Benar kata Ricko, kliennya semua hadir bersama istri dan anak-anak mereka tidak seperti Andra yang hanya ditemani sahabatnya, mereka sudah seperti pasangan sesama jenis yang ke mana-mana hanya berdua. Bila saja Renanya ada disini, dengan bangga akan dia pamerkan kepada kliennya dan semua orang. “P
Suksesnya acara launching produk yang di keluarkan perusahaan AG Group tidak lepas dari keberhasilan model yang bernaung di bawah manajemen Agensi Model Monica. Dengan professional, para model yang memasarkan produk berhasil menarik minat para konsumen untuk membeli produk tersebut. Klien yang had
“Gombal kamu, bilang kangen tapi enggak pernah datang ke rumah.” Tante Mery misuh-misuh. “Loh … bukannya Tante lagi di London beberapa bulan kemarin?” tukas Ricko sambil mengernyit. “Iya sih.” Tante Mery menyengir membuat Ricko terkekeh. “Andra ada?” tanya Tante Mery. “Ada Tante, di ruangannya.”
Presentasi Monica di kantor AG Group beberapa hari lalu memberikan kabar baik membuat Agensi Model milik Monica berhasil dipinang oleh perusahaan Andra. Ternyata Ricko cukup puas dengan apa yang Monica tawarkan tanpa mengetahui ada maksud terselubung yang membuat wanita itu membuat presentasi seker
Ketika dia menekan tombol lift, dari pintu besi yang menyerupai cermin itu Rena bisa melihat Edward berbelok ke lorong yang menuju gedung apartemen di sebelahnya. "Apa Kak Edward sengaja pindah ke sini karena tau aku tinggal di sini? Lalu dia juga menyewa apartemen yang sama dengan ku? Kalau Mas An
Suatu malam setelah meeting dengan klien dan memenangkan tender yang cukup besar, Ricko, Monica dan Andra merayakannya di sebuah night club. "Aku enggak usah.” Andra menarik gelas yang akan Monica isi wine. "Loh ... kenapa? Kita ‘kan sedang merayakannya,” tukas Monica heran . Andra menggelengkan
“Andra mana?” tanya Monica sambil mengedarkan pandangannya. “Udah balik dia! Ayo gue anter lo pulang!” seru Ricko jangan seraya mengangsurkan tas tangan berwarna gold milik wanita itu. Monica menghembuskan nafas kasar, sambil menghentakan kakinya dia mengikuti langkah Ricko menuju parkiran. Lagi-
Aura Andra yang mendominasi membuat semua salah tingkah, pesta perpisahan tersebut tidak berjalan sesuai rencana karena mereka lebih memilih diam menghabiskan makan malam gratisnya. Hanya pak Santoso yang berani berbincang dengan Andra dan yang lain hanya sesekali melirik suami tampan dari supervis
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline