Beranda / Romansa / Beautiful Sin / Bab 42 Wanita di Lingkaran Serigala

Share

Bab 42 Wanita di Lingkaran Serigala

Penulis: athena_vivian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kita sudahi saja hubungan ini." ucap Lexi memejamkan matanya.

Ardelle yang mendengar kata-kata Lexi yang baru saja ia ucapkan langsung mengangkat kepalanya dan menatap wajah Lexi lekat.

"A--apa? Apa maksudmu? Berakhir?" tanya Ardelle tak percaya.

Lexi mengangguk, "Benar. Berakhir!"

"Tapi kenapa? Kenapa Lexi? Apa--apa salahku? Apa salahkku!!" Ardelle mengguncang bahu Lexi dengan kencang.

Tak ada tanggapan dari sang serigala! Sebaliknya, Lexi segera bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi tanpa mempedulikan Ardelle yang terus menuntut jawaban.

"LEXI! I'M TALKING TO YOU!! LEXI!!! COME BACK HERE!!!" teriak Ardelle dari atas kasur seraya menutupi tubuhnya yang tanpa selembar helai benang.

Beberapa menit kemudian, Lexi yang telah selesai mandi segera keluar dan melihat Ardelle telah selesai berpakaian dan menunggu Lexi seraya duduk dan menghisap sebatang rokok dengan jari-jari gemetar. Lexi hanya bergeming melihat Ardelle dengan tatapan datar dan tanpa banyak kata, dia mengenakan pakaiannya dan bersiap meninggalkan Ardelle.

"Kau mau langsung pergi? Begitu saja? Setelah puas, lalu kau buang diriku! Apa kau pikir aku ini wanita jalang, Lexi?" sahut Ardelle dengan suara gemetar menahan tangis dan menghisap rokok yang masih mengapit di jari telunjuk dan tengahnya.

Dengan menarik napas panjang, Lexi mendekati Ardelle dan berkata, "Lalu apa maumu sekarang? Apa kau mau aku menikahimu atau kau mau uang?" 

"Persetan dengan uangmu, Lexi! Aku tak butuh uangmu! Aku hanya ingin kau ... dirimu ... hanya itu yang aku mau!!"  emosi Ardelle tak kuasa menahan bendungan air mata.

"Hahahhaha, diriku? Kau mau diriku? Apa untungnya bagiku jika aku memilikimu?"

"M--maksudmu?" kejut Ardelle.

"Ingat Ardelle Celestia Quinza! Kau seperti ini juga berkat campur tanganku! Aku bisa saja meruntuhkan karirmu dalam hitungan detik jika aku mau!" seringai Lexi.

"Apa! Apa yang kau bicarakan Lexi?"

Lexi kemudian mengambil ponsel miliknya dari balik jasnya dan menunjukkan foto-foto Ardelle yang topless dan dalam posisi yang 'menggoda iman'.

"I---ini ... apa--apa ini? LEXI!!!" teriak Ardelle sangat terkejut melihat foto-foto dirinya dalam keadaan topless.

"Bagaimana? Apa kau mengerti sekarang, Sayangku?" seringai Lexi.

Ardelle mematikan puntung rokoknya dan ...

PLAK!!!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah tampannya. Cetakan tangan berwarna merah di pipi sebelah kirinya menandakan bagaimana dia memperlakukan seorang wanita seperti Ardelle Celestia Quinza!

"Inikah caramu memperlakukanku? Selama dua tahun kau tak pernah seperti ini padaku! Apa karena wanita itu? Tania?" 

"Aku hanya bosan denganmu! Tak ada tantangan, tak ada adrenalin yang bisa aku keluarkan!" sahut Lexi.

"KAU!!!!" Ardelle hanya mengepalna tangannya sambil menatap tajam Lexi dan berkata, "Apa yang kau inginkan?" 

"Smart girl! Aku telah menyiapkan passport untukmu, bisakah kau kembali ke Praha?"

"APA!?? WHAT THE HELL ARE YOU TALKING 'BOUT? PRAHA? LEXI???!!" Ardelle memundurkan langkahnya dan berdiri dengan tubuh gemetar.

"Iya, Praha. Kenapa? Tidakkah kau rindu dengan keluargamu? Orang tuamu atau kakakmu, Andrea Quinza?"

