“Krys, ada yang ingin aku katakan padamu.” Suara Kaivan memecahkan keheningan dirinya dan Krystal yang tengah sarapan di dalam kamar. Sejak tadi Kaivan fokus pada ponsel di tangannya. Sedangkan Krystal tengah membaca majalah—yang baru saja diantarkan oleh pelayan.“Iya, ada apa, Kai?” Krystal mulai mengalihkan pandangannya, menatap sang suami dengan tatapan lembut.Kaivan meletakan ponselnya ke atas meja. Pria itu memberikan tatapan yang lekat pada Krystal sambil berkata, “Aku memiliki rencana untuk membuka restoran dan kamu yang mengolahnya. Chef yang aku pilih nanti semua harus sesuai dengan yang kamu inginkan. Aku tahu kamu pasti sangat jenuh di rumah. Kemungkinan restoran ini akan jadi dalam waktu dua atau tiga bulan lagi. Apa kamu mau? Kalau kamu tidak suka aku akan membatalkan pembukaan restoran ini.”Tampak raut wajah Krystal begitu terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Kaivan. Tenggorokannya seakan tercekat. Nyaris tak mampu mengeluarkan kata-kata. Otak Krystal mencerna s
“Baiklah, Tuan Kaivan sampai bertemu di meeting selanjutnya. Suatu kehormatan bagi saya bisa mengenal Anda secara langsung.” Roland—rekan bisnis Kaivan menundukan kepalanya berpamitan pada Kaivan. Pun Kaivan membalas ucapan Roland dengan menundukan kepalanya sedikit menghormati rekan bisnisnya itu.Hingga saat Kaivan hendak melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya, tatapan Kaivan teralih pada Doni—yang melangkah sedikit terburu-buru menghampirinya. Tampak kening Kaivan mengerut melihat Doni seperti ingin menyampaikan sesuatu padanya.“Tuan,” sapa Doni kala tiba di depan Kaivan.“Ada apa, Doni?” tanya Kaivan dengan nada dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi.“Saya ingin memberitahukan kejadian pagi ini, Tuan,” jawab Doni dengan hati-hati.“Kita bicara di dalam,” ucap Kaivan datar.Doni menganggukan kepalanya. Lalu melangkah mengikuti Kaivan yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya.Saat tiba di ruang kerja, Kaivan duduk di kursi kebesarannya. Pria itu menatap lekat Doni—yang ber
Satu minggu setelah kejadian di mana Maya memergoki calon suaminya berselingkuh; Krystal tidak bisa menghubungi Maya. Beberapa kali Krystal menghubungi nomor Maya tapi nomor temannya itu tidak aktif. Bahkan Krystal sudah mendatangi rumah Maya tapi nyatanya Krystal tidak menemukan keberadaan Maya. Entah ke mana temannya itu. Jujur saja, Krystal mencemaskan keadaan Maya. Namun, mungkin saja Maya masih membutuhkan waktu untuk menyendiri. Itu yang membuat Krystal memilih membiarkan Maya menenangkan diri. Dan beruntung video di mana Maya bertengkar dengan Dicky yang sempat viral di sosial media sudah dihapus. Bahkan akun-akun yang berkomentar buruk pun sudah diblokir oleh Kaivan.Sejenak, Krystal menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan perlahan. Sesaat Krystal memejamkan matanya kala merasakan embusan angin menerpa kulitnya. Ya, pagi ini Krystal tengah duduk di taman. Baru saja dia mengantar Kaivan berangkat ke kantor. Krystal sengaja tidak langsung masuk ke dalam kamar. Dia memilih dud
