Share

41. Undangan Makan Malam

Aleena melihat Harry yang menatapnya dengan penuh keyakinan. Pria itu sama sekali tidak ragu saat mengutarakan perasaannya.

"Harry, apa maksudmu?"

Harry langsung tidak bisa berkata-kata, dia seperti kehilangan suara. Lidahnya kelu, Harry tertunduk malu.

"Harry, apa kamu—" Aleena memilih untuk tidak melanjutkan kalimatnya. Dia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya kemudian berkata, "Harry, saat ini aku sedang terburu-buru. Kita bicarakan masalah ini lain kali."

Aleena langsung mengambil tasnya kemudian pergi dari sana tanpa menunggu kopi yang sudah dia pesan sebelumnya. Hal apa yang dirasakan oleh Harry, Aleena dengan jelas bisa mengetahuinya. Dia bukan wanita bodoh, dia pun bisa menerka apa yang dirasakan oleh Harry untuknya.

Namun, Aleena bukan seorang wanita yang akan memanfaatkan perasaan pria lain demi kepentingannya. Dia tidak mau kehilangan Harry sebagai sahabat. Jadi, untuk sekarang, biarlah dia hidup dengan kepura-puraannya. Aleena yakin bahwa lambat laun Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status