Beranda / Thriller / Beneath the Mafia’s Veil / Chapter 4: Bayangan di Balik Jejak

Share

Chapter 4: Bayangan di Balik Jejak

Penulis: Selena Cipher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 21:15:48

***

Hujan deras mengguyur kota Ravenwood, membasahi jalanjalan yang sepi dan menciptakan genangan kecil di sepanjang trotoar. Lampu-lampu neon dari kedai dan toko memantulkan cahaya ke permukaan basah itu, menciptakan bayangan yang bergerak seiring hembusan angin. Di tengah kesunyian kota yang hanya diiringi bunyi tetesan air, suasana dingin dan kelam terasa semakin menusuk.

Di markas mereka yang sederhana di Distrik Ravenwood, Leon duduk di depan papan besar yang penuh dengan catatan, foto, dan peta. Garis-garis merah yang menghubungkan satu titik ke titik lain seolah membentuk jaringan rumit yang terus-menerus mengingatkannya bahwa kasus ini jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Pikirannya dipenuhi pertanyaan tanpa jawaban, setiap petunjuk yang ada justru membawa lebih banyak keraguan.

Ketukan lembut di pintu mengalihkan perhatiannya. Evelyn masuk, membawa dua cangkir kopi yang mengepul hangat. “Kau

butuh ini,” katanya, suaranya lembut namun tegas. Dia meletakkan salah satu cangkir di meja Leon, berusaha menyadarkannya dari keterpusatan yang membebani.

“Terima kasih,” jawab Leon singkat, matanya tetap terpaku pada papan penuh bukti itu. Wajahnya tegang, matanya merah karena kurang tidur.

Evelyn memerhatikan Leon dengan cemas. Pria itu terlalu larut dalam pekerjaannya, terlalu sering mengabaikan tubuhnya sendiri. “Kita perlu bicara tentang petunjuk terakhir,” katanya, membuka map yang ia bawa. Map itu berisi dokumen baru hasil analisisnya beberapa jam terakhir.

Leon mengangguk pelan, mengambil dokumen itu. Namun, matanya tertahan pada salah satu foto di papan. “Claire Vega,” gumamnya pelan. “Dia kunci dari semua ini. Tapi dia hanya bidak kecil dalam permainan besar Damian.”

Evelyn menghela napas. “Dan itu yang membuatku bingung. Claire bukan orang bodoh. Dia tahu risiko bekerja untuk Damian Crowe. Tapi kenapa dia tetap bertahan?”

Leon menatap foto itu lebih dalam. “Entah itu karena ketakutan... atau ada sesuatu yang membuatnya tetap terikat. Kita butuh lebih dari sekadar dugaan.” Dia mengalihkan pandangan ke Evelyn. “Ada tempat yang harus kita periksa. Highland Storage. Salah satu kontakku mengatakan dia sering terlihat di sana.”

Evelyn mengangguk. “Kalau begitu, kita berangkat sekarang.”

Malam itu, hujan mulai mereda menjadi rintik kecil saat mereka tiba di Highland Storage, sebuah gudang tua yang tampak terbengkalai. Lampu sorot di beberapa sudut menyinari dinding berkarat dan tumpukan peti kemas yang tak teratur. Suasana di sana terasa mencekam.

Leon memastikan pistolnya tersembunyi di balik jaket sebelum memberi isyarat kepada Evelyn untuk mengikutinya. “Kita masuk dari sisi kanan,” bisiknya sambil menunjuk celah kecil di pagar. “Jangan membuat suara.”

Mereka merunduk, bergerak perlahan melalui kegelapan. Langkah mereka berhenti di balik tumpukan peti kemas ketika suara langkah kaki terdengar. Dua pria berjaga di pintu utama, berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti Evelyn.

“Itu bahasa Rusia,” bisik Leon, matanya tajam mengamati setiap gerakan mereka. “Damian tidak hanya bekerja dengan orang lokal.”