"Kau!! Jangan coba-coba menyakiti kakakku atau ..."

"Atau apa? Kau mengancamku, lagi? Dengar Ardelle, kau itu bagiku hanyalah lebah yang manis tapi tak bersengat! Kau hanya pemanis di ranjangku, tapi tak bisa memacu adrenalinku!"

"Lalu bagaimana dengan wanita itu?"

"Wanita itu?" 

"Wanita yang bernama Eva Laika? Meskipun kau tak mengatakannya tapi aku tahu siapa dia! Dulu ... dulu kalian pernah menjalin hubungan, 'kan? Dulu kalian pernah bersama! Dulu ..."

"Jika iya, kenapa? Masalah bagimu? Sudahlah! Aku sudah mengatakkan apa yang ingin aku katakan! Cepat tinggalkan Rusia dan kembali ke Praha atau aku tak segan-segan menghancurkan karirmu, keluargamu, kakakmu dan semua masa depanmu!" ancam Lexi dengan ekspresi dingin dan tatapan tajam.

"Berapa banyak,Lexi? Berapa banyak wanita yang akan ada di lingkaranmu? Semudah itukah kau mendapatkan dan meninggalkan mereka? Kau benar-benar manusia berbulu serigala!!" kesal Ardelle namun tak bisa melampiaskan kekesalannya.

"Bye! Don't let me to see your face ... forever!!" Lexi akhirnya meninggalkan Ardelle sendiri di kamar mewah namun terkesan dingin. Dengan uraian air mata, Ardelle berucap, "Suatu saat nanti, Lexi! Suatu saat nanti, Tuhan akan membalas semua perbuatanmu padaku! Kau dan wanita yang menjadi pendampingmu!"

Lexi keluar dari hotel mewah yang ada di kota St. Petersburg tersebut dan segera menuju mobil sport merah keluaran brand ternama Eropa dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Bagaimana Tania?"

"Hnn, begitu. Baiklah! Tetap awasi dia! Aku akan ke sana 15 menit lagi."

Lexi mematikan dan melepaskan earphone bluetooth-nya dan menambah kecepatan pada kendaraan roda empatnya menuju tempat Tania menginap.

Lotte Hotel Moscow

Tak berapa lama, Lexi tiba di depan pintu masuk hotel bintang lima di kota Moscow itu. Tampak seorang vallet mendatangi Lexi dan memakirkan mobil sport merah mewahnya. Mata hijau itu menyeloroh sekitar hotel dan melihat mobil yang biasa ia gunakan untuk pergi ke kantornya ada di tempat itu beserta sang supir pribadi, Gregory. Dengan anggukan kepala, Lexi memberi tanda pada supir pribadinya untuk segera meninggalkan hotel tempat Tania menginap. Dan tanpa membuang waktu, Lexi segera menghampiri kamar di mana Tania berada.

Kamar Tania

"Brengsek! Keparat! Kurang ajar! Apa dia tak tahu bagaimana cara memperlakukan wanita, hah!!" umpat Tania dengan kesal seraya membanting tas branded miliknya di atas kasur.

Pikirannya masih terngiang akan peristiwa yang ia terima di kantor Lexi hari ini. Benar-benar peristiwa yang akan selalu membekas di pikiran dan hatinya. Tania mulai membersihkan wajahnya dengan pembersih wajah yang ada di mejanya. Sapuan demi sapuan lembut ia usapkan ke wajah mulusnya, pemerah bibir yang menempel di bibir mungilnya tak luput dari tangannya. Dan setelah wajahnya bersih, tampaklah wajah asli Tania yang tak diketahui oleh Lexi sebelumnya. Dengan helaan napas panjang, Tania melihat pantulan dirinya di cermin yang tak begitu besar ukurannya. Seakan meratapi nasibnya yang penuh kemalangan, Tania berucap, "Apa dosaku di masa lalu? Mengapa semua impianku sirna dan hancur saat aku sedang berbahagia?"

Tok tok tok

Seruan ketukan pintu terdengar dari balik kamar Tania. Gedoran pintu yang tak kunjung berhenti membuat Tania naik darah dan segera membuka pintu untuk memarahi orang yangbtelah membuat kebisingan di kamarnya.

"Apa An ..." matanya membelalak. Tak menyangka jika Lexi sudah ada lagi di hadapannya.

