnya. Kita akan sama-sama bahagia di surga. Bersama dengan kakaknya Rasya dan Risya," sahut Andre."Jangan bilang tentang kematian dong! Aku benar-benar ingin berdua sama kamu sampai hari tua nanti. Meskipun kematian itu pasti aku ingin kita meninggal berdua saja. Karena aku nggak mau sampai kesepian karena nggak ada kamu di sampingku.""Iya. Aku juga ingin menua bersama kamu. Melihat tumbuh kembang anak-anak kita. Dan kita bisa tinggal berdua melihat cucu kita nanti," sahut Andre.Mereka berdua kemudian melanjutkan makan malam dengan santai. Andre menyuapi Mosa sampai semua menu makanan yang tersedia sudah dicicipi oleh Mosa.Andre juga memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu menyusui. Karena memang Mosa juga doyan sekali makan. Jadi Andre juga memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi oleh istriny

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 171. Makan Malam Romantis 

    Mosa juga mendengar obrolan Andre dengan polisi. "Kapan mau ke kantor polisi?" tanyanya. "Masih belum dapat informasi. Yuk kita masuk dulu saja!" ajak Andre."Sudah ada teh, tadi aku buatkan untuk kamu," ucap Mosa. "Kamu nggak usah melakukan sesuatu yang sekiranya membuat tanganmu terasa sakit, Mosa! Aku bisa kok. Lagi pula kamu juga masih sakit. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa. Ngerti, kan?" Mosa mengangguk. "Iya. Aku mengerti. Tadi aku pakai tangan kiri kok. Dan nggak kerasa sakit. Aku juga nggak gendong si kembar. Semua sudah ditangani sama Ibu dan juga Bi Imah. Jadi aku lebih banyak istirahat. Bosen juga," sahut Mosa."Ya, kamu baca buku atau temani si kembar saja! Biar tangan kamu bisa segera pulih," Andre memberikan nasihat."Oh ya. Sebenarnya aku mau makan di luar. Kira-kira bisa nggak, ya? Kalau nggak bisa kita makan di rumah saja deh," tanya Mosa tidak terlalu antusias."Mau makan apa? Nanti kita akan keluar berdua," tanya Andre sembari menikmati teh buatan istrinya."Ya

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 170. Saling Melindungi 

    Sesampainya di rumah, Mosa langsung menghampiri si kembar yang berada di kamar. "Mosa, kamu sudah pulang. Bagaimana keadaanmu?" tanya Mina saat sedang menemani cucunya di kamar."Aku baik-baik saja, Bu. Anak-anak bagaimana?" "Mereka baik-baik saja. Kamu istirahat saja dulu! Pasti tanganmu masih sakit, kan? Anak-anak biar sama Ibu dan Bi Imah. Kamu hanya perlu makan yang banyak dan tenangkan fikiranmu agar bisa memproduksi ASI yang melimpah. Mereka masih sangat membutuhkan ASI. Karena stok sudah hampir habis. Terutama Rasya yang kalau minum susu sangat kuat," terang Mina."Baik, Bu. Ngomong-ngomong sudah bisa sarapan sama apa nih aku?" tanya Mosa."Kamu ke dapur saja! Bi Imah sudah masak kok," sahut Mina.Setelah sarapan dari Bi Imah yang menyiapkan. Mosa langsung memompa ASInya. Karena untuk menyusui langsung masih cukup kesulitan untuk menggerakkan tangannya. Andre juga sudah melihat kalau di depan rumahnya juga sudah bersih dari bekas darah setelah insiden semalam. Andre kemudian

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 169. Ingin Pulang

    Sesampainya di rumah sakit, Mosa langsung mendapatkan penanganan dari dokter. Mosa harus mendapatkan operasi kecil untuk mengeluarkan peluru dari dalam lengan nya. Andre terpaksa harus menunggu di luar karena tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan operasi. Di sana juga ada beberapa polisi yang juga mendapatkan serangan penembakan oleh Hendra. Ada satu polisi yang harus meregang nyawa harus penurunan tepat mengenai jantungnya dan tidak dapat tertolong saat dibawa ke rumah sakit.Setidaknya, Andre bersyukur Mosa masih bisa diselamatkan karena tidak mengenai organ vitalnya. Meskipun luka di lengannya akan membutuhkan beberapa waktu untuk bisa sembuh total.Membutuhkan waktu sekitar satu jam, akhirnya peluru yang bersarang di lengan Mosa berhasil diambil. Dokter menghampiri Andre yang sedang menunggu Mosa di depan ruang operasi."Pak, istri Bapak sudah selesai. Mungkin nanti hanya perlu minum antibiotik agar tidak sampai terinfeksi dan bisa segera pulih. Karena luka di tangannya itu

