Share

Rayuan

Beberapa hari kemudian.

Andra tampak ragu-ragu saat hendak membuka pintu. Reisa sedang menemani Tarno mengurus bunga di taman. Sejak kejadian di dapur waktu itu, entah mengapa justeru Andra yang malu jika bertemu dengan Reisa. Jadi, saat ini dia hanya diam sembari mendengarkan suara khas tawa wanita itu yang bergema hingga ke kamar.

Lama-kelamaan Andra tidak tahan juga. Godaan untuk mendekati Reisa semakin kuat. Manusia memang begitu, kan? Jika jatuh hati pada seseorang, selalu merasa rindu dan ingin berdekatan terus setiap saat.

Akhirnya dengan mengumpulkan sedikit keberanian, Andra membuka pintu penghubung antara kamarnya dan taman belakang lalu berjalan mendekati mereka.

"Hai ...." Wajah Andra memerah saat menyapa.

Reisa terkejut dan tersenyum malu. Membuang pandangan lalu berpura-pura tidak melihat.

"Den."

Tarno menyapa tuannya. Sesekali melirik nonanya yang tiba-tiba saja menjadi salah tingkah, padahal tadi baik-baik saja.

"Nanam apa, Pak Nok?"

Andra bertanya, basa-basi te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status