Suara dering ponsel terdengar membuat Krystal yang tengah memakan ice cream—langsung mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya yang berdering itu. Kini Krystal mengambil ponselnya, dan melihat ke layar tertera nama Nadia di sana. Tampak senyum di wajah Krystal terlukis melihat Nadia yang menghubungi dirinya. Detik selanjutnya, Krystal menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan sebelum kemudian meletakan ke telinganya.“Hallo, Nad?” jawab Krystal saat panggilan sudah terhubung.“Krys … maaf baru bisa menghubungimu. Sudah dua minggu aku ke daerah yang susah sekali signal-nya. Aku sudah mendapatkan kabar tentang pembatalan pernikahan Maya. Jujur aku tidak menyangka Dicky akan selingkuh, Krys. Aku turut sedih dengan apa yang dialami oleh Maya,” ujar Nadia dari seberang sana. Nada bicaranya begitu menunjukan kesedihan.Krystal terdiam sejenak. Rupanya Nadia baru mendengar kabar tentang Maya. Sudah dua minggu ini memang Krystal tidak bisa menghubungi Nadia. Krystal berpikir Nadia b
“Kai, hari ini kita ke rumah Papa dan Mama kan?” Krystal bertanya seraya memoles wajahnya dengan make up tipis. Ya, kini Krystal tengah duduk di kursi meja rias. Berias dengan riasan yang sederhana. Kemarin Kaivan mengatakan hari ini akan mengajaknya ke rumah keluarga suaminya. Itu kenapa pagi-pagi seperti ini Krystal sudah bersiap-siap.“Iya, ini permintaan Felicia,” jawab Kaivan datar seraya berkutat pada ponsel di tangannya. Jika Krystal tengah sibuk berias, lain halnya dengan Kaivan yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya karena membaca email masuk dari sekretarisnya.“Permintaan Felicia?” Krystal menoleh ke Kaivan, menatap lekat-lekat sang suami. “Memangnya ada apa, Kai?” tanyanya yang mulai penasaran.“Aku tidak tahu … adikku mengatakan ada yang ingin dia beritahu pada kita semua,” jawab Kaivan datar. “Itu kenapa dia meminta kita untuk datang,” lanjutnya lagi yang masih berkutat pada ponsel di tangannya.Krystal menghela napas dalam. “Felicia membuat orang penasaran saja,” gumamn
Kandungan Krystal memasuki minggu ke dua puluh sembilan. Perutnya sudah begitu membuncit. Namun, Krystal masih tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya saja jika Krystal sudah sangat lelah maka Krystal akan menggunakan kursi roda. Tepatnya satu bulan lalu, Kaivan sudah membuka restoran yang dulu pernah dijanjikan oleh Krystal. Konsep restoran itu dengan nuansa kontemporer. Restoran dengan bangunan tiga lantai itu memiliki gaya modern. Sentuhan persis seperti restoran Prancis namun tetap memiliki nuansa Indonesia di sana. Pun menu makanan yang tersaji di restoran itu bukan hanya makanan luar saja tapi makanan Indonesia dengan menu-menu terpilih.Sebelum membuka restoran, Krystal meminta Elisa—ibu mertuanya untuk mengajari dirinya beberapa menu makanan di kota Manado yang paling digemari banyak orang. Selama ini Krystal memang begitu dekat dengan ibu mertua dan adik iparnya. Ditambah dengan Felicia yang akan menikah dalam waktu dekat ini. Tentu Krystal pun terlibat dalam membantu pe
Krystal menatap dirinya yang terbalut oleh kebaya berwarna kuning dengan model rambut yang digulung ke atas. Perut buncitnya membuatnya mengulum senyuman melihat dirinya sendiri persis seperti panda. Beberapa bagian tubuh Krystal ikut membesar. Lengan sedikit gemuk. Pipi chubby. Pinggang membesar. Bokong ikut membesar. Tapi Krystal tidak mempermasalahkan dengan perubahan bentuk tubuhnya. Terpenting bagi Krytal kandungannya sehat. Itu lebih penting dari apa pun.“Sepertinya kurang lip gloss,” gumam Krystal kala merasa lipstick di bibirnya kurang polesan lip gloss. Detik selanjutnya, Krystal mengambil lip gloss dan langsung memoleskan bibirnya sedikit dengan sentuhan lip gloss. Krystal memang menyukai warna lipstick nude yang dipadukan dengan lip gloss.Ya, hari ini adalah hari yang begitu penting bagi Aryan dan Felicia. Hanya dalam hitungan jam lagi mereka akan resmi menjadi sepasang suami istri. Jujur, Krystal masih sering tidak menyangka akan melihat Aryan dan Felicia menikah. Takdir
Resmi menjadi istri seorang Aryan Dwitama adalah mimpi Felicia yang menjadi sebuah kenyataan. Satu jam lalu baru saja Aryan dan Felicia mengucapkan janji pernikahan mereka. Suasana pesta pernikahan Aryan dan Felicia sangatlah megah. Dekorasi mewah dengan taburan bunga lily putih dan batu Swarovski. Lima ribu tamu undangan memenuhi ballroom di Pullman Hotel Central Park Jakarta. Dengan konsep pernikahan standing party terlihat jelas kemewahan pernikahan Aryan dan Felicia.Tampak para wartawan menyorotkan kameranya pada Aryan dan Felicia. Bukan hanya Aryan, dan Felicia saja tapi pada Kaivan dan Krystal. Ya, mereka semua tengah menyambut para tamu undangan. Tema pernikahan standing party membuat Aryan dan Felicia memilih untuk membaur dengan para tamu undangan yang lainnya.“Kai, aku ke sana sebentar, ya? Aku ingin mengambil makanan di ujung sana,” bisik Krystal pada Kaivan kala sang suami tengah mengobrol dengan rekan bisnisnya.“Biar aku temani,” ucap Kaivan seraya menatap sang istri.