Ketika para penjaga berjalan menjauh, Leon dan Evelyn bergerak cepat menuju pintu samping. Leon mengambil alat pembuka kunci dari saku jaketnya dan mulai bekerja. “Belajar membuka kunci huh?” tanya Evelyn, mencoba mencairkan suasana dengan nada bercanda.

“Bagian dari pekerjaan,” balas Leon singkat, tetap fokus.

Begitu pintu terbuka, mereka masuk ke dalam gudang yang gelap dan dingin. Aroma logam bercampur debu menyengat hidung mereka. Leon menyalakan senter kecil, menyinari deretan peti kemas yang berjajar rapi. sementara itu Evelyn, melihat bekas roda troli di lantai. “Seseorang baru saja memindahkan sesuatu di sini,” katanya, menunjuk bekas tersebut.

Leon mendekat, mengamati bekas itu sebelum mengangguk. “Kita lihat apa yang mereka sembunyikan.”

Mereka membuka salah satu peti dengan hati-hati namun, sebelum mereka sempat memeriksa apa yang terdapat dalam peti tersebut, terdengar suara langkah kaki yang semakin dekat. Leon mematikan senter dan memberi isyarat kepada Evelyn untuk bersembunyi di balik peti.

Tiga pria masuk kali ini. Mereka tampaknya berasal dari berbagai negara, menandakan bahwa ini adalah operasi lintas batas. Salah satu dari mereka, seorang pria beraksen Rusia yang tampaknya menjadi pemimpin kelompok itu, berbicara dalam bahasa Rusia:

“Груз должен быть отправлен вовремя. Любые задержки, и мы окажемся в беде.”

(Kargo harus dikirim tepat waktu. Jika ada penundaan, kita akan mendapat masalah.)

Pria kedua, yang tampak dari Eropa Barat dengan aksen Prancis kental, menjawab dalam bahasa Prancis:

“Ne vous inquiétez pas, tout est sous contrôle. Les dockers sont prêts à tout moment.”

(Jangan khawatir, semuanya sudah terkendali. Para pekerja pelabuhan siap kapan saja.)

Leon melirik Evelyn, memberi isyarat agar tetap diam. Evelyn tampak bingung tapi fokus mencoba mengingat dialog mereka.

Pria ketiga, beraksen Italia, tertawa kecil sebelum berkata dalam bahasa Italia:

“Ma davvero pensi che qualcuno possa fermarci? La polizia qui è cieca.”

(Kau benar-benar berpikir seseorang bisa menghentikan kita? Polisi di sini buta.)

Pria Rusia membalas dalam bahasa Inggris, mungkin agar semua paham:

“Enough talk. Make sure the shipment leaves at dawn. Damian doesn’t tolerate failure.”

(Cukup bicara. Pastikan pengiriman berangkat saat fajar. Damian tidak mentoleransi kegagalan.)

Leon mendengarkan dengan seksama, mencoba mencatat setiap nama dan petunjuk penting yang mungkin muncul dari percakapan itu. Setelah ketiga pria itu meninggalkan area, Leon dan Evelyn dengan cepat keluar dari gudang sebelum mereka ketahuan.

Di perjalanan kembali, Evelyn masih memikirkan percakapan tadi. “Mereka menggunakan lebih dari tiga bahasa, dan semuanya terhubung. Damian jelas punya jaringan besar,” katanya.

Leon mengangguk, matanya tajam menatap jalan di depannya. “Rusia, Prancis, Italia Ini bukan hanya jaringan perdagangan biasa. Ini adalah organisasi lintas negara dengan Damian di pusatnya.”

“Kalau begitu, bagaimana kita bisa melawan mereka?” Evelyn bertanya dengan nada cemas.

Leon menggenggam setir lebih erat. “Kita tidak perlu melawan seluruh organisasi. Kita hanya perlu menjatuhkan Damian. Itu akan membuat segalanya runtuh.”

