Suara mobil Andra terdengar menjauh keluar dari halaman rumah membuat Cinthya menegakan tubuhnya. Apa dirinya ditinggalkan? Padahal jelas-jelas kalau Andra memintanya untuk bangun pagi agar bisa berangkat bersama. Cinthya menyambar bathrobe yang tergantung untuk mencari jawaban dari pertanyaan yan
Entah apa yang dikatakan sang istri kemarin kepada Cinthya karena hari ini gadis itu begitu semangat mendengar penjelasannya mengenai cara membedah laporan kinerja perusahaan bahkan ekspresi wajah cantik sang adik terlihat begitu antusias. Sesekali Cinthya menanggapi dengan melontarkan pertanyaan t
“Loh ko jadi rugi gini? Aku salah donk?” setelah berucap demikian Cinthya tergelak. Entah apa yang sedang didiskusikan Andra dan Cinthya di ruang televisi sambil bercanda tertawa lepas hingga membuat Rendra berkali-kali menatap sebal kearah sang Papa yang sedang duduk bersebelahan di sofa dengan
Setelah menidurkan Rendra dengan sedikit perdebatan kecil yang berakhir dengan sang anak yang mengalah karena terlalu meyayangi Mamanya, Rena pun masuk melalui kekamarnya melalui connecting door. Tatapannya langsung terpaku pada sosok pria yang sedang duduk menyandarkan tubuh dikepala ranjang menat
“Kalau Mas ga bisa tepatin seharusnya ga usah bikin janji, kasian dari tadi Rendra nungguin Mas sampe ketiduran…” omel Rena dengan nada rendah namun bersungut-sungut, jangan lupakan Andra adalah Rajanya di dunia sehingga Rena sangat menghormati pria itu diatas segalanya. Andra melepas dasi dan keme
Namun Andra menahannya karena terlalu lelah untuk mengejar Cinthya kembali nantinya mengikuti main kejar-kejaran yang diinginkan gadis itu. Masih dengan posisi Andra yang memeluknya dari belakang, Cintya menahan tangan Andra dan sedikit menggerakan tubuh membawa serta Andra untuk melihat matahari
“Jadi Mas mau jadiin Cinthya istri kedua?” Pertanyaan itu Rena ajukan kepada Andra setelah hampir dua jam sang suami bercerita mengenai awal hubungannya dengan Cinthya hingga pengungkapan perasaan gadis itu di pinggir pantai sore tadi. “Ga mungkin lah Ren….” Jawab Andra seraya mengusap wajahnya f
Sehari-hari ia habiskan bersama Cinthya di kantor karena masih memiliki kewajiban menjadi mentor gadis itu, yang membuat Andra heran adalah Cinthya bersikap seperti biasa seolah kejadian di pinggir pantai tempo hari tidak pernah terjadi. Sementara semakin hari ia semakin jauh dari sang istri karena