Share

BAB 103

Author: Wijaya Kusuma
last update Last Updated: 2024-02-19 23:53:44

Hubungan Danisa dan Daren memang seperti pasang surut ombak di lautan.

Pagi tadi, keduanya yang berangkat dalam kondisi saling diam itu sudah mencair saat Daren memutuskan untuk mencairkan komisi uang yang Danisa minta sebagai perjanjian atas anak-anak yang dikandungnya.

Tetapi, keadaan kaku dan hening itu kembali lagi terjadi saat keduanya keluar dari ruang pemeriksaan kandungan.

Daren yang merasakan dejavu dalam dirinya, setelah memberikan sentuhan hanya kepada anak-anak yang tidak mau diam di dalam perut Danisa. Ada rasa aneh yang berhasil membuat hatinya menghangat. Bukan Daren tidak tahu rasa aneh yang dirasakannya sekarang.

Pria kaku seperti Daren selalu teguh pada pendiriannya untuk tidak tertarik dengan keberadaan Danisa di sekitarnya. Jika dia mengungkapkan, runtuh sudah harga diri yang sejak awal Daren bangun pada Danisa di awal perjanjian yang mereka lakukan bersama.

Dia pria normal, dapat merasakan syahwatnya juga saat melihat tubuh seksi wanitanya tersebut yang sudah t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
hayoloh..... Daren mau kissing y. sayang gagal si empunya bangun. hehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 104

    Tatapan mata keduanya saling terpaku, Danisa terkejut saat mendapati wajah Daren yang begitu dekat dengannya. Begitu pun Daren, nafasnya tercekat saat ketahuan oleh Danisa berada dalam jarak yang begitu dekat. Apa yang harus ia bilang nanti, meski mata sedang terpaku. Otaknya sedang berpikir keras menyiapkan jawaban yang tepat untuk Danisa jika bertanya. Akan sangat malu sekali jika Danisa sampai bertanya, sebab Daren bisa dalam keadaan posisi seperti ini. Danisa segera memalingkan wajah kumat tersadar dari tatapan yang begitu dekat dengan wajah suaminya. Jangan Ditanya, Dia sedang cemas jika sampai Daren dapat mendengar lebaran dalam dadanya yang berdetak semakin cepat.Tidak tidak. Apa yang harus Danisa bilang. Dia tidak mungkin mengatakan jika mulai jatuh cinta kepada suaminya yang tidak lain adalah atasannya sendiri. Mereka hanya bekerja sama, hal itu tidak boleh sama terjadi. Karena peringatan keras sudah diberikan oleh pria yang ada di hadapannya saat ini. Jika sampai dia mel

    Last Updated : 2024-02-20
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 105

    Setelah melakukan makan malam bersama, Daren merasa ada sesuatu yang aneh dengan kabar yang disampaikan oleh sang Mama kepada mereka. Bukankah semua yang dilakukan oleh Marissa atas persiapan dirinya dan wanita itu sejak menikah itu seperti bukan sesuatu yang kebetulan. Akan tetapi, Daren berusaha menyangkal semua pikiran buruk yang melintas dalam benaknya. Jika dia mengatakan sesuatu tentang pendapatnya. Daren pikir akan membuat sang Mama menjadi khawatir dan dia tidak ingin melakukan hal itu. Membiarkan, adalah jalan yang diambil oleh pria kaku yang begitu sangat menyayangi wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya dengan begitu baik hingga bisa membuat darah seperti ini. Danisa yang melihat Daren yang sedang duduk di sofa dengan iPad di tangannya itu pun mendekati.“Daren,” panggil wanita itu kepada suaminya. Daren yang mendapati wanitanya mendekatinya itu menautkan kedua alisnya.“Kau butuh sesuatu? Atau ingin makan sesuatu, biar aku bikinkan,” kata pria itu. Sikap cuek

    Last Updated : 2024-02-21
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 106

    Pesta yang direncanakan oleh Riana itu pun 95% sudah siap. Hari ini, Danisa tidak diizinkan untuk berangkat ke kantor Di Hari terakhirnya kerja. Bukan hanya Daren yang melarangnya. Riana pun memberikan larangan keras agar dan bisa tetap berdiam diri di rumah.Riana tidak ingin, jika saat malam tiba Danisa akan merasa lelah. Maka, hari ini dia hanya menghabiskan waktu di dalam rumah sesekali melangkah dekat jendela untuk melihat dekorasi yang sedang disiapkan oleh sang mertua di taman belakang.Wanita itu terlihat sangat antusias menyiapkan semuanya. Dari cara bicara dan pergerakan tangan yang dilakukan oleh Riana dapat Danisa lihat dengan jelas di dalam kamarnya.Ingin rasanya membantu, tetapi dia yakin penolakan lah yang akan didapatkan oleh Danisa jika dia melakukan.Maka, menatap dari kejauhan itu yang dilakukan oleh Danisa saat ini untuk persiapan pesta menyambut tamu-tamu syukuran bayi-bayi yang ada di dalam rahimnya.“Nenekmu sangat bersemangat sekali, Nak.”Jemari lentik wanit

    Last Updated : 2024-02-21
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 107