Setelah berhasil menguping percakapan di dermaga, Leon dan Evelyn segera meninggalkan lokasi sebelum keberadaan mereka diketahui. Hujan rintik-rintik yang terus turun menjadi penyamaran sempurna untuk melarikan diri dalam gelapnya malam.

Di perjalanan kembali ke markas mereka di Distrik Ravenwood, Leon terus memikirkan frasa dalam bahasa Rusia yang diucapkan oleh salah satu pria di dermaga:

"Груз должен быть отправлен вовремя. Любые задержки, и мы окажемся в беде.”

“Apa menurutmu percakapan tadi ada hubungannya dengan Damian?” tanya Evelyn, memecah keheningan di dalam mobil.

Leon mengangguk sambil melirik layar ponselnya yang memuat rekaman suara tersebut. “Pasti. Mereka sedang mengatur pengiriman sesuatu yang besar. Kita hanya perlu tahu apa isinya.”

Setibanya di markas, mereka segera menuju ruang analisis. Elena telah menunggu dengan ekspresi tegang. “Kalian tidak ketahuan, kan?” tanyanya, suaranya penuh kekhawatiran.

Leon mengangkat bahu. “Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda mereka menyadari keberadaan kita. Tapi ini hanya soal waktu. Kita harus bergerak cepat.”

Evelyn menyerahkan alat perekam dan foto-foto yang mereka ambil di lokasi dermaga kepada Elena. Sementara itu, Leon mulai mencari informasi terkait simbol yang terlihat pada salah satu peti: sebuah segitiga dengan lingkaran di tengahnya.

“Simbol ini... sepertinya ada hubungannya dengan jaringan mafia internasional,” kata Elena, sambil mengetik cepat di laptopnya.

“Saya akan coba melacaknya lebih jauh.” Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan analisis, sebuah pesan anonim masuk ke ponsel Leon:

“Kalian tidak akan bisa lari selamanya. Lihat apa yang akan terjadi jika kalian terus mencampuri urusan Damian!!.”

Pesan tersebut membuat suasana semakin tegang. Leon memutuskan bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, sementara Evelyn mulai meninjau kembali rekaman suara yang mereka dapatkan, berharap menemukan petunjuk lebih lanjut.

***

Bab terkait

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 5: Kembali Ke Dermaga

    ***Malam berikutnya, mereka kembali ke dermaga. Kali ini, suasana jauh lebih mencekam. Hujan rintik-rintik masih turun di Ravenwood, menciptakan kabut tipis yang melingkupi pelabuhan. Di sepanjang dermaga, suara langkah kaki samar terdengar, bercampur dengan denting air yang memecah kesunyian malam. Leon dan Evelyn bergerak hati-hati, menyusuri bayangan gelap yang diberikan tumpukan peti kemas.Namun, ada sesuatu yang berbeda malam ini. Gerakan mencurigakan di sekitar mereka terasa tidak wajar—terorganisir, seperti jebakan yang disengaja. Evelyn berhenti sejenak, merasakan hawa dingin yang menusuk tulang."Kau merasakannya?" bisiknya pada Leon.Leon hanya mengangguk, matanya tajam menyapu area sekitarnya. "Mereka tahu kita kembali."Ketegangan menggantung di udara. Pesan ancaman yang Leon terima tadi malam kembali terngiang di benaknya: "Kalian tidak akan bisa lari selamanya. Lihat apa yang akan terjadi jika kalian terus mencampuri urusan Damian."“Ini pasti bagian dari rencana merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 6: Di Balik Kabut Ravenwood

