Share

Rumah Calon Mertua

"Orang tua kamu kapan datang?"

Dona menatap tidak enak pada calon mertuanya "Ayah bilang sih lusa baru bisa pulang."

"Kita ke Bali benaran naik pesawat pribadi?" tanya Berry meyakinkan yang diangguki Dona.

"Pasti mahal, memang nggak papa?" Marni menatap tidak enak.

"Ibu nggak perlu memikirkan itu, penting keluarga ibu dan bapak nyaman kami tenang." Dona meyakinkan Marni dengan membelai lengannya.

Beberapa kali tidak sengaja tatapannya bertemu dengan Laras, pertemuan terakhir mereka di rumah dengan meminta Seno dan Hardian datang. Dona tidak tahu keputusan yang dibuat Hardian pada Laras, tidak bertanya karena memang tidak ingin tahu baginya itu adalah urusan rumah tangga mereka.

"Fandi acara apa di Lombok? Kamu kenapa nggak ikut?" Marni menatap Dona yang menghentikan lamunannya.

"Masalah kampus, bu. Aku nggak bisa ikut karena harus ngejar deadline sebelum cuti." Dona menjawab tidak enak.

"Loh...bukannya perusaha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status