Share

BAB 48

Author: Wijaya Kusuma
last update Last Updated: 2024-01-11 22:55:25
Seperti apa yang Daren minta kepada Danisa. Danisa hari ini tidak kemana-mana. Mengikuti perintah suaminya, Danisa sedang mengemas beberapa pakaian yang akan ia bawa ke rumah Daren.

Danisa sedang menatap dua koper yang sudah siap di bawanya. Satu koper berisi pakaian branded dengan harga yang masih mampu tercapai oleh kantongnya.

Satu koper lagi berisi tas dan juga beberapa sepatu yang sengaja ia bawa.

Danisa memang sudah menikah dengan atasannya sendiri. Tetapi, Danisa tidak rela jika harus kehilangan pekerjaannya dengan posisi yang diinginkan oleh banyak orang bersama Darren.

Maka, meski kali ini dia sudah menjadi Nyonya Bos hanya untuk 9 bulan lamanya Dia memutuskan untuk tetap bekerja.

Tidak lama, setelah mengemas pakaian yang akan dibawanya. Danisa menatap ke sekeliling kamar, memindai setiap sudut yang sudah berhasil memberikan kenangan indah buatnya selama beberapa tahun terakhir tinggal di kota ini.

Ada rasa sayang dalam Danisa, ketika harus meninggalkan tempat ini. Hing
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Darren & Danisa punya pemikiran bertolak belakang tentang pengeluaran uang.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 49

    Danisa tak habis pikir dengan pemikiran orang kaya. Seenaknya saja mengatakan untuk beli lagi. Padahal jika mereka tahu bagaimana Danisa bisa mendapatkan semua pakaian dan tas branded yang ia miliki di dalam koper-kopernya itu harus bekerja keras. Bahkan dia harus merelakan diri untuk menjadi teman pria-pria kesepian yang membutuhkan jasa darinya. Mungkin pria di hadapannya itu tidak akan berkata dengan begitu entengnya. “Seenaknya saja bapak bilang beli. Andai saja Bapak tahu, jika aku harus melakukan banyak pengorbanan demi bisa memiliki barang-barang ini.”Danisa berdecak tak senang, kala Daren berkata dengan begitu enteng atas semua barang yang ia bawa.“Lagi pula kan sangat sayang sekali, jika barang-barang berharga aku ini tidak digunakan. Asal Bapak tahu, jika aku memiliki semua ini tuh butuh perjuangan yang tak mudah.”Tanpa diminta untuk menjelaskan. Wanita yang memang terbiasa banyak bicara itu menjelaskan semau pada Daren. Pria itu bergeming. Daren yang mendengar jawaban

    Last Updated : 2024-01-13
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 50

    Membawa DanisaDanisa merasa menang dengan pembelaan yang Daren berikan terhadap dirinya. Dia sangat puas, saat menatap wajah Reno yang terlihat begitu kesal. Senyum kepuasan terukir pada kedua ujung bibirnya. Bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, Daren berlalu begitu saja mengabaikan Danisa yang sedang beradu perang dingin terhadap Reno di dalam ruang lift tersebut.“Bye, Reno, aku duluan ya.”Tanpa merasa risih atas apa yang terjadi. Danisa sengaja menunjukkan sikap manisnya kepada Reno. Sengaja dia melakukannya, dengan maksud meledek Reno yang masih dengan kekesalan yang terjadi padanya. Bahkan dengan tak tahu malunya, Danisa memberikan kecupan jauh pada Reno. Semua perbuatan yang dilakukan oleh Danisa berhasil membangkitkan gejolak amarah yang semakin meluap-luap di dada bidang pria yang tengah memberikan tatapan tajam penuh emosi pada Danisa yang sedang mengejar langkah cepat pria yang menjadi suami dari temannya tersebut. “Bapak jalannya cepat sekali sih!” Seru Danisa yan

    Last Updated : 2024-01-14
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 51

    Daren mendengus kesal, saat mendengar Danisa yang terus memanggilnya dengan kata ‘Bapak.’Entah harus berapa kali ia mengingatkan kepada wanitanya tersebut untuk membiasakan diri memanggil dirinya dengan sebutan nama saja.Dia yang sempat kesal itu sedikit mendapat hiburan saat mendapati wajah panik Danisa. Hal itu ia manfaatkan untuk memberikan pelajaran pada wanitanya tersebut. “Kau tanya mau ke mana?” Tanya Daren, dia menaikkan sebelah alisnya melirik singkat kepada Danisa yang sedang cemas.“Ini bukan jalan menuju ke arah rumah Bapak. Melainkan kita sedang menuju pusat kota. Sebenarnya kita akan ke mana? Bukankah bapak akan membawaku buat tinggal di rumah anda bersama mama Riana?” Tanya Danisa lagi dengan kepanikan yang terjadi padanya kali ini. Daren tersenyum mengejek ke arah Danisa, dia kembali mengalihkan pandangan dari jalanan kota yang ramai lancar oleh lalu lalang pengendara mobil yang lain tersebut. “Aku tak pernah bilang jika hari ini akan bawa kau ke rumahku. Aku han

    Last Updated : 2024-01-15
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 52