Aryan dan Felicia melangkah memasuki kamar pengantin mereka. Tampak senyum di wajah Felicia terlukis melihat banyak bunga mawar bertaburan memenuhi kamar pengantinnya. Ditambah bunga mawar yang dihiaskan di ranjang dengan lambang ‘Love’ membuat pipi Felicia tersipu malu. Kamar pengantin mewah dengan nuansa berwarna gold itu telah dihias dengan begitu indah. Imajinasi Felicia saat ini membayangkan kalau ini adalah malam pertamanya dengan Aryan.“Mandilah, ganti gaunmu dulu.” Aryan mengecup bahu Felicia. Pria itu membelai pipi Felicia dengan lembut.Felicia menelan salivanya kala tiba-tiba dilanda kegugupan. Harusnya dia menggoda Aryan mengajak mandi bersama. Namun, entah jantungnya berdetak tak karuan. Keinginannya untuk menggoda tergantikan dengan rasa malu-malu yang menjalar. Mungkin karena ini akan menjadi pertama kali bagi Felicia. Hal itu yang membuat Felicia sedikit takut. Sungguh, ingin sekali Felicia merutuki dirinya yang harus malu-malu seperti ini.“Iya, aku mandi dulu, ya,”
Aryan menatap Felicia yang tengah tertidur dalam dekapannya. Senyuman samar di wajah Aryan terlukis melihat Felicia yang tertidur begitu pulas. Hingga detik ini Aryan tidak menyangka akan menikah dengan adik dari teman baiknya sendiri. Padahal dulu Aryan mengingat dengan jelas dalam benaknya masa kecil Felicia. Gadis manja yang cerewet dan selalu menginginkan hal-hal aneh kini telah resmi menyandang status sebagai istrinya.Sejak Aryan kecil, dia memang sudah mengenal Felicia. Hanya saja dia memang tidaklah dekat dengan Felicia. Aryan hanya dekat dengan Kaivan namun mengenal Felicia adalah gadis yang manja. Pun Aryan sebenarnya sudah lama tidak bertemu dengan Felicia. Karena sejak Felicia lulus SMA, Felicia sudah berada di Amerika untuk menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam.Kini Aryan memberikan kecupan lembut di bibir ranum Felicia. Dia tidak bisa menahan diri jika hanya menatap sang istri. Kecupan itu perlahan menjadi lumatan-lumatan kecil. Membuat Felicia yang tadinya tertidur p
“Kak, aku berangkat ke bandara tidak usah diantar. Aku bisa sendiri.”Suara Galen berujar pada Krystal seraya memasukan dompet, dan ponselnya ke dalam tas. Ya, setelah pernikahan Aryan dan Felicia; Galen harus kembali ke Amerika. Dia tidak bisa berlama-lama di Indonesia karena Galen memiliki banyak tugas kuliah yang menumpuk. “Galen, kamu langsung kembali ke Amerika? Apa tidak mau tinggal lebih lama dulu di sini?” tanya Krystal dengan nada yang mencemaskan sang adik. Dia takut kalau adiknya itu kelelahan dan jatuh sakit. Pasalnya, Galen baru saja datang tepat dua hari sebelum pernikahan Aryan dan Felicia. Dan sekarang baru saja kemarin diadakan pesta pernikana Aryan dan Felicia tapi adiknya itu sudah memilih untuk kembali ke Amerika. Padahal Krystal masih ingin Galen berada di sini. Di rumah barunya ini pun Krystal bahkan sudah menyiapkan kamar yang bagus dan nyaman untuk adiknya itu.“Maaf, Kak. Aku tidak bisa berlama-lama di sini. Banyak sekali tugasku. Lusa aku memiliki janji bert