Bra! Terdengar suara pintu dipaksa dibuka dari arah ruang tamu. "Rena!” teriakan Andra menggelegar menggema hingga dapur. Rena terperanjat mendengar teriakan Andra memanggil namanya seingatnya tadi pagi Andra memberitahu akan pulang larut malam.D Setelah mencuci tangan, buru-buru ia meningga
Rena masih menunggui ibu di IGD karena wanita yang sudah melahirkannya itu harus mendapatkan perawatan terkait kondisi medisnya. Rasanya seperti langit ini runtuh, sesak menyerang dada Rena melihat bapak yang belum siuman di ICU dan kini ibu juga harus mendapat perawatan. Pikirannya mulai menerk
Rena duduk di samping Andra, seketika kepalanya menyandar di pundak sang suami mencari ketenangan dari dua musibah yang kini sedang dihadapinya. Rena tidak tau saja masih ada masalah besar di depan sudah menanti. Andra memegang tangan Rena erat, mencoba membuat rileks istrinya yang semenjak meng
Pagi sekali om Salim dan tante Mery sudah tiba di rumah sakit disusul dengan Ricko dan Mia. Mereka berada di ruangan ibu karena bapak masih belum siuman di kamar ICU. Ibu menceritakan semuanya pada om Salim dan tante Mery. "Mbak Mer ... saya yang salah saya minta maaf karena sudah membuat malu
Rena memeluk tubuh renta itu kemudian menaruh kepalanya di dada napak sampai air mata membasahi baju khusus pasien yang dikenakan bapak. "Pak ... bapak cepat sembuh ya,” ujar Rena lantas mencium kening Bapaknya. “Bapak harus sehat karena bapak udah janji mau bawa jalan-jalan anak-anak Kakak,” ta
"Kak Ricko ... menikahlah dengan Lia, aku enggak apa-apa kok." Mia mencoba memecah keheningan. Perjalanan Bandung-Jakarta menjadi perjalanan terlama kali ini, hanya deru suara knalpot mobil yang Ricko kemudikan menemani setiap detiknya. Ricko terdiam tidak berniat menjawab karena benci mendengar
“Dia mati, lo masuk penjara dan hancur hidup lo!” bentak Daniel dengan kedua tangan mencengkram kemeja Ricko. “Tapi dia udah hancurin hidup ade gue duluan! Si brengsek ini harus tanggung jawab!” Ricko masih belum puas, kepalan tangannya kembali melayaninya namun Daniel lagi-lagi menahannya. “Ko!
Bapak dimasukan ke kamar rawat inap karena kondisinya telah membaik dan kesehatan Ibu berangsur pulih. Karena keadaan Rena yang tengah hamil membuat Aras bersikeras untuk menunggui bapak di rumah sakit agar ketiga wanita yang ia sayangi bisa beristirahat di rumah dengan nyaman. Separah apapun ke