    ***Malam itu mereka beristirahat di sebuah motel tua di pinggiran Ravenwood. Hujan masih mengguyur, menciptakan ritme monoton di atas atap yang bocor di beberapa sudut. Evelyn duduk di tepi tempat tidur, memeriksa luka di lengannya yang diperoleh saat perkelahian di dermaga. Leon berdiri di dekat jendela, tirai sedikit terbuka, memperhatikan jalan di luar dengan kewaspadaan tinggi."Sepertinya mereka benar-benar tidak akan berhenti sampai kita hancur," kata Evelyn, memecah keheningan. Ia menghela napas pelan sambil membalut lukanya dengan perban.Leon tidak menjawab. Matanya tetap terpaku pada jalanan gelap, memastikan tidak ada yang mengikuti mereka. Akhirnya, ia berbicara dengan suara rendah, hampir berbisik. "Mereka sudah mengincar kita sejak lama. Tapi sekarang, mereka tahu kita semakin dekat dengan sesuatu yang penting."Evelyn berdiri, mendekati Leon. "Kau yakin Damian yang mengatur semua ini? Bisa saja orang lain yang mencoba mengalihkan perhatian kita."Leon mengangguk perlah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 7: Jejak Terpendam

    ***Malam telah larut ketika Leon dan Evelyn kembali ke markas kecil mereka. Hujan deras yang terus mengguyur Ravenwood seolah menyembunyikan kegelisahan mereka. Leon berdiri di depan papan bukti, menatap foto Damian Crowe dengan tatapan tajam. Evelyn duduk di kursi, memeriksa rekaman audio dari malam sebelumnya, mencoba mencari petunjuk di tengah suara tembakan dan percakapan singkat.“Gudang nomor 17,” gumam Evelyn, mengulang informasi penting yang mereka peroleh. “Mereka memindahkan sesuatu yang besar di sana, tapi kita belum tahu apa.”Leon menghela napas, kemudian mengambil selembar kertas yang berisi catatan transaksi misterius dari dermaga. “Bukan hanya senjata atau bahan peledak,” ujarnya. “Ini lebih besar. Saya yakin ini ada hubungannya dengan seseorang di pemerintahan.”Evelyn menoleh tajam. “Kau pikir Damian punya sekutu politik?”“Bukan hanya sekutu,” jawab Leon. “Saya pikir dia bagian dari sesuatu yang lebih besar. Mungkin ini sebabnya dia selalu selangkah lebih maju.”Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 8: Pemburu dan yang Diburu

    ***Hujan deras yang tak kunjung reda di Ravenwood membuat malam itu semakin mencekam. Di markas kecil mereka, Leon menatap papan bukti yang kini dipenuhi koneksi baru. Nama Richard Hayes kini berada di pusat perhatian, dikelilingi oleh potongan informasi yang mengarah pada Damian Crowe dan organisasi besar di belakangnya.Sementara itu, Evelyn masih memeriksa data dalam flashdisk yang mereka dapatkan dari laboratorium. Sebagian besar file terenkripsi, tetapi ada satu folder yang berhasil ia buka.“Leon, lihat ini,” panggil Evelyn.Leon mendekat dan membaca file yang ditampilkan di layar. Isinya adalah catatan transaksi antara Dr. Hayes dan sebuah perusahaan farmasi besar bernama GenTech Innovations. Transaksi itu mencatat pembelian bahan kimia dalam jumlah besar yang bisa digunakan untuk membuat senjata biologis.“Jadi, Dr. Hayes tidak hanya tahu tentang Damian,” ujar Evelyn, suaranya bergetar. “Dia mungkin terlibat dalam pengembangan sesuatu yang berbahaya.”Leon mengepalkan tinjuny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 9: Bayangan di Balik Jaringan