"Anda? Tu--Lexi? Ada apa lagi?" tanya Tania dengan intonasi dingin.

"Apa kau lupa jika kita akan pergu?" sahut Lexi menyunggingkan senyumannya.

"Apa? Bukankah sudah kukatakan Tuan Lexi, aku tidak akan pergi ke manapun dan dengan siapapun! Apakah ucapanku tak kau mengerti?" kesal Tania berkacak pinggang.

"Ckckckckck, Tania ... hati-hati Sayang, nanti wajahmu akan dipenuhi kerutan yang bisa membuatnya tak menarik lagi."

"Kau!!!" Tania benar-benar telah habis kesabaran dan emosi. Dia hanya menatap tajam Lexi dan berusaha untuk tak memancing keributan di tempat umum.

"Jadi, bisakah aku masuk?" tanya Lexi membungkukkan badannya dan wajahnya di dekatkan pada Tania.

"Oke ... oke ... silakan masuk!" sahut Tania terpaksa membiarkan Lexi masuk ke dalam kamarnya.

"Silakan jika kau mau ganti baju. Aku akan menunggumu." Ucap Lexi dengan penuh percaya diri seraya memainkan ponselnya di sudut ruang tamu tipe president suite itu.

Tania benar-benar geram! Tangannya terus saja mengepal dan netra tajamnya tak pernah lepas dari Lexi. "Cepatlah, kau bilang mau ganti baju ..." sahut Lexi masih memainkan ponselnya 

Tak lama, Tania yang telah selesai berganti dengan mini dress warna merah dengan potongan V di bagian leher hingga ke dada serta heels 7cm dan full make up serta rambut coklatnya yang dibuat bergelombang membuat Lexi tak dapat mengedipkan matanya. Dia langsung berdiri, menghampiri Tania dan melingkarkan tangannya ke pinggang ramping fotografer seksi itu.

"Lepaskan tanganmu!" ketus Tania.

"Oke, as you wish," Lexi melepaskan tangannya dan kini ia meminta Tania mau menggandeng lengannya layaknya di film Pretty Woman. "Bagaimana? Apakah aku sudah seperti Richard Gere dan kau Julia Roberts?" kelakarnya.

Tania hanya bergeming tanpa ekspresi dan menuruti apa yang Lexi inginkan. Akhirnya mereka berdua meninggalkan Lotte Hotel Moscow dan pergi ke temlat yang Tania sendiri pun tak tahu mau ke mana. Selama di perjalanan, Tania hanya diam sambil menikmati pemandangan bangunan-bangunan tua yang eksotis dan mengagumkan. "Kau tak apa?" tanya Lexi seraya mengemudi.

Tania hanya mengangguk. "Sebentar lagi kita sampai," sahut Lexi.

Seakan tak mengindahkan ucapan Lexi, Tania terus bergeming dan Lexi terus bicara. Sebuah pagar hitam yang menjulang tinggi serta runcing menyambut kedatangan Lexi dan Tania. Pria itu segera menuju interkom dan tak lama, pagar tersebut terbuka secara otomatis dan tampaklah sebuah mansion megah dan indah layaknya di cerita-cerita Walt Disney. Warna putih mendominasi mansion nan megah itu, di sisi kiri dan kanan terdapat pohon pinus serta taman yang tertata rapi.

"Amazing!!!" takjub Tania spontan bersuara.

"Kau suka? Jika kau suka, aku akan membuatkannya untukmu." sahut Lexi menggandeng tangan Tania.

"Eh ...." Tania terperangah.

"Selamat malan, Tuan Lexi. Selamat datang di keluarga Medyedev." ucap kepala asisten rumah tangga keluarga Medyedev.

"Medyedev? Bukankah itu ..." Tania bergumam dan tak berapa lama, Eva turun dari lantai atas rumahnya dengan mengenakan pakaian yang hampir sama dengan Tania, mini dress hitam dengan potongan V hingga ke bagian dada dan heels hitam 7cm serta ditambah gelang berlian pemberian Lexi beberapa tahun yang lalu. Tak pelak kedua netra wanita cantik ini sama-sama terkejut!

Lexi hanya menyeringai dan berkata, "Selamat malam, Nona Eva Laika. Bagaimana kabar Anda?" 

