Share

42-SEBUAH LAGU

Author: youandwords
last update Last Updated: 2024-08-23 19:00:03

Bip....

Arma mendorong pintu lalu mengambil kantung yang tergeletak. Dia membawanya masuk lalu menutup pintu dengan kaki. Setelah itu dia menuju ruang tengah dan meletakkan kantung berjumlah lima itu di sana.

"Baru kali ini gue belanja lima sepatu," gumam Arma. "Tapi, bukan buat gue." Dia menatap kantung yang berjajar itu lalu berjalan menuju dapur. Dia mengambil air mineral dan menegaknya haus.

Arma lalu kembali ke ruang tengah dan menuju meja kerjanya. Dia meletakkan tas mengeluarkan struk dan tabletnya di meja. Setelah itu dia segera memasukkan jumlah pemasukan hari ini.

"Bentar. Dia ngapain nyuruh gue nunggu?" Arma seketika ingat dengan ucapan Vezy tadi. "Ck! Ada meeting lagi." Dia merogoh tas dan mengeluarkan ponsel. Dia tidak mendapati pesan dari Razi yang mengabarkan meeting.

Arma mengernyit. "Masa Vezy sakit lagi?" gumamnya lalu meletakkan ponsel di meja. Lebih baik dia mengurus pekerjaan yang lain.

Tiga puluh menit kemud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Berondong Posesifku   43-BERITA HANGAT

    Semalam."Kak Vezy mau makan bareng?"Vezy hendak pulang saat Falma melontarkan pertanyaan. Dia mendapati gadis itu yang menatap penuh harap. "Sama lainnya juga?""Gue balik," bisik Razi yang mendengar ajakan Falma lalu berjalan lebih dulu."Gimana?" Falma menatap Vezy penuh harap.Vezy menoleh ke belakang, melihat tim Falma yang masih berada di ruangan. "Sama mereka juga?""Iya. Mau kan, Kak?""Oke!" Vezy menyanggupi. "Di mana?""Deket sini aja," ujar Falma lalu kembali masuk. Dia mengambil tasnya lalu mengajak Vezy berjalan keluar.Ternyata, Falma ikut satu mobil dengan Vezy. Sementara di mobil itu tinggal Pak Eben. Razi sepertinya memilih naik ojek online."Nanti yang lain nyusul," kata Falma. "Nggak apa-apa numpang mobil Kakak?""Nggak apa-apalah." Vezy memakai jaketnya lalu duduk bersandar. "Falma mengangguk. "Pak, ke resto Hujan, ya!" pintanya ke sopir Vezy. Dia lalu du

    Last Updated : 2024-08-24
  • Berondong Posesifku   44-MALAM YANG PANJANG

    Arma tidak menyangka akan seperti ini. Dia mengakui perasaan aneh yang muncul semenjak bekerja bersama Vezy. Berkali-kali dia mengelak, tapi hatinya kembali tertuju ke Vezy. Arma tidak tahu perasaan ini benar atau tidak. Sebenarnya dia tidak ingin kembali jatuh cinta dan tersakiti. Tetapi nyatanya, dia tidak bisa menahan itu."Kita pacaran, kan?" tanya Vezy usai mencium Arma.Arma mengerjab, melihat wajah tampan yang sekarang memerah dan terdapat bintik keringat. Bahu lelaki itu naik turun dan terdengar napasnya yang memburu. Sama sepertinya. "Hmm....""Jawab yang bener.""Hmm....""Arma!" Vezy bangkit lalu bertolak pinggang. Dia memperhatikan Arma yang berbaring di sofa dengan posisi kurang nyaman itu.Arma tersenyum melihat Vezy yang menuntut jawaban. Perlahan dia duduk lalu kepalanya tertunduk. "Menurutmu?""Pacaran," jawab Vezy. "Tapi, jawab dulu. Nanti dikira kegeeran.""Ya udah.""Ya udah apa?" Ve

    Last Updated : 2024-08-25
  • Berondong Posesifku   45-HARI PERTAMA JADIAN

    Saat pulang tadi, Mama Arma sudah terbangun. Tentu menginterogasi anaknya yang baru pulang. Arma merasa bersalah karena berbohong ada pekerjaan keluar kota. Padahal, dia menikmati malam bersama Vezy.Setelah itu Arma memutuskan ke kamar dan menguncinya. Jaga-jaga jika Salma tiba-tiba muncul dan menginterogasi. Dia tidak bisa menahan rahasia di depan Salma. Pasti gadis itu selalu bisa membuatnya untuk bercerita.Sampai rumah, Arma kembali mandi. Yah, hari masih pagi tapi dia mandi dua kali. Tentu saja dia melakukan itu untuk menghilangkan aroma sabun Vezy dan aroma lelaki itu. Arma benar-benar tidak ingin ada yang curiga."Oh iya, gue belum ngabarin," gumam Arma ingat permintaan Vezy sebelum pulang. Dia menggapai ponsel lalu mengirimkan pesan.Arma: Gue udah sampai.Arma meletakkan ponsel lalu berbaring di ranjang. Dia menarik selimut lalu berbaring miring. Saat itulah dia ingat saat tidur dipeluk Vezy. Arma menunduk, terbayang ada tangan

