Share

Kegilaan Ben

Kiara keluar dari toilet bertepatan dengan jatuhnya sebuah benda dari tangan pria itu. Ia berpura-pura tidak tahu menahu soal itu dan memanggil Ben untuk menopangnya berjalan.

Suasana begitu hening sebab tidak ada perbicangan ringan atau kecil di antara keduanya. Hanya ada suara pergeseran pisau dengan piring. Namun, gadis itu bisa tahu jika ia sedang ditatap secara berulang oleh pria di hadapannya sejak tadi.

Canggung? Tentu saja, iya.

"Suasananya enak, ya?" tanya Ben. Kalimat pertama setelah mereka menyelesaikan acara makan malam yang menurutnya romantis itu.

"Heem. Iya."

"Kemari," ucap Ben yang bergerak kemudian sedikit menurunkan tubuhnya, kemudian menunduk untuk membuka sepatu gadis itu. "Kamu kenapa nggak bilang kalau nggak nyaman? Padahal, sepatunya bagus banget di kaki kamu."

"Bagus tapi aku nggak nyaman."

"Sorry. Aku baru sadar. Itu juga karena kamu berusaha melepaskannya tanpa tangan."

Sedikit kaget, namun gadis itu berusaha tenang. Ia bingung bagaimana bisa Ben mengetahui
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status