    ***Fajar menyingsing di atas Danau Silvermist, tetapi tidak ada kelegaan dalam hati Leon maupun Evelyn. Mereka membawa Dr. Hayes ke sebuah tempat persembunyian sementara, sebuah rumah kecil di pinggiran kota Ravenwood yang jarang diketahui orang. Di sana, mereka merancang langkah berikutnya.“Kita tidak bisa hanya bersembunyi,” kata Leon sambil menatap Dr. Hayes yang tampak lelah. “Jika formula itu masih ada, Damian akan terus mengejar.”Evelyn duduk di meja, membuka laptop dan menghubungkan flashdisk yang mereka bawa. “Kita harus tahu siapa saja yang terlibat dan seberapa jauh jaringannya. Kalau Damian hanyalah bagian kecil, siapa pemain utamanya?”Dr. Hayes menarik napas panjang sebelum akhirnya bicara. “Damian bekerja untuk seseorang yang lebih besar, seseorang dengan kekuasaan dan uang tak terbatas. Namanya Victor Sokolov, pengusaha sekaligus mafia yang dikenal sebagai filantropis. Tapi dia adalah dalang di balik jaringan perdagangan senjata biologis ini.”Leon mengernyit. “Sokol

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 10: Kunci dalam Bayangan

    Genre: Action, Misteri, Romansa, ThillerTagar: Detektif, Mafia, Dokter Otopsi, Action, Misteri, Romansa, Thiller***Langit Ravenwood mulai cerah setelah ledakan besar menghancurkan gudang pusat Damian, tetapi suasana hati Leon dan Evelyn tetap suram. Meskipun formula telah dihancurkan, mereka sadar bahwa ancaman yang lebih besar masih mengintai di balik bayangan.Dr. Hayes duduk di sudut ruangan persembunyian mereka, wajahnya penuh rasa bersalah. Tangannya memegang dokumen yang berhasil ia selamatkan dari server sebelum formula itu hilang. Dokumen tersebut penuh dengan kode-kode aneh, simbol, dan frasa membingungkan.“Aku menemukan ini sebelum server itu hancur,” ucap Hayes lirih. “Tampaknya ini adalah petunjuk menuju lokasi Sokolov dan rencana berikutnya.”Leon mengambil dokumen itu dengan hati-hati, matanya membaca setiap detail yang tertera di sana. Evelyn mendekat, memperhatikan simbol-simbol Yunani kuno yang terlihat familiar baginya.“Στίγμα,” gumam Evelyn, menunjuk salah satu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 11: Lorong Menuju Rahasia

    ***Lorong gelap di bawah Elysium Park terasa dingin dan sunyi, seolah menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin ditemukan siapa pun. Langkah kaki Leon, Evelyn, dan Dr. Hayes bergema di sepanjang dinding batu yang lembap, suara mereka menggema dengan samar. Cahaya dari senter kecil mereka hanya cukup untuk menerangi beberapa meter ke depan, menciptakan bayangan panjang yang tampak bergerak sendiri.“Ini pasti lorong menuju laboratorium rahasia,” ujar Evelyn sambil memeriksa simbol-simbol di dinding yang tampaknya memiliki pola tertentu. “Tapi saya tidak yakin kita bisa melewatinya begitu saja.”Leon berhenti sejenak, memperhatikan lorong dengan cermat. “Kalau Sokolov menghabiskan banyak uang untuk ini, pasti ada sistem keamanan yang menunggu.”Hayes mengangguk setuju. “Aku pernah melihat desain seperti ini sebelumnya. Lorong seperti ini biasanya dipenuhi jebakan otomatis. Kita harus sangat berhati-hati.”Leon mendesah pelan, lalu melanjutkan langkahnya. Namun, beberapa meter kemudian, l

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 1: Camellia Putih

    Hujan deras membasahi jalanan Ravenwood, menciptakan genangan air yang memantulkan lampu-lampu jalan berwarna kekuningan. Kota itu, meskipun besar, selalu terasa mencekam di malam hari. Deru mobil patroli polisi terdengar di kejauhan, semakin mendekat ke salah satu sudut distrik industri yang sepi.Leon Ardian melangkah keluar dari mobilnya dengan mantelnya yang panjang. Dia menghela napas panjang sambil memandang ke arah gudang tua yang dikelilingi garis polisi. Sebuah tempat yang jauh dari peradaban, tempat di mana tak seorang pun berharap menemukan kehidupan atau kematian.“Detektif Ardian!” suara seorang petugas polisi memanggil. “Kami menemukan korban lainnya. Ini yang ketiga minggu ini.”Leon mengangguk tanpa berkata apa-apa. Dia tahu kasus ini akan menjadi mimpi buruk lain yang membangunkannya di tengah malam. Mengambil senter dari sakunya, dia berjalan mendekati lokasi di mana tubuh seorang wanita ditemukan.Tubuh itu terbaring di tengah ruangan besar yang kosong, diterangi ol