Aryan duduk di kursi kebesarannya seraya memijat pelipisnya. Tak sesekali pria itu mengembuskan napas kasar. Dalam benak Aryan saat ini memikirkan cara melamar yang tepat pada Felicia. Ya, hubungan mereka memang terbilang masih baru dalam memulai. Akan tetapi, sejak di awal niat Aryan memang akan mengajak Felicia menikah. Usianya bukan lagi usia muda di mana harus berpacaran lama. Pun selama ini hubungannya dengan Felicia sangatlah bertumbuh. Seiring berjalannya waktu Aryan memiliki perasaan pada Felicia. Sebuah perasaan di mana dirinya merasakan kenyamanan bersama dengan wanita itu. Felicia adalah wanita periang, manja, namun terkadang bisa dewasa dan mengerti dirinya. Perkataannya yang mengatakan Felicia adalah obatnya itu sangatlah benar. Wanita itu bagaikan obat di mana dirinya merasa bayang-bayang masa lalu mulai sirna. Tawa Felicia. Sifat periangnya. Manja. Semua hal-hal mengenai Felicia sangatlah Aryan sukai walau terkadang sering membuatnya pusing.“Tuan Aryan.” Dimas—asisten
Suara dering ponsel terdengar membuat Krystal yang tengah memakan ice cream—langsung mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya yang berdering itu. Kini Krystal mengambil ponselnya, dan melihat ke layar tertera nama Nadia di sana. Tampak senyum di wajah Krystal terlukis melihat Nadia yang menghubungi dirinya. Detik selanjutnya, Krystal menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan sebelum kemudian meletakan ke telinganya.“Hallo, Nad?” jawab Krystal saat panggilan sudah terhubung.“Krys … maaf baru bisa menghubungimu. Sudah dua minggu aku ke daerah yang susah sekali signal-nya. Aku sudah mendapatkan kabar tentang pembatalan pernikahan Maya. Jujur aku tidak menyangka Dicky akan selingkuh, Krys. Aku turut sedih dengan apa yang dialami oleh Maya,” ujar Nadia dari seberang sana. Nada bicaranya begitu menunjukan kesedihan.Krystal terdiam sejenak. Rupanya Nadia baru mendengar kabar tentang Maya. Sudah dua minggu ini memang Krystal tidak bisa menghubungi Nadia. Krystal berpikir Nadia b
“Kai, hari ini kita ke rumah Papa dan Mama kan?” Krystal bertanya seraya memoles wajahnya dengan make up tipis. Ya, kini Krystal tengah duduk di kursi meja rias. Berias dengan riasan yang sederhana. Kemarin Kaivan mengatakan hari ini akan mengajaknya ke rumah keluarga suaminya. Itu kenapa pagi-pagi seperti ini Krystal sudah bersiap-siap.“Iya, ini permintaan Felicia,” jawab Kaivan datar seraya berkutat pada ponsel di tangannya. Jika Krystal tengah sibuk berias, lain halnya dengan Kaivan yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya karena membaca email masuk dari sekretarisnya.“Permintaan Felicia?” Krystal menoleh ke Kaivan, menatap lekat-lekat sang suami. “Memangnya ada apa, Kai?” tanyanya yang mulai penasaran.“Aku tidak tahu … adikku mengatakan ada yang ingin dia beritahu pada kita semua,” jawab Kaivan datar. “Itu kenapa dia meminta kita untuk datang,” lanjutnya lagi yang masih berkutat pada ponsel di tangannya.Krystal menghela napas dalam. “Felicia membuat orang penasaran saja,” gumamn
Kandungan Krystal memasuki minggu ke dua puluh sembilan. Perutnya sudah begitu membuncit. Namun, Krystal masih tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya saja jika Krystal sudah sangat lelah maka Krystal akan menggunakan kursi roda. Tepatnya satu bulan lalu, Kaivan sudah membuka restoran yang dulu pernah dijanjikan oleh Krystal. Konsep restoran itu dengan nuansa kontemporer. Restoran dengan bangunan tiga lantai itu memiliki gaya modern. Sentuhan persis seperti restoran Prancis namun tetap memiliki nuansa Indonesia di sana. Pun menu makanan yang tersaji di restoran itu bukan hanya makanan luar saja tapi makanan Indonesia dengan menu-menu terpilih.Sebelum membuka restoran, Krystal meminta Elisa—ibu mertuanya untuk mengajari dirinya beberapa menu makanan di kota Manado yang paling digemari banyak orang. Selama ini Krystal memang begitu dekat dengan ibu mertua dan adik iparnya. Ditambah dengan Felicia yang akan menikah dalam waktu dekat ini. Tentu Krystal pun terlibat dalam membantu pe
