“Jelita?”Suara Krystal memanggil sosok wanita yang ada di hadapannya ini. Ya, di hadapan Krystal adalah Jelita—sepupunya yang bekerja di Jepang. Sudah lama sekali Krystal tak bertemu dengan sepupunya itu. Dan tak dipungkiri, Jelita sangatlah berubah. Wajah Jelita kini benar-benar sangat cantik. Krystal tak menyangka sudah lama dia tak bertemu Jelita, ternyata sepupunya bisa terlihat sangat cantik. Bahkan tadi Krystal sempat tak mengenali sepupunya itu.“Hi, Krystal.” Jelita tersenyum hangat, namun wajahnya tetap muram. Terlihat jelas mata Jelita masih begitu sembab. Tapi dia wanita itu tetap berusaha memaksakan senyuman di wajahnya kala tiba di depan Krystal.Krystal yang menatap mata Jelita sembab, dia langsung memeluk sepupunya itu dengan erat. Pun Jelita membalas pelukan Krystal. Kedua wanita itu saling berpelukan dengan sangat erat.“Sabar, ya, Jelita. Ibumu sudah bahagia di sana,” ujar Krystal seraya mengusap-usap punggung Jelita. Menenangkan sepupunya itu. Tentu Krystal tahu ke
“Anak Mama yang tampan, pintar sekali kamu minum susunya, Nak. Jangan cepat besar, ya, Sayang. Mama masih ingin terus menemanimu seperti ini.”Krystal menimang-nimang Kenard yang tengah tidur sambil menyusu. Ya, seperti biasa Kenard terkadang rewel jika minum susu dari botol. Kalau sudah seperti artinya Krystal harus memberikan ASI secara langsung.Kaivan berdiri di ambang pintu, menatap sang istri yang tengah menyusui Kenard. Tampak tatapan Kaivan menatap hangat istrinya itu. Cara Krystal mengasuh Kenard terlihat penuh kasih sayang. Kaivan rasanya tidak ingin berpaling dari pemandangan indah yang ada di depannya. Detik selanjutnya, Kaivan melangkah mendekat pada sang istri dan memeluk istrinya dari belakang. Refleks, Krystal terkejut kala ada yang memeluknya dari belakang.“Kai, kamu ini—”“Sssst … putra kita sedang tidur, Sayang,” bisik Kaivan ketika sang istri mengeluarkan suara sedikit keras.Krystal mendesah. “Kamu mengejutkanku, Kai,” ucapnya dengan suara yang lebih pelan.“Maaf
“Aku mengakui keberanianmu dalam mengambil keputusan, Kaivan. Project di Barcelona tidaklah main-main. Kamu harus mengeluarkan dana fantastis. Padahal akan ada kemungkinan kamu kalah. Banyak pesaing perusahaan games di Eropa. Bersaing dengan mereka tidaklah mudah. Aku rasa kamu tahu akan hal itu.”Aryan berujar seraya menyesap wine di tangannya. Tatapannya menatap Kaivan yang ada di hadapannya itu. Ya, kini Aryan berada di ruang kerja Kaivan. Dia dan Kaivan baru saja menyelesaikan meeting membahas project yang dia buat bersama dengan Kaivan, dan juga salah satu rekan bisnisnya dari Barcelona.Kaivan mengangkat bahunya tak acuh. Pun dia menyesap wine di tangannya seraya menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. “Dalam dunia bisnis keuntungan memang penting, tapi yang aku butuhkan saat ini pengalaman. Gagal atau berhasil selalu menjadi bagian dalam seorang pembisnis. Anggap saja kita sedang bermain dalam permainanan. Berusaha untuk menang, dan jangan sampai game over.”Alis Aryan tera