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 11: Lorong Menuju Rahasia

    ***Lorong gelap di bawah Elysium Park terasa dingin dan sunyi, seolah menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin ditemukan siapa pun. Langkah kaki Leon, Evelyn, dan Dr. Hayes bergema di sepanjang dinding batu yang lembap, suara mereka menggema dengan samar. Cahaya dari senter kecil mereka hanya cukup untuk menerangi beberapa meter ke depan, menciptakan bayangan panjang yang tampak bergerak sendiri.“Ini pasti lorong menuju laboratorium rahasia,” ujar Evelyn sambil memeriksa simbol-simbol di dinding yang tampaknya memiliki pola tertentu. “Tapi saya tidak yakin kita bisa melewatinya begitu saja.”Leon berhenti sejenak, memperhatikan lorong dengan cermat. “Kalau Sokolov menghabiskan banyak uang untuk ini, pasti ada sistem keamanan yang menunggu.”Hayes mengangguk setuju. “Aku pernah melihat desain seperti ini sebelumnya. Lorong seperti ini biasanya dipenuhi jebakan otomatis. Kita harus sangat berhati-hati.”Leon mendesah pelan, lalu melanjutkan langkahnya. Namun, beberapa meter kemudian, l

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 10: Kunci dalam Bayangan

    Genre: Action, Misteri, Romansa, ThillerTagar: Detektif, Mafia, Dokter Otopsi, Action, Misteri, Romansa, Thiller***Langit Ravenwood mulai cerah setelah ledakan besar menghancurkan gudang pusat Damian, tetapi suasana hati Leon dan Evelyn tetap suram. Meskipun formula telah dihancurkan, mereka sadar bahwa ancaman yang lebih besar masih mengintai di balik bayangan.Dr. Hayes duduk di sudut ruangan persembunyian mereka, wajahnya penuh rasa bersalah. Tangannya memegang dokumen yang berhasil ia selamatkan dari server sebelum formula itu hilang. Dokumen tersebut penuh dengan kode-kode aneh, simbol, dan frasa membingungkan.“Aku menemukan ini sebelum server itu hancur,” ucap Hayes lirih. “Tampaknya ini adalah petunjuk menuju lokasi Sokolov dan rencana berikutnya.”Leon mengambil dokumen itu dengan hati-hati, matanya membaca setiap detail yang tertera di sana. Evelyn mendekat, memperhatikan simbol-simbol Yunani kuno yang terlihat familiar baginya.“Στίγμα,” gumam Evelyn, menunjuk salah satu

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 9: Bayangan di Balik Jaringan

    ***Fajar menyingsing di atas Danau Silvermist, tetapi tidak ada kelegaan dalam hati Leon maupun Evelyn. Mereka membawa Dr. Hayes ke sebuah tempat persembunyian sementara, sebuah rumah kecil di pinggiran kota Ravenwood yang jarang diketahui orang. Di sana, mereka merancang langkah berikutnya.“Kita tidak bisa hanya bersembunyi,” kata Leon sambil menatap Dr. Hayes yang tampak lelah. “Jika formula itu masih ada, Damian akan terus mengejar.”Evelyn duduk di meja, membuka laptop dan menghubungkan flashdisk yang mereka bawa. “Kita harus tahu siapa saja yang terlibat dan seberapa jauh jaringannya. Kalau Damian hanyalah bagian kecil, siapa pemain utamanya?”Dr. Hayes menarik napas panjang sebelum akhirnya bicara. “Damian bekerja untuk seseorang yang lebih besar, seseorang dengan kekuasaan dan uang tak terbatas. Namanya Victor Sokolov, pengusaha sekaligus mafia yang dikenal sebagai filantropis. Tapi dia adalah dalang di balik jaringan perdagangan senjata biologis ini.”Leon mengernyit. “Sokol