    Daren mendadak menjadi panik saat tahu sang mama tak sadarkan diri. Dokter keluarga sudah dalam perjalanan, tetap saja tak mampu membuat pria itu merasa lega. Sudah tiga belas menit berlalu, Riana tak kunjung sadar. Daren bolak balik mengusap telapak tangan mamanya dengan minyak penghangat yang baru saja diberikan oleh seorang pelayan atas permintaan Daren tentunya. “Bagaimana? Mama belum sadar juga?” Tanya Danisa yang baru tiba. Dia tidak bisa banyak bergerak karena terlalu sulit untuk terburu-buru menyusul suaminya yang lebih dulu meninggalkannya.Danisa bersama Leo, harus lebih dulu menenangkan segala pertanyaan yang dilakukan oleh banyaknya tamu yang datang bertanya kepadanya.Danisa memutuskan agar Leo dan Lisa yang menangani pesta di bawah sana. Dia ikut menyusul ke kamar sang mertua dengan bantuan pelayan yang mengiringi langkahnya untuk berhati-hati.Daren menoleh ke arah wanitanya, dia menggeleng pelan sebagai jawaban yang diberikannya. Tak lama Danisa masuk, Leo pun ikut

    Last Updated : 2024-02-22
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 108

    Bukan hanya Danisa yang bingung dengan sikap yang ditunjukkan oleh Riana itu. Daren pun sama, dia yang sangat tahu jika sama Mama sangat menyayangi istrinya itu pun menjadi bingung.Mengapa sikap Mamanya itu mendadak berubah? Apa ada sesuatu yang terjadi yang tidak dia tahu?Daren cukup pandai membaca situasi Tetapi dia tidak segera ingin terpancing oleh keadaan yang terjadi antara yang mama dan juga istrinya.“Mama kenapa? Danisa sejak tadi juga cemas dengan keadaan Mama,” kata Daren memberitahukan pada sang mama. Riana masih dengan sikapnya. Bahkan wanita itu sama sekali tidak mau menoleh ke arah Danisa yang sedang duduk di ranjang kosong tepat di samping Riana membaringkan diri. Danisa yang mendapati penolakan dari Riana itu tiba-tiba menjadi sedikit. Dia merasakan sesak dalam dadanya, karena mendapati penolakan yang sangat bertolak jauh dari sikap yang biasa Riana tunjukkan kepadanya.“Ma, mama buruh sesuatu? Mama minum dulu ya.” Alih-alih keluar dari situasi yang sama sekali t

    Last Updated : 2024-02-23
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 109

    Darren sama sekali tidak mendapatkan petunjuk atas segala pertanyaan yang ia berikan pada kepala pelayanan dan beberapa pelayan yang bekerja di Mansion mewahnya tersebut.Mereka hanya menyampaikan jika sejak tamu berdatangan, Riana menyibukkan diri menyapa tamu undangan yang hadir. Sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan akan sebab Riana tak sadarkan diri dan perubahan sikap yang terjadi oleh mamanya tersebut.Daren masih bergeming di depan cermin besar tepat di belakang meja kerjanya, dia menatap lalu lalang pegawai yang membereskan pesta di bawah sana dari kaca jendela tersebut.Aura tenang yang Daren lakukan saat ini, tidak seperti dengan banyaknya tanda tanya yang sedang gaduh di pikirannya. Kepulan asap rokok itu membumbung bersamaan dengan hembusan dari rongga yang melepaskannya keluar.Ya, Dia sedang menerka-nerka kebetulan kebetulan yang terjadi sehingga membuat mamanya berubah. Dirinya pun harus mempersiapkan segala sesuatu yang akan terjadi nantinya. Bia

    Last Updated : 2024-02-23
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 110

    Danisa merasakan sesuatu yang semakin bertambah berat yang berada di atas perutnya. Dia yang masih senantiasa terpejam itu harus memaksakan diri untuk bangkit dari tidurnya karena merasa ingin buang air kecil. Meski berat yang ia rasakan, tetap membuat Danisa memaksakan agar kedua kelopak matanya itu terbuka. Saat hendak bangkit, hal yang Danisa dapatkan adalah sebuah lengan kekar yang melingkar tepat di atas perutnya. Danisa segera menoleh, ternyata Daren yang ikut tidur satu ranjang bersamanya. Karena memang selama ini Daren yang tidur di sofa panjang dengan berselimut tebal di sana. Danisa membola tak percaya, mendapati suaminya itu tidur dalam posisi memeluknya. “Astaga!” Danisa menepuk jidadnya, saat menyadari kesalahan dirinya yang tiba-tiba tertidur Saat pria yang masih nyenyak di sampingnya itu mengusap perut gendutnya semalam. Danisa pun menghembuskan nafasnya dengan begitu kasar. “Apa aku yang ketiduran dan si tweeny masih terus menendang di sini kali.” Danisa beral

    Last Updated : 2024-02-25
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 111

    Danisa yang mendapati sikap mertuanya seperti itu pun mematung di tempatnya. Dia menjadi ragu untuk melangkah dan sarapan bersama. Dengan memaksakan diri untuk tetap bersikap ramah, Akhirnya dia pun membuka kalimat untuk menyapa mertuanya.“Pagi, Ma. Gimana kabar Mama hari ini? Keadaan Mama juga bagaimana? Apa sudah lebih baik?” tanya wanita yang sedang mengandung tersebut masih berusaha menunjukkan sikap ramahnya kepada Riana yang berubah menjadi Ketus terhadap dirinya.“Sepertinya kau tak buta untuk sekedar melihat bagaimana keadaanku. Tak berbuat basa-basi, Aku tak butuh itu.” Menatap tak suka, saat Riana mengatakan semua itu kepada Danisa, menantu yang biasa dia sayangi dengan sepenuh jiwa.“Ma,” tegur Daren, dia tak ingin mamanya bersikap rajut seperti itu kepada Riana karena akan mempengaruhi batin dan psikis istrinya yang sedang mengandung anak-anaknya.Riana yang mendapati teguran dari Putra kesayangan itu menatap tak suka. Dia pun bangkit dari duduknya masih dengan menatap l

    Last Updated : 2024-02-26

Latest chapter

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status