“Pagi, Krystal.” Jelita menyapa Krystal yang tengah duduk di taman tengah berjemur bersama dengan Kenard. Wanita itu langsung menghampiri Krystal, dan duduk di samping Krystal.“Pagi, Jelita. Maaf tadi aku dan Kaivan tidak bisa sarapan denganmu.” Krystal berujar dengan suara pelan, dan lembut. Ya, saat tadi Kaivan dan Krystal bangun pagi; mereka tidak bisa sarapan bersama di ruang makan karena Kaivan tiba-tiba mendapatkan telepon dari rekan bisnisnya yang ada di New York. Itu kenapa Kaivan sampai detik ini masih berada di ruang kerjanya. Sedangkan Krystal tadi harus menyusui Kenard. Pagi ini Kenard sedikit rewel tidak mau ditinggal olehnya.“Iya, tidak apa-apa, Krys. Aku mengerti. Kamu dan Kaivan juga pasti sibuk.” Jelita tersenyum seraya mengamati wajah Kenard. Dan didetik selanjutnya, tatapan Jelita teralih pada lengan Krystal yang terlihat jelas memiliki bekas luka bakar. Tampak raut wajah Jelita sedikit bingung. Selama ini memang Krystal sering memakai long dress berlengan pendek
“Kai?” Krystal tersenyum melihat Kaivan masuk ke dalam kamar. Dia tengah berbaring di ranjang sembari menyusui Kenard. Seharian ini Kenard tidak mau jauh darinya. Bahkan setiap kali digendong pengasuh pun Kenard selalu menangis. Hal itu yang membuat Krystal seharian ini memeluk putra kecilnya itu.Kaivan mendekat pada sang istri—lalu dia membaringkan tubuhnya di ranjang sambil melihat putra kecilnya itu yang tengah menyusu. Senyuman di wajah Kaivan pun terlukis melihat pemandangan indah itu. Ini adalah hal yang Kaivan sukai. Melihat istrinya itu tengah menyusui putra kecil mereka. Rasa haru bahagia selalu melingkupi Kaivan. Sejak hadirnya Kenard di kehidupan mereka, bayi mungil itu memang menjadi pelengkap kebahagiaannya dengan sang istri.“Hari ini aku dengar Kenard tidak mau jauh darimu.” Kaivan berucap sembari membelai pipi bulat Kenard serta memberikan kecupan di sana.Krystal mengangguk. Kemudian, dia menatap hangat putra kecilnya itu. “Iya, Papa. Kenard sedang rewel. Kenard hari
“Nona Jelita ini adalah Anika, sekretaris pertama Tuan Kaivan. List apa saja tugas Anda sudah ada di meja kerja Anda. Paling penting Anda harus memeriksa dokumen sebelum memberikannya pada Tuan Kaivan. Jika dokumen tersebut dalam menggunakan Bahasa Inggris, pastikan dokumen itu harus dalam Bahasa Inggris yang formal. Tuan Kaivan sangat teliti. Beliau akan sangat marah jika menemukan berkas dalam Bahasa Inggris yang tidak menggunakan bahasa formal. Meski itu hanya satu kalimat saja, Tuan Kaivan akan marah besar. Mungkin lebih banyaknya Anika akan memberitahu secara detail apa saja pekerjaan Anda. Apa sampai di sini ada hal yang ingin Anda tanyakan pada saya?”Suara Doni berujar memberi penjelasan singkat pada Jelita. Pun Doni sekaligus mengenalkan Anika—sekretaris pertama Kaivan. Ya, sebelumnya Doni sudah memperkenalkan Jelita pada para staff yang lainnya.“Aku sudah paham, Doni. Terima kasih banyak.” Jelita menjawab ucapan Doni dengan sopan, dan lembut. Dia sedikit menundukan kepala s
“Apa jadwalku setelah ini, Doni?”Suara Kaivan bertanya dengan nada yang begitu dingin, dan tegas. Pria itu kini tengah membaca dokumen yang baru saja diberikan Doni itu. Dan ketika Kaivan sudah yakin bahwa dokumen itu adalah benar, dia langsung membubuhkan tanda tangan ke dokumen tersebut—lalu memberikannya kembali pada Doni.“Tuan, malam ini Anda harus meeting dengan Tuan Khafi, rekan bisnis Anda dari Dubai. Sebelumnya beliau meminta maaf karena harus bertemu dengannya di malam hari. Beliau besok pagi harus ke London, Tuan. Itu kenapa beliau meminta meeting dengan Anda di malam hari. Apa Anda keberatan dalam hal ini, Tuan? Kalau Anda keberatan saya akan segera reschedule meeting Anda dengan beliau.” Doni berujar memberitahu Kaivan kalau aka nada meeting di malam hari. Namun, tentu Doni harus memastikan apa Kaivan mau meeting dengan rekan bisnisnya di malam hari atau tidak. Mengingat belakangan ini Kaivan selalu berusaha pulang tepat waktu. Tentu Doni paham karena putra Tuannya itu b