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 8: Pemburu dan yang Diburu

    ***Hujan deras yang tak kunjung reda di Ravenwood membuat malam itu semakin mencekam. Di markas kecil mereka, Leon menatap papan bukti yang kini dipenuhi koneksi baru. Nama Richard Hayes kini berada di pusat perhatian, dikelilingi oleh potongan informasi yang mengarah pada Damian Crowe dan organisasi besar di belakangnya.Sementara itu, Evelyn masih memeriksa data dalam flashdisk yang mereka dapatkan dari laboratorium. Sebagian besar file terenkripsi, tetapi ada satu folder yang berhasil ia buka.“Leon, lihat ini,” panggil Evelyn.Leon mendekat dan membaca file yang ditampilkan di layar. Isinya adalah catatan transaksi antara Dr. Hayes dan sebuah perusahaan farmasi besar bernama GenTech Innovations. Transaksi itu mencatat pembelian bahan kimia dalam jumlah besar yang bisa digunakan untuk membuat senjata biologis.“Jadi, Dr. Hayes tidak hanya tahu tentang Damian,” ujar Evelyn, suaranya bergetar. “Dia mungkin terlibat dalam pengembangan sesuatu yang berbahaya.”Leon mengepalkan tinjuny

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 7: Jejak Terpendam

    ***Malam telah larut ketika Leon dan Evelyn kembali ke markas kecil mereka. Hujan deras yang terus mengguyur Ravenwood seolah menyembunyikan kegelisahan mereka. Leon berdiri di depan papan bukti, menatap foto Damian Crowe dengan tatapan tajam. Evelyn duduk di kursi, memeriksa rekaman audio dari malam sebelumnya, mencoba mencari petunjuk di tengah suara tembakan dan percakapan singkat.“Gudang nomor 17,” gumam Evelyn, mengulang informasi penting yang mereka peroleh. “Mereka memindahkan sesuatu yang besar di sana, tapi kita belum tahu apa.”Leon menghela napas, kemudian mengambil selembar kertas yang berisi catatan transaksi misterius dari dermaga. “Bukan hanya senjata atau bahan peledak,” ujarnya. “Ini lebih besar. Saya yakin ini ada hubungannya dengan seseorang di pemerintahan.”Evelyn menoleh tajam. “Kau pikir Damian punya sekutu politik?”“Bukan hanya sekutu,” jawab Leon. “Saya pikir dia bagian dari sesuatu yang lebih besar. Mungkin ini sebabnya dia selalu selangkah lebih maju.”Ke

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 6: Di Balik Kabut Ravenwood

    ***Malam itu mereka beristirahat di sebuah motel tua di pinggiran Ravenwood. Hujan masih mengguyur, menciptakan ritme monoton di atas atap yang bocor di beberapa sudut. Evelyn duduk di tepi tempat tidur, memeriksa luka di lengannya yang diperoleh saat perkelahian di dermaga. Leon berdiri di dekat jendela, tirai sedikit terbuka, memperhatikan jalan di luar dengan kewaspadaan tinggi."Sepertinya mereka benar-benar tidak akan berhenti sampai kita hancur," kata Evelyn, memecah keheningan. Ia menghela napas pelan sambil membalut lukanya dengan perban.Leon tidak menjawab. Matanya tetap terpaku pada jalanan gelap, memastikan tidak ada yang mengikuti mereka. Akhirnya, ia berbicara dengan suara rendah, hampir berbisik. "Mereka sudah mengincar kita sejak lama. Tapi sekarang, mereka tahu kita semakin dekat dengan sesuatu yang penting."Evelyn berdiri, mendekati Leon. "Kau yakin Damian yang mengatur semua ini? Bisa saja orang lain yang mencoba mengalihkan perhatian kita."Leon mengangguk perlah

