Share

Bab 228. Berita Duka

“Pagi, Kak.” Galen menyapa Kaivan dan Krystal bersamaan kala kakak ipar dan kakaknya itu memasuki ruang makan.

“Pagi, aku pikir kamu belum bangun Galen.” Krystal duduk bersamaan dengan Kaivan. Lalu dia mengambil kopi ekspreso sekaligus roti gandum untuk sarapan Kaivan. Pun Kaivan menerima sarapan yang disiapkan oleh Krystal, dan langsung menikmatinya.

“Bagaimana kuliahmu, Galen?” tanya Kaivan seraya menatap Galen dengan tatapan yang terlihat begitu santai namun tetap menunjukan ketegasannya.

“Kuliahku baik-baik saja, Kak. Semua berjalan dengan lancar. Hanya saja aku masih sedikit terkejut dengan sistem belajar di sana. Hampir semua mahasiswa memiliki kepandaian yang luar biasa hebat. Setiap kali ada diskusi aku selalu kalah dengan cara pemikiran mereka. Mereka mampu memberikan ide yang luar biasa. Bahkan apa yang tidak terbesit di otakku mereka mampu memunculkan ide,” ujar Galen memberitahu. Sesekali Galen mengembuskan napas panjang ketika mengatakan itu.

Senyuman samar di wajah Kaiv
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status