    Last Updated : 2024-08-26
  • Berondong Posesifku   46-DIPERLAKUKAN SEPERTI RATU

    Jika sudah di tempat Vezy, Arma tentu tidak bisa pulang begitu saja. Usai meniup lilin sebagai tanda hari pertama jadian, mereka memilih menyantap kue strawberry itu. Sambil membicarakan kegiatan masing-masing."Nanti mau nggak dinner?"Arma sedang memakan stawberry berukuran besar saat tawaran itu terdengar. Dia menatap lelaki itu yang terlihat serius. Arma lalu duduk tegak dan meletakkan sisa stawberry begitu saja. "Dinner?""Iya. Mau nggak?" tawar Vezy. "Aku punya resto bagus. Gimana?""Kalau nanti ketahuan?""Ck! Biarin!"Arma menggeleng tegas. "Beritamu sama Falma aja masih rame.""Oh, ya?" Vezy menatap Arma yang mendadak bete. "Emang, kamu ngikutin beritanya?""Nggak juga.""Ngaku aja, Sayang."Arma menatap Vezy yang sekarang bertopang dagu dan menatapnya menggoda. "Tadi, pas mau searching nemu artikelmu di bagian atas.""Oh...." Vezy menurunkan tangannya. "Aku kira terus nyari t

    Last Updated : 2024-08-27
  • Berondong Posesifku   47-HANYA AKU DAN KAMU

    "Kamu berhak bahagia, Arma."Napas Arma tercekat. Dia memandang Vezy yang terlihat marah setelah mendengar ceritanya. Dia memaksakan senyuman lalu melanjutkan makan. "Iya. Aku nggak akan peduliin omongan orang lain."Vezy mengangguk setuju. "Cuma aku dan kamu.""Iyalah. Emang mau sama siapa lagi?" canda Arma sambil mengedarkan pandang. "Sama hantu, kan?""Arma!" Vezy melotot.Arma mengernyit. "Kamu takut?" tanyanya membuat Vezy menunduk. "Seriusan kamu penakut?"Vezy mengangkat bahu. "Emang kamu berani ketemu hantu?""Hahaha. Nggak nyangka!" Arma menutup mulut dan melihat Vezy yang terlihat malu. "Yang lain tahu?""Enggak!" Vezy memakan saladnya hingga mulutnya penuh. "Udah makan aja."Arma berusaha menahan tawa. "Wajar kok, manusia takut hantu." Dia lalu memakan dan melanjutkan ke menu utama.Makan malam itu cukup sederhana bagi, Vezy. Tetapi, mereka bisa saling curhat. Pembicaraan yang membua

    Last Updated : 2024-08-28
  • Berondong Posesifku   48-SALING MEMILIKI

    Rencana Vezy untuk mengajak liburan ternyata bukan bualan semata. Lelaki itu segera memesan tiket ke Bali dan mengambil penerbangan terakhir. Arma? Tentu saja mengomel.Arma sempat pulang untuk mengambil pakaian. Saat akan kembali ke tempat Vezy, ternyata lelaki itu menjemputnya. Beruntung tidak ketahuan Salma.Satu lagi, Arma kali ini merangkap tugas. Sebagai bagian keuangan, asisten sekaligus pacar Vezy. Dia tentu membawa barang yang harus dipromosikan.Sampai Bali saat tengah malam, tidak ada tujuan lain selain tempat penginapan. Vezy memesan vila agar lebih leluasa dan tidak banyak orang yang tahu. Tentu saja agar hubungannya dengan Arma tidak diketahui. "Besok, kita main," ajak Vezy. "Naik motor mau?"Arma mengangguk. "Sampai besok.""Ada yang kelupaan!"Arma hendak membuka gagang pintu kala Vezy mengatakan itu. Dia menoleh, melihat lelaki itu yang mendengus. Lantas dia berjinjit dan mengecup bibirnya. "Good night,