    “Ambil barang-barangmu,” perintah Daren, saat mobil yang membawa mereka sudah terparkir rapi di apartemen tersebut. “Kita turun, Pak?” Tanya Danisa yang berhasil memancing emosi Daren pastinya. “Kau mau tetap di sini. Jangan salahkan aku, jika sesuatu buruk terjadi padamu. Yang jelas aku takkan pernah bertanggung jawab akan hal itu, jika sampai terjadi,” kata Darren dengan begitu tenangnya.Setelah mengatakan hal tersebut, Daren dengan tenangnya membuka pintu mobil dan menuju ke arah bagasi mobilnya. Dia membukanya, dan mengeluarkan koper yang sebelumnya Danisa bawa. Meski kesal, Danisa mengikuti langkah suaminya. Dia mengambil satu koper yang sudah Daren turunkan, dan menarik kopernya itu mengikuti langkah suaminya yang sudah lebih dulu meninggalkan dirinya. Danisa masih diliputi banyak pertanyaan, saat dirinya sudah berada di dalam lift yang tentu jauh lebih mewah dari tempat tinggalnya. Mendapati itu, dia berpikir jika Daren memiliki unit di gedung elit yang hanya orang-orang

    Last Updated : 2024-01-15
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 53

    “Mama dengar kau bawa Dansia pulang dari hotel. Lantas kau bawa ke mana dia? Kenapa tidak kau bawa kembali ke rumah. Kau tahu kan, kalau mama pengen Danisa dan kau tak keluar dari rumah ini,” tegur Riana. Tadi, setelah mengantarkan Danisa ke apartemen mewah miliknya. Ponsel Daren pun berbunyi menunjukkan panggilan yang dilakukan oleh mamanya yang masuk menghubungi dirinya.Riana meminta sang Putra untuk segera kembali ke rumah. Dan kali inilah, dia mendapatkan protes beruntun dari wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya menjadi seorang pria yang sangat sukses.Daren menarik nafas dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. Menatap teduh pada sang Mama sebelum akhirnya membuka suara.“Iya, benar. Daren bawa Danisa pergi. Dia ada di apartemen Daren di pusat kota. Karena lebih baik, Buat sementara waktu kami tinggal berdua saja. Agar kedekatan kami juga lebih akrab,” jawab Daren memberikan alasan yang masuk akal kepada Riana.Riana yang mendengar jawaban dari Sang putra

    Last Updated : 2024-01-16
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 54

    MENJADI ISTRI YANG BAIKDanisa melebarkan senyumnya, kala pintu apartemennya terbuka dan menunjukkan Daren masuk ke dalam unit apartemennya.Dia dapat melihat wajah pria yang baru tiba itu dengan lelah. Senyum Danisa pun mengembang, menyambut kehadiran sang suami yang baru tiba.“Selamat malam, Pak,” sapa Danisa dengan begitu riang mendapati wajah suaminya itu begitu lelah. Dia menghampiri, mengulurkan tangan hendak mengambil jas yang Daren kenakan sudah tersampir pada lengannya. Namun, yang Danisa dapatkan hanya tatapan datar dari sang pria padanya itu. Tentu saja, Daren bingung dengan sikap yang Danisa tunjukkan padanya. Seumur-umur hidup, kali pertama ia mendapati sikap dari seorang wanita. Karena memang Daren yang tidak pernah mengenal yang namanya wanita, kecuali sang mama.“Kau kenapa?” tanya Daren dengan kedua alis yang saling bertautan. “Kenapa? Maksud Bapak, kenapa gimana?” tanya balik Danisa dengan kebingungannya atas pertanyaan yang Daren ajukan padanya itu. “Iya. Kau

    Last Updated : 2024-01-18
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 55

    Salah Paham LagiMereka makan dalam diam, hanya sesekali Danisa yang bertanya tentang kesibukan dan rencana yang akan Daren dan Danisa lakukan ke depannya.Sedangkan pria dingin yang ada di seberang meja makan dengan Danisa hanya sesekali memberikan jawaban singkat. Dia akan bicara panjang lebar, jika sesuatu yang ia sampaikan itu memang perlu penjelasan terperinci olehnya. Namun, jika Danisa yang berkata. Maka Danisa harus siap menerima jawaban singkat. Yang bahkan hanya sekedar deheman pelan sebagai tanggapan yang Daren beri. Danisa adalah wanita yang terkesan cuek. Meski selalu ingin tahu apa yang terjadi di sekitarnya, tapi jika sesuatu menyangkut dirinya dia akan menganggap masa bodoh. Maka dia tentu tak akan sakit hati menghadapi sikap Daren padanya. Tak ayal jika dia tak akan sakit hati jika Daren berkata pedas padanya. Setelah perbincangan yang terjadi di meja makan. Danisa beranjak dari duduknya, dia hendak mencuci piring kotor bekas mereka makan dan beberapa perabot yang

    Last Updated : 2024-01-19
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 56

    Sejak terjadinya peristiwa di malam hari yang berhasil mengusik emosi Darren, Danisa menjadi lebih banyak diam.Dia lebih berhati-hati dalam bersikap, tak ingin lagi memancing amarah sang atasan. Sepertinya Danisa sedang lupa, jika Daren adalah pria yang tak suka berbasa-basi. Sedangkan, Danisa yang sudah terlanjur percaya diri menjadi istri dari pria tersebut bertindak dan berkata sesuka hati.“Lain kali, hati-hati jika berucap,” ketus Daren semalam, sebelum akhirnya meninggalkan area dapur dan berlalu begitu saja. Daren mengurungkan niat yang sebelumnya ingin membuat secangkir kopi begitu saja. Dia sedang kesal, biasa jika di kantor atau di rumah ada yang membuat. Kini, dia yang sebelumnya ingin membuat kopi harus menjadi badmood. Tingkah Danisa berhasil memancing emosinya.Hingga pagi ini, saat di meja makan keduanya pun hanya duduk saling diam. Danisa hanya membuat sarapan roti bakar, karena persediaan yang ada di apartemen itu hanyalah makanan yang siap saji.Tak ada kata yang

    Last Updated : 2024-01-20

Latest chapter

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status