Eva yang masih terkejut langsung mengepalkan tangannya menahan emosi dan berkata, "Aku baik-baik saja, Tuan Lexi. Nona Tania, apa kabar?" Senyum Eva.

"Baik, Nona Eva. Trima kasih."

Tak lama kemudian, sebuah limosin hitam berhenti tepat di pintu rumah Medyedev. Tania dan Lexi berbalik badan dan melihat gerangan pemilik limosin tersebut. Sementara Eva menyeringai dan turun menghampiri mobil panjang itu dan berucap, "The show began!"

Bab terkait

  • Beautiful Sin   Bab 43 Pertemuan antara Ibu dan Anak

    Kediaman Keluarga MedyedevKedatangan Lexi yang membawa Tabia membuat Eva Laika merasa tak senang. Namun demi mendapatkan kembali perhatian dan cinta seorang Richard Lexi, Eva rela melihat pujaannya datang dan menggandeng wanita lain di depan matanya. Namun kekesalan Eva Laika atas sikap Lexi tak bertahan lama, sesaat setelah kedatangan Lexi dan Tania, sebuah limosin hitam berhenti di muka pintu kediaman Medyedev. Sontak, Eva dengan senyum seringainya segera menghampiri limosi tersebut dan membuat Lexi juga Tania bertanya siapa gerangan yang ada di dalam mobil panjang tersebut. Tak lama berselang, sesosok wanita dengan mengenakan gaun malam lebar ala victoria berwarna biru dengan kalung berlian berliontin batu tosca kuning gading serta rambut yang digulung ke atas turun dari mobil panjang hitam itu. Dengan anggun, wanita yang sudah berumur itu berjalan dan tersenyum ke arah Eva Laika."Tante, selamat malam." Sapa Eva Laika memberi hormat ala bangsawan pada Maria Anna L

  • Beautiful Sin   Bab 44 Pertengkaran

    Maria Anna Luka Hendrikova, Richard Lexi, Tania dan sang tuan rumah, Eva Laika terlihat berada di meja makan besar dan panjang di kediaman keluarga Medyedev. Namun tak seperti makan malam yang diharapkan! Suasana tegang dan dingin membalut makan malam itu seperti di rumah berhantu. Penuh misteri dan teka-teki. Netra biru Maria yang tak pernah luput dari Tania membuat wanita cantik yang duduk di sebelah serigala Lexi sangat tak nyaman. Lexi sejak awal mengetahui jika sang mama telah menjadikan Tania sebagai 'target' dirinya. Namun, Lexi juga tak ingin mempermalukan Eva yang dulu memiliki hubungan spesial dengannya."Eva, kapan papamu akan kembali dari Belanda?" tanya Maria seraya mengangkat gelas berisi wine jenis rose wine."Mungkin esok atau lusa, Tante.""Begitu ya, sayang sekali ... padahal ada yang ingin Tante bicarakan dengan papamu. Tante pikir dia akan langsung kembali dari Belanda." Hembusan napas panjang di keluarkan Maria di sela minumnya.

  • Beautiful Sin   Bab 45 Melarikan Diri

    Lotte Hotel MoscowMalam telah menunjukkan pukul 23.30 waktu Rusia. Jalanan yang mulai sepi membuat Tania sedikit takut dan was-was. Meskipun kini dia berada di dalam mobil milik Lexi yang bisa disebut super car, namun tetap saja kecemasan masih melanda wanita cantik ini. Dengan bantuan GPS yang ada di mobil Lexi, dia dapat menemukan hotel tempatnya menginap dengan mudah. Beruntung, vallet hotelnya menginap tetap beroperasional selama 24 jam. Dengan langkah cepat, Tania segera memasuki lift yang tengah terbuka dan langsung menekan lantai tempat kamarnya berada. Setelah sampai di kamarnya, Tania langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur putih dan netranya menatap langit-langit di atas kamarnya."What a hard day ..." gumamnya tanpa ia sadari matanya mulai terpejam perlahan.****Lounge n Pub, St. PetersburgLexi yang tengah dalam keadaan gusar, galau dan putus asa menenggelamkan dirinya dalam minuman beralkohol jenis vodka dan beberapa minuman alkoh

