Share

018

***

Selesai mandi dan packing untuk besok, ponselku berdering karena Salma meneleponku. “Iya, halo?” Aku menyapa Salma sambil menguap.

“Eee, buset. Masih jam sembilan udah ngantuk lo?”

“Jam sembilan juga udah malem kali... Berisik amat, Sal? Lo lagi di pinggir jalan ya?”

“Bentar-bentar… Ini gue lagi jalan di trotoar soalnya. Bentar lagi nyampe.”

“Ngapain? Tumben lo jalan kaki?” Pertanyaanku tidak dijawab oleh Salma. Terdengar suara Salma seperti sedang bercengkerama dengan seseorang. Tapi aku tidak bisa menangkap dengan jelas, apa yang sedang mereka bicarakan. Lalu, suara klakson dan mesin kendaraan yang berlalu-lalang juga masih terdengar jelas. Aku kemudian menekan tombol loudspeaker dan meletakkan ponselku di atas nakas yang ada di sebelah tempat tidurku.

“…iya, bungkus… bakar semua… dada tiga, paha atas satu… sambal matah dipisah ya, Bli…” Samar-samar terdengar suara Salma yang sepertinya sedang memesan makanan. Dan suara bising seperti keramaian di jalan raya sudah tidak terdenga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status