Krystal menatap dirinya yang terbalut oleh kebaya berwarna kuning dengan model rambut yang digulung ke atas. Perut buncitnya membuatnya mengulum senyuman melihat dirinya sendiri persis seperti panda. Beberapa bagian tubuh Krystal ikut membesar. Lengan sedikit gemuk. Pipi chubby. Pinggang membesar. Bokong ikut membesar. Tapi Krystal tidak mempermasalahkan dengan perubahan bentuk tubuhnya. Terpenting bagi Krytal kandungannya sehat. Itu lebih penting dari apa pun.“Sepertinya kurang lip gloss,” gumam Krystal kala merasa lipstick di bibirnya kurang polesan lip gloss. Detik selanjutnya, Krystal mengambil lip gloss dan langsung memoleskan bibirnya sedikit dengan sentuhan lip gloss. Krystal memang menyukai warna lipstick nude yang dipadukan dengan lip gloss.Ya, hari ini adalah hari yang begitu penting bagi Aryan dan Felicia. Hanya dalam hitungan jam lagi mereka akan resmi menjadi sepasang suami istri. Jujur, Krystal masih sering tidak menyangka akan melihat Aryan dan Felicia menikah. Takdir
Beberapa bulan kemudian … Madrid, Spain. Krystal melangkah menelusuri kota Madrid bersama dengan sang suami yang selalu ada di sisinya. Tampak tatapan Krystal dan Kaivan menatap Kenard dan Kaindra yang tengah berlari-lari menikmati keindahan kita Madrid. Ya, usia kandungan Krystal saat ini memasuki minggu ke dua puluh sembilan. Perutnya kian membuncit. Dia bersama dengan suami sekaligus anak-anaknya tengah menikmati liburan sekaligus babymoon di Madrid. Kandungan Krystal sehat bahkan sangat sehat. Dokter pun mengizinkan Krystal untuk berpergian ke luar negeri. Itu yang membuat Kaivan membawa istri dan anak-anaknya pergi berlibur.“Kai … Kenard dan Kaindra senang sekali setiap kali kita ajak mereka berlibur,” ujar Krystal seraya memeluk lengan sang suami. Sesaat Krystal memejamkan matanya kala embusan angin menyentuh kulitnya.Kaivan tersenyum kala mendengar ucapan sang istri. “Aku juga senang jika melihat anak-anak kita menikmati liburan mereka.”Krystal mengalihkan pandangannya, me
“Papa … Mama … hari ini kita mau ke mana?” Suara Kenard dan Kaindra bertanya seraya menatap Kaivan dan Krystal. Tampak kedua bocah laki-laki itu sudah tampan dan rapi. Celana pendek dan kaus berwarna hitam dengan logo LV membuat Kenard dan Kaindra begitu menggemaskan.“Hari ini kalian akan melihat adik kalian, Sayang. Apa kalian mau?” Krystal mengelus lembut kedua pipi Kenard dan Kaindra. Ya, hari ini adalah hari di mana Krystal sudah dijadwalkan memeriksa kandungannya. Tentu Krystal sudah tak sabar ingin tahu bayi yang ada di kandungannya itu laki-laki atau perempuan. Sebenarnya Krystal hanya penasaran saja. Mengingat selama ini Kaivan begitu yakin kalau bayi yang ada di kandungannya ini adalah perempuan. Fokus utama Krystal memeriksakan kandungannya karena memang dirinya ingin tahu tumbuh kembang bayinya. Dan apa pun jenis kelamin anaknya nanti tetap membuat Krystal bersyukur.“Hari ini kami melihat adik?” Kenard dan Kaindra bertanya dengan kompak. Kedua bocah laki-laki itu begitu b