  • Beautiful Sin   Bab 46 Melarikan Diri part 2

    "Itu 'kan ...." Sepasang netra dengan kontak lens warna coklat gelap melihat dengan jelas Tania pergi bersama dengan beberapa orang pria. Tangannya langsung meraih ponsel yang ada di dalam tasnya dan mengikuti hingga ke depan pintu hotel dan mengambil gambar Tania beserta ketiga pria berbadan tegap tersebut."Hahaahaha, Tania! Wanita 'suci' di mata Lexi yang ternyata tak lebih dari wanita jalang!" ucapnya seraya menyeringai.Tanpa pikir panjang, seseorang tersebut langsung mengirimkan foto Tania dengan para pria yang pergi dengannya ke nomor Lexi dan tersenyum sangat puas! "Let me open your eyes, Richard Lexi Hendrikova!" tawa seseorang itu dan menyipitkan netranya di balik lensa kacamata berwarna hitam.****Kediaman Richard Lexi, RublevkaTinggggg ...Bunyi bertubi-tubi pesan yang masuk di ponsel milik Lexi membuatnya sedikit terusik. Sambil membuka matanya perlahan, Lexi meraba-raba ponsel yang ia letakkan di sisi kanan dekat meja l

  • Beautiful Sin   Bab 47 Penyerangan

    BANG!!!Sebuah tendangan benda keras mengejutkan Tania dan Maria. Para bodyguard Maria pun segera pergi melihat dan menyelidiki dari mana suara hentakan keras tersebut berasal. Usut punya usut, hentakan keras tersebut berasal dari atas, yaitu rumah utama keluarga Hendrikova."Cepat, cari Nona Tania sampai dapat! Cari di seluruh penjuru rumah ini!" perintah Yuri pada para anak buahnya.Segera, tak lama setelah perintah dari mulut Yuri meluncur, para anak buah pilihannya segera bergegas menyusur tiap sudut kamar dan ruang yang ada di mansion megah dan mewah itu.Lexi tak lama kemudian masuk ke dalam ruangan utama Hendrikova. Netra hijau Altai Lexi mulai menyeloroh seluruh ruangan yang ada di keluarga bangsawan itu. Sepi dan sunyi. Itulah gambaran kondisi kediaman Hendrikova sekarang ini. Tak ada asisten rumah tangga satu pun yang tampak terlihat oleh netranya. Kecurigaan Lexi semakin bertambah ketika dia tak melihat keberadaan sang mama dan berusaha menelep

  • Beautiful Sin   Bab 48 Pengejaran yang Terkasih

    Sebuah mobil van warna hitam tengah menanti di lubang yang cukup besar diameternya dan merupakan pintu masuk dungeon milik keluarga Hendrikova. Yuri serta beberapa pengawal pribadi Lexi membawa dan melindungi Tania jikalau ada serangan balasan dari pengawal keluarga Hendrikova. Tania yang mengalami luka di bagian lutut sebelah kanan dan siku sebelah kirinya segera mendapat pertolongan dari Yuri. Dengan telaten, Yuri membersihkan luka di lutut dan siku Tania dengan alkohol dan menutupinya dengan perekat."Anda baik-baik saja, Nona Tania?" tanya Yuri melihat wajah Tania yang pucat dan gemetar."A--Anda kenapa, Nona? Are you okay?" tanya Yuri sekali lagi kali ini ingin memegang tangan Tania namun yang terjadi adalah tepisan keras dari Tania!"JANGAN SENTUH AKU!!!" teriak Tania dari dalam mobil van yang masih berada di pintu masuk dungeon Hendrikova.Yuri dan para pengawal lainnya terkejut namun berusaha untuk menyembunyikannya, "Nona, tolong jangan teriak. J

  • Beautiful Sin   Bab 49 Pengejaran Berujung Kenikmatan

    Lexi, Yuri serta beberapa pengawalnya mengejar taksi yang membawa Tania pergi entah ke mana. Aksi bak Fast and Furious pun ditunjukkan mereka di jalanan kota Moskow yang sedang ramai kala itu. Yuri yang berada tepat di belakang taksi Tania sempat hampir mendekati taksi itu. Namun, sang supir taksi berhasil mengecoh mereka dan melajukan kendaraannya dengan kencang kembali. Lexi yang tak jauh berada di belakang Yuri langsung melajukan mobilnya dengan kencang dan menyalip mobil van yang dikendarai Yuri beserta pengawal Lexi."T--Tuan Muda!!" ucap salah satu pengawal pribadi Lexi membelalakkan matanya.Yuri menoleh ke arah samping kanan mobil van. Dan benar saja! Lexi, dengan wajah sangar tampannya mengejar taksi itu tanpa melihat samping kiri dan kanan! Tatapannya hanya terfokus pada taksi warna merah putih berpola bak papan catur yang tengah melaju kencang di depannya. Dengan tarikan gas yang dalam, Lexi menyalip mobil van yang ditumpangi Yuri serta pengawalnya."

