Home / Romansa / Benang Merah / April 2009

Share

April 2009

Author: LisaLiza
last update Last Updated: 2021-07-28 23:36:30

Seharusnya April menjadi waktu yang indah bagi Aileen, karena terik matahari seakan penuh menyinari hidupnya. Tetapi berbeda dengan April kali ini. Seperti musim hujan, hati Aileen dipenuhi kemendungan yang tak berkesudahan. 

Sehari selepas pembicaraan di antara Aileen dan Malvin mengenai kepergian pemuda itu, membuat Aileen harus bersiap dengan jarak di antara mereka.

Kini ia hanya berteman dengan kasur lapuknya, tak mau keluar bahkan untuk sekedar menyapa orang. Ia merasa muak berpura-pura bahwa dia baik-baik saja. 

Hanya tinggal menghitung hari, kepergian Malvin terasa semakin dekat. Ketika Aileen masih bermalas-malasan, tiba-tiba ada yang mengetuk jendela kamarnya, dan ternyata orang itu adalah Malvin, orang yang paling ia hindari untuk saat ini.

" Keluarlah, Kakak mau bicara!" Ucap Dante

Aileen pun bergegas menghampiri Malvin

" Ada apa Kak?" tanya Aileen 

" Apakah kau sakit? Sudah beberapa hari ini kau hanya berdiam di kamar, memangnya tidak pergi ke sekolah?" tanya Malvin cemas

" Aku tidak mengikuti ospek sekolah. Aku akan masuk sekolah jika pembelajaran di mulai" jawab Aileen

" Syukurlah, Kakak cemas sekali. Oh ya, tiga hari lagi Kakak akan pergi ke London"

Dalam hati, Aileen mencoba menguatkan diri toh dia tak punya hak apa-apa atas hidup Malvin. 

" Secepat itu Kak?" tanya Aileen

" Kakak juga tak mengira akan secepat ini. Tapi Kakak bersyukur, bukankah lebih cepat lebih baik" ucap Malvin

" Semoga semua hal di mudahkan, aku turut bahagia Kak" ucap Aileen tersenyum

" Oh ya, Kakak membelikanmu sepatu baru. Kakak membelinya dari hasil tabungan selama ini. Sepatu ini merupakan yang terbaik di dunia hanya untukmu Aileen, adikku tersayang" ucap Malvin lalu memberikan sepatu yang masih terbungkus itu. 

Aileen menyangkal kata 'adik' yang dilontarkan Malvin, menurut Aileen perasaannya sudah melampaui lebih dari itu. 

" Kakak harap sepatu ini awet sampai 4 tahun kemudian, sampai kakak kembali lagi. Mustahil memang, tetapi sepatu ini akan menemani semua langkahmu Aileen. Kau suka kan? " ucap Malvin

Sepatu hitam dengan garis manis berwarna pink itu sangat pas ketika Aileen mencobanya. 

" Aku sangat suka. Terima Kasih Kak" ucap Aileen senang

" Sama-sama Aileen" jawab Malvin sembari mengacak rambut Aileen gemas.

** 

Hari itu pun tiba.

Hari di mana orang-orang di panti harus melepas kepergian Malvin ke London. Mereka semua berkumpul dan berdoa bersama untuk kesuksesan Malvin. Bu Lusi menangis, anak-anak pun ikut bersedih atas perpisahan itu. Tak terkecuali Aileen, ia sangat remuk sekarang, ia sangat ingin egois dan menghalangi kepergian 'Kakak'nya namun Aileen tak boleh melakukan itu.

" Semuanya Malvin pamit" ucap Malvin

Pecah tangisan Bu Lusi, melepas Malvina adalah pilihan sukit baginya.

"Bu tidak usah terlalu bersedih, kau bisa menelepon ku sewaktu-waktu. Aku akan kembali lagi dengan versi Malvin yang lebih hebat yah Bu" ucap Malvin pada Bu Lusi sembari memegang pundak beliau

" Kau harus selalu berdoa dalam setiap langkah hidupmu dan bersikaplah baik pada Bu Diva dan Pak Edward" ucap Bu Lusi

" Saya dan keluarga pamit bu" ucap Bu Diva pada Bu Lusi.