    Last Updated : 2024-08-29
  • Berondong Posesifku   49-UNGKAPAN HATI YANG LAIN

    Lelaki yang duduk di balkon sambil memangku gitar itu terlihat sibuk. Jemarinya terus bergerak dari kunci gitar satu ke yang lain, mencari melodi yang indah. Setelah dirasa bagus, dia segera menulis di buku catatan.Suara angin dan ombak yang beriringan, membuat Vezy seolah fresh. Di kepalanya penuh dengan ide-ide untuk membuat lagu. Karena itu, tidak peduli tengah liburan dia memilih sibuk dengan gitarnya.Tidak jauh dari gazebo, ada seorang wanita yang sedang memanggang gurita. Dia menyempatkan ke pasar, membeli gurita yang masih fresh lalu mengolahnya. Kegiatannya, ditemani dengan alunan gitar dari arah gazebo.Arma menoleh, melihat Vezy yang memunggunginya dan seolah belum bisa lepas dengan gitarnya. Dia tersenyum samar lalu membalikkan daging gurita itu dan menekannya. Aroma gurih daging gurita membuat perutnya mulai keroncongan. Tetapi, sepertinya aroma itu tidak sampai ke Vezy. Buktinya sejak tadi lelaki itu tidak menoleh sama sekali."Kamu

    Last Updated : 2024-08-30
  • Berondong Posesifku   50-HUBUNGAN YANG TERSEMBUNYI

    Setelah lima hari liburan, Vezy dan Arma kembali. Mereka merasa jauh lebih hidup setelah melepas penat di Pulau Dewata. Vezy segera menggarap album barunya. Bahkan, dia lebih sering menghabiskan waktu di ruang kerjanya untuk mengaransemen lagu.Usai liburan, Arma sempat libur sehari. Memang anak introvert, usai menghabiskan liburan pasti butuh waktu untuk istirahat. Arma mulai merasa tubuhnya pegal. Hingga di hari libur itu dia seharian tidur. Anggota keluarganya tidak kaget setiap ada acara di luar Arma pasti seperti itu.Hari ini, sayangnya Arma harus kembali bekerja. Kaki dan pundaknya masih terasa pegal, tapi tidak menghentikan niatnya untuk tetap profesional. Kali ini dia menyempatkan ke kantor agensi mengambil barang endorse untuk Vezy. Yah, dia memang sengaja memberi alamat kantor agensi agar lebih aman."Gimana kabar Vezy?"Arma baru beberapa langkah keluar dari lift saat pertanyaan itu terlontar. Dia menoleh ke kiri, melihat Tedo yang sed

    Last Updated : 2024-08-31

Latest chapter

  • Berondong Posesifku   EKSTRA PART

    Dua tahun kemudian."Aku, akan menjagamu...."Seorang lelaki yang bernyanyi di panggung mengangkat tangan. Para penonton ikut mengangkat tangan dan menggerakkan tangan ke kiri dan ke kanan. Hujan rintik-rintik membuat suasana menjadi sendu, tapi tidak ada yang beranjak dari tempatnya."Papa...."Di tengah kegiatan bernyanyinya, Vezy mendengar suara yang begitu khas. Dia menoleh, melihat bocah lelaki yang mengenakan kemeja dan suspender meloncat kegirangan. "Sini, Sayang!" Seketika dia berlari dan mengendong bocah itu. Perhatiannya lalu tertuju ke seorang wanita yang membawa tas kecil yang berada di dekat tangga. "Kamu ikut juga!"Wanita itu menggeleng tegas."Arma, ayo!" Vezy mengulurkan tangan."Naik aja, Kak!" Beberapa kru berseru.Arma perlahan menaiki tangga dan menerima uluran tangan Vezy. "Di pinggir aja, kasihan Arzy," sarannya karena rintik hujan tidak kunjung berhenti.Vezy mendekap anaknya. Bo

  • Berondong Posesifku   70-VEZY DAN ARMA. KELUARGA.

    Malam mulai datang. Para tamu undangan mulai banyak yang meninggalkan tempat, terlebih tamu-tamu yang lebih tua. Tetapi, berbeda dengan tamu yang lebih muda. Mereka masih memadati tepat acara lengkap dengan ponsel yang tak henti mengabadikan momen."Arma! Aaaaa!"Arma baru saja menyapa teman-teman Vezy saat teriakan itu terdengar. Dia menoleh, melihat Fei yang baru datang, setelah menemaninya acara pagi. "Lama banget!""Ya gimana, dong? Nggak kebagian tiket!""Kan, gue udah ngasih gratis.""Ya udah, maaf!" Fei memeluk Arma erat. "Maafin temenmu yang masih usaha nyari duit. Hehe."Arma mengurai pelukan, sama sekali tidak marah dengan itu. "Makasih, ya!""Nih, gue bawa kado!" ujar Fei sambil mengangkat kantung berukuran besar. "Ada dari Jola juga.""Lo ngasih tahu dia?"Fei mengangguk lalu menggaruk kepala. "Sorry, ya," ujarnya. "Gue pikir masalah kalian udah kelar.""Ya udah, nggak apa-apa!" Arm

  • Berondong Posesifku   69-WILL YOU MARRY ME?