  • Beautiful Sin   Bab 50 Bangkai yang Akhirnya Tercium Juga

    Kediaman Keluarga Wijaya"Ini sarapannya, Pa." Daniella, sang istri Niko Wijaya tengah menghidangkan nasi goreng sosis kesukaan sang suami."Aku tak makan di rumah, Sayang. Ada rapat mendadak yang harus aku hadiri pagi ini." Sahut Niko Wijaya terburu-buru dan langsung segera pergi meninggalkan kediamannya begitu mencium mesra kening sang istri.Ting ... ting ... ting ...Sebuah bunyi tanda pesan masuk pada ponsel Daniella terdengar jelas di atas meja makan yang tampak penuh dengan masakan, walau hanya untuk sebuah sarapan pagi. Dengan kilat, Daniella membuka pesan yang ia terima di ponselnya itu dan ...DUARRRRR ...!!!Bagai tersambar petir di siang bolong, tubuh dan kakinya seketika langsung lemas dan gontai melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh seseorang yang tiada bernama melalui WhatssApp-nya. Foto yang jelas memperlihatkan Andre dan seorang wanita tinggi dan cantik yang wajahnya ditutupi kacamata besar dan menggandeng lengan Andre dengan m

Bab terbaru

  • Beautiful Sin   Bab 60 Sebuah Kenangan

    Tania yang tak tahan lagi menunggu Lexi terlalu lama di kamar yang sunyi memutuskan untuk segera mencari laki-laki itu. Derap langkah yang dibuat sepelan mungkin dan netra yang was-was membuat detak jantung Tania memompa adrenalin yang kuat dan kencang, bak olahraga ekstrem. Tak lama tepat di depan netranya, siluet seorang wanita bergaun pengantin dan pria berjas abu-abu serta pria yang sedang duduk membelakanginya tampak di depannya. Sambil berdetak dan berdegup kencang, Tania memberanikan diri mendekati ketiga siluet itu dan ternyata ...."Lexi!!" serunya bersuara sedikit kencang.Tak pelak, Eva yang sedang bicara dengan Lexi dalam keadaan emosi mengalihkan netranya pada Tania yang berdiri tak jauh di belakang Lexi, dan ....DORRRRR!!DORRRRR!!DORRRRR!!"Ahhhh!!" Tania teriak kencang karena tembakan proyektil yang dilepaskan Eva tepat mengenai lukisan yang ada di sebelah Tania! Membuat Tania membelalakkan netranya bulat dan lebar!"TANIA!

  • Beautiful Sin   Bab 59 Salam Perpisahan

    Villa Keluarga HendrikovaDi sudut salah satu ruangan yang remang hampir gelap, Tania dan Lexi tengah bersembunyi dari kejaran Eva dan ayahnya, Joni Pedrova Medyedev. Emosi yang tengah di puncak, membuat Eva dan sang ayah kalap dan membabi buta menghancurkan isi dari villa milik keturunan Dinasti Romanov tersebut."Aku takut, Lexi!" Tania sembunyi di dada bidang milik Lexi yang lebar."Jangan takut, aku di sini. Aku akan selalu melindungimu." Ucap Lexi mengecup kening Tania mesra."Tapi, kau dan Eva dulu ..." Tania ragu dengan ucapannya."Dulu ya dulu! Sekarang ya sekarang! Aku bukan orang yang memandang ke belakang, apa yang ada di hadapanku sekarang, itulah yang akan kupikirkan!" tegas pemilik netra hijau Altai itu menatap Tania."Aku hanya ..." Tania membenamkan kepalanya dalam pelukan dekapan hangat sang serigala."Ssssttt, jangan berisik! Kau tetaplah di sini, aku akan pergi menemui mereka." Ucap Lexi mendorong lembut tubuh kelinci yang