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 5: Kembali Ke Dermaga

    ***Malam berikutnya, mereka kembali ke dermaga. Kali ini, suasana jauh lebih mencekam. Hujan rintik-rintik masih turun di Ravenwood, menciptakan kabut tipis yang melingkupi pelabuhan. Di sepanjang dermaga, suara langkah kaki samar terdengar, bercampur dengan denting air yang memecah kesunyian malam. Leon dan Evelyn bergerak hati-hati, menyusuri bayangan gelap yang diberikan tumpukan peti kemas.Namun, ada sesuatu yang berbeda malam ini. Gerakan mencurigakan di sekitar mereka terasa tidak wajar—terorganisir, seperti jebakan yang disengaja. Evelyn berhenti sejenak, merasakan hawa dingin yang menusuk tulang."Kau merasakannya?" bisiknya pada Leon.Leon hanya mengangguk, matanya tajam menyapu area sekitarnya. "Mereka tahu kita kembali."Ketegangan menggantung di udara. Pesan ancaman yang Leon terima tadi malam kembali terngiang di benaknya: "Kalian tidak akan bisa lari selamanya. Lihat apa yang akan terjadi jika kalian terus mencampuri urusan Damian."“Ini pasti bagian dari rencana merek

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 4: Bayangan di Balik Jejak

    ***Hujan deras mengguyur kota Ravenwood, membasahi jalanjalan yang sepi dan menciptakan genangan kecil di sepanjang trotoar. Lampu-lampu neon dari kedai dan toko memantulkan cahaya ke permukaan basah itu, menciptakan bayangan yang bergerak seiring hembusan angin. Di tengah kesunyian kota yang hanya diiringi bunyi tetesan air, suasana dingin dan kelam terasa semakin menusuk.Di markas mereka yang sederhana di Distrik Ravenwood, Leon duduk di depan papan besar yang penuh dengan catatan, foto, dan peta. Garis-garis merah yang menghubungkan satu titik ke titik lain seolah membentuk jaringan rumit yang terus-menerus mengingatkannya bahwa kasus ini jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Pikirannya dipenuhi pertanyaan tanpa jawaban, setiap petunjuk yang ada justru membawa lebih banyak keraguan.Ketukan lembut di pintu mengalihkan perhatiannya. Evelyn masuk, membawa dua cangkir kopi yang mengepul hangat. “Kau butuh ini,” katanya, suaranya lembut namun tegas. Dia meletakkan salah satu cang

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 3: Bayangan Dalam Kabut

    ***Malam itu, udara di Ravenwood semakin dingin. Di dalam kantor kecilnya, Leon duduk sambil memandangi papan bukti yang semakin penuh. Nama Claire Vega sekarang ada di tengah papan, dikelilingi tanda tanya besar.Di sebelahnya, Evelyn berdiri, mencoba menyusun kembali petunjuk yang mereka miliki. “Claire... kau yakin ini dia?” tanyanya, ragu.Leon tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap foto rekan kerjanya yang dulu selalu ia percaya. “Saya tidak yakin. Tapi, terlalu banyak kebetulan.”Evelyn menyilangkan tangannya, matanya menatap ke arah papan bukti. “Kalau begitu, kita cari tahu. Dia salah satu dari kita, kan Jika dia tidak bersalah, buktikan. Kalau dia bersalah...” Evelyn berhenti sejenak, menelan ludah. “...kita harus bertindak.”Leon menarik napas panjang. “Saya tidak akan membuat tuduhan tanpa bukti, jadi saya akan mengawasi dia.”Keesokan paginya, Leon memutuskan untuk memulai penyelidikannya lebih dalam. Sementara itu, Evelyn menghabiskan waktu di laboratorium forensik, m

DMCA.com Protection Status