Ketika mereka selesai berpamitan dan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Aileen berteriak memanggil Malvin.

" Kak tunggu" teriaknya

Malvin pun keluar dari mobil.

" Ada apa Aileen" tanya Malvin 

" Sarung tangan untukmu Kak, kalau musim dingin datang pakailah ini " ucap Aileen lalu memberikan kotak kecil berisi sarung tangan

" Terima Kasih Aileen. Tumbuhlah menjadi gadis yang baik kelak" ucap Malvin dengan mata memerah menahan tangis

Aileen pun sama berjuangnya untuk tak mengeluarkan air mata.

** 

Setelah perpisahan itu, semua hal yang ada di panti tidak sama lagi bagi Aileen. Ia tak mau pergi ke taman dan duduk dibangku yang selalu mereka duduki bersama, ia sangat malas untuk bersepeda ke taman lagi. Segalanya tampak kosong tanpa seorang Malvin Saputra.

Bulan ke Bulan dan musim pun telah berganti, Aileen lalui tanpa kabar dari Malvin. Gadis itu selalu menunggu kotak pos di depan rumah panti dan selalu menunggu telepon rumah berdering. Berharap Malvin akan menghubungi Bu Lusi dan semua orang di panti, namun hal itu tak kunjung datang.

Beberapa kali Aileen meyakinkan dirinya sendiri, bahwa ' kakak' nya baik-baik saja dan hidup bahagia di London sana. Ia berusaha menghilangkan kegusarannya mengenai Malvin dan melanjutkan hidupnya kembali di Panti Muara Kasih.

Lalu apakah benang merah kali ini akan putus seperti jarak yang memisahkan mereka berdua? 

To Be Continued.

Related chapters

  • Benang Merah    Ruang dan Waktu

    Berbulan-bulan sudah Malvin hidup di London. Hidupnya kini berubah drastis. Orang tua angkat yang baik, fasilitas yang mempuni, kualitas pendidikan yang bagus, kini menjadi bagian hidup seorang Malvin Saputra. Namun Malvin merasa ia tak bahagia juga tak merasa sedih. Semua berjalan begitu adanya mengalir seperti air. Walaupun hidupnya kini berubah, semua tampak kosong menurut Malvin. Hanya satu keyakinan dan keteguhan yang selalu Malvin tanamkan dalam dirinya yaitu ia akan sukses suatu saat nanti. Sejujurnya sudah lama Malvin tidak menghubungi Bu Lusi dan anak-anak panti tak terkecuali Aileen. Malvin mempunya alasan, bahwa ia tak mau setengah hati untuk tinggal di sini. Ia ingin terlepas dari belenggu rasa bersalahnya karena meninggalkan panti terlebih lagi Aileen. Walaupun begitu Malvin selalu mencemaskan hidup Aileen di sana. Gadis itu teramat rapuh, susah payah ia membuang pikiran bahwa Aileen tidak baik-baik saja. Setelah berbu

    Last Updated : 2021-08-12
  • Benang Merah   Retak

    BAB 1| RetakAileen PovKita berdua memiliki nasib yang sama. Kita dipertemukan oleh takdir yang membawa kita pada tempat ini. Tempat yang amat sangat aku syukuri. Tuhan maha baik telah mempertemukan aku denganmu Malvin Saputra.2002Hidup memang tak mudah ditebak terkadang arusnya tenang lalu bisa saja secara tiba-tiba badai pun datang dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan perempuan yang bernama Aileen Dwiputri. Tuhan sedang merangkai cerita dalam kehidupan perempuan cilik itu atau bahkan Tuhan sedang menciptakan alur hidup berkelok yang harus dijalani oleh Aileen.Peristiwa tragis yang menimpa Aileen dan keluarganya telah membawa ia pada suatu hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Ketika itu Aileen tampil dalam acara kelulusan di TKnya, keluarga Aileen pun tentu harus turut hadir dalam hari spesial itu. Bagaimana tidak,putri bungsu nya telah lulus dari TK dan bahkan m