    "Will you marry, me?"Tangan Arma yang masih membawa kue tart bergetar. Hingga ada salah satu kru mengambil alih kue itu dan meletakkan di meja. Arma menurunkan tangannya lalu menatap Vezy yang tahu-tahu berpindah. Dia terlalu fokus menatap penonton hingga tidak sadar lelaki di sampingnya tadi beranjak.Suasana mendadak hening. Para penonton yang sebelumnya berteriak, kini terlihat serius. Arma menoleh ke kiri dan dibuat kaget saat melihat kedua orangtuanya beserta Salma naik ke panggung. "Apa ini?"Mama Vezy mengusap punggung Arma. "Kejutan.""Tante...." Arma menatap Mama Vezy dengan berkaca-kaca. Lalu dia menatap mamanya yang terlihat ingin menangis."Ini kejutan yang aku maksud," ujar Vezy setelah melihat kebingungan Arma. "Aku udah koordinasi ini dari lama dan pengen libatin fans di acara spesialku.""Aaaaaa!" Fans Vezy berteriak senang.Arma menutup mulut. Dia tidak menyangka akan diberi kejutan sespesial ini. Dia p

  • Berondong Posesifku   68-KEHIDUPAN YANG MEMBAHAGIAKAN

    Pulang dari tour, Vezy bergegas ke sebuah kelab. Dia akan menghadiri party yang diadakan Tedo, sebagai acara perpisahan mereka. Akhirnya, Vezy resmi keluar dari manajemen Tedo.Permasalahannya bukan karena Tedo dulu melarang Vezy berpacaran dengan Arma, tapi banyak hal. Tedo selalu menuntut Vezy untuk kerja tanpa banyak istirahat. Di saat remaja, Vezy tentu tidak masalah dengan itu. Tetapi, seiring berjalannya waktu, dia juga ingin menjalani kehidupan di luar dunia keartisannya. Beruntung, Tedo memaklumi setelah melalui perdebatan yang alot.Duarrr....Duarrr...."Selamat, datang!"Vezy berjingkat mendengar suara riuh yang menyambutnya. Dia menatap Tedo dan timnya yang memperhatikan dengan senyuman. Kemudian dia menatap Razi, yang hari ini sempat absen. "Jadi, gara-gara ini lo nggak masuk?""Kasih minum dulu!" saran Razi.Salah seorang mengambil gelas dan menyerahkan ke Vezy. Kemudian menuangkan minumannya. "Mari, masuk.

  • Berondong Posesifku   67-YANG TERJADI WAKTU ITU

    Falma dan timnya sudah pulang dari apartemen Vezy. Ruangan yang sebelumnya penuh canda dan tawa itu kembali hening. Menyisakan bungkusan makanan yang tergeletak di meja.Semua orang menyukai cake dari Jola. Termasuk Vezy. Sementara Arma tidak tahu rasa cake itu meski dari tampilannya saja dia sudah yakin sangat enak."Nggak udah dibersihin, Sayang," ujar Vezy setelah mengantar Falma ke basement.Arma bertolak pinggang menatap Vezy. "Terus, siapa yang bersihin?""Aku bisa nyuruh orang.""Enggak. Biar aku aja!" Arma mengambil karet gelang lalu mengikat rambutnya ke atas. Tubuhnya terasa begitu gerah dan lelah. Tetapi, dia sangat risih jika melihat ada yang berserakan.Vezy ikut membantu, mengambil sisa makanan dan membuangnya ke tong sampah. "Udah selesai."Arma tidak menjawab. Dia mencuci gelas bekas orang-orang yang meminta kopi. Juga piring tempat cake tadi disajikan.Vezy geleng-geleng melihat Arma yang terus