  • Beautiful Sin   Bab 58 Senyum Terakhir

    "Kau tak punya hak untuk bicara seperti itu, Lexi!"Seorang wanita turun dari jeep hitam tak jauh dari mereka. "A--Anda," Tania terkejut karena Maria, sang ibunda Lexi ada di sana. "Bantu Nona Eva!" perintah Maria pada pengawalnya."Mama? Kenapa Mama ada di sini?" tanya Lexi yang tampaknya tak terkejut."Tak usah basa basi Lexi!" Maria menyipitkan tajam matanya ke arah Tania yang masih berada di dekapan Lexi dan seorang pria yang tersungkur di tanah"Siapa kau?" tanya Maria pada Andre."Saya suami sah dari wanita yang sedang berada di pelukan anak Anda. Namaku Andre." Jelasnya sambil membersihkan noda darah di mulutnya."Jadi kau suami Nona Tania? Bawa dia pergi dari sini! Putraku akan menikah dengan wanita ini!" Maria menunjuk Eva."Memang itulah yang akan saya lakukan, Nyonya. Tapi putra Anda ..." Andre kemudian berdiri dan menatap netra Lexi tajam. "Putra Anda telah menjadi parasit dalam pernikahan kami!""Tutup mulutmu! Kau t

  • Beautiful Sin   Bab 57 Awal dan Akhir Pertemuan

    "Hentikan!" suara lantang seorang wanita terdengar dari dalam kediaman Medyedev.Netra Andre membelalak ketika mengetahui siapa wanita yang baru saja mengeluarkan suara lantang itu. "Kau, E-Eva?""Hahahaha, akhirnya kau datang juga Andre. Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah menerima paket cantik yang kukirim untukmu?" seringai Eva dengan cibiran."Wanita brengsek! Apa yang kau inginkan? Bukankah sudah cukup kau dengan menghancurkan Lexi, kenapa kau seret Tania ke dalam masalah pribadimu?" Andre tak dapat melihat Eva dengan tatapan datar. Netra laki-laki itu terus saja menyipitkan mata tajamnya ke arah wanita bergaun pengantin di depannya."Kau salah! Justru karena istri bodohmu itu yang berani-beraninya menggoda dan mengambil Lexi dariku! Harusnya aku yang bersama dengan Lexi dan bukan dia! Aku yang seharusnya menyandang kekasihnya dan bukan istrimu!" teriak Eva."A--apa? Kekasih?" Andre terperangah."Hahahah, suami macam apa yang tak mengetahu

  • Beautiful Sin   Bab 56 Kerja Sama

    Kedatangan Andre ke kantor Lexi membuatnya terkejut sekaligus kesal. Dengan memasang senyum penuh kepalsuan, Lexi tersenyum selayaknya tuan rumah yang menyambut kedatangan tamu."Silakan duduk, Tuan Andre." Lexi membuka tangannya dan mempersilakan Andre duduk di kursi yang ada di depannya."Cukup basa basimu, Tuann Richard Lexi! Di mana Tania?" Andre mulai tersulut emosi."Apa? Tania? Apa maksud Anda, Tuan Andre?"Andre yang sedang panas langsung memberikan pukulan keras di wajah Lexi hingga ia tersungkur jatuh di karpet ruangannya."Kutanya sekali lagi, di mana kau sembunyikan Tania!? Apa kau masih mengelak juga, hah! Laki-laki keparat! Berapa banyak hal lagi yang akan kau bohongi soal identitasmu pada Tania, hah!" Andre menarik kerah Lexi yang tersungkur dan berteriak padanya."Get off your dirty hands of me! Aku tak perlu menjawab pertanyaanmu, Tuan Andre! Dan Tania, kenapa Anda masih peduli padanya? Bukankah kalian akan bercerai?"