    Last Updated : 2021-07-22
  • Benang Merah   Hidup yang baru

    Bab 2 Hidup yang BaruGadis kecil itu sedang terduduk sendirian di bangku taman. Ia memperhatikan orang-orang sedang bermain bersama dan tertawa bersama. Mereka terlihat bahagia sekali, dan itu yang menyadarkan Aileen, betapapun hidupnya kini hancur namun dunia tetap berjalan semestinya.Merenung, melamun, menangis lagi dan lagi itulah yang dilakukan Aileen terus menerus.Sehari setelah kedatangannya di panti, sekarang Aileen sudah mempunyai kamar yang berisi beberapa orang. Setidaknya ini tak seburuk daripada tinggal bersama tantenya yang terus mengacuhkan Aileen.Gadis kecil itu kini mempunyai beberapa teman, ada yang sebaya dengannya, ada yang lebih tua, bahkan ada dua orang bayi yang tinggal di sini."Anak-anak mari berkumpul makan siang sudah siap" ucap Bu Lusi berteriak di depan pintu rumah"Yeayyy" sorak anak-anak itu ceria.Aileen tak menghiraukan ucapan Bu Lusi, ia masih duduk melamun di bangku taman, walaupun

    Last Updated : 2021-07-22
  • Benang Merah   Untitled 2009

    BAB 3 Untitled 20092009Kini tepat tujuh tahun sudah waktu berlalu Aileen habiskan di Panti Asuhan Muara Kasih. Masih bersama orang-orang yang ia sayangi tentunya Bu Lusi, teman-teman nya di panti dan orang yang begitu spesial baginya yaitu Malvin Saputra.Gadis itu tumbuh dengan baik, sangat cantik memang. Dengan tubuh tinggi semampai, mata yang bulat sempurna dan gummy smile yang membuat semua orang hangat dibuatnya.Hari ini adalah ulang tahun Aileen yang ke 13 tahun. Semua orang di panti merayakan ulang tahun Aileen dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ia senang dibuatnya, tak lupa di hari ulang tahunnya gadis itu mengunjungi ibunya di rumah sakit jiwa juga makam Ayah dan Abangnya.Aileen yang berusia 13 tahun sedang mempersiapkan dirinya untuk masuk ke SMP. Tak terasa, ia dapat bertahan hingga hari ini dan merasa bersyukur setiap harinya karena ia selalu di kelilingi orang-orang baik di panti.

    Last Updated : 2021-07-22

Latest chapter

  • Benang Merah    Ruang dan Waktu

    Berbulan-bulan sudah Malvin hidup di London. Hidupnya kini berubah drastis. Orang tua angkat yang baik, fasilitas yang mempuni, kualitas pendidikan yang bagus, kini menjadi bagian hidup seorang Malvin Saputra. Namun Malvin merasa ia tak bahagia juga tak merasa sedih. Semua berjalan begitu adanya mengalir seperti air. Walaupun hidupnya kini berubah, semua tampak kosong menurut Malvin. Hanya satu keyakinan dan keteguhan yang selalu Malvin tanamkan dalam dirinya yaitu ia akan sukses suatu saat nanti. Sejujurnya sudah lama Malvin tidak menghubungi Bu Lusi dan anak-anak panti tak terkecuali Aileen. Malvin mempunya alasan, bahwa ia tak mau setengah hati untuk tinggal di sini. Ia ingin terlepas dari belenggu rasa bersalahnya karena meninggalkan panti terlebih lagi Aileen. Walaupun begitu Malvin selalu mencemaskan hidup Aileen di sana. Gadis itu teramat rapuh, susah payah ia membuang pikiran bahwa Aileen tidak baik-baik saja. Setelah berbu

