Tanpa berpikir dua kali hingga lupa mengucapkan terimakasih kepada bagian resepsionis, Andra langsung berlari menuju lantai enam menggunakan tangga. Tidak sabaran Andra menunggu lift yang bergerak lambat dengan santainya. Monica dan Ricko yang tidak kalah terkejut mendengar informasi yang disampai
Rena berusaha membuka mata tapi seperti ada lem yang melumuri kelopak matanya hingga sulit sekali terbuka. Masih dengan mata terpejam, ingitannya ditarik mundur dengan paksa mengingat kembali apa yang telah terjadi. Kemudian perlahan bulu mata lentik itu mengibas seiring kelopak mata yang terbuka.
Ketika itu Rena sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP. Rena masih tertidur lelap namun selang oksigen sudah lepas dari alat pernapasannya. Andra menarik kursi untuk kemudian duduk di samping tempat tidur Rena. Menggenggam tangan istrinya yang dibebat perban cukup erat kemudian menciumnya be
“Udah bangun?” Suara bariton sexy itu terdengar parau bersama punggunya yang menegak. Pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban menandakan Andra sedang diliputi beban hingga otaknya tidak berfungsi secerdas biasanya. “Haus .…” Rena berusaha keras mengeluarkan suara. Pria itu langsung berdiri menu
Plak!!! Monica menampar Edward ketika pria itu sudah puas menjelajah bibirnya. Edward malah menyeringai sambil memegang pipinya yang terasa panas. Setelah kungkungan Edward terlepas, Monica tidak menyiakan kesempatan langsung menegakan punggung kemudian mengancingkan kemejanya yang sempat terlepa
Andra mengangguk samar kemudian perhatiannya dia alihkan kembali kepada Rena. “Trus nanti kalau Monica udah bangun gue bawa ke mana?” tanya Edward setelah memberi isyarat dengan tangannya kepada perawat untuk kembali ke pos perawat. “Serah lo dah mau dibawa ke mana juga,” jawab Andra asal yang lan
Hari sudah sore ketika Monica terbangun dari tidur panjangnya, rasa kantuk sudah hilang tapi kini perutnya yang berontak minta diisi. Monica menggerakan tubuh hingga terduduk kemudian mengangkat tangan keatas untuk meregangkan otot-otot yang terasa pegal. Matanya mengedar ke sekeliling ruangan kem
“Apa yang ngebuat kamu mikir kalau aku mau ke apartemen kamu setelah kamu ngancam akan bunuh aku?” tanya Monica ketus. Berkali-kali Monica menatap Edward dengan tatapan menjijikan sementara sang dokter tampan hanya tersenyum menanggapi. “Itu ‘kan kalau kamu nyakitin Rena,” balasnya santai tidak me