Jelita tersenyum melihat artikel yang dia baca dari laptop. Ya, kini di depan Jelita adalah artikel mengenai kehidupan Kaivan dan Krystal. Jelita harus bersusah payah menemukan artikel ini. Pasalnya beberapa situs telah diblokir yang memberitakan hal-hal buruk tentang Kaivan Bastian Mahendra. Meski bukan dari kalangan artis tapi rupanya banyak orang yang mengenal sosok pewaris dari Mahendra Group—yang mana menjadi salah satu perusahaan terbesar di Asia. Hal yang banyak menyita perhatian publik adalah skandal Kaivan yang menikah lagi padahal pria itu masih memiliki seorang istri.Di artikel yang Jelita baca saat ini adalah Krystal yang merupakan orang ketiga di rumah tangga Kaivan dan Livia. Pun di artikel itu juga membahas tentang perselingkuhan Livia dengan seorang pengusaha ternama bernama Liam Baskara. Rumah tangga Kaivan dan Livia begitu rumit. Perselingkuhan, skandal, pernikahan bisnis. Tiga hal yang menyelimuti kehidupan rumah tangga Kaivan dan Livia.Senyuman di wajah Jelita pu
Beberapa bulan kemudian … Madrid, Spain. Krystal melangkah menelusuri kota Madrid bersama dengan sang suami yang selalu ada di sisinya. Tampak tatapan Krystal dan Kaivan menatap Kenard dan Kaindra yang tengah berlari-lari menikmati keindahan kita Madrid. Ya, usia kandungan Krystal saat ini memasuki minggu ke dua puluh sembilan. Perutnya kian membuncit. Dia bersama dengan suami sekaligus anak-anaknya tengah menikmati liburan sekaligus babymoon di Madrid. Kandungan Krystal sehat bahkan sangat sehat. Dokter pun mengizinkan Krystal untuk berpergian ke luar negeri. Itu yang membuat Kaivan membawa istri dan anak-anaknya pergi berlibur.“Kai … Kenard dan Kaindra senang sekali setiap kali kita ajak mereka berlibur,” ujar Krystal seraya memeluk lengan sang suami. Sesaat Krystal memejamkan matanya kala embusan angin menyentuh kulitnya.Kaivan tersenyum kala mendengar ucapan sang istri. “Aku juga senang jika melihat anak-anak kita menikmati liburan mereka.”Krystal mengalihkan pandangannya, me
“Papa … Mama … hari ini kita mau ke mana?” Suara Kenard dan Kaindra bertanya seraya menatap Kaivan dan Krystal. Tampak kedua bocah laki-laki itu sudah tampan dan rapi. Celana pendek dan kaus berwarna hitam dengan logo LV membuat Kenard dan Kaindra begitu menggemaskan.“Hari ini kalian akan melihat adik kalian, Sayang. Apa kalian mau?” Krystal mengelus lembut kedua pipi Kenard dan Kaindra. Ya, hari ini adalah hari di mana Krystal sudah dijadwalkan memeriksa kandungannya. Tentu Krystal sudah tak sabar ingin tahu bayi yang ada di kandungannya itu laki-laki atau perempuan. Sebenarnya Krystal hanya penasaran saja. Mengingat selama ini Kaivan begitu yakin kalau bayi yang ada di kandungannya ini adalah perempuan. Fokus utama Krystal memeriksakan kandungannya karena memang dirinya ingin tahu tumbuh kembang bayinya. Dan apa pun jenis kelamin anaknya nanti tetap membuat Krystal bersyukur.“Hari ini kami melihat adik?” Kenard dan Kaindra bertanya dengan kompak. Kedua bocah laki-laki itu begitu b