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 168. Tamu Tak Diundang

    "Pergi kamu ke kantor polisi, Hendra!" teriak Andre."Kenapa? Aku bisa saja pergi ke sana! Tapi kamu sepertinya ketakutan, ya? Tenang saja! Masa kecil kita dulu yang kita akan menjaga satu sama lain, aku tidak akan pernah lupa. Aku tidak akan menyakiti kamu sedikit pun. Aku juga tidak ingin mengotori tanganku dengan melenyapkanmu," sahut Hendra tenang."Lalu mau apa kamu sekarang?'' tanya Andre."Aku hanya ingin berkunjung menemui kamu, Dre. Aku tidak akan apa-apakan kamu.""Kamu jadi manusia kenapa tega sekali memperlakukan Roni sekejam itu? Bukankah kamu adalah orang yang murah hati. Tetapi kenapa kamu berubah begitu jauh? Aku sungguh tidak menyangka. Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu, Hendra!" ucap Andre."Sayangnya Roni masih hidup. Coba saja kalau dia mati kan dia tidak perlu masuk ke penjara. Memang dia sepertinya umurnya panjang. Sehingga dia sedang menderita sendiri," sahut Hendra.Andre berfikir akan mengambil ponsel nya di dalam. Saat dia akan bangkit, Hendra

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 167. Dugaan Sarni Depresi

    "Tapi ibu mau bawa yang perempuan, Mosa. Dari dulu ibu pengen cucu perempuan. Dan saat ini sudah ada di hadapan Ibu. Ibu bawa, ya!" sahut Sarni."Ibu, bercandanya jangan keterlaluan! Kasihan mereka pasti resah. Sudah cukup! Kan kita ke sini mau menjenguk mereka," tutur Karno."Iya. Tadinya begitu. Tapi kan ibu juga mau cucu seperti mereka. Apa bisa kita dapatkan cucu dari Roni. Sedangkan di penjara juga dia punya penyakit kelamin," tanya Sarni."Sudahlah, Bu. Kalau ibu begini lebih baik kita pulang saja! Bapak malu," ajak Karno.Semuanya terdiam. Lalu pecah saat si kembar menangis. Mosa lalu membawa si kembar untuk ke kamar. Menghindari segala kemungkinan yang muncul. Bersama dengan Mina.Andre mencoba menenangkan keadaan. "Maaf, Bu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Mungkin saat ini Roni sedang mendapatkan apa yang dituai. Tetapi saya juga berdoa agar Roni bisa mendapatkan yang terbaik.""Halah, banyak omong kamu. Kamu senang kan telah mengambil Mosa dari Roni. Padahal jelas

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 166. Peran Ibu

    Malam harinya, Mosa telah berhasil menidurkan kedua bayinya dengan dibantu Mina. Mosa yang merasa lelah kemudian mengambil posisi untuk tidur di samping suaminya.Andre sudah tertidur. Karena Mosa memang meminta Andre untuk tidur kalau di malam hari membutuhkan bantuan. Ternyata gerakan Mosa membangunkan Andre. "Maaf, kamu jadi terbangun," ucap Mosa.Andre hanya tersenyum menyambut kedatangan istri di sampingnya. "Tidak masalah. Aku senang. Kamu istirahat saja dulu! Sini biar aku temani," ucapnya."Aku memang sangat mengantuk. Ini sudah jam sebelas dan aku belum tidur juga. Aku mau tidur dulu, ya!" sahut Mosa."Iya, kamu tidur saja! Nanti kalau si kembar bangun biar aku yang tangani," balas Andre."Terima kasih ya, Dre. Kamu bersedia menjadi suami yang siaga. Bahkan besok kamu juga akan kerja," ucap Mosa menatap wajah Andre."Rasya dan Risya adalah anakku juga. Sangat tidak adil kalau hanya kamu yang berjuang untuk mengasuhnya. Selagi aku masih diberikan kesempatan, maka aku akan mel

DMCA.com Protection Status