  • Berondong Posesifku   66-MENUJU KESERIUSAN

    Setahun kemudian.Vezy dan timnya makin ribet menjelang hari perilisan single terbarunya. Lelaki itu terlihat begitu antusias untuk menunjukkan karya yang dibuat sepenuh hati dan sempat terhalang saat Arma menjauhinya.Jam dua belas siang nanti, Vezy akan melakukan prescon album terbarunya. Dia juga akan bernyanyi live. Acara itu, lebih dikhususkan ke fans Vezy dan beberapa media. Vezy merasa, harus berterima kasih ke para pendukungnya."Venue udah siap belum?" Razi berbicara dengan seseorang di telepon dengan nada tinggi. "Gue sama Vezy, otw ini.""Sudah kok.""Oke! Jangan sampai ada kesalahan," pesan Razi lalu memutuskan sambungan. Dia menoleh ke samping, melihat Vezy yang memangku gitarnya. Terlihat sekali lelaki itu begitu antusias. "Akhirnya, single lo rilis."Vezy menoleh. "Setelah sekian lama.""Semoga sukses terus, Bro.""Ck! Pacar gue udah di tempat, kan?" tanya Vezy karena Arma tidak menemani.

  • Berondong Posesifku   65-OPINI

    Tour Falma masih berlanjut. Selama itu pula, Vezy mengikuti. Di beberapa kota, ada yang meminta Vezy bernyanyi lebih banyak. Tentu manajemen Vezy mengiakan.Pertemanan Falma dan Vezy kian erat. Mereka seolah melupakan jika salah satu dari mereka pernah ada yang memendam rasa. Bahkan, sekarang Falma digosipkan sedang dekat dengan penyanyi lain."Next, ajak duet gebetan lo.""Apaan, sih, Kak!" Falma menatap Vezy yang sedang di-makeup."Lo pikir gue nggak baca berita apa?"Falma geleng-geleng. "Ih, masih temenan!" jawabnya. "Masih jauh buat bikin lagu. Kak Vezy aja. Kapan rilis single baru?""Gue udah nggak single," jawab Vezy sambil melirik Arma yang sedang menata rambutnya. "Ya, kan, Sayang?""Ihh...." Falma menghentakkan kaki. "Maksud gue lagu baru, Kak.""Tahu, nih. Lagu barunya nggak muncul-muncul." Razi yang duduk di kursi menimpali. "Padahal, inspirasinya ada di depan mata."Arma menjauh setelah men

  • Berondong Posesifku   64-CALON MERTUA?

    Usai manggung, Mama Vezy mengajak makan malam bersama. Arma membantu memesankan tempat. Beruntung, ada satu restoran yang bisa di-booking secara dadakan. Meski bukan restoran yang diinginkan Mama Vezy."Ayo, masuk!" Mama Vezy berjalan di belakang pelayan menuju ruangan yang telah dipesan. "Kalian bebas mau makan apa dan sebanyak apa."Vezy dan sang papa berjalan tepat di belakang wanita itu. Mereka masuk ke ruangan dan melihat meja bundar berukuran agak besar dengan enam kursi. Papa Vezy memilih kursi terdekat lalu Vezy duduk di sampingnya."Deg-degan nggak lo?" Razi berjalan di samping Arma, agak jauh dari tiga orang sebelumnya."Deg-deganlah!" jawab Arma sambil mendorong lengan Razi. "Jangan lihat gue kayak gitu.""Kayaknya lo bakal dikenalin sebagai calon mantu.""Enggaklah!""Bener itu, Bu!" Pak Eben yang berjalan paling belakang menimpali.Tiga orang itu masuk ruangan, melihat tiga orang lainnya yang duduk

  • Berondong Posesifku   63-WANITA SPESIAL

    Glek... Glek... Glek....Arma meminum air mineralnya dengan haus. Dia baru saja meeting dengan Tedo dan karyawan lain tentang kenaikan gaji Vezy. Sebenarnya itu tidak masalah, karena semakin bertambahnya waktu, Vezy semakin profesional dan berhak mendapat gaji yang besar. Sayangnya, Tedo menyampaikan dengan cara kurang pas. Jadi, terkesan mengambil keuntungan besar setelah Vezy hengkang dari tempatnya."Tapi, bagus deh Vezy keluar!" Arma meletakkan botol air mineralnya di dashboard lalu mengendarai motornya.Hari ini, Arma memutuskan untuk membawa motor. Dia merasa harus kejar waktu. Karena nanti Vezy harus terbang ke Jogjakarta untuk manggung bersama Falma.Tak lama kemudian, Arma sampai apartemen. Dia membawa tas punggung dengan isi yang hampir penuh. Sebenarnya, di dalam tas itu hanya berisi dua stel pakaian dan keperluan pribadinya. Sisanya, berisi cemilan dan kebutuhan obat untuk Vezy.Tett....Arma menekan bel sambil mengan

DMCA.com Protection Status