Barcelona, Spain. Suara tangis bocah perempuan sontak membuat Maya yang baru saja menuruni tangga—dan langsung mempercepat langkahnya menghampiri putrinya yang ada di taman. Tampak wajah Maya panik mendengar tangis putrinya yang keras.“Rania? Sayang kamu kenapa?” Maya menghampiri putrinya yang duduk di taman sambil menangis.“Nyonya.” Sang pengasuh menyapa Maya dengan sopan.“Ada apa dengan putriku? Kenapa Rania menangis seperti ini?” Maya bertanya seraya duduk di samping putrinya yang masih terus menangis. Maya pun segera memeluk erat putri kecilnya itu.“Maaf, Nyonya. Nona Rania menangis karena tangannya digigit semut. Tapi saya sudah memberikan minyak kayu putih di tangan Nona Rania, Nyonya,” ujar sang pengasuh sopan.Maya mengembuskan napas panjang kala mendengar ucapan sang pengasuh. “Kamu boleh pergi sekarang. Biar aku yang menenangkan putriku.”“Baik, Nyonya. Kalau begitu saya permisi.” Sang pelayan menundukan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Maya.“Mama … sakit,
Pantai Matira, Pulau Bora-bora “Darwin … Daisy … berenangnya jangan jauh-jauh, Sayang. Pelan-pelan, Nak.”Suara Felicia menegur kedua anak-anaknya itu yang berenang semakin jauh darinya. Tampak Felicia mulai mendengkus sebal. Kedua anak-anaknya itu sangat keras kepala. Seperti saat ini ketika Felicia mengatakan jangan berenang jauh malah kedua anak-anaknya itu berenang semakin jauh. Sungguh, setiap hari Felicia harus memiliki stock kesabaran yang banyak.“Sayang … biarkan Darwin dan Daisy berenang. Mereka hebat dalam berenang. Kamu tidak perlu khawatir, Sayang.” Arya merengkuh bahu Felicia sembari memberikan kecupan di puncak kepela istrinya itu.Ya, kini Aryan dan Felicia tengah berlibur ke Pantai Matira, Pulau Bora-bora. Mereka berdua berenang bersama dengan kedua anak-anak mereka. Felicia yang memakai bikini seksi dan Aryan bertelanjang dada. Mereka berdua berjemur di bawah sinar matahari sekaligus berendam di air.Darwin Mahendra Dwitama adalah anak laki-laki pertama Aryan dan Fe
Lima tahun berlalu … “Mama … itu Papa … yeay! Papa ada di televisi. Papa … Papa … Papa …”Suara Kenard dan Kaindra memekik kegirangan melihat Kaivan tengah di wawancarai. Tampak kedua bocah laki-laki itu begitu bangga sekaligus senang setiap kali melihat ayah mereka berada di televisi.Ya, Kenard Bastian Mehendra anak pertama laki-laki Kaivan dan Krystal ini kini berusia enam tahun. Sedangkan Kaindra Bastian Mehendra anak kedua laki-laki Kaivan dan Krystal berusia tiga tahun. Well, tak hanya itu saja tapi saat ini Krystal pun tengah hamil lima belas minggu. Bagi Krystal kehamilan yang ketiga merupakan kecolongan. Pasalnya Krystal hanya menginginkan dua anak saja tapi kenyataannya Krystal kecolongan hamil anak ketiga. Alasan bisa kecolongan karena Krystal lupa minum pil KB. Pun Kaivan selama ini setiap kali melakukan hubungan suami istri dengannya tidak pernah memakai pengaman. Kaivan selalu bilang kalau pria itu tidak melarat jadi tidak masalah memiliki anak banyak. Sedangkan Krystal
Beberapa bulan kemudian …“Makanan apa ini? Kenapa membuatku mual sekali?” Suara Felicia berseru kala baru saja memakan udang bakar—yang dia minta pelayan untuk membuatnya.“Nyonya, ini menu udang bakar yang biasa Anda makan. Bumbunya masih tetap sama, Nyonya. Tidak ada yang saya ganti,” jawab sang pelayan dengan sopan.Felicia menyingkirkan piring yang berisikan udang bakar itu. “Aromanya membuatku mual. Kamu pasti menambahkan bumbu yang berbeda.”Sang pelayan menggarukan kepalanya tak gatal. Tampak wajah sang pelayan menjadi bingung. Pasalnya dia tidak menambahkan bumbu yang berbeda. Udang bakar yang dia sajikan adalah udang bakar yang sama seperti biasa disajikan.“Ada apa ini?” Aryan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu mendengar seperti suara sang istri tengah kesal.“Tuan.” Sang pelayan segera menundukan kepalanya kala melihat Aryan datang.Felicia mengalihkan pandangannya, menatap Aryan yang baru saja datang. “Sayang, pelayan ini memberikanku udang bakar dengan bumbu berbed
