Share

BAB 132

Penulis: Wijaya Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-12 23:41:57

Daren melangkahkan kakinya dengan begitu tak sabar untuk bertemu dengan wanita dan anak-anaknya yang ia yakin ada di sana.

Langkah lebarnya itu tidak membutuhkan waktu lama untuk membawa pria bertubuh tegap dan gagah itu untuk tiba di sana.

“Selamat malam, Tuan,” sapa salah satu perawat yang bertugas menjaga bayi-bayi dan di ruang intensif tersebut.

Daren tersenyum, disertai anggukan yang diberikan olehnya pada perawat yang telah menyapa pria kaku itu.

“Malam,” jawab Daren.

Hal yang sama sekali tidak pernah dilakukan oleh pria itu, dengan memberikan jawaban perawat yang selalu menyapa jika dirinya datang.

Jawaban atas apanya dilakukan oleh Darren itu berhasil membuat perawat itu saling tatap satu sama lain bersama rekan kerjanya yang kebetulan saat ini ada dua perawat di dalam ruangan tersebut.

“Dimana istri saya?” Tanya Daren dengan bahasa formal dan kakunya.

Dia yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Denisa karena ingin mengungkapkan sesuatu hal besar dalam hidupnya, pria it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
nah loh. keknya Danisa beneran minggat deh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 133

    “Itu, Nona Danisa. Sepertinya dia sedang menuju ke ruang bayu,” kata petugas yang sedang menunjukkan arah di mana Danisa sedang melangkah menuju ke ruang perawatan anak-anaknya.Daren mengangguk, membenarkan Apa yang dilihat dan dikatakan oleh petugas tersebut kepadanya.“Ya. Tadi perawat bilang jika Danisa sempat mengunjungi anak-anak kami.”Daren masih dengan tangan yang sedang memegang ponsel itu terus berusaha menghubungi Danisa. Tetapi panggilan dan usaha yang dilakukan olehnya sia-sia. Panggilan yang dia lakukan sama sekali tidak terhubung, bahkan pesan yang sejak tadi Ia kirim tidak terbaca dari si penerima yang tidak lain adalah Denisa.“Coba kau percepat rekamannya,” pinta Daren. Dia sangat tak sabar kamu untuk mencari keberadaan wanitanya. Berharap, jika Danisa memang hanya ingin keluar mencari angin. “Pak,” panggil petugas. Saat Daren yang masih sedang berusaha mencari keberadaan Danisa. Daren mengalihkan pandangannya, ikut menatap di mana layar PC berada. “Apa?” Jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 134

    “Bunda Nisa, tanaman bunganya mau ditaruh di mana ya?” Tanya anak kecil berusia sekitar empat setengah tahun yang sedang memegang pot berisi bibit bunga matahari di tangan anak tersebut. Danisa yang mendapati panggilan dari anak wanita yang sangat cantik dan energik itu pun menoleh mengulas senyum teduhnya. Dia yang baru mengisikan tanah bercampur dengan pupuk ke dalam pot-pot berukuran yang lebih besar untuk ditanam bibit-bibit bunga itu pun menepuk tangan agar tidak kotor. Dia bangkit dari duduknya, beralih menuju ke arah sang anak yang bernama Claudia yang telah memberikan bibit tanaman yang dia pinta sebelumnya. “Bawa sini, Sayang. Apa namanya akan Ibu pindahkan ke pot yang lebih besar, agar Bunga mataharinya ini bisa tumbuh subur dan bebas.” Danisa mengambil alih pot yang diberikan anak tersebut kemudian kembali ke tempatnya semula. Pot yang jauh lebih besar sudah siap dengan tanah dan pupuk di dalamnya. Danisa hendak memindahkan bibit bunga matahari yang Sudah tumbuh subur

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 135

    “Aku ga mau makan! Apa Sus tidak dengar kalau aku dari tadi bilang tidak mau makan kalau bukan Dede yang suami.”Dia adalah Ariella Reynata, Putri kembar yang telah dilahirkan oleh Danisa beberapa tahun yang lalu di negara singa tersebut.Gadis kecil yang sangat energik dan sangat cerewet itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sejak di sekolah, dan Sesampai di rumah yang sudah melewatkan waktu makan siangnya. Ariella, yang lebih akrab dengan panggilan Ara itu sedang melakukan semoga makan siang.Dia sangat kesal, sudah tiga hari lamanya tidak berjumpa dengan sang ayah yang tengah sibuk bekerja. Daren harus berangkat pagi-pagi sekali sebelum anak-anaknya itu terbangun dari mimpinya, dan harus kembali pulang ketika dua malaikat kecilnya itu Sudah terlelap dalam mimpi di tengah malam yang gelap gulita.“Nona harus makan, jika tidak makan nanti cantik nona akan hilang. Nona kecil tidak mau kan jika wajah cantiknya nanti terlihat pucat.” Suster Ana, yang menjadi pengasuh Ariella

