Share

Dilabrak

Siang ini mereka makan bersama, suami dan anak Risa juga ikut berkumpul. Keluarga besar Roni sudah bisa menerima kehadiran Rania, entah apa yang Roni dan Risa katakan pada mereka.

Makan siang yang begitu meriah, gelak tawa memenuhi ruang makan kecil itu. Ibu Rania juga terlihat lebih baik dari sebelumnya, lebih banyak senyum yang menghias bibirnya.

"Makan yang banyak Ki, biar cepet tinggi kayak Revan," ucap Roni pada sang anak.

"Iya, Riki mau kayak dek Revan. Biar nanti bisa jadi polisi. Riki mau punya tembak sama motor gede," ujar Riki menanggapi ucapan ayahnya.

"Kalau Revan mau jadi apa?" tanya Roni pada keponakannya.

"Mau jadi pilot, mau bawa Bunda keliling dunia," jawab Revan antusias.

"Kalau Rima?"

"Mau jadi dokter, biar bisa obatin Kak Riki sama dek Revan kalau sakit," ujar anak perempuan berusia sembilan tahun itu.

"Wah, hebat semua ya cucu nenek. Semoga cita-cita kalian terwujud semua," doa Risa untuk cita-cita anak-anak.

"Amin," ucap semua serempak.

"Budhe, di depan ada tamu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status