Share

Part 49

Membuka mata perlahan lalu menutupnya kembali menyesuaikan cahaya yang masuk nan menyilaukan. Netraku terus saja menyisir ke seluruh penjuru ruangan berbau khas obat-obatan, mencoba untuk duduk akan tetapi kaki ini terasa kaku serta ngilu luar biasa.

‘Astagfirullah, ada apa dengan kakiku?’ Membatin sendiri dalam hati, mencoba terus menggerakkan kaki ini.

Tidak lama kemudian seorang perawat dengan wajah super jutek masuk untuk memeriksa cairan intravena yang menggantung di tiang infus. Dia sama sekali tidak menyapa diriku, apalagi menerbitkan sedikit senyuman. Wajah suster tersebut terlihat masam. Dia juga tidak menunjukkan keramahan seperti ketika berada di rumah sakit lainnya.

Apa karena aku seorang narapidana sehingga mendapatkan perlakuan seperti ini?

Menghela napas dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan, memberi rongga dada yang terasa sesak seperti terimpit benda berat, ditambah lagi ketika melihat luka lebam bekas patukan ular yang terlihat sudah ungu kehitaman. Merasa ngeri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status