Barcelona, Spain. Suara tangis bocah perempuan sontak membuat Maya yang baru saja menuruni tangga—dan langsung mempercepat langkahnya menghampiri putrinya yang ada di taman. Tampak wajah Maya panik mendengar tangis putrinya yang keras.“Rania? Sayang kamu kenapa?” Maya menghampiri putrinya yang duduk di taman sambil menangis.“Nyonya.” Sang pengasuh menyapa Maya dengan sopan.“Ada apa dengan putriku? Kenapa Rania menangis seperti ini?” Maya bertanya seraya duduk di samping putrinya yang masih terus menangis. Maya pun segera memeluk erat putri kecilnya itu.“Maaf, Nyonya. Nona Rania menangis karena tangannya digigit semut. Tapi saya sudah memberikan minyak kayu putih di tangan Nona Rania, Nyonya,” ujar sang pengasuh sopan.Maya mengembuskan napas panjang kala mendengar ucapan sang pengasuh. “Kamu boleh pergi sekarang. Biar aku yang menenangkan putriku.”“Baik, Nyonya. Kalau begitu saya permisi.” Sang pelayan menundukan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Maya.“Mama … sakit,
Pantai Matira, Pulau Bora-bora “Darwin … Daisy … berenangnya jangan jauh-jauh, Sayang. Pelan-pelan, Nak.”Suara Felicia menegur kedua anak-anaknya itu yang berenang semakin jauh darinya. Tampak Felicia mulai mendengkus sebal. Kedua anak-anaknya itu sangat keras kepala. Seperti saat ini ketika Felicia mengatakan jangan berenang jauh malah kedua anak-anaknya itu berenang semakin jauh. Sungguh, setiap hari Felicia harus memiliki stock kesabaran yang banyak.“Sayang … biarkan Darwin dan Daisy berenang. Mereka hebat dalam berenang. Kamu tidak perlu khawatir, Sayang.” Arya merengkuh bahu Felicia sembari memberikan kecupan di puncak kepela istrinya itu.Ya, kini Aryan dan Felicia tengah berlibur ke Pantai Matira, Pulau Bora-bora. Mereka berdua berenang bersama dengan kedua anak-anak mereka. Felicia yang memakai bikini seksi dan Aryan bertelanjang dada. Mereka berdua berjemur di bawah sinar matahari sekaligus berendam di air.Darwin Mahendra Dwitama adalah anak laki-laki pertama Aryan dan Fe
Lima tahun berlalu … “Mama … itu Papa … yeay! Papa ada di televisi. Papa … Papa … Papa …”Suara Kenard dan Kaindra memekik kegirangan melihat Kaivan tengah di wawancarai. Tampak kedua bocah laki-laki itu begitu bangga sekaligus senang setiap kali melihat ayah mereka berada di televisi.Ya, Kenard Bastian Mehendra anak pertama laki-laki Kaivan dan Krystal ini kini berusia enam tahun. Sedangkan Kaindra Bastian Mehendra anak kedua laki-laki Kaivan dan Krystal berusia tiga tahun. Well, tak hanya itu saja tapi saat ini Krystal pun tengah hamil lima belas minggu. Bagi Krystal kehamilan yang ketiga merupakan kecolongan. Pasalnya Krystal hanya menginginkan dua anak saja tapi kenyataannya Krystal kecolongan hamil anak ketiga. Alasan bisa kecolongan karena Krystal lupa minum pil KB. Pun Kaivan selama ini setiap kali melakukan hubungan suami istri dengannya tidak pernah memakai pengaman. Kaivan selalu bilang kalau pria itu tidak melarat jadi tidak masalah memiliki anak banyak. Sedangkan Krystal
Beberapa bulan kemudian …“Makanan apa ini? Kenapa membuatku mual sekali?” Suara Felicia berseru kala baru saja memakan udang bakar—yang dia minta pelayan untuk membuatnya.“Nyonya, ini menu udang bakar yang biasa Anda makan. Bumbunya masih tetap sama, Nyonya. Tidak ada yang saya ganti,” jawab sang pelayan dengan sopan.Felicia menyingkirkan piring yang berisikan udang bakar itu. “Aromanya membuatku mual. Kamu pasti menambahkan bumbu yang berbeda.”Sang pelayan menggarukan kepalanya tak gatal. Tampak wajah sang pelayan menjadi bingung. Pasalnya dia tidak menambahkan bumbu yang berbeda. Udang bakar yang dia sajikan adalah udang bakar yang sama seperti biasa disajikan.“Ada apa ini?” Aryan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu mendengar seperti suara sang istri tengah kesal.“Tuan.” Sang pelayan segera menundukan kepalanya kala melihat Aryan datang.Felicia mengalihkan pandangannya, menatap Aryan yang baru saja datang. “Sayang, pelayan ini memberikanku udang bakar dengan bumbu berbed