  • Benang Merah   April 2009

    Seharusnya April menjadi waktu yang indah bagi Aileen, karena terik matahari seakan penuh menyinari hidupnya. Tetapi berbeda dengan April kali ini. Seperti musim hujan, hati Aileen dipenuhi kemendungan yang tak berkesudahan.Sehari selepas pembicaraan di antara Aileen dan Malvin mengenai kepergian pemuda itu, membuat Aileen harus bersiap dengan jarak di antara mereka.Kini ia hanya berteman dengan kasur lapuknya, tak mau keluar bahkan untuk sekedar menyapa orang. Ia merasa muak berpura-pura bahwa dia baik-baik saja.Hanya tinggal menghitung hari, kepergian Malvin terasa semakin dekat. Ketika Aileen masih bermalas-malasan, tiba-tiba ada yang mengetuk jendela kamarnya, dan ternyata orang itu adalah Malvin, orang yang paling ia hindari untuk saat ini." Keluarlah, Kakak mau bicara!" Ucap DanteAileen pun bergegas menghampiri Malvin" Ada apa Kak?" tanya Aileen" Apakah kau sakit? Sudah beberapa hari ini kau hanya berdia

  • Benang Merah   Untitled 2009

    BAB 3 Untitled 20092009Kini tepat tujuh tahun sudah waktu berlalu Aileen habiskan di Panti Asuhan Muara Kasih. Masih bersama orang-orang yang ia sayangi tentunya Bu Lusi, teman-teman nya di panti dan orang yang begitu spesial baginya yaitu Malvin Saputra.Gadis itu tumbuh dengan baik, sangat cantik memang. Dengan tubuh tinggi semampai, mata yang bulat sempurna dan gummy smile yang membuat semua orang hangat dibuatnya.Hari ini adalah ulang tahun Aileen yang ke 13 tahun. Semua orang di panti merayakan ulang tahun Aileen dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ia senang dibuatnya, tak lupa di hari ulang tahunnya gadis itu mengunjungi ibunya di rumah sakit jiwa juga makam Ayah dan Abangnya.Aileen yang berusia 13 tahun sedang mempersiapkan dirinya untuk masuk ke SMP. Tak terasa, ia dapat bertahan hingga hari ini dan merasa bersyukur setiap harinya karena ia selalu di kelilingi orang-orang baik di panti.

  • Benang Merah   Hidup yang baru

    Bab 2 Hidup yang BaruGadis kecil itu sedang terduduk sendirian di bangku taman. Ia memperhatikan orang-orang sedang bermain bersama dan tertawa bersama. Mereka terlihat bahagia sekali, dan itu yang menyadarkan Aileen, betapapun hidupnya kini hancur namun dunia tetap berjalan semestinya.Merenung, melamun, menangis lagi dan lagi itulah yang dilakukan Aileen terus menerus.Sehari setelah kedatangannya di panti, sekarang Aileen sudah mempunyai kamar yang berisi beberapa orang. Setidaknya ini tak seburuk daripada tinggal bersama tantenya yang terus mengacuhkan Aileen.Gadis kecil itu kini mempunyai beberapa teman, ada yang sebaya dengannya, ada yang lebih tua, bahkan ada dua orang bayi yang tinggal di sini."Anak-anak mari berkumpul makan siang sudah siap" ucap Bu Lusi berteriak di depan pintu rumah"Yeayyy" sorak anak-anak itu ceria.Aileen tak menghiraukan ucapan Bu Lusi, ia masih duduk melamun di bangku taman, walaupun

  • Benang Merah   Retak

    BAB 1| RetakAileen PovKita berdua memiliki nasib yang sama. Kita dipertemukan oleh takdir yang membawa kita pada tempat ini. Tempat yang amat sangat aku syukuri. Tuhan maha baik telah mempertemukan aku denganmu Malvin Saputra.2002Hidup memang tak mudah ditebak terkadang arusnya tenang lalu bisa saja secara tiba-tiba badai pun datang dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan perempuan yang bernama Aileen Dwiputri. Tuhan sedang merangkai cerita dalam kehidupan perempuan cilik itu atau bahkan Tuhan sedang menciptakan alur hidup berkelok yang harus dijalani oleh Aileen.Peristiwa tragis yang menimpa Aileen dan keluarganya telah membawa ia pada suatu hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Ketika itu Aileen tampil dalam acara kelulusan di TKnya, keluarga Aileen pun tentu harus turut hadir dalam hari spesial itu. Bagaimana tidak,putri bungsu nya telah lulus dari TK dan bahkan m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status