Suara tepuk tangan riuh terdengar di ballroom hotel. Tampak para tamu undangan semuanya menatap Hans dan Maya yang tengah berciuman di altar. Ya, kini Hans dan Maya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Semua keluarga serta para tamu undangan pun turut berbahagia atas pernikahan Hans dan Maya.Kilat kamera memenuh ballroom hotel. Menyorot pada dua insan yang tengah berbahagia. Tak hanya menyorot pada Hans dan Maya saja tetapi juga menyorot pada Aryan dan Felicia serta, Kaivan dan Krystal. Lebih tepatnya para wartawan itu begitu banyak menyorot Kaivan dan Krystal. Pasalnya, sejak tadi memang Kaivan dan Krystal banyak mengundang perhatian para wartawan. Terutama Kenard yang berada digendongan Kaivan. Tentu, tak heran jika Kenard menjadi sorotan. Pasalnya pernikahan Kaivan dan Krystal banyak sekali memiliki masalah sampai menjadikan mereka berdua menjadi sebuah berita yang hangat diperbincangkan.Pernikahan Hans dan Maya terbilang sangat mewah dan meriah. Beberapa rekan bisnis Hans d
Sebuah gaun berwarna pastel membalut tubuh Krystal tampak sangat indah dan memukau. Make up flawless di wajah Krystal membuatnya sangat cantik dan terlihat fresh. Ya, kini Krystal baru saja selesai dirias. Gaun yang membalut tubuhnya sangat anggun dan menawan. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Di mana hari ini Hans dan Maya akan melangsungkan pernikahan.Terkadang jodoh memang datang secara tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Seperti kali ini Krystal tak menyangka kalau kejadian waktu di mana Kenard diculik—membuat Hans dan Maya semakin dekat. Hubungan Hans dan Maya masih terbilang baru. Tapi nyatanya Hans dan Maya ingin segera meresmikan hubungan mereka ke sebuah jenjang menuju kebersamaan masa depan. Tentu Krystal bahagia. Karena memang Krystal berharap Maya mendapatkan jodoh yang terbaik. Setelah luka yang didapatkan Maya pada akhirnya, takdir membawa Maya pada seorang pria yang baik dan bertanggung jawab. Dan Krystal bisa melihat dari mata Hans; pria itu
Menjelang pernikahan Hans dan Maya, Krystal pun sibuk membantu persiapan pernikahan teman baiknya itu. Bukan hanya Krystal yang membantu persiapan pernikahan Hans dan Maya tetapi Felicia juga turut membantu. Well, tentunya jika berurusan dengan Felicia hal mudah akan menjadi sulit. Seperti contoh model gaun yang dipakai oleh Felicia harusnya bermodel kemben. Tapi tiba-tiba Felicia merubah model gaunnya ingin menjadi one of shoulder. Ya, dalam hal ini Krystal dan Maya sudah tidak lagi terkejut. Karena memang baik Krystal atau Maya sudah mengenal sifat Felicia. Terutama Krystal, dia sangat mengenal baik adik iparnya itu. Kejadian ini sama seperti Felicia menikah dengan Aryan. Dulu, Felicia sampai memesan banyak gaun pengantin akibat Felicia yang tiba-tiba merubah model gaun pengantinnya.“Nyonya Krystal.” Seorang pelayan menghampiri Krystal yang tengah sibuk pada iPad di tangannya. Pagi ini Krystal disibukan membaca email dari manager restoran. Selama ini memang yang memeriksa laporan k