  • Beautiful Sin   Bab 55 Pertemuan Kembali

    Sheremetyevo Int. AirportAndre langsung terbang ke negeri Beruang Merah saat dirinya dikirimi foto-foto mesra Tania dan Lexi. Tanpa membuang waktu, dia segera menaiki taksi bandara dan pergi ke Museum Hermitage, tempat Lexi bekerja. Rasa cemas, khawatir dan takut menyelimuti relung hati pria bermata seksi itu. Sesekali dia melihat ponselnya dan ingin mencoba menghubungi Tania namun berkali-kali pula ia urung melakukannya."Thank you, Sir." Ucap Andre turun dari taksi yang membawanya.Matanya menyeloroh melihat bangunan indah itu masih sama dengan yang ia lihat ketika beberapa bulan yang lalu Andre datang pertama kali ke tempat itu. Dengan langkah cepat, ia masuk ke dalam museum itu dan memutar balik netra dan retinanya, menyeloroh, meringsek ke semua sudut ruangan Museum Hermitage, namun tak jua membuahkan hasil. Putus asa, Andre menanyakan keberadaan Lexi dengan salah satu petugas keamana tempat itu dan begitu terkejutnya Andre ketika ia mengetahui bahwa Lexi seb

  • Beautiful Sin   Bab 54 Penculikan

    "Kurasa ini bukan jalan menuju kediaman Lexi. Sebenarnya kita mau ke mana?" Tania mulai curiga dengan sang pria tersebut yang terlihat menyeringai dari balik spion mobilnya."Kita akan sampai Nona sebentar lagi." Ucap pria tersebut kemudian tak lama membelokkan mobil yang mereka kendarai ke sebuah gudang gelap dan sunyi."T--tempat apa ini? Siapa kau sebenarnya?" Tania mulai ketakutan."Silakan berteriak! Tak ada satu pun yang akan mendengar atau menolongmu, hahahha." Pria itu menodongkan senjata api tepat di wajah Tania dan memaksa Tania turun dari mobilnya."Cepat jalan!" ucap pria itu mendorong kasar tubuh Tania."Siapa yang menyuruhmu? Apa Nyonya Besar yang memintamu melakukan ini?" tanya Tania seraya berjalan masuk ke gudang itu dan memgangkat tangannya."Nyonya Besar? Hahahha, nanti Anda tahu sendiri siapa yang telah menunggu Anda di dalam."Seorang wanita mengenakan long-coat warna coklat gelap, sepatu boots, serta kacamata hita

  • Beautiful Sin   Bab 53 Pengintaian

    Eva memberikan sebuah amplop coklat yang berisi foto Tania pada seorang pria pembunuh berdarah dingin yang telah lama bekerja untuk keluarga Hendrikova. Pria itu dengan senyum dinginnya kemudian berkata, "Anda ingin saya menghabisi nyawa wamita cantik ini?""Kenapa? Masalah?"tanya Eva dengan dingin."Tidak. Tapi menurutku sayang sekali jika dia harus dihabisi! Setidaknya, biarkan aku 'bermain' sebentar dengannya." Seringai pria yang lebih mirip orang Asia itu."Whatever! You can have her after that ... kill her!!" ucap Eva dengan netra tajam."Ok, no problem." Sahut sang pri itu menganggukkan kepalanya."Aku berikan padamu informasi di dalamnya tentang 'paket' mu. Aku ingin semuanya berjalan alami, tak ada jejak, tak ada cacat! Apa kau mengerti!?""Tenang saja, Nona Eva. Bukankah Anda juga tahu sudah berapa lama saya mengabdi untuk keluarga Medyedev ""Bukan urusanku! Dan sebaiknya segera kau kerjakan apa yang aku perintahkan!" E

  • Beautiful Sin   Bab 52 Dendam Eva Laika

    Kediaman Keluarga MedyedevPRANGPRANGPRANGSuara barang pecah belah yang dibanting dengan keras dari ruang makan keluarga Medyedev membuat para asisten rumah tangga di keluarga milyuner itu menjadi takut, panik namun juga khawatir dengan keadaan nona mereka, Eva Laika. Tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekati ruang makan yang saat ini hampur seperti ruang sampah! Piring dan gelas yang dipecahkan oleh nona besar mereka membuat serpihan-serpihan dari barang pecah belah tersebut berhamburan memenuhi ruang makan."No--Nona Besar, sadarlah ... sadarlah Nona Besar, jangan menyakiti diri sendiri," ucap kepala asisten rumah tangga Hendrikova."DIAM! DIAM SEMUANYA! JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR!" teriak Eva dengan wajah lusuh, gaun yang tak lagi rapi dan terlihat mahal serta rambut yang acak-acakan."Aku salah apa, Lexi? Kenapa kau perlakukan aku seperti ini? Kenapa kau tak pernah melihat ketulusanku mencintaimu!!!" teriak Eva

DMCA.com Protection Status