Suara tepuk tangan riuh terdengar di ballroom hotel. Tampak para tamu undangan semuanya menatap Hans dan Maya yang tengah berciuman di altar. Ya, kini Hans dan Maya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Semua keluarga serta para tamu undangan pun turut berbahagia atas pernikahan Hans dan Maya.Kilat kamera memenuh ballroom hotel. Menyorot pada dua insan yang tengah berbahagia. Tak hanya menyorot pada Hans dan Maya saja tetapi juga menyorot pada Aryan dan Felicia serta, Kaivan dan Krystal. Lebih tepatnya para wartawan itu begitu banyak menyorot Kaivan dan Krystal. Pasalnya, sejak tadi memang Kaivan dan Krystal banyak mengundang perhatian para wartawan. Terutama Kenard yang berada digendongan Kaivan. Tentu, tak heran jika Kenard menjadi sorotan. Pasalnya pernikahan Kaivan dan Krystal banyak sekali memiliki masalah sampai menjadikan mereka berdua menjadi sebuah berita yang hangat diperbincangkan.Pernikahan Hans dan Maya terbilang sangat mewah dan meriah. Beberapa rekan bisnis Hans d
Sebuah gaun berwarna pastel membalut tubuh Krystal tampak sangat indah dan memukau. Make up flawless di wajah Krystal membuatnya sangat cantik dan terlihat fresh. Ya, kini Krystal baru saja selesai dirias. Gaun yang membalut tubuhnya sangat anggun dan menawan. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Di mana hari ini Hans dan Maya akan melangsungkan pernikahan.Terkadang jodoh memang datang secara tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Seperti kali ini Krystal tak menyangka kalau kejadian waktu di mana Kenard diculik—membuat Hans dan Maya semakin dekat. Hubungan Hans dan Maya masih terbilang baru. Tapi nyatanya Hans dan Maya ingin segera meresmikan hubungan mereka ke sebuah jenjang menuju kebersamaan masa depan. Tentu Krystal bahagia. Karena memang Krystal berharap Maya mendapatkan jodoh yang terbaik. Setelah luka yang didapatkan Maya pada akhirnya, takdir membawa Maya pada seorang pria yang baik dan bertanggung jawab. Dan Krystal bisa melihat dari mata Hans; pria itu
Menjelang pernikahan Hans dan Maya, Krystal pun sibuk membantu persiapan pernikahan teman baiknya itu. Bukan hanya Krystal yang membantu persiapan pernikahan Hans dan Maya tetapi Felicia juga turut membantu. Well, tentunya jika berurusan dengan Felicia hal mudah akan menjadi sulit. Seperti contoh model gaun yang dipakai oleh Felicia harusnya bermodel kemben. Tapi tiba-tiba Felicia merubah model gaunnya ingin menjadi one of shoulder. Ya, dalam hal ini Krystal dan Maya sudah tidak lagi terkejut. Karena memang baik Krystal atau Maya sudah mengenal sifat Felicia. Terutama Krystal, dia sangat mengenal baik adik iparnya itu. Kejadian ini sama seperti Felicia menikah dengan Aryan. Dulu, Felicia sampai memesan banyak gaun pengantin akibat Felicia yang tiba-tiba merubah model gaun pengantinnya.“Nyonya Krystal.” Seorang pelayan menghampiri Krystal yang tengah sibuk pada iPad di tangannya. Pagi ini Krystal disibukan membaca email dari manager restoran. Selama ini memang yang memeriksa laporan k