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 136

    “Nanti akan saya sampaikan pada Pak Daren. Beliau baru akan makan, tolong untuk saat ini jangan diganggu dulu,” kata Leo pada sekretaris wanita yang begitu cantik dengan penampilannya. Dia sangat senang menunjukkan penampilannya yang terbuka, dan memang sengaja menunjukkan aset berharga yang dia punya itu pada Daren. Tentu saja, dia memiliki misi tertentu untuk bisa menarik perhatian pria yang bahkan saat ini jauh lebih kaku dan dingin dari sebelum Daren memiliki anak. “Tapi ini harus ditanda tangani segera, Pak. Berkas ini sedang ditunggu saat ini juga,” kata wanita yang bersikeras dengan berkas yang ada di tangannya. Dia sengaja ingin menggunakan sedikit waktu luang demi bisa menarik simpati sang atasan yang sedang sibuk beberapa hari ini di ruang dan kadang harus pergi ke luar kota untuk melakukan pertemuan penting yang tidak bisa diwakilkan pada Leo. “Apa kau tak dengar. Biarkan Pak Daren istirahat sejenak. Jangan ganggu dia dulu,” kesal Leo. Andai saja wanita yang saat in

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 137

    Helena menatap kesal ke arah Leo yang telah berhasil mengacaukan rencana dirinya untuk lebih dekat bersama Daren, atasannya. Leo yang mendapati tatapan sengit dari Helena itu menatap tajam ke arah wanita yang sama dengannya saling menatap permusuhan. “Kau, kenapa juga tak suka sekali aku dekat dengan Pak Daren. Seharusnya sebagai orang terdekatnya, kau Justru harus mendukungku agar atasanmu itu tidak lama menduda.”Dengan rasa penuh percaya diri sama dia menjalankan kedua tangan di depan dada menatap kesal kepada Leo yang sudah berhasil menggagalkan rencananya tersebut.Leo yang melihat sikap penuh percaya diri dan rasa tak tahu malu yang ditunjukkan oleh Helena padanya itu pun menarik ujung sebelah bibirnya. Menatap remeh ke arah wanita yang sangat percaya diri itu di depannya. “Sudah aku perintahkan padamu. Kau tidak akan pernah berhasil untuk mendekati Pak Daren. Setiap dan sekarang usaha apapun yang kau lakukan untuk bisa mendapatkan Pak Daren. Aku akan pastikan, kau akan gaga

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 138

    Setelah berbincang sejenak dengan sang putra, Daren segera melangkah menuju ke kamar Ariella berada. Tangan besar miliknya itu pun terulur dengan memberikan ketukan pelannya pada daun pintu yang masih tertutup rapat di hadapannya. Daren mengulang kembali ketukan yang dilakukannya itu, bersamaan dengan suara panggilan yang baru dia lakukan untuk memanggil putri kesayangannya. “Princess,” panggil Daren dengan suara pelannya. Kembali dia mengetuk, diiringi dengan panggilannya lagi untuk Ariella. Aiden pun mengikuti langkah sang ayah yang sedang berusaha membujuk saudara perempuannya itu yang sedang merajuk, hingga tak mau makan siang. Entah, sebab apa yang membuat saudaranya seperti itu. Karena, sikap Ariella biasanya yang selalu ceria, cerewet, dan sangat berisik di mana pun gadis kecil itu berada. “Aiden tak tahu sebab Ara bersikap seperti ini, Ded. Maaf, Aiden bukan kakak yang baik,” kata anak lelaki yang sejak tadi menatap usaha yang dilakukan oleh ayahnya itu belum juga membuah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 139

    Daren yang mendapati tingkah sang putri seperti ini semakin menjadi gemas dibuatnya. Tingkah random yang selalu Ara lakukan berhasil membuat pikiran jenuhnya itu menguar begitu saja oleh pekerjaan yang sedang ia hadapi beberapa hari terakhir. “Dad minta maaf, jika Dad tak bisa menjadi ayah yang baik. Ara bisa hukum Dad dengan apa pun yang Ara inginkan. Tapi, Dad mohon agar Ara tidak menyiksa diri, Ara harus tetap makan ya,” tutur Pria yang tak ingin menyerah dengan bujuk rayunya pada sang putri kesayangannya. tersebut.Aiden masih bergeming menatap putrinya tersebut. Bisa-bisanya Ara bersikap seperti itu pada sang ayah yang sudah dipastikan dia lelah dengan pekerjaannya saat ini. “Kau tak boleh bersikap seperti itu pada Dad, Ara. Dad pasti lelah bekerja saat ini. Dna itu semua Dad lakuakn untuk kita,” sela Aiden berusahha membujuk adiknay itu agar tidak terlalu berlebih marah pada sang ayah dengan tingkah kekanak-kanakan menurutnya itu. Ara memalingkan tatapannya, menatap pada sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 140.

    Keceriaan antara ayah dan kedua anak kembarnya itu pun memenuhi kamar yang bernuansa princess dan Detektif Conan tersebut. Daren mampu meluluhkan amarah sang putri yang baru saja merujuk padanya itu. Tak hanya itu, Aiden sesekali ikut bercanda bersama sang ayah dan Ara. Tetapi yang Aiden lakukan tidaklah secerewet Ara yang sedang mengubah makanan yang Daren siapkan untuknya. “Ara nanti mau beli gaun princess yang bawahnya lebar ya, Dad. Ara kan Tuan putri. Jadi, Ara harus terlihat sangat cantik di rumah ini,” kata Ara sambil tersenyum dan mengedipkan matanya genit lada sang ayah. Daren terkekeh pelan, mencubit gemas hidung putri kesayangannya itu akan tingkah yang Ara lakukan padanya. Aiden yang mendapati tingkah putrinya seperti itu dengan ayahnya hanya menghela nafas berat disertai gelengan kepalanya. “Gaun princess kau sudah banyak, Ara. Bahkan semua warna dan model terbaru kau sudah punya. Dan kau minta beli lagi,” tegur Aiden mengingatkan saudara kembarnya tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22

Bab terbaru

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status